Die Verhaal from Stella

By mizuhakanatashi77

579 61 160

SELAMAT DATANG DI DIE VERHAAL FROM STELLA!! Untuk merayakan even tahunan Montakse Aksara, sekaligus melawan... More

Salam hangat
Prolog
Alice in Wonderland
Blessed Messiah and Tower of AI
Sibling
The last of the curse
Hocus Pocus
Ngapel
Uno Dos Tres
bakeneko love story
Ogak
Lover
Takdir si Kue Jahe
Before Wisteria of Hysteria
The Tale of Six Trillion and Over Night
Under Class
Putri Merpati
The Story Star Light of Stella
Three Hero of Stella the Star Light
Season
Happy Ending for the Evil Witch
Order Made
Sang Gadis Angin
The Rain
Little Heart
Peter pan, Cinderlla, and Camellia
tagged 1
tagged or tiggred?

The Imitation Fake

12 1 5
By mizuhakanatashi77

Jumlah kata : 1.347

Hai semuanya. Bertemu lagi denganku, Stella.

Apa kabar kalian? Aku selalu berdoa agar kalian semua selalu sehat dan bahagia.

Baiklah kali ini aku akan bercerita tentang, sebuah harapan dan kehancuran.

Selamat menikmati.

-----------------------------------------------------------

Jika saja diriku lebih dari satu, semuanya akan lebih mudah.

Kau tahu, hidup itu menyebalkan dan melelahkan. Terutama jika ada dalam rutinitas padat.

Seperti diriku.

Aku hanya gadis SMP yang sangat sibuk. Apalagi aku salah satu panitia festival yang akan datang. Sangat melelahkan.

Memang belajar telah ditiadakan menjelang festival. Apa lagi ujian telah berlalu. Tapi tetap saja banyak hal yang harus dilakukan.

"Hei kau yang bermain ponsel di sana, bawa kotak ini keruang lab. Hati-hati membawanya, ada cairan di dalamnya."

"Tapi pak, saya sedang istirahat."

"Sudah, cuman kamu di kelas ini yang tidak makan. Jadi lakukan saja."

"Hummm baiklah."

Dengan wajah masam aku membawa kotak berat itu ke ruang lab. Dan langkah kakiku dihentakkan.

"Ah, kesabaranku sudah habis. Enak aja nyuruh orang. Kan cowok ada. Menyebalkan!"

Sesampainya di lab aku buru-buru meletakkannya di atas meja.

"Njir, berat amat. Apaan isinya sih?"

Di dalamnya terdapat gelas-gelas berisi cairan aneh berwarna hijau. Baunya tidak begitu enak.

"Ih, baunya bikin otakku sakit. Apaan sih ini?"

Dengan ceroboh aku mencondongkan badan untuk melihat cairan itu lebih dekat, membuat ponselku di saku dada terjatuh ke dalam salah satu gelas kaca itu.

"Tidak! Ponselku."

Cepat-cepat aku menariknya dan membersihkannya.

"Aduh, masih bisa nyalakan?"

Setelah aku coba menekan tombol power, layarnya masih bisa menyala. Syukurlah.

Merasa tidak enak lama-lama di sini, aku bergegas pergi dan berharap tidak ada yang melihat kejadian tadi.

Waktu berlalu begitu saja meninggalkanku.

Tadi saat aku pulan sekolah dalam keadaan lelah, ibu menyuruhku membantunya melakukan beberapa pekerjaan. Padahal aku sudah menolak dan bilang kalau aku kelelahan. Dan aku malah diceramahi.

"Ah ... seandainya saja ada diriku yang lain dan mengerjakan tugasku yang menumpuk pasti sangat membantu."

Selalu saja seperti ini. Rutinitas yang menyebalkan. Sama sekali tidak menghasilkan apapun dan tidak mengakhiri apapun. Aku berharap keajaiban akan datang.

"Apakah kau ingin aku menghapus dilema hidup yang membosankan ini?"

Sebuah suara kaku seperti robot mengagetkanku.

Padahal dalam kamar ini hanya ada aku sendirian. Ah sial, ngak mungkin hantu kan?

"Apa kau ingin dirimu yang lain melakukan pekerjaan yang menyebalkan?"

Suara itu kian jelas. Akhirnya aku menemukan asal suaranya, dari ponselku.

Dengan gemetaran aku mengangat ponsel. Di layarnya terlihat serang gadis yang sangat mirip dengan diriku. Dia mentapku dengan senyuman mencurigakan.

"A-apa ini?"

"Aku adalah IF atau Imitation Fake. Aku akan mengabulkan permintaanmu. Apa kau tertarik?"

Seketika senyuman cerah terbit di wajahku. Kebahagiaan memenuhi rongga dadakku. Dan ini tidak bisa dihentikan.

"Tentu saja aku mau! Ini perubahan situasi!"

"Baiklah. Program Loading ...." Gadis itu menutup matanya sebentar. "Update success! Sekarang kau bisa membuat imitasi dirimu. Caranya tinggal masukkan jumlah yang ingin diimitasi dan waktu yang akan menentukan berapa lama imitasinya harus bekerja, di aplikasi ini."

Layarnya berganti menjadi home screen yang menunjukkan sebuah aplikasi bernama IF.

"Baiklah. akan kugunakan besok. Aku tidak sabar melihatnya!" Dengan senang kumatikan ponselku dan bergegas tidur. "He he he. Tuhan, aku minta maaf karena berbuat curang."

Seperti yang kukatakan malam kemarin, kali ini aku mencoba aplikasi itu. Kebetulan di sekolah tugasku sudah menumpuk.

Tidak, aku bukan melalaikannya, hanya saja panitia lain suka melempar tugas kepadaku. Mentang-mentang aku yang terlihat lebih santai. Padahal kenyataanya tidak.

"Oke, sekarang kita gunakan kempuan yang aku inginkan itu."

Aku memasukkan jumlah dan waktu dari imitasi diriku. Ternyata tidak sulit. Lalu kutekan tombol enter.

"Loading data ...." Kata suara seperti robot di ponselku.

Dalam sekejap cahaya menyilaukan menyinari ruangan itu. Saat aku membuka mata, beberapa diriku yang lain muncul dihadapanku.

"Wow! Ini berhasil. Baiklah sekarang ayo lakukan tugas kalian."

"Siap." Mereka menghormat secara bersamaan. Keren sekali.

Mereka bergerak otomatis saat aku perintahkan. Tidak ada kecacatan sedikit pun dalam pekerjaan mereka. Dalam waktu singkat, tugas yang menumpuk telah selesai. Bukankah ini sangat sangat hebat?

"Wah selesai! Padahal biasanya aku membutuhkan waktu seharian. Tapi kini hanya dua jam dan selesai. Bisa-bisa aku bersantai dan berlibur saja."

Tanpa sengaja, aku melihat angka romawi dan barcode di punggung tangan salah satu imitasi. Di paha imitasi yang lain pun ada angka dan barcode, tapi dengan angka yang berbeda. Apa itu kode mereka?

Entahlah. Siapa yang peduli?

Mereka menghilang saat waktunya habis. Dan tepat saat itu guru dan beberapa panitia lain datang. Mereka sangat terkejut dengan hasil kerjaku. Mereka memujiku, walau bukan aku yang mengerjakan.

"Ah... hari ini sangat cerah dan berjalan lancar."

Hari-hariku berlalu dengan sangat lancar. Aku menjadi populer berkat bantuan aplikasi IF ini. Dengannya aku bisa melakukan pekerjaan sulit dengan cepat. Dan hebatnya, aku bisa melakukan hal menyenangkan tanpa berpikir tentang tugasku lagi.

Ternyata menyenangkan juga jika kita mendapatkan pujian tanpa harus bekerja keras. Hidupku terasabersinar dan berkelap-kelip.

Itu yang kupikir.

Beberapa hari sebelum festival dimulai aku- lebih tepatnya imitasiku- sudah menyelesaikan semua tugas. Dan saatnya bersantai.

Saat aku ingin memasuki kelas, aku melihat seseorang yang tidak asing. Tunggu, bukankah itu aku?

Tunggu sebentar! Apa ini? Kenapa ada imitasiku di sana? Aku belum menggunakan aplikasi itu sejak pagi tadi.

Aku berlari meninggalkan kelas dan menuju ruangan kosong.

"Apa maksud semua ini?!" teriakku pada gadis yang muncul di layar ponselku.

"Hi hi hi ...." Dia tertawa dengan aneh. "Ada apa? Apa kau kesulitan?"

"Bukan! Tapi kenapa ada imitasi lain tanpa aku perintahkan?"

"Apa kau yakin itu imitasi?"

"Brengsek!" Dengan kesal aku mematikan ponsel. Tidak ada gunanya berbicara pada gadis gila itu.

Aku harus melenyapkan imitasi itu sebelum orang tahu kalau aku berbuat curang.

Saat aku melewati lapangan, aku kembali melihat diriku bersama beberapa temanku. Bukan hanya itu, di kantin, di perpustakaan, di ruang guru, kenapa mereka ada di mana-mana?!

Oh sial! Apa mereka ingin mencuri tempatku? Kehidupanku? Dan bermain menjadi diriku? Dan hebatnya mereka semua benar-benar seperti diriku, dari penampilan maupun sifat. Tidak ada bedanya.

"Aduh ... Tuhan, aku minta maaf karena curang."

"Ada apa? Kenapa kau terlihat begitu tertekan?"

Saat aku berbalik, aku melihat semua imitasiku. Mereka berbaris rapi menutupi pintu keluar dari rooftop. Aku kesini rencananya ingin menenagkan diri, bukan dilabrak imiasi.

"A-apa yang kalian inginkan?! Apa kah tidak cukup mengambil tempatku?!"

Wajah mereka semua menggelap. Seringai menyeramkan mereka membuatku merinding.

"Sekarang siapa yang asli?" Suara kaku muncul dari ponselku.

"Ka-kau! Tentu saja aku yang di sini yang asli!"

"Tidak ada yang gratis di dunia ini, kau pasti tahu akan hal itu kan?" Gadis di ponselku menampakkan ekspresi yang serupa dengan imitasi itu. Suaranya begitu dalam dan menakutkan.

"Bayaran untuk tipu muslihat dari imitasi ini adalah masa depanmu yang akan dihapus."

"Apa?! Jangan bercanda!"

"Tidak ada yang bercanda."

Tepat setelah itu para imitasi itu mendekat dan mencakar tubuhku.

"Hentikan! Kyaaa!"

Tubuhku terus dikoyak. Darah dan sepihan bajuku menyebar di mana-mana.

"Si-siapa pun, to-tolong aku ..." lirihku. Aku mohon selamatkan aku.

Rasa sakit dan takut memenuhi hatiku. Apakah di usia empat belas tahun aku akan mati?

"Kau tidak akan mati." Suara robot gadis itu menghentikan serangan brutal imitasi. "Tapi ..."

Tubuhku yang tergeletak di lantai perlahan mulai berubah menjadi debu.

"Ini adalah balas jasa dari apa semua permintaan egeoismu."

Semua debu tubuhku terbang dan masuk kedalam layar ponselku. Seperti terhisap.

"Kau akan jadi bagian dari kami. Seperti anak-anak egois dan pemalas lainnya."

Aku hanya mendengarkan semua ocehannya sambil menangis. Aku sudah terjebak sejak awal. Aku tidak bisa menghindar.

Tuhan, aku minta maaf sudah berbuat curang.

***

"Kau tahu, ada anak kelas sebelah yang tiba-tiba menghilang."

"Ah aku tahu dia! Dia anak yang populer karena dia bisa mengerjakan pekerjaan sulit dan banyak dalam waktu singkat kan?"

"Iya. Aku jadi kasihan padanya. Kemana dia ya?"

"Sudahlah, tidak perlu membicarakannya. Yang lebih penting adalah tumpukan pr setelah festival."

"Kau benar. Ah, seandainya ada lebih dari satu diriku, pasti tugas sebanyak ini cepat selesai."

"Ha ha ha. Mana mungkin."

-----------------------------------------------------------

Yap, dan kita selesai.

Akhir yang tragis ya? Tapi itu karena dia egois. Jika saja dia bekerja dengan usahanya sendiri tanpa mengharapkan sesuatu yang seperti itu, aku yakin dia akan baik-baik saja.

Tapi jika begitu, aku tidak akan bisa menceritakan kisahnya pada kalian.

Tapi, bagaimana menurutmu? Apakah kau ingin bantuan seperti itu?

Sampai jumpa lagi.

Continue Reading

You'll Also Like

129K 10.1K 38
Kisah seorang gadis cantik yang hidup penuh kasih sayang dari kedua orang tua nya dan kakak laki-laki nya,berumur 20 th pecinta Cogan harus bertransm...
Rasya By Wahyuni

Short Story

66.9K 4.6K 32
Rasya,Bocah 3 tahun yang berhasil menarik perhatian seorang mafia terkejam dan seorang pengusaha kaya raya
374K 10.3K 66
Cerita Pendek Tanggal update tidak menentu seperti cerita yang lainnya. Berbagai tema dan juga kategori cerita akan masuk menjadi satu di dalamnya.
116K 2.1K 17
[One Shoot] [Two Shoot] 1821+ area❗ Adegan berbahaya ‼️ tidak pantas untuk di tiru Cast : Taehyung (Top) Jungkook (bot) # 1 oneshoot (23/05/2024) #...