The Ring Solar Eclipse [TAEKO...

By justsyugar

228K 33.5K 3.2K

"He had the magic in his eyes, even the stars envied" Menyeramkan ketika aku yang datang ke tempat dimana ha... More

PART 1
PART 2
PART 3
PART 4
PART 5
PART 6
PART 7
PART 8
PART 9
PART 10
PART 11
PART 12
PART 13
PART 15
PART 16
PART 17
PART 18
PART 19
PART 20
PART 21
PART 22
PART 23
PART 24
PART 25
PART 26
PART 27
PART 28
PART 29
PART 30
PART 31
PART 32
PART 33
PART 34
PART 35
PART 36
PART 37
PART 38
PART 39
PART 40
PART 41
PART 42
PART 43
PART 44

PART 14

4.6K 780 145
By justsyugar

Iris madu itu menatap kearah luasnya Alathana yang begitu cerah malam ini tanpa salju yang turun rintik- rintik seperti hari biasa—Pemandangan itu terlihat hingga lingkaran sungai kedua yang begitu luas membuat iris madu itu tak ingin melewatkan kesempatannya untuk menatap apa yang dimilikinya saat ini. Lengan yang terlipat di dada itu menguat seiring dengan helaan nafas yang kini terdengar begitu berat.

Entahlah—Ia merasa lelah, sangat lelah sejak para Heolo mulai menyerangnya karena mengetahui kebenaran jika dirinya adalah seorang Lanaorda, keturunan antara Bangsawan dan juga Lanarta mengingat bagaimana Heolo yang begitu membenci Lanarta hanya karena Lanarta memiliki kekuatan magis dan tak perlu lelah untuk melakukan peperangan ketika Alathana hancur beberapa ratusan tahun lalu.

Heolo masih tetap melakukannya—ketika ia melakukan perjalanan jauh ataupun menyerang dengan mengajak seorang Maganis yang kemudian menjadi salah satu pekerjaan di kerajaan.

Para Heolo itu, menghindar dari pemerintah dan memilih untuk menyerang dan itu sangat tidak masuk akal. Alathana menjadi lebih baik, tetapi para Heolo tetap menginginkannya turun tahta.

Hal itu membuat Taehyung kembali memejamkan matanya—Sangat tidak masuk akal ketika Jinalarta mengatakan untuk membawa manusia lemah itu bersamanya.

Itu merepotkan, manusia itu akan mati atau membuatnya kesulitan jika para Heolo menyerangnya di perjalanan membuat Taehyung menghembuskan nafasnya begitu kasar.

Lamunannya hancur ketika ia mendengar suara ketukan pintu ruang kerjanya, membuatnya melirik hingga pintu itu terbuka memperlihatkan seorang Maganis yang membawa satu satunya manusia di Negeri nya itu—Lagi- lagi dengan pandangan yang menunduk dan meremas ujung pakaiannya, membungkuk ketakutan membuat Taehyung meminta Maganis itu untuk pergi.

Bibir delima itu terus menghela nafasnya dengan jemari yang kini sedikit berkeringat setelah Jinalarta mengatakan jika Raja ingin bertemu dengannya. Itu—sedikit menyeramkan setelah Raja hanya menghela nafas dan meninggalkannya begitu saja walaupun Jinalarta mengatakan jika Raja menyetujui solusi untuk membawanya ke acara pertemuan itu.

"Aku mencoba untuk bersikap baik saat ini—"

Taehyung berucap dengan lengan yang masih terlipat—jemarinya mengarah pada salah satu jar dan mengusapnya ke atas hingga cahaya itu memenuhi ruangan membuat Jungkook mengangkat pandangannya sedikit berjengit sebelum ia menatap kearah Raja yang tengah menatapnya, hingga Jungkook segera menundukan pandangannya kembali.

"Perjalanan ku tidak seperti cerita cerita yang mungkin kau baca—Ini sedikit berbahaya dan cukup jauh" ucap Taehyung yang kini melangkahkan kakinya sedikit mendekat pada manusia yang tampaknya menurut untuk tidak menatapnya. Hal itu membuat Jungkook merasa jantungnya berdetak begitu cepat.

"Aku memberi pilihan karena aku tidak ingin meminta bantuan mu—Kau tetap ingin ikut atau tidak?" tanya Taehyung tanpa basa basi membuat Jungkook terdiam, meremas pakaiannya lebih kuat dengan helaan nafas yang kembali terlihat dari bibir tipis itu membuat Taehyung menunggu, memainkan bibirnya dengan iris berwarna madu yang memantulkan bayangan manusia dihadapannya.

"Saya akan tetap ikut, Yang Mulia—Saya berhutang budi mengenai nyawa Saya—"

Jungkook berucap dengan pandangan yang terangkat menatap iris berwarna madu itu, membuat Jungkook kembali menundukan pandangannya hingga ia kembali mendengar suara langkah kaki yang mendekat, cukup dekat hingga Jungkook mampu mencium aroma rose yang begitu lembut. Benar—Ini seperti rose, sangat lembut.

"Kita akan berangkat lusa—Mereka menggunakan bahasa yang sama seperti ini, tapi ku harap kau tidak menjawab apapun tanpa seizinku" ucap Taehyung yang kini berucap dengan kakinya yang kembali melangkah mendekat membuat Jungkook tersentak dan memundurkan langkahnya.

"Tetap diam di tempat ketika aku melangkah kearahmu—Dan juga tatap aku—" ucap Taehyung yang kemudian mengulurkan tongkatnya, mengangkat dagu manusia itu hingga membuat Jungkook kembali tersentak dan hanya mampu menganggukkan kepalanya, menuruti perintah itu.

"Seperti ini dan biasakan—" lanjut Taehyung yang kini melangkahkan kakinya pergi membuat Jungkook membuang nafasnya begitu berantakan dan jemari yang semakin berkeringat. Pria itu begitu mengintimidasi dan sedikit menyeramkan membuatnya memejamkan mata sejenak.

"Siapa namamu? Aku perlu mengetahui hal itu dan juga berapa umurmu?" Tanya Taehyung yang kini berbalik dan menatap Jungkook di sisi meja lain membuat Jungkook mengangkat pandangannya, membuat Taehyung menghela nafas—

"Biasakan, tatap aku dan tetap arahkan matamu padaku sampai acara itu selesai"

Perintah. Taehyung benar- benar memberi perintah itu membuat Jungkook kembali menganggukkan kepalanya dan berharap jika ini segera berakhir—Jungkook ingin kembali ke kamarnya dan menghilangkan ketakutan yang terus mendesak dan membuatnya ingin menjatuhkan tubuhnya begitu saja—Kakinya saat ini begitu gemetar.

"Aku bertanya sebelumnya—Silahkan kau menjawab" ucap Taehyung dengan amarah yang kini coba ia tekan dalam dirinya—Iria berwarna biru kegelapan tidak mungkin muncul untuk calon pendampingnya dan Taehyung harus terbiasa untuk itu, ini sangat sulit.

"Namaku Jungkook—Umurku 30 tahun" jawab Jungkook sedikit terbata dan berpikir terlalu lama untuk mengingat umurnya membuat Taehyung terdiam, memiringkan kepalanya ketika mendengar nama itu—Namun, umur itu membuat Taehyung menatapnya dengan kening yang sedikit berkerut.

"Apa kau bayi?"

Jungkook mengangkat pandangannya dan menggelengkan kepalanya pelan mendengar pertanyaan itu dengan irisnya yang sedikit membulat—Namun, raut wajah itu membuat Taehyung kini menatap manusia itu dari ujung kepala hingga ujung kakinya.

"Saya seorang manusia dewasa, Yang Mulia—" ucap Jungkook membuat Taehyung terdiam dan kembali memiringkan kepalanya dengan kaki yang kini melangkah mendekat pada Jungkook dengan lengan yang kembali terlipat diatas perut dan berhenti membuat Jungkook terdiam dan berusaha untuk tidak memundurkan langkahnya.

"Gunakan bahasa informal padaku dan anggaplah kita memiliki umur yang sama—" ucap Taehyung kembali memberikan perintah dan Jungkook hanya mampu mengangguk dengan pandangan yang sedikit mendongak untuk menatap wajah yang terlihat begitu sempurna saat ini—Jika Jungkook ingin menilai, pria dihadapannya sangat tampan, melebihi ketampanan aktor andalannya.

"Aku akan melakukannya—Bagaimana aku memanggilmu?" ucap Jungkook membuat Taehyung terdiam sebelum senyuman tipis terukir diwajahnya, sangat tipis dan Jungkook mampu melihatnya—Taehyung tidak menyangka manusia dihadapannya mudah terbiasa mengenai suatu hal.

"Rajaku atau Taehyung tidak masalah" ucap Taehyung membuat Jungkook terdiam dan kembali menganggukkan kepalanya—Jantungnya berdetak dan berharap pria itu memundurkan langkahnya, ini terlalu dekat hingga Jungkook mampu menyisir setiap gores wajah yang begitu sempurna disana.

"Rajaku—"

Taehyung terdiam dengan tubuhnya yang sedikit meremang mendengar panggilan itu, jantungnya tiba- tiba berdetak begitu cepat membuatnya menghela nafas dan kembali mengangguk.

Namun, Taehyung terpaku pada wajah yang kini berusaha untuk memalingkan diri dari pandangannya, iris hitam dan rahang yang begitu lembut disana. Manusia ini, terlihat seperti bangsawan.

"Katakan sekali lagi dan lihat ke arahku" ucap Taehyung dengan lengan yang kini mencengram lengannya sendiri dengan Jungkook yang kini berusaha untuk menatap iris berwarna madu itu—membuat jantungnya berdetak cepat dan kembali menghela nafasnya mengukir senyuman tipis untuk menghilangkan kegugupannya.

"Rajaku—"

Taehyung terdiam selama beberapa detik dengan pikirannya yang kini berhenti membuat pandangannya menunduk mengikuti apa yang manusia itu lakukan—Jantungnya berdetak begitu cepat membuat nya menghela nafas dan mengangkat pandangan nya kembali menatap sosok manusia yang akan berpura- pura menjadi calon pendampingnya.

"Kau bisa berdansa?" Tanya Taehyung membuat Jungkook mengangkat pandangannya dan menggelengkan kepalanya pelan—Hal itu membuat Taehyung menghela nafas dan mengulurkan tongkatnya ke arah sebuah kaca berbentuk silinder di sudut ruangan hingga Jungkook mengikuti arahnya—Itu tetap membuat Jungkook begitu takjub layaknya film Harry Potter.

"Berdansa—lah denganku dan tanyakan apa yang ingin kau tanyakan sekarang" ucap Taehyung dengan jemarinya yang kini terulur membuat Jungkook terdiam dan menatap jemari itu begitu ragu dan bergantian menatap pada Taehyung yang tampaknya memaksa dengan iris berwarna madu, membuat Jungkook meraihnya hingga jemarinya kini digenggam dan tubuhnya ditarik perlahan.

"Cukup ikuti gerakanku" ucap Taehyung membuat Jungkook kembali mengangguk dengan tubuhnya yang sedikit berjengit ketika pinggangnya dirangkul oleh lengan kekar itu—membuatnya menghela nafas dan menatap pada kakinya—Takut jika ia menginjak dan membuatnya berada dalam petaka.

"Apa yang akan mereka tanyakan, Yang Mu—Taehyung?" Tanya Jungkook sedikit ragu dengan pandangan yang sekilas terangkat menatap Taehyung yang kini mengajaknya bergerak mengikuti lantunan musik yang membuatnya merasa jika ini adalah benar negeri dongeng.

Taehyung terdiam dengan iris madunya yang kini melembut—Pertanyaan jebakan itu tidak mempengaruhi manusia yang kini berada dalam rangkulannya. Taehyung berpikir jika manusia itu akan menanyakan sesuatu yang akan dijadikannya kesempatan menghancurkannya bersama dengan Heolo atau rencana buruk lainnya.

"Mereka tidak akan menanyakan apapun" ucap Taehyung membuat Jungkook mengangkat pandangannya dan tersenyum tipis, beban dalam hatinya sedikit menghilang mendengar jawaban itu hingga Jungkook mampu berdansa sambil menatap Raja yang kini memiliki tatapan sedikit lembut dari sebelumnya.

"Itu lebih baik—" ucap Jungkook dengan Taehyung yang kini menjauhkan lengannya dan kembali menariknya hingga tubuhnya semakin dirangkul seolah jika rangkulan itu dilepas maka Jungkook akan terjatuh. Hal itu membuat Jungkook kembali merasakan dadanya berdetak begitu cepat.

"Kau tidak ingin bertanya apapun?" tanya Taehyung berusaha memancing, tetapi manusia itu kembali menggelengkan kepalanya membuat dansa itu terhenti dengan Taehyung yang kembali menatap iris hitam dihadapannya—Ini terlalu cepat untuk Taehyung mempercayai makhluk dihadapannya.

"Aku tidak berhak bertanya karena aku bukan seorang bangsawan ataupun rakyat di negeri mu ini, Taehyung" ucap Jungkook yang kini mampu tersenyum tipis dengan bebannya sedikit menghilang, setelaah beberapa hari dirinya bahkan tak mampu untuk bersuara namun malam ini segalanya terasa begitu mudah.

Bicara, bahkan bernafas kini terasa tidak terlalu sulit, seolah pria dihadapannya ini mampu melindunginya, membantunya untuk pergi—Dari dunia yang begitu indah namun nyatanya sedikit menyeramkan karena Jeon Jungkook tidak mengetahui apapun mengenai hal ini.

"Baiklah, Raciru—" ucap Taehyung membuat Jungkook memiringkan kepalanya, bertanya- tanya apa yang pria itu katakan, hingga rangkulannya kini terlepas membuat Jungkook sedikit merasa kehilangan dengan hawa dingin yang kembali mencubit tubuhnya—Namun, iris madu itu tetap menatap kearahnya, begitu lembut.

"Apa artinya itu, Taehyung?" Tanya Jungkook yang tak bisa mengabaikan rasa penasarannya hingga pria itu pun menghela nafasnya dan kembali menatapnya dengan iris madu yang semakin lembut.

"Pendampingku—" ucap Taehyung yang sukses membuat Jungkook merasakan jantungnya berdetak semakin cepat sebelum ia mengangguk dan menundukan pandangannya.

"Jika Rajaku?" Tanya Jungkook membuat Taehyung terdiam—Manusia itu mengajukan pertanyaan sederhana seperti ini membuat hatinya mendesak untuk mempercayainya —Hanya saja, Taehyung merasa ini terlalu cepat membuatnya kembali menghela nafas.

"Kosoru—" ucap Taehyung membuat Jungkook kembali mengangguk dan memperlihatkan senyumannya, memiringkan kepalanya dengan lengan yang ia sembunyikan di balik punggung dan saling menggenggam erat.

"Kosoru—"

TBC

Continue Reading

You'll Also Like

240K 23.1K 32
Demi apapun juga Kim Taehyung tidak pernah mau terjerat dalam pesona seorang Jeon Jungkook, pesona yang dipenuhi dengan arogansi dan dominasinya. Kim...
28.5K 2.2K 8
Kim Taehyung Namja cantik dan manja, selalu ceria seolah tidak mempunyai beban hidup. tapi adakah yang tau dibalik wajah cerianya itu???... Jeon Jung...
2.6M 39.4K 51
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...
4.8K 107 1
Jeon Jungkook, seorang pria pengidap skizofrenia yang jatuh cinta pada bayang-bayang lelaki itu, lelaki yang selalu melekat di hatinya. Dan Kim Taehy...