LOVE HIM✅

By kimtaelul

27.8K 5K 17.2K

[END] Jika aku tahu mencintaimu akan sesakit ini, aku lebih memilih untuk tidak pernah bertemu dan mengenalmu... More

01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28

14

713 163 634
By kimtaelul

Seperti biasa sebelum membaca jangan lupa tekan ⭐ nya ...

Hari demi hari pun berlalu, dan Kim Miso, wanita cantik itu, kini tengah merasakan kebahagiaannya. Kebahagian yang selama ini diimpikannya. Dan itu adalah buah dari kesabarannya selama ini, yang memilih bangkit dari rasa sakit dan keterpurukan yang terbilang cukup panjang.

Memiliki Taehyung adalah impian baru Kim Miso, setelah mimpinya bersama Jimin hancur, mati dan bahkan sudah terkubur dalam-dalam.

Begitu pun dengan Taehyung, ia kini telah move on dari cinta lamanya. Keduanya sama-sama pernah terpuruk, tetapi kini, mereka telah bangkit bersama cintanya yang baru. Cinta yang kini mekar dan berbunga.

Kim Taehyung dan Kim Miso telah membuka lembaran baru kehidupan cintanya.

"Taehyung-ie ... lihat aku!"

'Cekrek'


Satu jepretan gambar Taehyung berhasil di abadikan Miso dalam kameranya.

"Tampan," monolognya sambil tersenyum saat melihat hasil jepretan yang diambilnya.

Taehyung dan Miso kini tengah menikmati liburan pertama mereka di pulau Jeju. Keduanya benar-benar menikmati setiap detik kebersamaannya yang kini berstatus sebagai sepasang kekasih.

"Miso-ya ayo kita foto bersama," ajak Taehyung pada Miso yang masih sibuk memandangi foto hasil jepretannya.

Miso pun menyetujui ajakan Taehyung, dan mereka pun mengambil foto bersama untuk pertama kalinya.

"Wah, bagus sekali!" seru Miso, "sekali lagi ya?"

Taehyung mengangguk setuju.  "Ayo kita foto sebanyak-banyaknya, kita harus membuat banyak kenangan di setiap liburan kita," ujar Taehyung dan melanjutkan memotret.

Dan puluhan foto bersama keduanya pun berhasil mereka abadikan.

"Tae, ayo kita pindah ke sebelah sana!" ajak Miso. Ia pun menarik tangan sang kekasih  untuk berpindah ke tempat lainnya.

"Miso-ya lihat kemari!" seru Taehyung, membuat sang empu pun menoleh. "Ayo senyum dan lambaikan tangan ke kamera."

Miso pun segera mengikuti intruksi sang kekasih. Dan bersamaan dengan itu, suara klik dari kamera Taehyung berbunyi.

'Cekrek'


Satu potret Kim Miso berhasil Taehyung abadikan. "Sempurna," gumamnya, seraya tersenyum melihat hasil jepretannya.

Setelah merasa puas berjalan-jalan, mereka melanjutkan dengan makan siang bersama di sebuah restoran. Dan dilanjutkan dengan kegiatan lainnya hingga menjelang sore.

"Apa kau lelah?" tanya Taehyung, "mau menginap atau pulang saja?" lanjutnya.

"Pulang saja Taehyung-ie."

"Kau yakin?"

Miso pun mengangguk.

"Baiklah kalau begitu, kita pulang." Taehyung pun mencium pucuk kepala Miso yang terlihat sudah sangat lelah.


Hari ini Miso datang ke apartemen Taehyung, berniat mengajaknya makan bersama. Ia pun sudah berbelanja beberapa bahan makanan untuk dimasak bersama kekasihnya.

Ingin memberi kejutan untuk Taehyung, Miso sengaja tak mengabari kedatangannya. Sehingga saat sampai, benar saja, pria itu terkejut bukan main.

"Hai Sayang ... Sureprise!" sapanya riang, seraya mengangkat dua bungkusan berisi bahan makanan yang dibelinya tadi.

"Sayang? kenapa tidak mengabariku dulu?" kata Taehyung dengan raut terkejut, "aku kan bisa menjemputmu."

"Aku ingin membuat kejutan untukmu. Bolehkan aku masuk?" ucapnya yang masih berdiri di depan pintu, belum dipersilahkan masuk oleh tuan rumah.

"Masuklah!"

Setelah masuk, mereka pun langsung berjalan menuju dapur.

"Langsung masak saja ya, kau pasti sudah lapar kan?"

"Tentu, aku sudah sangat lapar," ujar Taehyung sambil ber-aegyo, disusul kekehan oleh Miso, melihat ekspresi kekasihnya yang begitu menggemaskan.

Tiga puluh menit masakan pun selesai dan mereka pun segera menyantap dengan lahap makanan yang mereka buat bersama.

Tak lupa setelahnya Miso membereskan semua piring kotor juga dapur yang tampak berantakan seperti kapal pecah akibat aksi memasaknya tadi.

"Sayang, aku akan mandi, tak apa ku tinggal sendiri?" Taehyung bertanya pada Miso yang tengah sibuk mencuci piring.

Miso pun hanya mengangguk.

"Jika sudah selesai naiklah ke lantai atas," titah Taehyung.

"Baiklah."

Setelah menyelesaikan aktivitasnya di dapur, seperti yang diperintahkan kekasihnya, ia pun segera naik ke lantai atas, menuju kamar Taehyung.

Ini adalah pertama kalinya Miso memasuki kamar kekasihnya, sehingga ia sedikit merasa canggung, karena memang ia tak pernah bersikap kurang ajar, seenaknya memasuki tempat pribadi orang lain, tanpa diperintah.

Setelah sampai di depan kamar, ia membuka pintu secara perlahan. Sempat ragu mengenai di mana letak kamar Taehyung, karena di lantai dua terdapat beberapa pintu. Namun akhirnya Miso memilih pintu yang tepat, yaitu kamar Taehyung.

Ia pun melangkah masuk ke dalam dan menatap sekeliling isi kamar sang kekasih.

Kamar yang cukup luas dengan ranjang minimalis, lemari pakaian yang cukup besar tak lupa dengan cermin yang melengkapinya. Kemudian pernak-pernik antik yang menjadi favoritnya tertata sangat rapi menghiasi meja kamarnya, termasuk foto ayah dan ibunya yang di pajang di atas meja, dan ...

D
E
G

Miso membelalak terkejut, saat matanya mengarah pada meja lain yang berada di sudut ruangan. Seketika hatinya mencelos melihat pemandangan di depan matanya.

Ia mendekat ke arah meja mencoba memastikan. Dan ketika langkahnya hanya menyisakan jarak dua jengkal saja menuju meja, hatinya benar-benar sakit.

Dengan refleks ia menutup mulut dengan kedua tangannya, tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Dadanya sesak saat dengan jelas melihat foto mesra Taehyung bersama Irene masih terpanjang rapi dalam kamarnya.

Pikirannya mulai kacau, ingatkan bahwa ternyata Taehyung masih menyimpan perasaan terhadap Irene. Terbukti dengan foto mereka yang masih tersimpan rapi dalam kamarnya.

Sedangkan mengingat hubungannya bersama Taehyung yang sudah terjalin sekitar tiga bulan, tak menemukan satu pun foto dirinya di dalam kamar bahkan setiap ruangan apartemen kekasihnya itu.

Apakah hubungannya bersama Taehyung selama ini hanya sebuah pelampiasan saja?

"Miso-ya?" Suara Taehyung seketika  membuyarkan semua pikirannya.

Taehyung yang menyadari apa yang menjadi pusat perhatian Miso, pun terkejut, melihat bahwa foto dirinya bersama dengan masa lalunya masih terpajang rapi. Sehingga dengan segera ia mengambil barang tersebut, menyembunyikannya di balik punggung.

Miso pun berbalik menghadap Taehyung yang berada di belakangnya. Dilihatnya pria itu kini tengah menatapnya sendu, seperti merasa bersalah. Namun ia masih bungkam enggan membuka suara.

"Maafkan aku, aku tidak bermaksud menyimpannya. Tolong jangan berpikir yang tidak-tidak Miso-ya," ucap Taehyung mendekati Miso.

Miso tetap diam tak berkutik, mencoba bersikap tenang meski nyatanya tak sesuai dengan keadaan hatinya.

Hening beberapa detik.

Kemudian Miso tersenyum, entah apa arti dari senyuman tersebut, hingga membuat Taehyung bingung dan semakin merasa bersalah.

Berniat meraih lengan Miso, tetapi urung, menyadari ia masih memegang fotonya bersama Irene. Hingga detik berikutnya, segera ia buang foto tersebut pada tong sampah kecil yang berada ujung di kamar.

Setelahnya Taehyung mendekat menghampiri Miso, menggenggam erat kedua tangannya. "Percayalah, aku sudah melupakannya," ujarnya, "Aku hanya mencintaimu Miso-ya, kumohon percayalah!" lanjutnya meyakinkan.

Kemudian Miso menyentuh halus pipinya. "Aku percaya padamu Taehyung-ie."

Mendengar itu, Taehyung segera memeluk erat kekasihnya. "Terima kasih telah percaya padaku," ucapnya, kemudian mencium pucuk kepala Miso. "Maafkan aku jika membuatmu terluka, aku akan mencoba memperbaikinya, dan akan lebih menjaga hatimu."

Miso pun hanya mengangguk dalam pelukan Taehyung. Satu hal yang diyakininya, ia akan mencoba menghapus segala pikiran buruknya, mencoba untuk lebih percaya dan selalu berpikir positif demi kebaikan hubungannya bersama sang kekasih tercinta.


Siang ini Kim Miso seharian berada di kafe, sibuk membuat menu baru dibantu oleh pegawai andalannya Jung Hanna.

Hari ini pun Taehyung belum menemuinya, karena pekerjaan yang lumayan sibuk di kantor. Tak masalah, karena jika Taehyung ada waktu, ia pasti akan menyempatkan datang.

Dan benar saja, tak lama setelah selesai dengan urusannya, segera ia mengecek ponsel dan dilihatnya ada satu pesan masuk dari kekasihnya.

📩
Sayang, sudah menerima kiriman dariku?

Miso masih tak paham dengan isi pesan Taehyung, ia mengernyitkan alis bingung. Tetapi tak lama, seorang wanita mengetuk pintu dan masuk ke ruangannya. Dia adalah Hanna, mengantarkan dua paper bag besar untuk bosnya tersebut.

"Eonnie, ada kiriman untukmu." Hanna pun menyerahkan paper bag yang ada di tangannya.

"Dari siapa?" tanyanya heran, namun tetap menerima paper bag tersebut.

"Dari Taehyung Oppa."

"Ah, baiklah terima kasih."

Kini ia paham maksud dari pesan yang Taehyung kirimkan. Sehingga dengan segera ia mengirim pesan balasan untuk kekasihnya.

💌
Sudah, aku sudah menerimanya.

Selang beberapa menit, Taehyung kembali membalas pesannya.

📩
Pakailah untuk nanti malam, aku akan mengajakmu ke suatu tempat.

💌
Baiklah.

📩
Saranghae Miso-ya.

💌
Nado saranghae.

Setelah membalas pesan Taehyung, dengan segera Miso membuka isi paper bag tersebut. Dan alangkah terkejutnya ia, setelah membuka kotak besar yang di dalamnya terdapat sebuah gaun cantik berwarna putih, juga sepasang sepatu yang tak kalah cantiknya untuk dipasangkan dengan gaun tersebut.

Indah sekali.

Taehyung memang selalu bisa membuatnya semakin jatuh cinta dengan perlakuan manisnya.


Di sinilah kim Miso berada, lantai teratas salah satu restoran mewah di kota Seoul. Ia duduk di meja yang sudah Taehyung pesan, meja yang telah ditata seromantis mungkin untuk acara makan malam mereka. Tentu saja dengan penampilannya yang sangat cantik, memakai gaun dan sepatu pemberian Taehyung siang tadi.

Namun sayang, ia hanya duduk sendiri. Sendiri tanpa Taehyung. Karena pada nyatanya, semua tak berjalan sesuai rencana. Awalnya Taehyung akan menjemputnya, namun gagal, karena pria itu harus pulang terlambat, untuk mengurusi suatu urusan. Yang akhirnya Taehyung memintanya berangkat lebih dulu. Dan kini ia hanya menunggu. Menunggu kedatangan Taehyung yang sudah hampir satu jam tak kunjung terlihat batang hidungnya.

Khawatir? Tentu saja. Ia takut terjadi sesuatu dengan kekasihnya, karena sudah satu jam lebih ia menunggu. Sejak tadi perhatiannya tak lepas dari layar ponsel, menunggu kabar Taehyung yang menghilang entah kemana. Bahkan berkali-kali menghubunginya pun tak mendapatkan jawaban.


Hingga akhirnya ia memutuskan untuk pulang. Pulang dengan rasa kecewa, setelah hampir tiga jam lamanya menunggu, sampai restoran tersebut tutup.

Ia kembali ke apartemennya dengan perasaan kesal.

Rasanya ingin menangis, tetapi ia tidak secengeng itu sekarang. Ia harus tetap berpikir positif dan berdoa agar Taehyung selalu baik-baik saja.

Tak dipungkiri ia memang masih berharap, barang kali Taehyung ingin memberinya kejutan lain dengan tiba-tiba berada di dalam apartemennya.

Namun nyatanya tidak. Harapan hanyalah sebuah harapan, karena saat ia memasuki apartemennya pun, Taehyung tetap tak ada, bahkan kini nomor ponselnya tak bisa dihubungi.

Perasaannya semakin kalut, kini ia hanya bisa membaringkan tubuhnya lemas di atas ranjang, dengan masih memakai gaun cantik  pemberian kekasihnya.

Ia memejamkan paksa matanya, dibarengi dengan air mata yang sudah tak terbendung lagi sejak tadi. Kekecewaan mulai timbul di hatinya. Ia marah. Ia kesal dengan apa yang Taehyung lakukan.

Kemana kau Taehyung?


Waktu menunjukan pukul delapan pagi. Mentari pun telah menghangatkan seluruh isi bumi. Miso yang masih tertidur di ranjang empuknya, harus terbangun, saat suara gaduh yang berasal dari bel pintu apartemennya terus berbunyi.

Segera ia keluar kamar dengan langkah gontai, berjalan menuju pintu, melihat siapa gerangan yang bertamu sepagi ini.

Dan saat berhasil membuka pintu, ia terkejut melihat siapa yang kini tengah berdiri di hadapannya. Ya, ia jelas tahu betul siapa orang tersebut. Dan saat melihatnya kembali, seketika hatinya mencelos.

"Eommonie?"

°°°

Kimtaelul
020820

Continue Reading

You'll Also Like

12.4K 1.1K 43
Meminta bantuan dari kerajaan Victor adalah sebuah malapetaka terbesar bagi Khagura . Bagaimana tidak, Raja Victor atau kerap dipanggil Kim Taehyung...
Mom? [ch2] By yls

Fanfiction

99K 10.2K 31
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...
191K 17.6K 30
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...
201K 16.7K 86
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...