My Life Is A Gangster Girl [C...

By nabssn

2.4M 145K 10.2K

[T A H A P R E V I S I] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA!] ---- Seorang gadis yang berumur 13 tahun namun sudah menja... More

prolog✓
01| Indonesia✓
02| Fam(ily)✓
03| Nerd✓
04| Fani and the Geng
05| Markas
06| Mimpi Buruk
07| Dihukum dan Afi
08| Kembalinya Masa Lalu
09| Murid Baru
10| Balapan dan Alex
11| Rooftop, Afi dan Permen Karet
12| Noval, Kevin dan Mila
13| Emosi
14| Taman
Bukan update
15| Official
16| Black Dark
17| Jalang Kecil
18| Perubahan Lucas
19| Kesedihan Beruntun
20| Luka Lama yang Terulang
21| Amnesia dan Selena?
22| Penyesalan dan Sebuah Terror
23| Kembalinya Ingatan
24| Anindya as Selena
25| Pemanasan
26| Awal Penghancuran
27| Kevin Altonio Smith
28| Wanita Iblis?
29| Sampah kecil
30| Gilbert Alexander
31| Ex Sista, Mila
32| The Next Target
33| She's Hana
34| Syakira
35| I'm Back
36| Berdamai Dengan Masa Lalu
37| Back School
38| Permintaan Maaf
39| Syakira, You Lose
40| Jawaban
41| Akhir dari Segalanya (End)
Ekstra Part 2
Ekstra Part 3
Ekstra Part 4
Ekstra Part 5
| Sequel |

Ekstra Part 1

41.6K 2.5K 489
By nabssn

-Happy Reading-

Lamborghini berwarna putih itu kini berhenti disebuah gubuk kecil di pinggiran sebuah danau dekat tepian kota.

Langkah kaki jenjang gadis berbalut jaket hitam yang baru saja keluar dari dalam mobil membuat seorang pria yang lengkap dengan pakaian serba hitam nya menundukkan kepala hormat.

"Bagaimana kabar mu, Eric?"tanya gadis itu seraya menepuk bahu kiri pria tersebut.

"Aku baik-baik saja Lena"balas Eric tersenyum kepada Lena.

"Baiklah maaf aku harus merepotkan mu"ucap Lena merasa bersalah membuat Eric yang mendengar ucapan gadis itu tersenyum.

"Kau sudah ku anggap sebagai adikku Lena, dan harusnya aku lah yang minta maaf karena sudah merepotkan mu setahun yang lalu"balas Eric lalu mengelus bahu Lena membuat Lena tersenyum bahagia. Sungguh beruntung saudari nya mendapatkan pria sebaik Eric.

"Kau sungguh pria yang sangat bertanggung jawab Rik, pasti saudariku bangga mempunyai suami sepertimu"sahut Lena membuat Eric tersipu malu atas perkataan mantan ketua nya dulu selama masih bergabung di Black Dark.

"Baiklah, sekarang kau harus beristirahat sebelum kita harus benar-benar pergi dari negara ini Lena"sahut Eric membuat Lena menganggukan kepalanya paham lalu segera memasuki gubuk yang berisi sebuah tempat yang tidur untuk dirinya berisitirahat beberapa jam yang akan datang.

-OoO-

2 tahun kemudian.

Pergi meninggalkan semua orang yang ada pada masa lalunya tanpa meninggalkan jejak dan memutuskan untuk memulai kehidupan barunya disebuah negara termaju di kawasan Asia Tenggara yang mendapat julukan kota singa.

Gadis yang biasanya dikelilingi barang branded kini berubah menjadi gadis sederhana yang tinggal disebuah rumah minimalis.

Bukan lagi dikenal sebagai leader Black Dark, namun sebagai gadis dengan segala kesederhanaannya yang bekerja disebuah cafe yang begitu ramai diminati oleh kaum millenial. Kembali dengan nama aslinya Anindya dengan panggilan Anin membuat sifat kejam yang tidak berperasaan itu kini terganti menjadi sifat baik hati dengan segudang keceriaan yang mampu menebarkan kebahagiaan untuk semua orang.

"Kau sudah bekerja seharian Anin, lebih baik kau istirahat terlebih dahulu dan sisa pelanggan biar aku yang mengurusnya"ucap seorang wanita dengan sebuah nampan yang bertengger manis di kedua tangannya.

"Ah tidak apa kak, aku lebih senang harus menghabiskan waktu untuk bekerja di cafe dari pada harus berdiam diri dirumah tanpa melakukan apapun"balas Anin sembari membetulkan letak kaca mata non minus miliknya.

"Haha iya aku tau jika saudari mu tidak memperbolehkanmu untuk melakukan apapun selagi dirinya masih bisa melakukan itu semua"ucap wanita yang kerap disapa Nadia oleh teman kerja nya sembari terkekeh pelan.

"Kau yang paling mengerti diriku kak Nad"sahut Anin yang ikut terkekeh mendengar penuturan wanita yang ada didepannya itu.

Langit yang tadinya terang kini sudah perlahan berganti gelap yang menandakan bahwa waktu sudah memasuki malam hari. Suara azan yang mengumandang indah terdengar jelas dari dalam cafe membuat beberapa pelanggan segera menuju musholla yang telah disediakan oleh pihak cafe teruntuk umat muslim yang ingin melaksanakan ibadah sholatnya.

"Yasudah kak, aku ijin sholat dulu nanti baru gantian dengan kak Nad"ucap Anindya lalu dibalas acungan jari jempol dari Nadia. "Oke"

-OoO-

Suara lonceng yang terletak di pintu cafe berbunyi menandakan bahwa ada seseorang yang memasuki cafe tersebut.

Seorang pria berperawakan tinggi berkharismatik yang mengenakan pakaian kantoran miliknya mampu menarik perhatian kaum hawa yang tengah berada di cafe tersebut. Melangkahkan kakinya menuju sebuah meja kosong yang terletak di pojok cafe membuat Nadia segera menyenggol bahu Anindya yang berada tepat disampingnya.

"Kenapa pria itu jadi lebih sering mampir kemari?"tanya Nadia dengan nada yang sangat menjengkelkan membuat Anindya mengehela nafasnya kasar.

"Huh, kau jangan berpura-pura bodoh atau akan aku doa kan kau bodoh beneran kak Nad"balas Anin ketus membuat Nadia terkekeh karena telah membuat gadis yang ada disampingnya ini kesal.

"Kau ini kenapa galak sekali, mending sana samperin kekasih posesif mu itu, keburu nanti dia kecantol wanita lain loh"ucap Nadia membuat Anin segera melangkahkan kakinya mendekati meja yang terdapat pria yang kini telah menjadi kekasihnya membuat Nadia terkekeh.

Flashback on.

Tiga bulan yang lalu tepat dimana Anin dan pria itu bertemu. Anin yang saat itu sedang mengantarkan pesanan di meja pojok cafe yang berisi seorang pria berwajah datar membuatnya meneguk ludah susah payah saat pria itu menatap dirinya tanpa ekspresi.

"S-sepertinya kau terlihat banyak masalah tuan?"tanya Anin gugup setelah meletakkan secangkir kopi dimeja membuat pria itu menatapnya dengan datar.

"Kau disini hanya bekerja sebagai pelayan bukan sebagai reporter!"balas pria itu dengan nada datar miliknya membuat Anin menatapnya tidak percaya.

"Aku kira kau bisu karena terlalu lama menjawab pertanyaan dari ku"ucap Anin membuat pria itu semakin menatapnya datar membuat Anin tersenyum kikuk.

"Baiklah aku tidak mau menganggu mu, jika butuh apapun temui aku di meja kasir. Dan satu lagi, kau akan terlihat tampan apabila kau tersenyum jadi cobalah untuk hilangkan wajah datar mu itu tuan"sambung Anin lalu beranjak pergi dari sana dengan terkekeh geli.

Tanpa Anindya sadari perlakuan kecilnya itu mampu menarik perhatian pria tersebut.

Singkat cerita sang pria segera mencari seluk beluk Anindya, dan tersenyum senang saat mendapati informasi bahwa gadis itu hanyalah gadis sederhana yang tinggal bersama keluarga kecil saudarinya disebuah rumah minimalis.

Aksa Pradipta Watson, pria yang sudah menaruh hati pada Anindya sejak pertemuan mereka pertama kali di cafe tempat gadis itu bekerja.

Saat itu bagi Aksa Anin adalah gadis lucu dan lugu yang mampu membuatnya tergila-gila dalam waktu sekejap, sedangkan bagi Anin kehadiran Aksa adalah suatu bencana, karena pria itu dirinya harus mendapatkan banyak masalah terlebih saat Aksa mengklaim dirinya sebagai kekasihnya tanpa persetujuan apapun dari Anin.

Hari demi hari, Minggu demi Minggu dan bulan demi bulan terlalui. Perlakuan manis yang disertai paksaan dan ancaman dari Aksa mampu membuat Anin merasa bimbang atas perasaannya sendiri. Hatinya berkata untuk menerima tapi logika nya secara keras untuk menolak kehadiran pria itu.

Dan akhirnya benteng pertahanan Anin runtuh dimalam dimana Aksa meminta Anin agar menjadi kekasih pertama dan terakhir bagi pria itu.

Dan tentu saja tanpa Aksa ketahui latar belakang seorang Anindya yang sebenarnya.

Flashback off.

"Tunggulah disini sebentar, aku harus menyelesaikan beberapa pekerjaan ku dibelakang"ucap Anin yang berdiri disamping pria itu membuat sang pria tersenyum lalu menarik pinggang Anin agar lebih mendekat ke arahnya.

"Wajah mu terlihat lelah, apakah mereka memaksamu untuk bekerja keras hingga membuat gadisku kelelahan seperti ini?"tanya pria itu membuat Anin segera menggelengkan kepalanya cepat.

"Tidak seperti itu Aksa, malah mereka terus memintaku untuk beristirahat tetapi kau pasti tau aku yang tidak bisa harus berdiam diri"balas Anin seraya mengelus kepala pria yang menurut nya memiliki kepribadian ganda itu. Bagaimana tidak saat didepan orang lain pria itu akan menjadi sosok datar, dingin, ketus dan tidak tersentuh, tetapi disaat bersamanya pria itu akan berubah menjadi pria manja dan kekanak-kanakan.

"Baiklah, sampai aku tau mereka menyuruhmu untuk bekerja keras aku akan membeli cafe ini hingga kau tidak akan bekerja lagi dan tidak akan kelelahan lagi"ucap Aksa membuat Anin menggelengkan kepalanya seraya terkekeh pelan melihat keposesifan pria nya.

"Baiklah tuan, aku harus kembali ke belakang. Kau tunggulah aku disini dan pertahanan wajah datarmu selama wanita-wanita kegatelan itu melirik-lirik mu"ucap Anin membuat Aksa tertawa atas perkataan gadisnya. Lihatlah bagaimana gadisku cemburu, dia begitu menggemaskan.

"Baik ibu negara"balas Aksa yang meletakkan tangan kanannya diujung kening seakan hormat saat upacara bendera.

-OoO-


Lamborghini berwarna abu-abu itu kini berhenti tepat didepan sebuah rumah minimalis yang selama dua tahun ini menjadi tempat tinggal Anindya bersama keluarga kecil saudarinya. Belum sempat Anin membuka pintu mobil namun dirinya ditarik kedalam pelukan hangat seorang Aksa membuat Anin tersenyum dan membalas pelukan tersebut.

"Apakah kau mau mampir?"tanya Anin lalu mengangkat kepalanya agar dapat melihat wajah pria yang telah menguasai hatinya

"Tidak, aku besok akan pergi ke Swiss untuk beberapa hari kedepan, jangan fikir kau bebas nona karena mata ku ada dimana-mana untuk memperhatikan gerak-gerik mu"ucap Aksa lalu mencium kepala Anin membuat Anin melepaskan pelukan hangat itu lalu menatap pria itu dengan garang.

"Huh, baiklah tuan posesif. Kau disini memberiku mata-mata dan bagaimana dengan kau disana nantinya huh?"tanya Anin membuat Aksa tertawa sejenak lalu kembali memeluk Anin begitu erat dan mencium kepala Anin bertubi-tubi.

"Kau bukan terlihat seram sayang, tapi kau terlihat menggemaskan"ucap Aksa yang mendapat cubitan di perut kotak-kotak miliknya.

"Rasakan itu, baiklah hati-hati dijalan tuan posesif"ucap Anin lalu mencium pipi Aksa sekilas dan berlari masuk menuju halaman rumah. Aksa yang melihat kelakuan gadisnya itu tersenyum senang, dirinya yakin bahwa dia akan mimpi indah malam ini. Kau milikku sayang hanya milikku.

-OoO-


"Aksa nya ngga mampir Nin?"tanya seorang wanita yang baru saja keluar dari salah satu kamar yang ada dirumah minimalis tersebut.

"Dia ngga mampir dulu, soalnya besok dia harus pergi ke Swiss untuk urusan bisnis"balas Anin lalu duduk di salah satu sofa yang ada disana.

"Baiklah, mau aku buatkan teh? Kulihat kau terlihat lelah hari ini"tanya wanita itu sembari menatap Anin yang kini sedang merenggangkan otot-otot tubuhnya.

"Ngga usah repot-repot mil, tadi cafe ramai banget makanya banyak kerjaan"sahut Anin membuat wanita yang berada tak jauh darinya mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti.

"Bagas dan Eric udah tidur?"tanya Anin.

"Bagas barusan tidur, kalau Eric masih di kantor nin"sahut wanita itu membuat Anin mengangguk-anggukan kepalanya.

"Mila besok aku akan pulang cepat, bagaimana setelah itu kita jalan-jalan?"ucap Anin bersemangat membuat Mila terkekeh pelan melihat sisi kekanak-kanakan saudari angkatnya itu. Setahunya dulu Anindya adalah sosok iblis berparas cantik dan terkenal akan sifat tidak kenal ampun pada korban nya, tapi lihatlah perubahan gadis itu sekarang, dia tidak jauh dari seorang anak perempuan yang baru saja mendapatkan sebuah lolipop kesukaannya.

"Baiklah, sekarang kau harus membersihkan dirimu terlebih dahulu dan ingat langsung tidur"ucap Mila garang membuat Anin langsung beranjak pergi menuju kamarnya.

Mila, siapa sangka wanita itu masih hidup sampai sekarang bahkan dirinya kini sudah bahagia bersama keluarga kecilnya atas kebaikan Anin yang membiarkan Eric membawa Mila pergi jauh dari hadapannya. Alasan yang cukup klasik karena Eric yang mencintai Mila pada pandangan pertamanya saat pria itu memperkosa Mila secara paksa.

Eric yang saat itu mengetahui permasalahan Anin segera memberikan bantuan pada Anin sebagai balas budi nya kepada Anindya selama ia berada di Black Dark dulu maupun sampai sekarang. Eric yang keluar dari Black Dark dan diberi sebuah pekerjaan yang lebih layak di cabang perusahaan Dyal Group di Singapura atas bantuan Anindya.

Dan berakhir lah Anindya tinggal bersama seseorang yang dulunya sempat terdaftar di black list nya. Namun secara perlahan Mila maupun Anindya memutuskan untuk berdamai dan berusaha keras untuk menutup segala informasi tentang mereka. Tetangga mereka hanya mengetahui bahwa mereka itu hanyalah sebuah keluarga sederhana dengan berlimpah kebahagiaan terlebih Anin yang dikenal sebagai gadis ceria yang selalu tersenyum ramah kepada semua orang.

-OoO-

AKHIRNYA AKU UP YEY🙌🎉

Jadi gimana dengan ekstra part 1 nya? Maaf banget udah buat kalian nunggu lama👉👈😭

Btw, pendukung Afi sama Anindya/Lena maaf kalian harus kandas di part ini🤣✌🏻

Jadi, lanjut ke ekstra part 2 nya? Ayo spam komen😍

Dan oh iya aku belum sempat untuk revisi cerita ini, rencananya aku akan revisi setelah semua ekstra part selesai🙌😊

JANGAN LUPA UNTUK NINGGALIN JEJAK BERUPA VOTE DAN KOMEN !!!!!!!
👉👈🙆🏻‍♀️

Continue Reading

You'll Also Like

3.6M 191K 82
(BDM UNIVERSE 1) (Belum di revisi) Sinopsis : "Jangan pernah ganggu gw dan orang yang gw sayang kalo gak mau terima akibatnya dari sang penguasa duni...
4.6M 213K 50
[ FOLLOW SEBELUM MEMBACA!! ] ----- [Tahap Revisi] Seorang gadis cantik sekaligus imut yang merupakan anak dari pengusaha kaya raya. Tapi jangan terti...
3.2M 134K 57
PLAK "APA YANG KAMU LAKUKAN TERHADAP ANAK SAYA!" mommy berteriak setelah menampar Ghea dengan Keras. "MOMMY!" Alvin berteriak marah. "Mom hiks.. my k...
1.6M 115K 47
Aneta Almeera. Seorang penulis novel terkenal yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwanya...