Dan disinlah mereka,di roller coaster. Kursinya hanya muat untuk 2 orang, jadi urutannya seperti tadi. Khusus untuk urutan Raisya dan Jhope diberi kamera, agar melihat siapa yang menutup matanya.
3, 2, 1
"Uaaaaaaaaaaaaa!!!!!!!" Teriak mereka semua
"MOST BEAUTIFUL MOMENT IN MY LIFE!!" Teriak Vania
"TOO!!" Timpal Tasya. Heran, kenapa dia bisa mendengar Vania
"Siapa yang akan kalaaaaah?!!!" Tanya Maura
"Bukan Jhoooooope!!" Teriak Bangtan
"Bukan Raisyaaaaaa" teriak perempuan juga
"Awas kalian ya!!!!" Ucap Bangtan berteriak
Setelah beberapa menit bermain, mereka melihat rekaman vidio itu cemas. Termasuk siapa yang melakukan. Beberapa cutscene sudah di ulang ulang Namjoon, tapi belum ditemukan. Karna kesal Tasya mengambil alih video itu, dan..
"Yeeeee!!! Kalian kalah..wleee" ucap Tasya menjulurkan lidah
"Aku tau kalian mengulang cutscene yang sama agar tudak ketahuan kan?" Raisya tersenyum sinis
"Ti..tidak..kami-tidak melakukannya" telak Namjoon
"Ouh..sepertinya ada yang bohong nih!" Remeh Puty
"Hei..kalian tidak tau atau bagaimana huh?! Aku dan Puty itu calon mahasisiwi psikolog, tentu saja kami belajar terlebih dahulu" ucap Maura bersedekap dada
"Jadi bagaimana?" Tanya Vania
"Mengaku kalah?" Sambung Hera
"Arrgh! Baiklah..kalian mau apa?" Jhope menyerah akhirnya
"Kami mau kalian membayarkan semua keinginan kami" ucap Raisya
"Tapi bagaimana?! Kalian kan tau kami itu seorang idol" tolak Jungkook
"Iya! Kalian tertangkap paparrazi nanti..kalian mau pansos huh?!" Ucap Suga
"Pansos? Demi koper Tasya yang ketinggalan! Kami cuma ingin kalian membayarkan" ucap Maura
"Bukan menemankan!" Sambung Puty, membuat semua perempuan terkekeh
"Ck..bagaimana kalian ini?! Tega sekali pada kami, kalian lupa kami seorang idol" telak Jimin
"Idol bukan polisi atau tentara" ucap Dhila pedas
"Menyebalkan sekali dua maknae kalian!" Ucap Seokjin
"Kami memang begitu" ucap Raisya dan Dhila serentak
"Jadi kalian ingin apa?" Tanya Jhope. Raisya tersenyum sinis. Membuat para Bangtan merasa tak enak
"Emm..bagaimana kalau besok saja? Hari sudah mau sore" ucap Hera
"Ok..aku juga harus memikirkan apa yang kita inginkan, ya nggak guys?" Ucap Raisya yang diangguki semua
"Oh ya Hera, tinggalmu dimana?" Tanya Jungkook
"Iya..pasti tempat tinggal kamu dan mereka berbeda, biar ku suruh manager memesankanmu taksi" suruh Namjoon, tapi dipotong oleh Hera
"Sepertinya kalian tidak pernah melihatku ya?"
"Hah?!"
"Haiish..aku tinggal di sebelah apartemen kalian!" Ucap Hera keras
"Bohong ya?" Tuduh Dhila
"Bohong apanya? Aku jarang keluar apartemen karna aku anak rumahan..hehehehe" Hera nyengir kuda
"Pantas saja..jadi kajja! Ayo kita pulang" ajak Tasya
"Kami pesankan taksi saja" tawar Taehyung. Yang di gelengi oleh Tasya
"Oh ya..sebentar lagi kalian akan masuk kuliah kan?" Tanya Seokjin tiba tiba
"Ya, kenapa?" Tanya Vania
"Emm..dua hari lagi kami akan konser, kalian mau ikut?" Tawar Seokjin
"Konser? Sepertinya tiketnya sudah habis diburu fans kalian" ucap Maura
"Tidak, kami memberi tiket VIP untuk kalian" ucap Jimin
"Jinjja? Eo-di?" Tanya Raisya
"Ya..ini ambil saja untuk kalian, sudah ada tertera tempatnya" Jhope memberi tiket VIP kepada mereka
"Waa..aku ingin sekali merasakan apa itu konser, akhirnyaaaa" uvap Dhila tersenyum lebar
"Sama..aku sering melihat teman kita yang lain ingin sekali melihat konser, ya nggak?" Ucap Puty
"Ya..kamsamidhaaa" ucap Maura
"Kajja..kita pulang" ajak Tasya
"BYEE!!!"
🌻🌻🌻
"Her..kami masuk dulu" ucap Vania
"Ya..take care!" Ucap Hera sambil membuka kunci apartemennya
"Guys..ku harap kalian berhati hati sesudah ini" ucap Puty tiba tiba
"Hah? Emangnya kita kenapa? Berbahayakah? Kita ngapain?" Cerocos Dhila
"Kita masuk akun dispatch saat di Lotte World, banyak yang menduga itu BTS, padahal emang..dan satu lagi banyak yang menghujat kita di komentar" jawab Raisya
"Darimana mu tau?" Tanya Maura penasaran
"Aku memfollow akun setan itu..untuk melihat berita terkini tentang Korea"
"Aigo..terus gimana kita sekarang?" Raut wajah Tasya menjadi khawatir
"Kita tak usah terlalu dekat dengan BTS, tak usah keluar seminggu ini..stok makanan masih banyakkan? Kita juga bisa memasak, dan lupakan hutang BTS itu kepada kita dulu" putus Maura
"Aku akan menelpon Hera sebentar" izin Raisya yang diangguki Maura
"Dhil? Gwenchana?" Tanya Puty khawatir
"Gwenchana..aku hanya takut informasi ini sampai ke umiku dan orang tua kita, kita pasti masuk tv Indonesia" ucap Dhila
"Fiuuh..iya juga, aku yakin kita di interogasi habis habisan" ucap Tasya lelah
"Sudahlah..lebih baik kita beristirahat, Rai..mu tidur di kamar Maura aja ya..aku ingin tidur di samping Puty entah kenapa" ucap Tasya yang melihat Raisya sudah di depan mereka
"Kenapa? Tapi gak papa lah" Raisya sudah terlalu lelah, belum lagi masalah menimpa mereka
"Yuk Rai..jal ja chingu" pamit Maura
"Nee..nado jal ja" ucap semuanya
Pagi hari
"BANGOOOONNNNNNNN" teriak Maura membangunkan semua orang dari luar kamar
"GEMPAAAAAAAA!!!!TIDAAAAAAKKKKKKKKKKK" teriak Maura lagi. Tidak ada jawaban, kebo emang
"Rai..mu udh bangun dari tadi?" Maura terkejut saat melihat Raisya sudah di depan pintu kamar
"Udah..males nanggepin mu mo..mager" ucap Raisya dengan muka bantal. Maura menggelengkan kepalanya
"Nah..udah bangun semua kan?" Ucap Maura senang saat semua sahabatnya sudah di meja makan. Tasya dan Dhila masih menekuk wajahnya di meja.
"Nih..cobain!" Maura menyodorkan pancake dengan madu diatasnya. Menggugah selera sekali
"Massigetda!! Aku baru tau mu bisa buat pancake" puji Puty sambil memakan pancakenya
"Gak sarapan?" Tanya Vania
"Sarapan apa lagi bambank! Udah jam sepuluh noh!! LIAT JAM SEPULUH?!" Teriak Maura
"Jam sepuluh?!" Ucap mereka semua
"Hooh..jam sepuluh! Kebo ya kalian..kuliah pagi nanti gimana?" Remeh Maura
"Terserah mu lah Mo..yang penting bangun" ucap Dhila santuy
"Aduuh..sayaaang dedek Dhila" Maura tersenyum tak ikhlas lalu menjitak kepala Dhila
Ding..dong
"Aku udah siap..biar ku aja yang buka pintu" Raisya beranjak dari kursi dan melihat siapa yang berkunjung
"Hera?! Ngapain?" Tanya Raisya terkejut saat Hera di depan pintu apartemen
"Aku bosan sendiri di apartemen..aku disini saja ya, bukan menginap" ucapan Hera disetujui Raisya
"Hera?" Ucap semuanya serentak
"Hai..aku bosan sendiri di apartemen, boleh aku disini kan?" Izin Hera
"Tentu..tak ada salahnya" kata Tasya
"Oh ya, mu dah tau berita tentang kita kan?" Tanya Dhila yang diangguki Hera
"Ya..aku rasa aku tau siapa yang memoto nya"
"Siapa?" Tanya Maura
"Kemarin itu tidak ada orang, hanya ada petugas Lotte World dan aku mencurigai satpamnya"
"Oh ya..kemarin itu aku juga lihat dia selalu dimana mana, seperti hantu saja" ucap Puty
"Ya..tapi sebaiknya kita tidak datang ke konser" ucap Raisya
"Ku rasa benar..fans BTS itu matanya sangat tajam, berkemungkinan kita diketahui mereka itu" ucap Hera
"Yaaah..padahal aku ingin merasakan apa itu konser" Dhila menghela nafas
"Yasudah aku ingin melihat drakor" Raisya pergi mengambil laptop nya dari kamar
"Drakor? Apa itu?" Tanya Hera
"Oh..di Indonesia drama Korea itu disingkat menjadi drakor" jelas Vania
"Baiklah semua..kita akan menonton The King Enternal Monarch, yang diperankan oleh suamiku, Lee Min Ho" jelas Raisya saat udah tiba, dan temannya hanya bengong
"Rai..kalau mau halu kira kira ya, mantannya lebih glowing padamu" ucap Dhila dan Raisya hanya menaikkan bahunya saja
Akhirnya mereka semua menonton drakor, sampai episode akhir. Atau maraton lebih tepatnya
"Aiiish..badanku nde" keluh Maura
"Kita maraton dong!" Ucap Vania tersenyum miris
"Kalian ini..aku saja sering begadang gara gara ini" ucap Raisya
"Mwo? Wae?" Tanya Hera
"Setiapku ingin tidur..ada suara batinku yang akan mengatakan tonton saja sampai akhir" jawab Raisya terkekeh
"Yasudah..kalau begitu ayo kita masak makan malam"ajak Tasya
"Ntahlah..perutku sudah meraung raung" ucap Dhila sambil memegang perutnya
"Tasy..mu aja yang masak ya, kan calon mahasiswi tata boga..buar kami yang menilai masakanmu, ya?" Pinta Puty
"Itu enaknya mu aja! Enak aja"
"Ayolaaaaaah..ya ya"
"Yasudah" Tasya pun pergi ke dapur untuk memasak. Tumben ikhlas. Batin Maura
Setelah beberapa menit memasak
"WOEEEEE!!! SUDAH SIAAAAP" teriak Tasya dari dapur
"KALIAN INI MAU MAKAN ATAU TIDAK" karna tak kurun mendapat jawaban Tasya akhirnya mencari para sahabatnya itu, sudah berkeliling mencari. Tetap tak dapat
"Mereka jadi hantu ya? Jadi selama ini aku berbicara dengan hantu" ucap Tasya cemas
Gubrak
"Raisyaaaaa" ucap mereka semua berbisik
"Sorry aelah..lagian sempit" telak Raisya
"Huahhhh!!!!!! Hantuuuuuuuuuuuuuu" teriak Tasya menggelegar ke penjuru apartemen
"Buahahahhaha" karna tak tahan mereka semua keluar dari tempat persembunyian, yaitu lemari. Hebat banget muat
"Kalian?! Huaaaa..ternyata masih hidup, alhamdulillah..allah masih memberikan kesempatan kalian untuk tobat" caramah Tasya
"Heh! Bangsyul, tobat apa? Jelas jelas kami di lemari noh" tunjuk Raisya ke arah lemari
"Ooh.." dan
"Apa?! Di lemari?! Kalian ini membuat orang takut saja huh!" Karna kelewat kesal Tasya melempar bantal ke arah mereka
"Eittts..gak kena" ucap Dhila menjulurkan lidah
"Sudahlah..ayo kita makan" ajak Puty meninggalkan Tasya yang sedang bengong
"Teman laknat kalian semua!" Tunjuk Tasya ke mereka semua, tapi tak dijawab