My Life Is A Gangster Girl [C...

By nabssn

2.4M 145K 10.2K

[T A H A P R E V I S I] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA!] ---- Seorang gadis yang berumur 13 tahun namun sudah menja... More

prolog✓
01| Indonesia✓
02| Fam(ily)✓
03| Nerd✓
04| Fani and the Geng
05| Markas
06| Mimpi Buruk
07| Dihukum dan Afi
08| Kembalinya Masa Lalu
09| Murid Baru
10| Balapan dan Alex
11| Rooftop, Afi dan Permen Karet
12| Noval, Kevin dan Mila
13| Emosi
14| Taman
Bukan update
15| Official
16| Black Dark
17| Jalang Kecil
18| Perubahan Lucas
19| Kesedihan Beruntun
20| Luka Lama yang Terulang
21| Amnesia dan Selena?
22| Penyesalan dan Sebuah Terror
23| Kembalinya Ingatan
24| Anindya as Selena
25| Pemanasan
26| Awal Penghancuran
27| Kevin Altonio Smith
28| Wanita Iblis?
29| Sampah kecil
30| Gilbert Alexander
31| Ex Sista, Mila
32| The Next Target
33| She's Hana
34| Syakira
35| I'm Back
36| Berdamai Dengan Masa Lalu
38| Permintaan Maaf
39| Syakira, You Lose
40| Jawaban
41| Akhir dari Segalanya (End)
Ekstra Part 1
Ekstra Part 2
Ekstra Part 3
Ekstra Part 4
Ekstra Part 5
| Sequel |

37| Back School

35.5K 2.4K 181
By nabssn

-happy reading-


Dan disinilah Lena sekarang, dimansion mewah keluarga Alexander, bersama keluarga Smith yang sementara ikut menetap disana dikarenakan tidak ingin berpisah kembali bersama sang permata mereka.

Lena yang melihat kerukunan kedua keluarga tersebut tersenyum senang, rasanya memilih berdamai lebih baik atau terus menerus membalas dendamnya yang tak kunjung habis. Setidaknya dirinya akan tenang untuk melanjutkan rencana yang telah disusunnya jauh-jauh hari.

Jangan lupakan aset perusahaan yang sudah kembali kepada pemilik sahnya. Dan juga, Lena kembali memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di Alexander High School bersama saudara maupun sahabatnya, tentu saja hanya taktik yang akan memudahkan dirinya mendekati Afi kembali, kalau dipikir-pikir untuk apa dirinya kembali bersekolah disaat dirinya kini telah menyandang gelar S2?

Mengingat pertemuan singkatnya dengan lelaki yang pernah mengisi hatinya di sebuah cafe kala itu membuat bibir ranum itu melengkung keatas tanpa disadari. Tatapan teduh yang masih sama yang ditujukan padanya membuat hatinya berdesir.

"Aku akan merebut mu kembali sayang!"

-OoO-

Tak butuh waktu lama dirinya kembali bersekolah di Alexander High School, kini dengan tas yang menggantung di bahu kiri gadis itu Lena melangkahkan kakinya sehingga menarik perhatian seluruh murid yang ada disana, tak lama sebuah teriakan heboh dari salah satu sahabatnya membuat dirinya mendengus kesal.

"ANINDYA KU BALIK!"siapa lagi kalau bukan Licya yang tidak memiliki malu berteriak didepan khalayak ramai seperti itu. Hana yang menutup wajahnya merasa malu atas perbuatan sahabatnya itu segera menarik Lena pergi menuju ruangan kepala sekolah. Anindya? Ya untuk sementara waktu dirinya kembali bernama Anindya di sekitar keluarga ataupun sekolah.

"Sahabat lo malu-maluin banget sih!"ucap Hana dan hanya dibalas delikan tak suka dari Lena, "sahabat lo juga kali?!". Hana yang mendengar itu segera tertawa disusul Lena, sungguh humor mereka sangat receh.

Memasuki ruangan dengan palang nama 'kepala sekolah' kini Lena maupun Hana terlonjak kaget saat mendapat kejutan dari Kiki si kepala sekolah yang merupakan adik dari Daddynya. Bobrok, satu kata yang terlintas difikiran Lena maupun Hana.

"Hahaha komuk banget muka kalian berdua"tawa Kiki memegang perutnya sambil tertawa dan berjalan menuju meja kebesarannya, Lena maupun Hana yang melihat itu kini menatap lelaki berumur 27 tahun itu dengan pandangan tidak suka.

"Kok bisa sih Daddy milih uncle jadi kepala sekolah disini? Malu-maluin banget kalau sampai semua murid tau dibalik wajah datar uncle terdapat gila yang overdosis!"cibir Lena lalu beranjak duduk di sebuah sofa yang ada diruangan tersebut. Hana yang memperhatikan perdebatan itu menggelengkan kepalanya heran, tidak paman tidak ponakan sama-sama ngga waras.

"Heh anak kecil ngomongnya! Mau uncle buang ke rawa-rawa?"ujar Kiki tidak terima dikatai 'gila' oleh Lena.

"Buang aja kalau berani, habis itu uncle dimutilasi deh sama Daddy"balas Lena menatap Kiki dengan seringai andalannya.

"Sialan!"umpat Kiki. Lena pasti akan mengancam dirinya dengan menyangkut pautkan Albert, gadis itu tau kalau dirinya tidak akan berani melawan kakaknya yang terlampau menyeramkan itu. Sedangkan Lena dan Hana kini tertawa terpingkal-pingkal melihat raut wajah Kiki yang terlampau masam.

"Lena sekelas sama kita ga uncle?"tanya Hana yang sedari tadi tidak ikut berdebat, "Ya" hanya satu kata dua huruf yang keluar dari mulut Kiki yang sudah terlampau kesal dengan kedua gadis yang ada didepannya.

"Yes! Yaudah Nindya sama Hana pergi dulu, bye uncle! Jangan mikirin pekerjaan mulu, sana cari istri biar ga kesepian hahaha"ucap Lena lalu berlari keluar diakhir kalimat disertai tawaan yang membuat Kiki semakin kesal pada gadis itu. Ingatkan dirinya untuk mencegat gadis itu di simpang sekolah nanti terus dibuang ke rawa-rawa dan berakhirlah dirinya dikandang macan nantinya, ck.

Licya dan Jessy yang melihat kedua sahabatnya memasuki kelas segera melambaikan tangan agar segera menghampiri mereka. Lena mendudukan dirinya disamping Jessy dan Hana disamping Licya. Jangan bertanya kenapa Jessy tidak memiliki teman duduk, sudah pasti karena gadis itu tidak akan percaya pada orang lain kecuali sahabatnya.

"Pw banget tempatnya untuk tidur"ucap Lena lalu menelungkupkan wajahnya dimeja dengan tangan sebagai tumpuan.

"Len, btw kita sekelas sama pacar mantan lo"ucap Jessy berbisik namun masih terdengar oleh Hana dan Licya yang ada didepannya.

"Seriously? Bagus dong! Lebih mudah buat dipanas-panasinnya"balas Lena yang sudah melihat kearah sahabat-sahabatnya dengan tersenyum senang.

"Yoi"

Tidak lama bel berbunyi menandakan waktu jam pelajaran akan dimulai, murid yang berada diluar kelas segera berbondong-bondong memasuki kelas dan duduk ditempat masing-masing. Lena yang melihat seorang gadis memasuki kelas dengan memegang sebuah buku segera menyungingkan bibirnya remeh. Tak lama mereka bersitatap, Lena yang melihat gadis itu secara intens dan gadis itu segera memutuskan kontak mata tersebut lalu duduk di bangku yang ada di deretan paling depan.

"Bersiaplah Afi akan jatuh kepadaku, Syakira!"gumam Lena yang masih menatap punggung gadis itu.

Tak lama pak Carel memasuki kelas dan melihat seorang gadis yang tidak asing dimatanya lagi.

"Anindya, kamu balik?"tanya guru itu melihat Lena.

"Iya pak"jawab Lena seadanya sambil tersenyum kearah guru killer tersebut.

"Baiklah saya harap kamu sudah tidak seperti dulu yang suka membolos lagi, sekarang kamu sudah kelas 12, ingat itu!"ucap guru tersebut sambil menatap tajam Lena yang kini tengah menyengir lebar kepadanya.

"Iya pak, tapi ngga janji"

Guru itu hanya bisa menggelengkan kepala melihat muridnya itu. Tapi setidaknya dirinya merasa senang walaupun Anindya nakal tapi otak nya yang begitu jenius tidak perlu untuk diragukan lagi. Kadang dirinya juga heran mengapa Anindya yang terkenal tidak pernah memperhatikan pelajaran itu bisa memahami materi yang bahkan belum diajari sama sekali. Dirinya ingat saat kelas 10 dulu, dirinya memberikan pertanyaan, namun dengan cepat gadis itu menjawab tanpa perlu berfikir keras padahal pertanyaan yang ditanyakannya saat itu adalah materi untuk kelas 11.

"Tidak perlu perkenalan bukan? Pasti kalian sudah mengenal teman kalian yang satu itu!"ucap pak Carel kepada murid XII MIPA 1 tersebut yang membuat seluruh penghuni kelas mengangguk setuju.

"Baiklah, kita lanjut pelajaran Minggu lalu, buka buku paket hal 219!"

Tiga jam sudah pelajaran pak Carel terlalui, bel berbunyi pertanda pengantian mata pelajaran.

"Panggilan kepada ketua kelas XII MIPA 1 agar segera keruangan guru"

Kelas yang awalnya sedikit berisik saat pak Carel telah berlalu pergi kembali hening dengan mata yang tertuju kepada cowok berlesung pipit yang sedang duduk dipojokan bersama siswa lainnya. Merasa dirinya diperhatikan kini sang ketua kelas berdecak kesal karena menggangu waktu bermain kartu Uno nya bersama yang lain.

Lena yang tidak peduli akan hal itu segera menelungkup kan wajahnya dimeja dengan tangan sebagai bantalan.

Sepuluh menit sudah setelah ketua kelas pergi, suasana kelas yang begitu ribut membuat Lena berdecak kesal. "Bisa diam ngga sih?!"sentak Lena dengan tatapan tajam yang terarah kepada teman kelasnya sampai membuat kelas yang tadinya ribut seperti pasar kini menjadi hening seperti kuburan. Chiko yang baru saja balik dari ruangan guru terheran-heran melihat seluruh teman-temannya kini sedang tertunduk kaku.

"Tumben-tumbenan pada diam? Ayo ribut, gue ngga suka kalian damai"ujar Chiko dengan kekehan seraya berdiri didepan kelas memegang sebuah kertas yang diyakini sebagai tugas.

"Chik macan betina lagi mengamuk lebih baik lo diam dari pada jadi sasaran empuknya"ucap Licya menakut-nakuti sang ketua kelas sekali-sekali melirik kearah Lena yang kini sedang bergelut manja di alam mimpinya. Chiko yang paham maksud Licya tertawa senang, setidaknya dirinya tak perlu repot-repot untuk berteriak lagi menyuruh teman-temannya agar diam karena dengan sekali sentakan dari Anindya saja mereka sudah mati ketakutan.

-OoO-

Bel istirahat telah berbunyi, Jessy menggoyangkan lengan Lena agar gadis itu segera bangun. Merasa dirinya terganggu Lena segera mengerjapkan matanya dan merenggangkan otot-ototnya, Hana segera melemparinya sebuah gulungan kertas yang diambilnya dari laci Licya yang membuat Lena kini menatap Hana nyalang tidak terima. Ingin protes namun seorang laki-laki yang ingin memasuki kelasnya membuatnya melupakan niat untuk memaki sahabatnya itu.

"Afi!"panggil Lena dengan senyum merekah yang ditujukan pada lelaki yang berada tak jauh darinya.

"Anindya kamu balik sekolah disini?"tanya Afi lalu mendekati gadis yang sudah memanggilnya tadi.

"Iya, kamu ngapain kesini?"tanya Lena balik padahal dirinya sudah tau kalau lelaki yang ada dihadapannya ini ingin menjemput sang permaisuri yang tak lain tak bukan adalah Syakira.

"Aku ma-"

"Afi, ayo kekantin aku udah lapar"potong seorang gadis dengan menatap Lena begitu sinis dan melingkarkan tangannya di lengan lelaki itu dengan maksud agar Lena sadar bahwa lelaki yang ada disampingnya ini adalah miliknya. Sedangkan Hana, Licya dan Jessy yang melihat itu berlagak ingin muntah melihat drama menjijikkan itu.

"Mau bareng?"tanya Afi kepada Lena dengan senyuman manisnya.

"Duluan aja, kasian pacar lo udah kelaparan"balas Lena menekan kata pacar dengan nada sinis.

"Bagus deh kalau sadar Afi udah punya pacar, jadi jangan kegatelan!"balas Syakira tak kalah sinis melihat kearah Lena.

"Maksud lo apa?!"sentak Licya yang tidak terima dengan perkataan Syakira yang pasti ditujukan untuk Lena.

"Ck, apasih gue cuma bilang jangan kegatelan aja kok lu sewot sih"

"Kalau ngga ingat ini sekolah udah habis lo ditangan gue!"

"Cya udah gpp kok, ayo kita kekantin"ucap Lena halus seraya menarik ujung seragam Licya berniat agar gadis itu berhenti. Sedangkan didalam hatinya kini sedang terkekeh mendengar ucapannya barusan. Pencitraan depan doi ngga dosa kan ya?

-OoO-

Tbc....

Mau up kemarin tapi lagi mode mager jadi hari ini deh up nya😭✌🏻

SPAM COMENT UNTUK NEXT PART!

Continue Reading

You'll Also Like

1.4M 127K 60
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
1.6M 115K 47
Aneta Almeera. Seorang penulis novel terkenal yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwanya...
3.2M 139K 88
5 gadis yg memiliki sifat sangat dingin, harus menjadi Nerd disekolah milik salah satu gadis itu. Gadis yg memiliki sekolah itu jauh lebih dingin dan...
4K 196 18
(BIASAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA!) hi guysss Don't forget to enjoy the story Happy reading ❤️ _______________________________________________ Ini...