My Step Brother || S2 Discont...

By ImCiici

178K 13.6K 4.4K

[On Going For S2-Discontinue] "Bagaimana bisa aku mempunyai saudara yang begitu mempesona dan cantik, uhh mem... More

1. The Beginning
2. In Hotel
3. New Home (pt.1)
4. New Home (pt.2)
5. Festival De La Linterna
6. Back To Home
7. What's Wrong With Chenle
8. Fuck Boy
9. He's Who?
10. Time With Old Friends
11. Once Again
12. Chenle, why ?
14. Sweet Morning
•The Real Special Part• NotRevisi
15. Chenle-yaa
16. Avoid
18. Daddy Jeno?
19. China?
20. Ba(D)ay
21. It Hurts
22. Mama?
23. Where Are You?
24. An Emergency
25. The Real Ending
New Story' My Step Brother
Sayhei

13. Jisungie Mwoya Mwoya

4.9K 492 113
By ImCiici

REVISI MY STEP BROTHER
HOPE YOU LIKE IT!

Mohon maaf jika masih ada typo☞☜

®MyStepBrother

"Aduhh anak siapa sih lucu gini pas lagi nangis," ucap Renjun dengan mencubit pipinya Chenle yang sedang memerah.

Itulah perilaku Renjun saat anaknya sedang meresa kesakitan. Pipi Chenle semakin memerah termasuk hidung mancungnya.

Memang lucu saat seperti ini.

Namun juga kesian melihat anaknya seperti ini.

Mereka terlalu asik bercanda, sehingga tidak menyadarai hadirnya seseorang dibalik pintu yang sedang memperlihatkan mereka dengan senyuman yang amat manis.

Bahkan semut saja ingin mendekatinya, karena sangat manis.

"Wahh ada apa nih?" Tanya Jeno.

"Ehh, ayah."

"Chenle, kamu istirahat dulu ya, matamu itu udah ga bisa dibilang mata hehee, terlalu bengkak," gurau Jeno

Sang ibu hanya tertawa melihat anaknya cemberut mendengar apa yang dikatakan oleh sang ayah.

"Humm, tapi Chenle ingin—"

"Chenle ingin apa? Hum?" tanya Jeno.

"Chenle ingin tidur bersama Jisung-ie Ayah," ucap Chenle sepelan mungkin.

"Hah! Gimana Le, Eomma ga denger," ucap Renjun.

"Tunggu Ayah panggil dulu Jisung-nya ya," ucap Jeno yang peka terhadap permintaan anak tirinya.

Renjun merasa aneh, kenapa tiba-tiba Chenle ingin tidur bersama Jisung, sedangkan hubungan mereka dibilang baik saja tidak.

Renjun mengetahui semuanya, setelah Chenle menceritakan semuanya termasuk yang dilakukan mereka di waktu hari lalu.

Renjun merasa sakit saat mengetahui anaknya telah melakukan 'itu' dan anak yang lainnya mengganggap anak kandung seperti sampah begitu saja.

Setelah dinikmati maka dibuang begitu saja.

Orang tua mana yang tidak sakit saat mendengar kata-kata yang tidak pantas anak tirinya ucapkan kepada anak kandungnya.

Sakit ...

Sangat sakit ...

Namun, Renjun tidak mengatakan hal itu pada Jeno, Renjun tau Jeno tidak akan memaafkan anaknya. Mungkin Jisung akan diusir dari rumah.

Renjun tidak mau apabila keluarga kecilnya berantakan, karena amarah sang suami.

Tanpa Renjun sadari Jisung telah berada dalam kamar Chenle.

"Kenapa harus tidur bareng denganku?" Tanya Jisung sehingga membuat Renjun kembali pada dunia nyata.

"Hanya ingin saja," jawab Chenle.

"Ya sudah kalian tidur disini saja ya, Jisung kamu temani Chenle ya dan jaga dia dengan baik, jangan kau apa-apakan," ucap Jeno.

Jisung yang mendengar itu hanya mengganggukkan kepalanya tanda bahwa iya mengerti, mau tidak mau dia harus menuruti apa yang dikatakan sang ayah.

Jika tidak bahayalah isi dompetnya dan mobil kesayangan dia. Mungkin akan diambil jika tidak menuruti perkataan sang ayah.

Chenle hanya terdiam, sekelebat ingatan saat melakukan 'itu' kembali teringat.

Bagaimana tubuh kekar itu mengukung dirinya, membawa dia merasakan dunia lain.

Membawa dia menikmati jutaan hal indah hanya dalam satu malam.

Chenle tersenyum saat mengingat itu, iya tidak bohong malam itu rasanya berbeda dari malam-malam yang pernah ia lalui.

Malam yang sangat indah sampai tidak ingin melupakannya.

"Chenle," panggil Jisung.

"Chenle," panggil Jisung lagi.

"Chenle-yaa," panggil Jisung kembali.

Chenle tidak bergeming sama sekali Chenle hanya menatap lantai mamer putih sambil tersenyum lebar, entah apa yang dipikirkan Chenle Jisung tidak mengerti.

BUKKK ...

Sebuah bantal menerpa wajah lucu nan imut Chenle. Chenle langsung menatap Jisung dengan tajam.

"Maksudmu apa HAH!" teriak Chenle.

"Kau dipanggil diam saja, malah seperti orang gila tersenyum sendiri," ujar Jisung.

"Ck. Dasar pengganggu."

"Dahlah." Jisung beranjak dari kamarnya Chenle.

Namun, tiba-tiba tangan Jisung ada yang memegangnya sebuah tangan kecil nan mungil, pas saat digenggam oleh tangan Jisung.

"Tidur disini," ucap Chenle sambil memajukan sedikit bibirnya dan membuat mata seakan-akan ingin menangis sehingga membuat Jisung sedikit gemas ingin mencubit bibir itu.

"Huh, kau menang," ucap Jisung sambil melepas genggaman Chenle lalu melangkahkan dirinya ke atas kasur Chenle dan merebahkan dirinya disana.

Chenle hanya mendengus pelan melihat kakaknya itu. Chenle pun ikut merebahkan dirinya disamping sang kakak dan meniduri kepalanya diatas dada sang kakak.

Entah mengapa rasanya nyaman sekali.

"Ngapain sih?" Tanya Jisung

"Hanya ingin," jawab Chenle sambil memejamkan matanya.

Entah kenapa rasa sakit Chenle yang sedari tadi sakit itu hilang seketika setelah dirinya bertemu dengan sang kakak, mungkin obatnya kah? Atau memang ada sesuatu yang lainnya.

Jisung memandang wajah Chenle yang menghadapnya, mengamatinya dalam diam.

Melihat mata yang sedang tertutup kemudian turun melihat pipi yang gembul serta ada coretan pink di pipinya sungguh itu membuatnya gemas, lalu beralih pada hidung mancung Chenle ingin sekali rasanya menggigit hidung mancung itu, lalu turun kebawah lagi bertemu dengan bibir plum dari Chenle, bibir berwarna merah, lembut.

Jisung menelan ludahnya mengingat apa yang pernah ia rasakan pada bibir kecil Chenle, lembut, sangat lembut, manis semanis gula bahkan lebih dari rasa manis gula.

Jika dibandingkan gula dengan bibir Chenle tentu saja bibir Chenle yang lebih manis.

Jisung tersenyum sambil membayangkan bagaimana rasanya mencium Chenle lagi.

Apakah rasanya berbeda atau tetap sama dengan yang pernah ia rasakan?

Tanpa sadar tangan Jisung mengelus rambut Chenle yang menutupi matanya, merapikan rambut Chenle dengan perlahan agar Chenle tidak terbangun.

Chenle menikmati sentuhan yang menyentuh rambutnya, dalam mimpi Chenle, Chenle tersenyum.

Sebenarnya Chenle hanya memejamkan matanya saja, tanpa membawa dirinya ke alam bawah mimpi.

Chenle merasakan hembusan nafas dari hidung Jisung ia sangat menikmatinya.

Chenle ingin membuka matanya, namun entah mengapa ia hanya tidak ingin menganggu suasana yang hening nan nyaman ini.

Inilah yang ingin Chenle rasakan, entah mengapa Jisung menuruti kemauannya.

Kemana Jisung yang menghina Chenle?

Kemana Jisung yang menghancurkan hati Chenle?

Kemana Jisung yang bajingan?

Entah mengapa Chenle hanya ingin bersama Jisung saat ini.

Tanpa sadar Jisung memeluk pinggang Chenle menggunakan tangan lainnya dan membawa Chenle benar-benar dam pelukannya.

Chenle tersenyum kecil disaat matanya terpejam dan Jisung tidak menyadari itu.

Jisung juga tersenyum inilah yang ingin ia rasakan disaat dulu masih mengejar Chenle.

Jisung tau dia telah menyakiti, menghancurkan hari Chenle.

Ia sangat menyadarinya.

Jisung berpikir apakah ini mimpinya?

Atau hanya sekadar ilusi?

Apa penyakitnya kambuh kembali?

Atau memang ini nyata?

Jisung tidak memperpanjang acara berpikirnya itu yang ia tau bahwa sekarang ia sangat bahagia, nyaman disaat ia memeluk Chenle dengan hangat tanpa ada emosi dan perkataan dia yang menyakitkan.

Tanpa terasa Chenle mulai terlarut dalam mimpinya. Begitu pula dengan Jisung hanya memikirkan hal-hal yang menurutnya itu bahagianya ia dengan senang hati menutup matanya.

Dua insan itu telah pergi ke alam bawah sadarnya.

Semoga bermimpi indah ...

Semoga esok hari mereka akan baik-baik saja.

"Berbahagialah kalian anak-anakku," ucap Renjun yang sedari tadi memperhatikan mereka di pintu kamar Chenle yang sedikit terbuka.































TBC!
Cici usahakan tiap hari update ><
Judulnya emang sengaja,biar inget terus ಠ◡ಠ









Revisi: 141220

Masuk grup WA CHENJI yuk! Maksa nih(╥﹏╥)
Nda nda cici canda ~
Link bio

Continue Reading

You'll Also Like

130K 7.9K 18
Bagaimana nasib chenle setelah ayahnya menjualnya pada CEO paling di takuti di kota seoul?
341K 37.7K 17
𝐜𝐡𝐞𝐧𝐥𝐞 𝐛𝐞𝐫𝐭𝐞𝐦𝐮 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐧𝐲𝐚 𝐦𝐚𝐭𝐚 𝐬𝐢𝐩𝐢𝐭,𝐡𝐢𝐝𝐮𝐧𝐠 𝐦𝐚𝐧𝐜𝐮𝐧𝐠,𝐛𝐢𝐛𝐢𝐫 𝐭𝐞𝐛𝐚𝐥 𝐝𝐚𝐧 𝐭𝐚𝐫𝐢𝐧𝐠 𝐢𝐭𝐮. "𝐚...
199K 9.8K 32
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
794K 93K 26
꒰⚘݄꒱Karma said, jika kau berada di atas jangan mejadi arogan,mereka akan mengingat si jahat; when the destiny rollin' everything will change and he'l...