STARSTRUCK (END)

Par TJWVIP

43.5K 5.1K 614

Setiap fangirl pasti pernah bermimpi dapat bertemu dengan idolanya. Begitu juga dengan Dara yang sangat mengi... Plus

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
20
21
22
23
24
25
26
27
Clue
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
news
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
*

19

733 90 11
Par TJWVIP

Dara membuka pintu kamar Jiyong yang ternyata tidak dikunci dan masuk ke dalam. Terlihat Jiyong yang masih tidur bergelung selimut.

Dara duduk di pinggir kasur dan membelai rambut Jiyong.
"Ji..."

"Ji, bangun..."

Dara memperhatikan wajah yang tidur dengan tenang itu dari dekat. Sungguh Dara masih tidak percaya idol terkenal ini adalah pacarnya.
Dara menyentuh alis Jiyong dengan pelan. Lalu hidungnya. Kemudian mata Dara tertuju pada bibir yang... oh ya ampun Dara! Dara menggelengkan kepalanya cepat hingga tak sadar jarinya menyentuh bibir itu membuat si pemilik bibir bergerak.

"Ji, ayo bangun, sudah pagi" bisik Dara di dekat telinga Jiyong.

Jiyong membuka matanya perlahan. Saat melihat sang pacar yang berada di hadapannya , Jiyong melingkarkan lengannya di leher Dara membuat gadis itu tertarik mendekat ke arah Jiyong.

Jiyong lalu mengecup bibir itu sejenak sebelum mengatakan, "Morning baby".

"Ehem, morning" jawab Dara.

"Kau masih saja kaku Dara" Jiyong tersenyum.

"Lalu harusnya bagaimana?"

"Bisa kau panggil aku baby juga?" Pinta Jiyong.

Dara menggigit bibir bawahnya.

"Jangan lakukan itu di depanku Dara"

"Hm? Lakukan apa?" Dara bingung.

"Menggigit bibirmu"

"Kenapa?"

"Kau terlihat menggemaskan. Aku jadi mau menciummu"

"Ya!" Dara memukul dada Jiyong.

Jiyong terkekeh, "Makanya jangan lakukan".

"Ara. Ayo bangun, aku sudah membuat omurice. Ah, maaf aku memakai dapurmu seenaknya"

"Its okay baby. Kau bisa melakukan apapun di rumahku. Termasuk di ranjang ini" Jiyong mengedipkan sebelah matanya.

"Kukira pembahasan ini sudah selesai tadi malam" ucap Dara sinis.

"Wae? Memangnya kegiatan apa yang kau pikirkan di ranjang?" Jiyong memasang wajah sok polosnya.

"Aish, kenapa kau suka sekali menggodaku"

"Hehe maaf baby, tapi aku suka dengan reaksimu yang lucu itu. Terutama ekspresi wajahmu" Jiyong terkekeh.

Dara mengerucutkan bibirnya.

"Jangan lakukan itu juga"

"Ha? Apa lagi?"

"Ah kau benar-benar membuatku tidak tenang Dara"

"Wae?" Dara semakin bingung.

"Ayo sarapan. Aku tidak akan bisa menahannya lagi kalau kita terlalu lama disini" ujar Jiyong yang segera bangkit dari ranjang dan menuju kamar mandi.

"Menahan apa?" Dara memiringkan kepalanya memikirkan ucapan Jiyong.

***

"Kau jaga hari ini?" Tanya Jiyong saat mereka sudah tiba di meja makan.

Dara menggelengkan kepala, "Aku libur"

"Good. Jadi kau bisa menemaniku"

"Kemana?"

"Seperti biasa, studio"

"Setidaknya ajak membermu yang lain, aku bingung disana sendirian" dengus Dara.

"Kan ada aku?"

"Tapi kau sibuk sendiri" gerutu Dara.

"Hmmm kau suka apa? Hobimu?"

"Kenapa pembicaraannya berubah?" Dara bingung.

"Jawab saja"

Dara terlihat berpikir sejenak,
"Aku suka membaca, nonton film, hmmm kuliner?" Dara terkekeh.

"Kalau gitu selama di studio kau nonton saja. Nanti aku bawa laptop dan harddiskku. Aku punya banyak film"

"Jinjja? Sounds great"

"Kau mau pulang dulu?" Tanya Jiyong.

"Tentu, aku harus ganti baju"

"Kau bisa mandi disini dan pakai bajuku" ujar Jiyong.

"Kau yakin?"

Jiyong mengangguk, "Sudah kubilang kau bisa melakukan apapun. Kau pacarku sekarang" Jiyong mengacak rambut Dara.

***

"Jiiii"

Jiyong bergegas ke kamar dimana suara Dara terdengar.
"Wae?"

"Kenapa celana ini pas denganku? Pinggangmu ternyata kecil eoh?" Dara sudah memilih pakaian Jiyong dan memakainya.

"Hehe bukannya bagus? Jadi kau bisa memakai semuanya"

"Sepertinya akan sering kulakukan" kata Dara.

"Lakukan apa?"

"Meminjam bajumu" Dara tersenyum lebar.

"Tidak masalah. Aku juga bisa pinjam bajumu kan?" Tanya Jiyong.

Kening Dara berkerut mendengarnya.

"Pastinya bukan baju yang terlihat feminim baby" ucap Jiyong lagi.

"Oh, oke boleh saja"

"Sudah siap? Pergi sekarang?"

Dara mengangguk, "Kajja"

***

Jiyong dan Dara baru saja tiba di studio dan ruangan itu ternyata kosong. Tidak biasanya ruangan itu tidak berpenghuni, apalagi sudah hampir jam 11 sekarang.

"Tumben tidak ada Teddy oppa" Dara juga heran.

Jiyong mengangkat bahunya, "Mungkin lagi di atas"

Dara hanya manggut-manggut dan duduk di sofa.

"Kau mau langsung nonton?" Tanya Jiyong yang meletakkan laptop dan harddisknya di meja yang ada di hadapan Dara.

"Sebentar lagi. Nyalakan saja dulu"

Jiyong menyalakan laptop yang sudah lama tidak dipakai itu. Sepertinya terakhir kali dia menggunakannya saat sebelum memulai  konser. Itu berarti sudah hampir 2 bulan.

Saat laptop menyala, muncul permintaan password. Jiyong mendadak gugup. Dia lupa kalau dia belum mengganti passwordnya. Dia mengambil laptop itu dan memangkunya.

"Eeeii aku tidak boleh tau passwordnya ya?" Sindir Dara melihat kelakuan Jiyong.

"Tentu saja boleh baby, nanti kuberi tahu"

"Kenapa nanti?" Dara bingung.

Jiyong bingung mau menjawab apa. Haruskah dia jujur? Apa Dara akan mengerti?

Melihat Jiyong yang hanya diam membuat suatu pikiran terlintas di benak Dara.
"Ah... sepertinya aku tau"

Jiyong menatap gadis itu.

"Kau mau memberitahuku nanti setelah menggantinya? Arraseo" Dara tersenyum.

Jiyong terlihat kikuk, "Kau...marah?"

"Kenapa harus marah?"

"Karena passwordnya berhubungan dengan... Kiko" ucap Jiyong pelan.

"Ji, aku tau dan aku mengerti. Dia kan memang mantanmu. Lagipula kita juga baru jadian. Mana terpikir untuk mengganti password laptop. So, its okay, no problem" Dara memeluk Jiyong secara mendadak membuat pria itu terhentak kaget. Ini pertama kalinya Dara melakukan kontak fisik atas inisiatifnya sendiri.

"Gomawo Dara-ya" ucap Jiyong yang ikut memeluk tubuh mungil Dara.

"Aku mau kau selalu begini"

Jiyong melepaskan pelukannya, "Begini bagaimana?"

"Terus terang padaku. Tentang apapun. Aku mau kau selalu jujur. Aku tidak suka dibohongi"

"Hmm apapun?"

"Apapun. Aku lebih baik mengetahuinya darimu langsung daripada harus mendengarnya dari orang lain. Meskipun itu membuatku marah, kesal, cemburu, tapi itu lebih baik daripada kau menyembunyikannya"

"Jadi sekarang kau kesal? Atau cemburu?" Tanya Jiyong.

"Tidak keduanya. Sudah kubilang tadi aku mengerti. Aku hanya mengatakan itu untuk hubungan kita ke depannya. Aku tidak tau banyak soal pacaran, ini pertama kalinya buatku. Tapi aku mau kita tidak saling menyembunyikan apapun"

"Kenapa kau terdengar dewasa sekali?" Goda Jiyong yang diikuti pandangan malas dari Dara.

"Hehe tenang baby. Aku janji. Mari kita tidak saling menyembunyikan apapun" Jiyong mencium kening Dara.

Tiba-tiba pintu studio terbuka.

"Wah wah wah... Apa aku tidak salah lihat?" Ucap Teddy yang tanpa sengaja melihat adegan manis di depannya.

"Lihat apa?" Tanya Kush yang berdiri di belakang Teddy.

"Kau tidak melihatnya? Wah kau rugi" Teddy pun berjalan masuk ke dalam.

Sementara itu Dara terlihat salah tingkah. Dara merasa wajahnya panas menahan malu. Sedangkan Jiyong? Well, itu sudah biasa untuknya, jadi dia terlihat santai.

"Jadi, bisa kau jelaskan Kwon? Aku penasaran" tanya Teddy.

Kush yang masih tidak tau apa-apa hanya menatap ke arah pasangan yang duduk di sofa.

"Yaaa kurasa memang sebaiknya kalian tau. Aku juga tidak punya niat menyembunyikannya. Tidak apa kan baby?" Tanya Jiyong pada Dara.

"What? Ba...by?" Kush mendadak heboh dan Jiyong hanya mengangguk.

"Sudah resmi eoh? Dara, kau menerima naga ini?" Teddy beralih pada Dara.

"Ah, ne oppa" Dara tersenyum kikuk.

"Akhirnya seorang Kwon Jiyong move on juga. Ini harus dirayakan!" Kush berjalan ke arah kulkas dan mengeluarkan beberapa kaleng bir.

"Ya Hyung! Sudah kubilang Dara tidak minum bir. Lagipula ini masih terlalu pagi" protes Jiyong.

"Cerewet. Yang minum kan aku. Dan ini sudah siang! Kau traktir makan saja kalau begitu" gerutu Kush.

"Tch, kalian mau apa? Sekalian aku pesan untuk makan siang nanti" tanya Jiyong.

"Bro, pikirkan makanan mahal" ucap Kush pada Teddy.

"Bukannya kurang seru kalau hanya kita berdua?" Ujar Teddy dan mengeluarkan ponselnya.

"Kau menghubungi siapa?" Tanya Kush.

"Member yang lain"

"Ya, Hyung! Kenapa tidak tanya dulu, kan aku yang bayar" omel Jiyong.

"Sudahlah. Uangmu tidak akan habis kalau hanya mentraktir kami makan siang" Kush menenangkan.

"Senghyun-ah! Eodiya?" Tanya Teddy saat panggilannya di angkat dan mengeraskan suaranya agar yang lain dengar.

"Di rumah Hyung, wae?"

"Kau ada jadwal hari ini?"

"Nanti sore"

"Kalau gitu kau ke studio sekarang. Ajak semua membermu"

"Kenapa? Ada masalah hyung?"

"Party untuk Jiyong siang ini. Cepatlah"

"Tch, party apanya. Hanya makan siang" gerutu Jiyong.

"Party? Dalam rangka?" TOP mendadak bingung.

"Nanti Jiyong jelaskan disini. Sudah, kau cepat datang, jangan lupa beritahu yang lain"

"Tunggu, karena ini party apa aku perlu bawa wine?" TOP terdengar semangat.

"Dasar hantu wine" gumam Jiyong.

"Oh, terserahmu"

"Oke Hyung, bye"

PS:

Next?
Yuk, votement nya dulu

Nih, bonus foto Jiyong yang menurutku bajunya sama dengan yg di foto Dara sebelumnya.

Continuer la Lecture

Vous Aimerez Aussi

390K 40K 35
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ° hanya karangan semata, jangan melibatkan...
282K 24K 36
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...
90.5K 11.1K 35
'benci bisa jadi cinta loh, cantik' 'apaan, diem lu' 'aduh, malu malu ih si geulis' 'gue laki ya, jangan main cantik-cantik lu' 'tapi lu emang cantik...
417K 33.8K 65
"ketika perjalanan berlayar mencari perhentian yang tepat telah menemukan dermaga tempatnya berlabuh💫"