[1] enemy, na jaemin.

By aesthefrey

505K 62.7K 11.5K

"Kalian percaya gak sih benci itu bisa jadi cinta?" "Tahayul itu mah." [contains harsh words!] Copyright©2018... More

[the beginning] awal mula
[1] what a beautiful day
[2] yoora sang penyelamat
[3] jaemin sang penyelamat
[4] good day
[5] become chairmate
[6] such a real nightmare
[7] new day
[8] kerkel
[9] his feeling
[10] someone came closer
[11] jealous
[12] terkuak
[13] become friend
[14] akrab
[15] akrab(2)
[16] misi pertama
[17] misi kedua
[18] mission failed?
[19] hubungan yang tak sama lagi
[20] cukup sampai di sini
[22] prepare for birthday party
[23] then i realized she's right there
[24] sadar dan bingung
[25] sekilas kenangan dulu
[26] she kinda bad
[27] where r u now that i need ya?
[28] yang mempunyai status akan kalah sama yang selalu ada
[29] don't count on me to stay
[30] new day(2)
[31] terasingkan
[32] mandi raining
[33] porseni
[34] almost is never enough
[35] diam tapi bukan marah
[36] what if
[37] i still get jealous
[38] what is this?
[39] dengan tiba-tiba
[40] nothing better
[41] berhak untuk cemburu
[42] ancaman lainnya
[43] rescue
[44] hold you tight
[45] membela
[46] wake up with you
[47] prom
[48] perpisahan
[49] vacation
[the end] here i am, next to you.
bonus part : mereka
fun facts about this story

[21] you looked at me like i was someone else

7.4K 1K 209
By aesthefrey

"Makasih ya, kak."

Yoora menurunkan kaki kirinya sebelum dengan sempurna keluar dari mobil Lucas. Sesaat setelah itu, sang pengemudi keluar dari mobil dan menguncinya.

"Mau gue anter ke kelas?" Tawarnya pada Yoora setelah memastikan mobilnya terkunci rapat.

"Gausah, kak. Gue duluan ya." Cewe itupun melangkah pergi ke loker buku seperti biasanya dengan beberapa murid yang lewat.

"Eh, kak, jatoh!" Seorang cewe teriak sambil mengambil buku paket yang ada di samping Yoora. Ia sempet kaget ni anak teriak kenceng banget, kayak langit aja yang jatoh.

"Eh, iya. Makasih ya..?"

"Lami, kak." Cewe bernama Lami itu tersenyum sambil memberikan bukunya ke Yoora.

"Iya, makasih ya Lami! Gue Yoora, kalau ketemu sapa-sapaan ya!" Ujar Yoora.

"Iya, kak Yoora. Aku pamit dulu ya!" Lami berlalu setelah dadah-dadah manjah sama Yoora.

Yoora yang baru aja mau memasuki kelasnya pagi ini, tapi ia malah dihalangi oleh Jaemin yang hendak keluar kelas.

Mereka terdiam sebentar sebelum akhirnya Jaemin menggepengkan badannya di pintu. Cowo itu langsung mendatangi Jeno yang udah menunggunya di depan kelas.

Sedangkan Yoora menoleh ke belakang, beberapa hari tanpa berkomunikasi dengan cowo itu lumayan membuat hidupnya berubah. Ia juga merasa orang Jeno, Haechan dan Renjun tidak seramah dan sedekat seperti biasanya.

Sejenak ia memikirkan kata Somi beberapa hari yang lalu. Apakah benar Jaemin ngelakuin ini semua karena suka?

Belum lagi tadi malam Nancy menasehatinya untuk baekan sama Jaemin. Tapi pastinya gak semudah itu, Suherman.

"Ah, gatau lah." Yoora kembali jalan ke mejanya yang udah ada Somi, Herin sama Nancy yang lagi ngobrol sambil memegang surat undangan.

"Buset, siapa yang mau kawin?" Tanya Yoora sambil berdiri di samping bangku mereka.

"Hush, kawin, kawin." Ujar Herin.

"Jadi ini apa?" Tanya Yoora sambil mengambil surat undangan itu dan terpampanglah nama Tzuyu di sana. "Kak Tzuyu nikah?"

Perkataan Yoora membuat Herin, Nancy dan Somi memutar matanya secara bersamaan. "Ultah, goblok."

Yoora natap Somi sinis dan hampir aja menimpuk cewe itu. "Gausah ngegas, anjing."

"Chaos, chaos." Ujar Nancy ingin memperpanas suasana.

"Kapan dia ultah?" Tanya Yoora sambil duduk di samping Somi.

"Sabtu ini. Lo ikut kan?" Ujar Herin sambil menopang tangannya di atas meja.

"Ya pasti lah. Kakak kita nih." Ujar Yoora membuat yang lain mengangguk. Sebelum tiba-tiba aja bel masuk berbunyi membuat Herin dan Nancy berdiri.

"Gue balek ya. Dadah!" Ujarnya sebelum berlalu, sedangkan Herin kembali ke tempat duduknya di samping Renjun.

Melihat Herin yang duduk, ia tak sengaja melihat Jaemin, rupanya dia udah balek lagi ke kelas, ia lagi duduk di belakang Herin bersama Jeno. Ia terlihat baik-baik aja, seperti hari-hari di mana sebelum mereka berantem.

"Assalamualaikum, kids!" Heechul melambaikan tangannya semangat kepada anak muridnya yang melihatnya malas. Tak berniat belajar bersama bapak tua ini.

Heechul memanggil para murid untuk mengisi absen seperti biasa, sampe akhirnya ia berhenti pada nama Jaemin.

"Na Jaemin?"

"Saya, pak!"

Sebelum Heechul ingin memanggil nama berikutnya, ia tiba-tiba menyadari sesuatu yang janggal dan melihat ke Jaemin lagi. "Kok kamu duduk sama Jeno?"

Dari Jeno, Renjun, Haechan, Herin sampe Somi kompak menahan napas dan melirik satu sama lain. Sedangkan Yoora dan Jaemin memalingkan wajahnya entah kemana.

"Karena-"

"Gak ada alasan lagi, balik ke tempatmu yang semula. Pantes daritadi berisik banget kalian." Ujar Heechul membuat Jaemin menghela napas kasar sebelum menatap ke bangku Yoora.

Somi berdiri dengan ragu sebelum meninggalkan bangku Yoora dan berpapasan dengan Jaemin sebelum akhirnya mereka duduk di posisi semula.

Yoora ngeliat hpnya di saat Jaemin duduk di sebelahnya. Tak hanya atmosfer mereka berdua yang tegang, tapi satu kelas jadi ikutan tegang. Tapi mereka lumayan kepo, apakah dengan bersatunya lagi bangku mereka membuat mereka kembali riweh?

Selama pelajaran berlangsung tak ada satupun dari mereka yang mengeluarkan suara. Sesuatu yang sangat langka terjadi jika mereka berdua berdekatan tapi mulutnya gak riweh.

Inilah pertama kalinya.

"Lebih mending gue ngeliat orang ini dua berantem ampe jambak-jambakan daripada berantem beneran kayak gini." Bisik Somi ke sampingnya, Jeno.

"Iya, ini gak mereka banget." Jawab Jeno.

Yoora selama pelajaran anteng merhatiin Heechul karena gak tau lagi mau ngapain. Yoora sekilas mengintip cowo di sampingnya ini dari ujung mata. Jaemin cuman mantengin hpnya, gak berniat nulis. Bahkan buku di atas mejanya aja gak ada. Gak niat amat ni anak belajar.

Setelah bel istirahat berbunyi, Jaemin langsung bangkit dari bangku, membuat Yoora menoleh ke cowo itu. "Jen, kuy."

Jeno pun menghampiri Jaemin dan mereka berdua pergi dari kelas. Yoora merhatiin, daritadi pagi mereka marok keluar kelas berdua aja.

"Ada apa deh orang ini?" Tanya Renjun ke Haechan yang melihat Jeno dan Jaemin yang main gak ngajak-ngajak.

"Tau, nanti kita introgasi." Ujar Haechan sebelum akhirnya jalan berdua sama Renjun keluar kelas.

"Kantin yuk?" Somi dan Herin menghampiri Yoora, cewe itu mengangguk sebelum akhirnya membawa langkah mereka ke kantin.

"Nancy tumben gak gabung." Ujar Herin, mereka baru aja memasuki area kantin yang rame.

"Dia lagi ngambis di lab, di bela-belain banget biar dapet nilai." Ujar Somi setelah Nancy tadi mengiriminya pesan kalau ia tidak akan ke kantin.

"Gue makan apa ya?" Somi melihat semua kedai makanan di kantinnya setelah mereka duduk di kantin.

"Gue pengen bubur ayam." Ujar Yoora yang ada di hadapannya. "Lo apa, Rin?"

"Gue pengen ketoprak, deh."

Somi pun langsung menatap Herin. "Ih gue juga deh, lagi pengen."

Yoora dan Herin pun berdiri meninggalkan Somi yang jagain tempat mereka. Mereka berdua berpisah di kedai makanan yang jaraknya lumayan jauh. Yoora menghela napas karena antrian bubur ayam ini panjang kali lebar. Entah kenapa sekarang bubur ini jadi makanan favorit.

Ia mengedarkan pandangannya untuk membunuh rasa bosan. Nengo-nengoin orang yang lewat entah kenapa seru baginya. Sebelum matanya menangkap dua cowo cewe yang lagi duduk berdua di meja kantin.

Yoora melihat Jaemin dan seorang adik kelas yang rupanya orang yang membantunya tadi pagi.

Lami.

Mereka sedang makan bareng di meja kantin. Jaemin keliatan lagi menuangkan semua perhatiannya pada cewe itu, sedangkan Lami menanggapinya dengan malu-malu.

Tiba-tiba ia teringat akan kata-kata Somi beberapa hari yang lalu saat mereka sedang membahas kira-kira apa alasan dibalik Jaemin yang ngelarang Yoora buat mencari alasan Lucas.

"Suka sama gue lo bilang, Som?" Gumam Yoora sambil menatap mereka berdua dengan tatapan acuh. Sebelum akhirnya ia kembali fokus dalam antriannya, mencoba menghiraukan mereka.

"Lo mau beli bubur?"

Seorang cowo jangkung terlihat berdiri di sebelah Yoora, membuat cewe itu mendongak ke atas.

"Iya, kak. Kakak mau juga?"

"Mau," Lucas mencari sesosok Jungwoo yang memang udah antri sejak tadi, cowo itu bahkan udah berdiri di depan gerobak bubur. "Jungwoo, gue nitip dua bubur ya!"

Jungwoo melihat ke belakang dan memberi tanda jempol.

"Makasih ya, kak." Ujar Yoora sambil menatap Lucas.

"Mau beli minum gak?" Tanya Lucas sebelum akhirnya Yoora mengangguk dan membawa langkah mereka pergi ke tempat jualan es.

Tanpa mereka sadar, kegiatan mereka ditangkap oleh seorang cowo yang melihat mereka dari mejanya.

Jaemin menahan emosinya hingga rahangnya mengeras karena melihat Lucas dan Yoora yang jalan berdua, membuat Lami yang ada di hadapannya menatapnya bingung.

"Kakak kenapa?" Tanya Lami membuat Jaemin kembali menghadap adik kelasnya ini.

"Gapapa," Jaemin berdiri, bersiap ingin pergi setelah sesi makan mereka telah selesai. "Gue anterin ke kelas ya."

•••

Lantunan lagu di tape mobil Jeno mulai terputar setelah lagu sebelumnya telah selesai. Lagu Slow Dancing in the Dark by Joji menyeruak memasuki gendang telinga Jaemin yang setengah sadar karena ia lagi teler. Tapi yang jelas ia teler bukan karena es teler.

Ia pun menyanyikan lagu favoritnya ini dengan penuh penghayatan.

Used to be the one
To hold you when you fall
I don't fuck with your tone
I don't wanna go home
Can it be one night?
Can you?

Give me reasons we should be complete
You should be with him, I can't compete
You looked at me like I was someone else, oh well
Can't you see?

Jaemin benar-benar tenggelam dalam suara Joji yang terdengar begitu menyakitkan, berasa senasib dengan Jojinya. Sedangkan Jeno yang menyetir hanya bisa menatapnya kasian.

I don't wanna slow dance
In the dark

Jeno mematikan mesin mobilnya setelah berhenti di garasi rumahnya Jaemin. Ia mengantar temannya itu ke rumah karena lenyeh banget badannya, gak sanggup jalan sendiri kayak gak punya tulang.

Jam udah menunjukkan pukul satu dini hari di saat Jeno membopong Jaemin masuk ke rumahnya yang selalu diisi oleh jin tak berupa sangking seringnya gak ada orang.

"Lo ngapain sih pake-pake minum segala?" Kesal Jeno sambil menaruh temennya itu di sofa ruang tamu.

"Yoora, elo kenapa milih dia sih? Lo kok gak mikirin perasaan gue?" Racau Jaemin dengan matanya yang setengah terbuka.

Jeno menyisir rambutnya frustasi sambil menghela napas. Ia teringat akan tadi di mana Jaemin mengajaknya buat minum berdua aja.

Jarang sekali terjadi, karena biasanya dia kalau mau minum pasti ngajak satu squad.

Rupanya Jaemin lagi pengen berdua karena ingin menceritakan segala kegelisahan hatinya ngeliat Yoora yang makin dekat sama Lucas. Cowo itu menghabiskan alkohol hingga dua botol sekaligus.

Jeno bisa melihat betapa makin tersiksanya Jaemin sejak berantem sama Yoora. Ia terlihat tidak terurus, belum lagi orangtuanya tidak kunjung balik dari Korea.

Ia juga tidak seceria biasanya. Jaemin masih ngebacot tentunya, tapi petakilannya itu berkurang lumayan drastis.

Belum lagi kebiasaan Jaemin yaitu riweh abis sama Yoora yang selalu jadi makanan sehari-hari Jeno, tiba-tiba jadi anteng kayak gini malah tidak membuatnya nyaman.

Walaupun Jeno pening ngeliatin mereka berdua kayak Tom and Jerry tapi gak menutup kemungkinan kalau Jeno kangen akan masa-masa itu.

"Gue suka sama lo, Ra! Gue udah berkorban selama ini. Kenapa lo gak pernah mandang gue sih?"

"Liatlah betapa menyedihkannya temen gue ini." Jeno menatap Jaemin dengan tatapan kasian.

"Kenapa, Ra?! Kenapa?!"

"Udah, Jaem, tidur lo." Ujar Jeno sambil membenarkan posisi tidur Jaemin di sofa.

"Jen, temenin gue tidur di sini ya?"

Jeno yang hendak keluar pintu jadi menoleh ke belakang, berpikir sejenak sebelum ia mengambil hpnya dari saku.

"Yaudah, gue telpon bunda dulu."

•••


Continue Reading

You'll Also Like

130K 10.8K 36
[END] He is Jaemin, the guy with cold personality but had a freaking sweet smile. 𝗡𝗔 𝗝𝗔𝗘𝗠𝗜𝗡 𝗦𝗧𝗢𝗥𝗬 [21/6/18] Warning harshword‼
217K 20.4K 54
[✔️] ❝Kenalin aku Na Jaemin, laki-laki yang suka sama kamu dan cuma aku yang bisa milikin kamu, oke?❞ - Na Jaemin From Nara ❝Untuk Na Jaemin, lelaki...
28.1K 4K 37
[COMPLETED] [SPIN-OFF from CHOICE] "gue bisa dengan mudahnya bilang 'i love you', tapi cuman bisa dalem hati doang sih.." ㅡ Nam Chaera *lowercase le...
251K 37K 67
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...