10 Years Later ✔️

By dreamdd14

122K 20.8K 4.7K

Park Jaehyung, gitaris Enam Hari udah menetapkan Son Wendy sebagai musuh terbesarnya. Yang ada di kamus Jae... More

Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33 - end

Chapter 12

3.2K 667 112
By dreamdd14





🌸🌸🌸

Saturday. Weekend.

Hari dimana Enam Hari libur. Mereka memang sengaja mengosongkan hari sabtu dan minggu karena dua hari itu dikhususkan buat quality time bersama keluarga. Ya kan setelah 5 hari bekerja keras buat menyambung hidup, mereka butuh istirahat. Nggak bisa diganggu gugat.

Makanya Jae hari ini masih di rumah, belum bangun dan belum mandi. Jisung pun demikian. Cuma si Bunda yang pagi hari udah kinclong. Bedanya Wendy hari ini nggak ribet ngebangunin dua cowok berharga di hidupnya itu.

"Ayah, Bunda berangkat dulu ya?"

Yang tadinya Jae masih merem, langsung buka mata walau masih keliatan ngantuknya. "Udah mau berangkat? Sebentar, Ayah mau ganti baju dulu."

Jae berniat bangun tapi badannya langsung ditahan Wendy dan buat posisi Jae tiduran lagi. "Nggak usah, Bunda berangkat sendiri aja."

"Tapikan –"

"Bunda pake ojol, Ayah. Itu bapaknya udah nungguin di depan. Lagian ini kan hari liburnya Ayah, mending Ayah istirahat aja ya," potong Wendy sambil nangkup muka Jae yang masih muka bantal. Gemes sendiri liatnya.

Hari ini sih judulnya quality time bersama keluarga, tapi Wendy sendiri masih sibuk kerja di toko kuenya yang cuma libur di hari minggu.

"Beneran? Mau sendiri?"

"Iya, sayang. Bangunnya jangan siang-siang ya. Bunda titip Jisung. Kalian jangan lupa makan terus mandi. Makanannya ada di meja. Nanti tinggal diangetin aja, okey?"

Jae cuma menggumam nggak jelas. Masih ngantuk. Jadi cuma jawab seadanya dan setelahnya, Jae dapet ciuman di pipi sebelum Wendy beneran pergi sama bapak ojol.

Sekarang udah terbiasa banget dengan segala macem kelakuan Wendy yang tiba-tiba meluk sampe cium-cium pipi Jae. Waktu satu minggu lebih cukup buat Jae sedikitnya tahu tentang kehidupan rumah tangganya dan kebiasaan-kebiasaan yang Jae lakukan tiap bersama Wendy maupun Jisung.

"Ayah."

Kayanya baru lima menit Wendy pergi, mata Jae kembali kebuka. Liat Jisung di depan pintu kamarnya sambil ngucek-ngucek matanya, keliatan baru bangun tidur.

"Sini, tidur lagi sama Ayah." Jae nepuk tempat kosong disebelahnya.

Jisung nurut, langsung naik ke kasur dan tidur lagi di pelukan Ayahnya. Dan berakhir mereka berdua yang bangun jam 12 siang.

🌸🌸🌸

Jae dan Jisung, dua-duanya lagi sisiran di depan kaca. Dalem hati juga sedang memuji ketampanannya.

Setelah kenyang tidur sampai siang, Jae bangun lebih dulu dan bangunin Jisung. Mungkin kalau si Bunda tau, Jae bakal diomelin tiada henti. Tapi karena yang ngomelin tidak tahu menahu, Jae masih aman.

"Woah! Gue ganteng!" kata Jae tiba-tiba sambil masih benerin rambutnya. Tumbenan mau sisiran padahal tiap hari Jae nggak akan peduli sama tatanan rambutnya yang berantakan.

"Gantengan Jisung lah!" Jisung di sampingnya nggak mau kalah. Benerin rambutnya sambil pose ganteng.

"Gantengan juga Ayah daripada Jisung," yang tua semakin nggak mau kalah.

"Gantengan Jisung. Bunda aja bilang Jisung ganteng kok!" Jisung yang mulai nggak terima malah berkacak pinggang sambil natap Jae tajam. Buat Jae sih itu nggak menakutkan ya, masih sereman amukannya Brian kalau di ambekin sama Seulgi.

"Jelas gantengan Ayah dong. Bunda nggak akan mau sama Ayah sampe punya kamu gini kalau Ayah nggak ganteng."

"Nggak! Pokoknya gantengan Jisung!"

"Nggak bisalah! Gantengan Ayah."

Mohon maaf ini kenapa mereka berantem masalah ketampanan ya? Dua-duanya aja bagai pinang di belah dua.

Mirip.

Bedanya Jisung itu versi mini-nya Jae. Jadi ya, tidak perlu lah kedua kaum adam ini ribut masalah ketampanan.

🌸🌸🌸

Setelah ribut masalah 'gantengan siapa' yang akhirnya dimenangkan Jisung karena Jae ngalah soalnya Jisung udah hampir nangis. Namanya juga anak kecil. Daripada menambah masalah, Jae cuma nge-iya-in kalau Jisung lebih ganteng.

Sekarang Jae sama Jisung lagi duduk di depan TV. Nontonin we bare bears kesukaannya Jisung karena nggak mungkin Jae nonton begituan. Dengan Jisung dipangkuannya, Jae nyemilin ciki sambil sesekali nanyain Jisung nama-nama beruang gendut yang disukai Jisung itu.

Walau Jae nggak suka, tapi bersyukur juga karena kalau bukan gara-gara 3 beruang itu, Jisung nggak mungkin anteng di pangkuan Jae sekarang. Tau sendiri, anaknya suka agak rewel kalau nggak sama Wendy. Karena nggak ada Wendy pula, Jisung jadi nempelin Jae dan bermanja-manja ria ke Ayahnya itu.

"Ayah,"

"Hmm?"

"Jisung pengen ice cream,"

"Ice cream? Tapi kayanya stok ice cream di kulkas udah abis deh, kan yang ngabisin Jisung."

"Ya udah beli lagi aja. Sekalian jalan-jalan keliling komplek perumahan."

"Ya udah deh, Yuk!"

Berbekal sepeda milik Jisung dan skuter listrik milik Jae, duo Ayah dan anak itu mengitari komplek perumahan dan mampir ke supermarket terdekat buat beli ice cream dan beberapa cemilan lain.

Jisung yang baru 5 bulan ini lancar pake sepeda lagi semangat-semangatnya ngendarain kendaraan beroda dua itu. Sementara si Ayah memilih buat pake skuter listriknya karena males ngayuh sepeda.

(Bayangin ajalah bentukan si Jae pas bawa skuter kek gini)

"Jisung, makan ice cream-nya di rumah ya? Udah mendung, nanti keburu ujan nih!" ajak Jae ke Jisung.

Setelah ngubek-ngubek supermarket dan nyari jajanan yang mereka mau, Jae putuskan buat langsung pulang setelah ngeliat langit yang mulai gelap. Tanda-tanda mau turun hujan. Tau gini tadi Jae pake mobil aja.

Niatnya yang nggak akan lama-lama di supermarket malah jadi satu jam-an karena ribet milih apa yang mau dibeli.

Jae perlu liatin satu persatu komposisi makanan dan minuman yang mau dibeli dan memastikan kalau nggak ada bahan olahan susu yang nantinya bakal membahayakan dirinya dan Jisung. Ini aja ribet banget nyari ice cream yang bener-bener free lactose.

Jae itu lactose intolerance dan sayangnya hal itu menurun ke Jisung. Biasanya sih tugas buat beli makanan dan minuman yang mereka konsumsi ada di tangan Wendy. Apalagi Wendy lumayan ketat kalau menyangkut urusan makanan yang dikonsumsi suami sama anaknya itu. Mereka berdua sih cuma tinggal makannya doang. Betapa luar biasanya memang si Wendy ini.

"Yah, padahal Jisung pengen langsung makan ice cream-nya," Jisung cemberut tapi ya nurut juga karena memang cuaca udah mendung semendung perasaannya yang gagal makan ice cream.

Bonus photo 😊







Nggak ngerti lagi ini kenapa mereka bisa semirip ini sihhh???!! Asdkfndjsinejzidma

5 Mei 2020

Continue Reading

You'll Also Like

748K 35.7K 39
Alzan Anendra. Pemuda SMA imut nan nakal yang harus menikah dengan seorang CEO karena paksaan orang tuanya. Alzan kira yang akan menikah adalah kakek...
37.9K 5.3K 15
Min Yoongi dan Son Seungwan sepakat untuk bercerai tepat saat usia pernikahan mereka memasuki enam bulan. Keduanya sepakat bahwa pernikahan harus dia...
45K 9.9K 20
"Dia diciptakan dari tulang rusukmu yang paling bengkok dan jika kamu sadar, Tuhan meletakkan tulang rusuk yang paling bengkok itu di dekat jantungmu...
376K 39.1K 35
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ° hanya karangan semata, jangan melibatkan...