STARSTRUCK (END)

Od TJWVIP

43.5K 5.1K 614

Setiap fangirl pasti pernah bermimpi dapat bertemu dengan idolanya. Begitu juga dengan Dara yang sangat mengi... Viac

1
2
3
4
5
6
7
8
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
Clue
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
news
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
*

9

748 93 16
Od TJWVIP

Rasanya Jiyong ingin memukul maknaenya itu sekarang. Mulut bocah itu berbahaya! Jiyong juga merasa bodoh kenapa dia bisa lupa kalau ketiga orang ini ada di studio. Tapi ia juga tidak tau kemana lagi harus membawa Dara. Dia tidak bisa terlihat di depan publik dengannya. Bisa jadi skandal baru nanti. Dan dia juga tidak mungkin membawa Dara ke apartemennya kan? Satu-satunya tempat yang aman di pikiran Jiyong tadi adalah studio. Tapi sepertinya sekarang malah jadi tempat yang berbahaya.

"Setuju apa?" Tanya Dara lagi.

Jiyong menatap Seungri tajam. Seungri yang segera sadar dengan kesalahannya jadi salah tingkah. Sementara Youngbae dan Teddy hanya terkikik geli melihatnya.

Akhirnya Youngbae mencoba mengalihkan, "Mau minum apa Dara?" Dan dia berjalan ke arah kulkas.

"Hmm apa saja"

"Kalau bir?"

"Oh? Apa tidak ada yang lain?"

"Haha kau bilang apa saja"

"Maaf, tapi aku tidak minum bir"

"Sudah kubilang dia dokter, harusnya kau beri dia jus" ucap Jiyong tiba-tiba.

"Kau dokter Dara? Kukira tadi Jiyong bercanda" tanya Teddy.

Dara hanya tersenyum mengganguk dan beralih menatap Jiyong, "Sekalian saja kau umumkan ke semua orang" dengusnya.

"Sensitif sekali" lagi-lagi Jiyong mengacak rambut Dara dan berjalan menuju komputer. Dia duduk disana dan menggunakan headphone nya.

Ketiga pria itu melihat sikap Jiyong pada Dara. Sedikit banyak mereka berharap bahwa wanita itu bisa membuat Jiyong move on. Karena jika dilihat dari sikap dan tingkah lakunya, Jiyong sepertinya punya ketertarikan pada Dara. Hanya saja pria itu belum menyadarinya atau tidak mau mengakuinya.

Sementara Dara hanya menghembuskan nafasnya. Jika dia begitu terus lama-lama aku bisa jadi terbiasa pikir Dara.

***

"Giliranku Noona, giliranku!"

"Bukannya kau merah?"

"Giliranku, aku yang biru!"

"Ah, ya, maaf Hyung hehe"

Jiyong melepaskan headphonenya dan melihat Dara, Seungri dan Youngbae yang sedang duduk mengelilingi tablet. Apa yang sedang mereka lakukan?

"Ah Hyung! Kenapa kau menangkap pionku?! Padahal sedikit lagi masuk rumah"

"Hahaha mau bagaimana lagi angka dadunya segitu" kata Youngbae.

"Tch, harusnya kita bekerjasama mengalahkan computer player itu" Seungri menggerutu.

"Sudahlah, sekarang giliranku" kata Dara menengahi.

Alis Jiyong terangkat. Sejak kapan mereka akrab begitu? Apa yang mereka mainkan?  Jiyong melihat jam tangannya. Sudah lewat satu jam sejak mereka sampai di studio.

"Ya! Kenapa kau menangkap pionku sekarang?! Dia baru saja keluar kandang" Kali ini Dara yang protes pada Seungri.

"Hehe kata Youngbae Hyung mau bagaimana lagi Noona angka dadunya segitu" jawaban Seungri membuat Youngbae terkekeh.

"Aish, harusnya kau menangkap pionnya, dia yang membuatmu masuk kembali ke kandang tadi"

Jiyong memperhatikan Dara. Wajahnya benar-benar lucu jika sedang seperti itu.

"Kenapa computer player ini berjalan mulus dari tadi? Lihat, pionnya yang belum masuk rumah tinggal 1." Kata Youngbae.

"Iya aku juga tidak suka, sepertinya dia curang" ucap Dara.

"Ya sudahlah aku sudah malas" Youngbae bangkit berdiri dan mengambil minuman.
Dara juga berpindah duduk ke sofa.

"Ah waeee??? Hyung! Noona! Ini tanggung tinggal sedikit lagi" Seungri heboh sendiri.

"Sudahlah, computer itu yang menang" jawab Youngbae.

Jiyong hanya tersenyum menatap kelakuan tiga orang itu sebelum dia memakai headphonenya kembali dan melanjutkan aktivitasnya bersama Teddy.

"Kenapa kalian cepat sekali menyerah" ejek Seungri.

"Youngbae, aku mau air mineral" pinta Dara pada Youngbae yang memang sedang berdiri di depan kulkas.

"Aku mau soda Hyung" ucap Seungri.

Youngbae memberikan minuman itu pada mereka.
"Kau tidak kerja Dara?"

"Aku libur hari ini. Kalian tidak ada jadwal?"

"Aku menunggu sajangnim" jawab Youngbae sambil melirik jam tangannya. Kenapa bos nya itu lama sekali pikir Youngbae.

"Jadwalku jam 6 nanti Noona".

"Sekarang apa yang harus kita lakukan? Aku bosan" Tanya Dara.

"Kau kenapa kesini?" Tanya Youngbae.

Dara mengangkat kedua bahunya, "Tanya leadermu itu"

"Hehe Hyung memaksamu?" Tanya Seungri.

"Hmm tidak juga..." Dara tampak berpikir.

"Lalu?"

"Entahlah, dia minta ditemani. Kukira dia kesepian dan butuh teman, tapi begitu sampai disini malah ada kalian"

"Dan sekarang sepertinya kau yang butuh teman" kata Youngbae.

Dara hanya tersenyum miris.

"Hyung memang begitu kalau sedang membuat lagu noona. Asik sendiri, bisa berjam-jam sampai seharian" Seungri melirik leadernya itu.

"Tch, padahal tadi katanya sedang tidak ada inspirasi" desis Dara.

"Sekarang jadi ada karena kau disini Noona" Seungri terkekeh dan diikuti Youngbae.

Dara hanya berdecak mendengar perkataan mereka.
"Tidak ada game lain di tabletmu itu?" Tanya Dara.

"Kau masih mau main game?" Youngbae menatapnya heran.

"Daripada hanya duduk melihat mereka" ucap Dara menunjuk Jiyong dan Teddy.

"Bagaimana kalau monopoly?" Seungri melihat layar tabletnya.

"Apapun boleh asal tidak ada computer player"

"Oke, kau ikut Hyung?" Tanya Seungri pada Youngbae.

"Tentu"

Dara menatap Youngbae, "Kukira kau tidak mau main lagi"

"Daripada hanya duduk melihat kalian" jawab Youngbae dan mereka pun tertawa.

***

Dara memainkan ponselnya sambil berbaring di sofa. Sesekali dia menghembuskan nafasnya. Sudah satu jam sejak Youngbae dan Seungri pergi. Dan pria yang mengajaknya kemari masih sibuk membuat lagu. Sebenarnya untuk apa dia membawaku kemari pikir Dara. Seandainya Dara membawa mobilnya tadi pasti dia sudah bisa pulang.
Apa aku naik taksi saja ya? Batin Dara.

Akhirnya Dara memilih mendengarkan lagu dari ipodnya saja menggunakan earphone. Lama-lama Dara rasanya jadi mengantuk. Apa sebaiknya dia tidur saja? Toh Jiyong sepertinya juga masih lama.

Satu jam kemudian...
"Dara kau sudah lapar?" Tanya Jiyong melepas headphonenya namun dengan pandangan masih menatap ke layar komputer.

Tidak ada jawaban.

"Dara?" Akhirnya Jiyong berbalik. Dia sedikit kaget karena Youngbae dan Seungri sudah tidak ada, dan Dara sedang berbaring di sofa.

Jiyong berjalan menghampiri Dara. Apa dia tidur? Pikir Jiyong.
"Dara?" Jiyong berjongkok di samping sofa dan menatap Dara.

"Apa dia tidur?" Tanya Teddy kemudian.

Jiyong mengangguk. "Dibiarkan saja atau dibangunkan?"

"Kau mau apa jika dia bangun?"

"Bertanya apa dia lapar? Ini sudah jam makan malam"

"Terserahmu" Teddy mengangkat bahunya.

Akhirnya Jiyong memukul pelan bahu Dara.
"Dara...bangun Dara"

"Hmm"

"Dara?"

Mata Dara terbuka sedikit sebelum akhirnya menutup lagi.

"Dara...kau tidak lapar?"

Dara melepas earphonenya.

"Kau belum mau makan? Masih mau tidur?"

Dara membuka matanya dan menatap Jiyong.
"Kau sudah selesai?"

"Belum, tapi kita bisa makan dulu kalau kau lapar"

"Lanjut saja kalau begitu" Dara pun memejamkan matanya lagi.

"Kau bosan? Mau pulang?"

"Aku boleh pulang?"

"Ayo kuantar" Jiyong bangkit berdiri.

"Aku bisa naik taksi"

"Eeeii, aku yang membawamu jadi aku juga yang mengantarmu"

"Bukannya kau belum selesai?"

"Nanti aku bisa balik lagi" kata Jiyong.

Dara menghembuskan nafasnya, "Selesaikan saja dulu"

"Kau yakin?"

Dara mengangguk dengan mata yang masih terpejam.

"Dan kau tidak mau makan dulu? Kita bisa pesan"

"Aku mau tidur saja"

"Sepertinya kau ngantuk sekali oh?"

"Makanya jangan ganggu, sudah sana kerja" Dara mengusir Jiyong dengan tangannya.

"Kalau lapar panggil saja aku" kata Jiyong sebelum kembali ke tempat Teddy.

***

Pukul 23:00
Teddy dan Jiyong akhirnya beranjak dari tempatnya. Mereka berhasil membuat satu lagu tapi masih belum ada liriknya. Jiyong masih tidak tau mau menulis tentang apa. Sekarang rasanya juga sudah lelah dan lapar. Dia melihat ke arah sofa dan Dara masih berbaring disana. Sepertinya wanita itu kelelahan. Apa karena dia semalam jaga pikir Jiyong.

Jiyong kembali berjongkok di samping Dara.
"Dara-ya"

Tiba-tiba niat menganggu Dara muncul lagi dalam dirinya. Jiyong mencubit pipi kiri Dara.
"Dara bangun"

"Hmm"

Kali ini Jiyong mencubit kedua pipi Dara "Daraaaa"

Teddy hanya tersenyum memperhatikan kelakuan Jiyong itu.

Dara hanya bergerak sedikit mengubah posisinya. Akhirnya dengan sedikit berteriak Jiyong berkata "Dara, ada pasien gawat! Cepat! Dara!"

Dara tersentak dan langsung duduk. Matanya benar-benar terbuka sekarang.
"Mana?!"

"Hahahahaha" Jiyong meledak dalam tawa sambil memegang perutnya.

Dara akhirnya tersadar dan menatap Jiyong jengkel, "Ya!!"

"Sekarang sudah sadar?" Tanya Jiyong yang masih terkekeh.

"Kau tidak punya cara lain membangunkan orang?" Gerutu Dara.

"Lebih seru begitu" kata Jiyong lalu memberikan air mineral pada Dara.

Dara menerima botol air itu dan meminumnya.

"Ayo!" Jiyong bangkit berdiri.

"Hm? Kemana?" Dara menatapnya bingung.

"Kau tidak mau pulang? Mau tidur disini?" Jiyong mengedipkan matanya jahil.

"Aish pria ini" Dara akhirnya berdiri.

"Hyung, kami pulang dulu" Jiyong pamit pada Teddy dan berjalan menuju pintu.

"Aku pulang dulu oppa, bye" pamit Dara.

"Ne, hati-hati Dara. Pastikan Jiyong mengantarmu pulang"

"Tenang saja Hyung" ucap Jiyong.

***

"Mau langsung pulang?" Tanya Jiyong setelah melajukan mobilnya di jalan.

"Memangnya mau kemana lagi?"

"Aku lapar, kau tidak lapar?"

"Hmm aku mau tteokbokki" kata Dara setelah berpikir.

"Boleh juga. Ayo Kita cari jajanan pinggir jalan"

"Kajja!" Teriak Dara sambil mengangkat tangan kanannya.

PS:
Apa alur ceritanya terlalu lambat dan bertele-tele? Tapi aku mau daragon punya banyak momen gimana dong 😂 
Votement juseyo 😘

Pokračovať v čítaní

You'll Also Like

107K 8.9K 85
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...
265K 27.7K 30
warn (bxb, fanfic, badword) harris Caine, seorang pemuda berusia 18 belas tahun yang tanpa sengaja berteleportasi ke sebuah dunia yang tak masuk akal...
107K 9.3K 21
Ernest Lancer adalah seorang pemuda kuliah yang bertransmigrasi ke tubuh seorang remaja laki-laki bernama Sylvester Dimitri yang diabaikan oleh kelua...
416K 33.7K 65
"ketika perjalanan berlayar mencari perhentian yang tepat telah menemukan dermaga tempatnya berlabuh💫"