BLINDED [ MDZS ]

By Joumi_cream

203K 19.8K 2.3K

Jika saja yiling laozu tidak mati.. - Si bengis yiling laozu tidak mempunyai hati! hatinya telah hancur untu... More

PROLOG
Chp 1 - Hubungan
Chp 2 - Kembali
Chp 3 - Pita dahi
Chp 4 - Wangxian
Chp 5 - Ayah
Chp 6 - Gang pemakaman
Chp 7 - Pertama
Chp 8 - Luka
Chp 10 - Pedih
Chp 11 - Pulang
Chp 12 - Isi hati orang yang dibutakan
Chp 13 - Jalan yang salah
Chp 14 - Kapanpun
Chp 15 - Menyembuhkan
Chp 16 - Kota Yilling
Chp 17 - Sebuah Ketakutan
Chp 18 - Pengorbanan
Chp 19 - Pemikiran
Chp 20 - Cuka
Chp 21 - Cara mengungkapkan
Chp 22 - Pergi
Bab 23 - Merindukan
Bab 24 - Merindukan (2)
Chp 25 - Bunga
Chp 26 - Bunga (2)
Chp 27 - Perasaan
Chp 28 - Mo XuanYu
Chp 29 - Sebuah janji
Chp 30 - kau dan aku Wangxian
Chp 31 - Lanling jin
chp 32 - Hukuman
Chp 33 - Cintai adalah cinta
Chp 36 - Rahasia
chp 37 - Calon
Chp 38 - Aula
Chapter 39 - Aula (2)
Chapter 40 - Untuk Wei ying
Chapter 41 - Kesepakatan
Chapter 42 - Yun Shen Bu Zhi Chu
Chapter 42 - END
Extra Chapter

Chp 9 - Kebohongan

5.2K 535 72
By Joumi_cream

Sejak kadatangan lan xichen dan jiang cheng, wei wuxian jadi lebih banyak diam bukan karena tidak ingin bicara hanya karena dia merasa bersalah, melihat jiang cheng yang datang dengan mata sembabnya. Walaupun dia tampak begitu berusaha menutupinya tapi wei wuxian tau jelas apa yang dirasakannya saat ini.

Lan xichen sendiri sebenarnya berniat datang seorang diri tapi jiang cheng datang padanya dan memohon sembari marah marah dan terus mempertegas wajahnya, tapi disisi lain lan xichen mengerti kenapa jiang cheng seperti ini, alhasil dia terpaksa membawanya dengan memintanya berjanji untuk tidak melampiaskan emosinya.

Sementara lan wangji saat ini hanya bisa duduk bisu dihadapan kakaknya, tidak tau bagaimana menjelaskannya tapi dia bukan lagi bagian dari sektenya, bahkan seperti orang yang tidak tahu malu dia memakai ikat kepala wei wuxian yang berwarna merah itu sebagai pita dahinya.

Lan xichen menunjuk pita dahi milik lan wangji,
"Wangji... itu"

Lan wangji,
"Milik wei ying."

Wei wuxian yang masih tertunduk bergumam,
"Milikmu lan zhan."

Jiang cheng,
"PUNYAMU BODOH!"

Lan wangji melepaskan pita dahinya lalu berujar,
"Maaf... xiongzhang aku hanya ingin mengendalikan dan mempringati diriku dengan ini.."

Lan xichen mengangguk, dia sangat mengerti bagaimana lan wangji tapi jujur saja saat ini hatinya masih bimbang tentang kenapa lan wangji begitu mati matian membela wei wuxian.
Dia tiba tiba melepas pita dahi miliknya dan menyodorkannya pada lan wangji,
"Kau pakai."
Ujar lan xichen sembari tersenyum tipis.

Lan wangji membuka matanya lebar, apa? Bagaimana bisa memakainya dia bukan lagi bagian dari sekte lan.
"Tidak bisa.."

Lan xichen,
"Kau pakai sebagai adikku."

Lan wangji,
"Xiongzhang itu milikmu aku tidak mau menyentuhnya."

Lan xichen,
"A.. kau benar"

Wei wuxian,
"Woahh saat ini aku melihat kemiripan kalian. Eh tunggu memangnya kenapa kalau punya kakakmu lan zhan?"

Lan xichen,
"Pita dahi tidak boleh disentuh.. selain oleh istri dan anak."

Wei wuxian,
"Benarkah? Aku dulu menarik punya wangji"

Lan xichen,
"............"

Jiang cheng,
"Cih tidak tau malu. Wei wuxian kau benar benar tak bisa dibandingkan dengan kakak adik yang begitu melengkapi satu sama lain ini lihat, sementara aku mempunyai orang yang tak tau diri sepertimu."

Wei wuxian,
"Mnn Itu benar."

Lan xichen,
"Wei gongzi, wangji aku ingin bertanya pada kalian."

Wei wuxian,
"Katakan."

Lan xichen,
"Apa kalian memiliki hubungan?"

Jiang cheng,
"APA YANG KAU BICARAKAN LAN XICHEN!"

Lan xichen,
"Wan yin.."

Wei wuxian membelalak dia menoleh manatap lan wangji yang sejak tadi manatapnya.
Keduanya saling menatap seolah melemparkan pertanyaan pada satu sama lain.
Apa memiliki hubungan?
Jika iya, hubungan seperti apa?
Hubungan layaknya seorang kekasih?
Atau hanya Persahabatan yang abadi?
"Hubungan seperti apa yang kau bicarakan ze wujun?"

Lan wangji,
"Tidak punya."

Wei wuxian menoleh sengit,
"Tidak punya? Sedikitpun? Sahabat pun bukan?"

Lan wangji beranjak, dia manatap wei wuxian tajam,
"Kau tidak mengiinginkannya"
Ujar lan wangji, berlalu begitu saja.

Lan xichen,
"Apa kalian bertengkar?"

Wei wuxian,
"Setiap hari~"

Jiang cheng,
"Ya orang ini memang senang mencari masalah, aku tidak tau apa kabar kewarasan lan wangji saat ini. Dia bisa gila lama lama jika terus bersama wei wuxian, kau harus membawanya pergi lan huang."

Wei wuxian,
"Ya bawa saja, itu lebih bagus."

Jiang cheng,
"Ada apa denganmu kenapa kau terus mengiyakan."

Wei wuxian,
"Apa yang kau mau jiang cheng~ semuanya selalu menjadi serba salah dimatamu."

Jiang cheng,
"Wei wuxian!"

Wei wuxian tidak menjawab.

Jiang cheng,
"Bagaimana dengan a xian?"

Wei wuxian segera menunduk mendengar jiang cheng memanggilnya layaknya saat yanli memanggil namanya. Jujur saja jiang cheng sengaja melakukannya agar wei wuxian sadar diri bahwa dirinya lah yang bersalah, tidak jangan salahkan jiang cheng tentang kenapa dia berprilaku seperti ini. Dia hanya butuh seseorang untuk disalahkan dalam hal ini..dia tidak tau harus apa dirinya juga takut jika harus berdiri sendiri.

Wei wuxian memejamkan matanya dengan tangan yang gemetar karena mengingat sangat jelas saat kematian shijie tersayangnya.

Jiang cheng,
"Kenapa? Apa kau merasakannya sekarang?"

Wei wuxian,
"Cukup jiang cheng cukup! Jangan mepertegas lagi padaku. Aku tau jelas aku bilang AKU TAU JELAS AKU YANG BERSALAH!"

Jiang cheng,
"KAU BENAR KAU YANG BERSALAH SEMUA INI SALAHMU!! SEMUA SELAHMU WEI WUXIAN!"

Tangan lan xichen terulur memegangi tangan jiang cheng, mencoba mengisyaratkan agar dirinya sedikit lebih tenang.
Tapi jiang cheng segera menepisnya.
Wei wuxian mengangguk, kemudian berlalu pergi.

...

Wei wuxian berlari dengan dada yang terasa sesak. Dia berhenti disebuah tebing yang tidak begitu tinggi dan duduk sembari menutup wajahnya dengan tangan.
"Wei wuxian kau benar benar tidak tahu malu dengan menunjukan wajah brengsekmu dihadapannya... bodoh! Bodoh! Sangat bodoh!"

"Wei ying"
Sapa lan wangji dari belakang, sembari menghampiri dan duduk disampingnya.

"Jangan melihatku dalam keadaan seperti ini, aku tidak mau kau melihatku menangis itu memalukan."
Ujar wei wuxian sembari terus berusaha menyembunyikan wajahnya.

Lan wangji dengan polosnya berujar,
"Bukankah.. kau tau aku sudah melihatnya?"

Wei wuxian segera menoleh,
"Huh benarkah kapan?"

Lan wangji,
"Tadi pagi."

Pipi wei wuxian tiba tiba berubah merah,
"CABUL!"

Lan wangji,
"Hm?"

Wei wuxian,
"Maksudku jangan mengingat itu ahh yaampun"

Lan wangji,
"Wei ying..."

Wei wuxian,
"Apa?"

Lan wangji merajut halisnya, dia marih tangan wei wuxian.
"Tidak peduli jika kau memang tidak ingin memliki sebuah hubungan, hanya... katakan padaku bagaimana perasaanmu.."

Wei wuxian membeku, dia melihat wajah lan wangji jelas jelas memperlihatkan bahwa dirinya sedang sedih saat ini, dia tidak percaya wajah datarnya akan berubah hanya karena menanyakan tentang perasaanya.
Dia sendiri terluka melihat tatapan pedih lan wangji padanya tapi wei wuxian punya tekad yang kuat.

"Kau mau aku mengatakan apa? Hang guang jun aku punya pilihanku sendiri. Jujur aku tidak ingin berterimakasih tentang kau telah menyelamatkanku karena pada dasarnya aku sangat ingin mati, tapi sebagai seorang manusia aku harus menghargai kerja kerasmu.
Tapi.. saat itu lan zhan kenapa.... kenapa kau begitu egois dengan membiarkan aku hidup. Apa itu karena kau berharap aku akan membalas perasaanmu?"

Pertanyaan ini.. setiap wei wuxian berbicara dan mulai bertanya dia seaakan melempar duri ke hati lan wangji.
Bagitu sakit dan pedih. dirinya seolah mengolok perasaan lan wangji selama ini. Kali ini untuk kesekian kalinya lan wangji sangat ingin berpaling pergi. Tapi dia berusaha tegar,
"wei ying... berhentilah manyakitiku."
Ujar lan wangji dengan ketegaran hatinya memberanikan menatap wei wuxian dengan air mata yang tanpa sadar menetes begitu saja.

Wei wuxian membelalak. Tidak menyangka bahwa kata kata yang sudah dia rangkai sedemikian rupa untuk membuat lan wangji runtuh itu benar benar menyakitinya. Walaupun kata kata itu berhasil tapi wei wuxian benar benar tidak bisa berlari dari rasa bersalanya.
"....lan zhan..aku tidak maksudku lan zhan maaf.. aku"

Lan wangji menyela,
"Tidak bukan salahmu.. salahku."

"Jangan seperti ini."
Wei wuxian dengan sedikit ragu mengulurkan tangannya untuk menyusut air mata lan wangji.
Lan wangji menatap wei wuxian dalam, mengedipkan matanya seolah penuh dengan kasih sayang.
Wei wuxian sedikit tersenyum sembari menyusut pipi lan wangji.
Ucapan mungkin berkata lain tapi hati ini benar benar tidak bisa dibohongi.

Dalam kondisi seperti ini lan wangji tidak bisa manahan dirinya untuk tidak menggambarkan rasanya yang begitu dalam.
Dia menarik wei wuxian kedekatnya dan mencium bibirnya.
Wei wuxian membelalak, tapi dia enggan untuk memberontak.

Hanya saja seseorang tiba tiba berteriak dari bawah, menghancurkan kehangatan yang menyelimuti sepasang sahabat yang tidak memiliki status hubungan lebih.
Jiang cheng,
"HEY WEI WUXIAN BOCAH BODOH GILA APA YANG SEDANG KALIAN LAKUKAN DI ATAS SANA!"

***




Selamat puasa buat yang menjalankan.
Btw adegan ciumannya ga usah dibayangin.
Ngucap hey ngucap.
Wkwkwk

Continue Reading

You'll Also Like

94.7K 12K 37
Jake, dia adalah seorang profesional player mendadak melemah ketika mengetahui jika dirinya adalah seorang omega. Demi membuatnya bangkit, Jake harus...
411K 30.5K 40
Romance story🤍 Ada moment ada cerita GxG
AZURA By Semesta

Fanfiction

218K 10.5K 23
Menceritakan sebuah dua keluarga besar yang berkuasa dan bersatu yang dimana leluhur keluarga tersebut selalu mendapatkan anak laki-laki tanpa mendap...
563K 57.3K 28
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] 21+ ‼️ Apa jadinya jika si berandal Jasper Ryker yang dijuluki sebagai raja jalanan, tiap malam selalu ugal-ugalan dan babak...