KHALISA

Af riyuni_

285 37 2

Bagaimana jadinya jika seorang Khalisa bertemu dengan sosok Pria yang memiliki banyak masalah dalam hidupnya? Mere

Chap. 1
Chap. 2
Chap. 3
Chap. 4
Chap. 5
Chap. 6
Chap. 7
Chap. 8
Chap. 10
Chap. 11
Chap. 12
Chap. 13
Chap. 14
Chap. 15
Chap. 16

Chap. 9

12 2 0
Af riyuni_

Aku telah gagal

Aku gagal menjadi manusia yang bermanfaat untuk orang di sekitarku

Aku telah menjadikan semua yang negatif berubah menjadi positif

Tapi aku lupa, mengajarkan padanya untuk bertahan dalam positif

-khlsa

Kututup binder itu lalu beriringan dengan suara pintu terbuka mungkin itu Ayah dan Ibu serta 2 adikku. Aku langsung keluar dan menghampirinya.

Aku tak memperdulikan memarku. Dan mereka menatapku keheranan, bagaimana bisa aku memar sebiru itu.

Aku hanya menjawab dengan senyum dan berkata, "Tadi ngga sengaja kepentok meja yah,bu" lalu kulanjutkan kembali menggodai adik ku yang belum tidur.

"Udah di kompres sa?" Tanya Ibu, aku hanya mengangguk dan melanjutkan membuat adikku tertawa

"Khalisa ke kamar ya. Mau baca novel lagi" pamitku kepada Ayah dan Ibu. Dia membawakanku martabak Coklat Kacang kesukaanku tapi rasanya aku malas melahapnya. Jadi aku memutuskan untuk ke kamar.

Kantuk pun mulai menyerangku ketika aku masuk ke kamar itu. Akhirnya aku membatalkan niatku untuk membaca novel, Aku pun tidur.

***

Pagi ini ku bangun jam 4.00 AM, mataku tertuju pada benda pipih yang ada di meja dekat kasurku.

Lalu kuraih, dan mulai menggerakan jari jemari dengan lentiknya. Setelah sekian lama berkutik dengan handphone aku memutuskan untuk mandi dan sholat.

Saat ku keluar kamar ternyata ada Ibu yang sedang berkutik di dapur. Ibu yang sedari tadi fokus memasak dan membantu Ayah menyiapkan bahan bahan untuk di bawa ke pasar pun langsung menenggok karna bunyi pintu yang ku tutup.

"Udah bangun, Sa" seraya kembali meneruskan kesibukannya

"Iya Bu, Ade ade masih tidur?" ku bertanya kembali pada Ibu dan hanya dibalas anggukan olehnya. Aku pun memutuskan untuk bersiap untuk lari pagi.

"Bu, Khalisa mau lari pagi ya. Bareng sama Kiki, Putri sma Sisin juga" ucapku selagi memakai sepatu di depan televisi.

"Yaudah hati hati, jangan siang siang ya pulangnya" Ucap Ibu dan ku balas anggukan serta tangan yang menunjukan kalimat 'Oke'

Setelah ku keluar ternyata teman temanku sudah menunggu di depan rumah. Langsung saja kami semua berlari menuju tempat yang biasa kami jadikan tempat untuk lari pagi.

Rizky atau yang sering disebut Kiki itu adalah kaka kelasku sewaktu SD awalnya kita tak terlalu kenal. Tapi karna dia juga berteman dengan Putri maka aku juga mengenalnya.

Putri ituu teman terdekatku dirumah sejak TK kita selalu bersama sama. Tapi semenjak pisah SMP kita jarang bertemu karena dia sibuk dengan sekolah nya yang Islam Terpadu.

Dari rumahku sampai ke tempat lari pagi itu cukup jauh. Kami harus melewati perkampungan padat penduduk dan menyebrang jalan raya dengan berjalan. Tapi kami cukup menikmatinya. Anggap saja sedang pemanasan, hehe

Sampai di tempat yang kami tuju. Keramaian sudah didepan mata. Tak heran memang, tempat itu selalu ramai entah pagi maupun sore hari.

Kami pun langsung melakukan aktifitas kami. Aku dan Putri lebih memilih untuk jogging sedangkan Kiki dia sedikit berlari Sprint.

Track nya hanya lurus sampai kita menemui sebuah panggung dengan instruktur senam yang menceriakan panggung tersebut.

Kami pun memutuskan untuk duduk dan sedikit mengobrol menghilangkan penat yang saat itu kita rasakan. Tak lupa juga dengan air mineral botol yang digenggam masing masing.

Setelah dirasa cukup, kami melanjutkan olahraga tersebut. Namun kini Kiki juga ikut jogging karena dia merasa sudah cukup untuk sprint hari ini.

Jam di handphone ku menunjukkan pukul 8.30 aku pun mengajak mereka pulang dan mereka pun mengangguk setuju.

Kami pun berbalik melewati jalan yang sama. Diiringi dengan canda tawa tak terasa sudah dekat dengan rumah.

"Sa, Put, gue balik ya" ucap Kiki yang harus terpisah jalan denganku dan Putri.

"Oke. Tiati ya Ki," jawabku dan diangguki oleh Putri

Kiki hanya membalasnya dengan acungan jempol yang menandakan setuju.

Aku dan Putri melanjutkan perjalanan. Rumah Putri berbeda 3rumah kedepan dibanding rumahku.

Akupun menawarkan Putri untuk mampir sekedar minum dan istirahat sejenak. Sebenarnya Putri ingin sekali mampir tapi karna mengingat juga sudah siang dan dia belum izin sama Ibunya jadi dia mengurungkan niatnya untuk mampir.

Aku pun mengerti dan memutuskan untuk masuk ke rumah. Ternyata Ayah sudah berangkat ke Pasar, Ku tak menemukan sosok Ibu. Hanya ada Adikku yang sedang menonton tv dengan semangkuk mi didepannya. Ku tanya perihal Ibu ke adikku--Pandu.

"De. Ibu mana?" tanyaku

Ia pun menoleh ke arahku yang sedang melepas sepatu lalu lanjut kembali ke arah televisi dengan mengendikkan bahu nya.

"Pandu bangun, ibu udah ngga ada dirumah" jawabnya dengan tangan yang terus menyuap Mie nya

Aku hanya ber-oh ria. Lalu menaruh sepatu dan masuk ke kamar untuk membersihkan diri.

"Kaa. Cepetan" teriak Pandu dari luar menghancurkan imajinasi yang sedang ku rakit di kamar mandi.

Aku yang mendengar itu hanya mendengus sebal dan segera keluar dari kamar mandi. Dilihatnya dia sedang jongkok dengan muka penuh keringatnya.

Aku hanya bingung dan mempercepat langkahku menuju kamar. Sesampainya di kamar, aku kembali mengecek grup karna kulihat banyak notifikasi yang muncul.

150 pesan

Nisaaa :"Lari pagi ngga bilang bilang. Cukup tau gua, sa"

Nisaaa :"Sa. Senin bawa power bank ya cassan gua error"

Sari :"Wihh sama cowo. Udah bisa move on nih yee"

Salsabila :"Sa. Ntar lu naik apa?"

GRUP PASKIBRA

Salsabila :"Jam 10 kan ya, gue lupa"

Sari :"Iye nek"

Yanti :"Lupaan mulu lu sal"

Dan lain lain, Aku hanya tersenyum dan beranjak ke chat Nisa, Sari dan Salsabila.

NISAAA

Nisaaa :"Lari pagi ngga bilang bilang. Cukup tau gua, sa"

Nisaaa :"Sa. Senin bawa power bank ya cassan gua error"

"Dadakan gaes, gua aja dikasih taunya jam 4 hehe. Besok besok gua ajak dah"

"Iye ntar gue bawa power bank"

Hanya ceklis 2 pertanda pesannya belum dibaca. Maka aku langsung beranjak ke Chat Sari.

SARI

Sari :"Wihh sama cowo. Udah bisa move on nih yee"

"Gua aminin dahh haha"

SALSABILA

Salsabila :"Sa. Ntar lu naik apa?"

"Naik angkot sal. Kenapa?"

Salsabila :"Gapapa, bawa casaan ya Sa. Cassan gua error"

"Oke"

Aneh sekali, kenapa banyak sekali yang cassannya error. Tapi aku hanya menggeleng dan memutuskan untuk melihat status teman temanku itu.

Mataku tertuju pada kontak Raffi, dia membuat snap yang bergambar sepatu merah kesayangannya dan didepannya terdapat gadis yang sedang menunduk dan bermain handphone, Abel. Iya itu Abel, jarang sekali Raffi mengajak Pacarnya untuk olahraga.

Saat aku bersamanya, entah berapa kali aku mengajaknya lari pagi. Tapi tak satupun ia penuhi.

Entah sudah berapa lama aku termenung. Hingga suara tanggisan anak bayi-- Haikal itu menyeruak menyadarkan aku dri lamunan itu.

Ku langsung keluar mencari sumber suara itu. Ternyata dia sedang di depan tv aku juga melihat Ibu yang sedang menggendong nya.

"Bu...".....

***

Maap ya telat up terus😅

Enjoy❤

Fortsæt med at læse

You'll Also Like

My Sexy Neighbor Af F.R

Teenage Fiktion

416K 5.1K 22
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+
RAYDEN Af onel

Teenage Fiktion

3.7M 225K 68
[Follow dulu, agar chapter terbaru muncul] "If not with u, then not with anyone." Alora tidak menyangka jika kedatangan Alora di rumah temannya akan...
ARSYAD DAYYAN Af aLa

Teenage Fiktion

2.3M 123K 60
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...
2.9M 168K 41
DILARANG PLAGIAT, IDE ITU MAHAL!!! "gue transmigrasi karena jatuh dari tangga!!?" Nora Karalyn , Gadis SMA yang memiliki sifat yang berubah ubah, kad...