KHALISA

By riyuni_

285 37 2

Bagaimana jadinya jika seorang Khalisa bertemu dengan sosok Pria yang memiliki banyak masalah dalam hidupnya? More

Chap. 1
Chap. 2
Chap. 3
Chap. 5
Chap. 6
Chap. 7
Chap. 8
Chap. 9
Chap. 10
Chap. 11
Chap. 12
Chap. 13
Chap. 14
Chap. 15
Chap. 16

Chap. 4

25 3 0
By riyuni_


"Nis, cape bat ya" ucapku
"Iya, padahal cuma semenit rasanya kek sejam" timpalnya
"Yah nis, duit gue di tas"
"Pake ini dulu aja, santai"

Percakapan singkat antara aku dan Nisa. Aku memang terkadang pelupa, dan Nisa lah yang selalu jadi penolongku. Nisa cukup hafal dengan segala tingkahku terutama tentang pelupa itu.

Aku dan Nisa memang sejak kelas 1SMP selalu bersama, Nisa selalu bercerita tentang apapun kepadaku jadi banyak hal yang ku ketahui tentang Nisa begitu juga aku.

Orang tuaku juga sangat dekat dengan Nisa, maka tak jarang jika aku selalu beralasan pergi dengannya jika tak dapat izin dari Ibu dan Ayah.

***

Bel sekolah tanda pulangpun berbunyi.

Hari ini tak ada pendalaman materi, sebuah kabar yang sangat menyenangkan untuk murid kelas 9 apalagi kelasku.

Aku juga bersiap untuk pulang

"Sa, lu ada latihan paskib ya buat 30sep?" Tanya Nisa memecah keheningan

"Iya kenapa,Nis?"

"Selesainya sore ya Sa?"

"Iyalah, kek ngga tau aja apalagi ini latihan pertama bikin formasi dan sebagainya"

"Yaudah berarti gue duluan ya"

"Okeh, tiati di jalan bebkuhhh"

Nisa pun pergi meninggalkan sekolahnya menggunakan motor. Sedangkan Aku langsung mencari keberadaan teman temanku.

Aku membuka whatsapp untuk mencari informasi keberadaan mereka

Sari : "Pada dimana gaes?"

Salsabila : "Inces masih dikelas nih jadwal piket, hehe"

Diah : "Depan Lab biasa,Sar"

"Otewe ges"

Sari : "Oyy jangan lama ya. Gua laper pen jajan"

Salsabila : "Bentar lagi,Sar"

Sampai di depan lab, disana hanya ada Diah. Akupun langsung menanyakan keberadaan teman temanku yang lain.

"Sari lagi ganti baju sama Yanti"

Aku mengiyakan dan langsung bergegas berganti pakaian. Jarak dari lab menuju toilet memang cukup jauh aku harus melewati lapangan untuk menuju kesana.

Di sebrang lab aku melihat Raffi sedang sibuk disana. Entah dengan siapa yang pasti ia sedang bersama seorang perempuan mereka begitu akrab.

Entahlah aku tidak terlalu memusingkannya, ini bukan yang pertama kali aku melihatnya bersama wanita. Dan entah mengapa tidak ada rasa marah saat melihat itu.

***

Pasukan kelas 9 dan kelas 8 sudah berkumpul di lapangan. Maka sudah waktunya latihan dimulai, aku memimpinnya dengan diawali berdoa lalu berlari memutari lapangan.

Pelatihku belum sampai maka untuk sementara waktu Yanti lah yang memimpin latihan hari ini. Karena fokus kita tertuju pada pengibaran 30 september maka angakatan kelas 12 berunding untuk menentukan formasi apa yang akan kita gunakan.

Setelah beradu pendapat soal formasi siapa yang layak di tampilkan keputusan kita bulat untuk menggunakan formasi dari Sinta, murid kelas 8C yang juga sekertaris OSIS.

Kitapun kembali ke barisan bersama sama dibarengi dengan candaan candaan yang diberikan sesama anggota.

Sesampainya di lapangan aku dan teman teman yang lain meminta Sinta untuk maju dan memberitahukan formasi yang ia buat.

Dengan sigap Sinta memberi tahukan formasinya kami semuapun mengikuti apa yang diminta Sinta. Gerak kesana,gerak kesini. Maju,Mundur,Belok dan sebagainya.

Sampai akhirnya kita semua paham gerakan gerakannya. Semua komponen pun dijadikan satu dan berlatih bersama sama.

Saking asyiknya berlatih tak terasa waktu latihanpun harus diselesaikan tapi tak sedikitpun pelatihku muncul memberikan wejangan wejangannya.

Kamipun dengan wajah yang sudah kusut dan lelah bergegas untuk pulang. Aku pulang bersama Sari,Salsabila,Nur dan Diah.

Untuk mendapatkan angkutan umum aku dan teman temanku harus berjalan. Tidak terlalu jauh tapi cukup melelahkan ditambah lagi karna sebelumnya kita latihan PASKIBRA berjam jam.

Setelah sampai ditempat biasa kita menunggu angkot banyak hal yang kita bicarakan contohnya dengan tugas sekolah,pendalaman materi dan sebagainya.

Matahari sudah berada diufuk sana meninggalkan sinar yang begitu indah. Langit keoren orenan yang membuat mata manapun menyukainya. Indah, begitu kata yang terucap saat melihatnya.

Terlepas dari senja yang begitu indah meninggalkan aku dan teman temanku yang masih saja menunggu angkot. Karena jam ditangan sudah menunjukan pukul 18.15 maka kamipun memutuskan untuk berjalan pulang.

Rumahku dan mereka terlampau jauh maka aku tak ikut serta untuk menyusuri malam. Ku raih handphoneku dan memesan ojek online yang menjadi jalan satu satunya untuk tak dimarahi ibu.

Merekapun dengan setia menemaniku menunggu ojek online ku tiba. Sebelum akhirnya kami meninggalkan tempat itu dan beranjak ke rumah masing masing.

Sari,Salsabila,Nur dan Diah memang searah rumahnya. Maka tak jarang mereka pulang bersama sama.

***

Setibanya aku di rumah. Ku lepas alas kaki dan berjalan masuk. Mataku terpanah pada ibu yang sedang duduk menonton televisi tanpa ayah.

Akupun segera mencium tangannya dan memutuskan untuk membersihkan diri. Lalu, kembali masuk ke kamar dan menghabiskan waktunya di dalam sana.

Keluarga ku bukan keluarga yang hangat. Untuk mengucapkan kalimat Selamat makan atau mungkin Selamat ulang tahun saja tak pernah. Bagaimana bisa mengatakan 'apakah hari ini membahagiakan?' .

"Sa, makan"
Suara siapa lagi yang mengingatkanku akan kegiatan itu.

"Iya" jawabku dengan langkah tergontai dan handphone yang masih ku genggam. Aku keluar dari kamar dan mataku hanya menangkap Ibu dan Ayah mungkin adikku sudah tidur.

Aku makan di temani handphone yang kugunakan untuk membuka social media dan juga suara televisi ajang pencarian bakat serta ayah dan ibu.

Disela sela makan, ibu memecahkan konsentrasi ku yang sedang asik men scroll beranda instagramku.

"Sa, bentar lagi TryOut ya?"

Aku hanya menganggukan kepala tanpa mengalihkan perhatianku. Entah apa yang sedang ku fikirkan rasanya malas sekali untuk berlama lama diluar kamar.

Aku mempercepat makanku lalu kembali ke kamar dan memutuskan untuk membuka buku materi.

20.30 Raffi : "Sa, tadi sampe rumah jam berapa?"

20.31 Raffi : "Sa, kabarin aku dong. Aku denger dari Sari kamu pulang sehabis adzan ya"

20.32 Raffi : "Sa......"

Begitulah notif yang muncul dan sedikit menganggunya saat belajar, namun aku membiarkannya karena materi yang baru saja aku pelajari belum sepenuhnya ku mengerti.

21.30 "Iyaa abis magrib. Maaf baru ngabarin abis belajar"

21.31 Raffi : "Akhirnya setelah menunggu sekian lama. Bidadariku bales juga"

Raffi : "Kamu kenapa gak bilang aku. Kan aku bisa nganterin kamu pulang"

Raffi : "Aku khawatir banget sama kamu tadi. Lain kali kalo gak dapet angkot bilang biar aku yang nganterin kamu"

Raffi : "Okeh?"

"Aku gapapa santai aja"

"Gausah lebay aku bisa sendiri"

"Iya kalo inget"

"Tidur udah malem"

Raffi : "Kamu tuh tidur udah malem, cewe cewe gak baik tidur malem"

"Yaudah aku tidur"

Raffi : "Yaudah, aku lanjut ngerjain proposal dulu."

"Yaudah. Jngan tidur malem malem, ntar sakit"

Raffi : "okeh tuan putri. Selamat malem❤"

Begitulah chat Raffi dan Aku, aku sengaja berkata aku akan tidur. Padahal aku ingin membaca novel yang baru saja kupinjam dari teman sebangku ku.

Baru saja kuambil novel itu, entah mengapa fikiranku seolah mengulang kejadian dimana Raffi sedang bersama wanita lain di ruang osis.

Rasanya aku baru pertama kali melihat wanita itu. "Apa iya wanita itu adalah anak osis? Bukankah belum ada pelantikan anggota osis baru. Lalu dia siapa?"

Banyak sekali pertanyaan yang ingin kutanyakan pada Raffi. Tapi tentu saja Raffi tidak akan jujur. Apakah kejadian beberapa bulan yang lalu akan terjadi lagi?

"Sudahlah lebih baik aku tidur" gumamnya menepis semua pertanyaan yang memenuhi pikirannya itu.

***

00.12 Sari : "Saa, lu udah tidur?"

Sari : "oii penting neh"

Sari : " foto "

Sari : "lu liat sendiri aja deh ya. Inget jgn......

***

Gimana Chp 4 nya. Kira kira fto yang dikasih sama Sari, Foto apa ya?

Yukk kepoin cerita selanjutnya

Jangan lupa like comment dan masukin ke daftar perpustakaan biar kalian ngg ketinggalan sama cerita Khalisa lainnya

Oke? Enjoy guys❤❤

Continue Reading

You'll Also Like

6.5M 191K 61
"Mau nenen," pinta Atlas manja. "Aku bukan mama kamu!" "Tapi lo budak gue. Sini cepetan!" Tidak akan ada yang pernah menduga ketua geng ZEE, doyan ne...
2.9M 167K 40
DILARANG PLAGIAT, IDE ITU MAHAL!!! "gue transmigrasi karena jatuh dari tangga!!?" Nora Karalyn , Gadis SMA yang memiliki sifat yang berubah ubah, kad...
692K 54.8K 30
ace, bocah imut yang kehadirannya disembunyikan oleh kedua orangtuanya hingga keluarga besarnya pun tidak mengetahui bahwa mereka memiliki cucu, adik...
6M 259K 58
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...