[6] MY MAID

By ame-chan02

126K 12.1K 813

Aku gadis bernama hinata. Tidak ada marga yang melekat di namaku. Aku hanyalah anak angkat dari ibuku. Yui ka... More

Just Hinata
Maid
Sekolah
Sekolah (2)
Hukuman?
Dia gila!
Dia yang Sebenarnya
Peringatan
Apakah aku?
Kau pelayan ku.
Semobil?
Atap
Jangan mendekat
Menghindar
Takut
Kaasan
Someone
Who?
Misterius Man
Kucing Nakal
Help
Tunangan
Tunangan (2)

Insiden

3.9K 405 18
By ame-chan02

"Jika kau mencoba mengkritik tindakan ku lagi, aku dengan senang hati mencabut setengah saham ku pada perusahaan mu. Jangan lupa siapa yang telah menyuntik dana perusahaan mu, Hiashi."  Pria itu tersenyum sinis. Ia kembali melanjutkan langkah nya yang tertunda. Bunyi pintu yang ditutup menyadarkan pria paruh baya tersebut dari ketegangan nya.

Begitu melihat kepergian pria itu. Ia langsung melempar sebuah buku hingga menabrak pintu,

"Dasar bocah tengik sialan!" Ucap nya kasar.

*

Hinata berdiri dengan posisi gugup. Mata nya beberapa kali menatap Bola besar yang melayang ke sana kemari dengan panik.

Gadis dengan rambut diikat tinggi itu segera menghampiri sebuah bola yang melayang menghampiri nya. Ia memukul bola itu dengan Kedua tangan dengan keras.

Hinata meringis saat melihat kedua tangan nya memerah. Sungguh, ia sama sekali tidak tahu permainan Voli yang sedang ia mainkan. Ia sangat payah  dalam pelajaran olahraga. Semua orang juga sudah tahu, kenapa dirinya tetap di ajak?

"Hinata awas!" Seru seorang teman kelas nya saat lawan tim dengan sengaja memukul bola besar itu ke arah Hinata dengan kencang.

Bruk!

Hinata tidak bisa menghindari nya. Bola itu menghantam kepala nya dan membuat kepala nya seketika  pusing dan pandangannya kabur. Sontak Para Majikan yang asyik dengan permainan basket dan Futsal segera menghampiri gadis itu. Hinata limbung ke belakang dan jatuh pingsan. Naruto menangkap tubuh mungil itu tepat waktu sebelum tubuh Hinata terbanting ke belakang. Ia segera membopong tubuh Hinata di antara kedua lengan nya. Mata biru nya memberi isyarat pada Sai untuk menyelidiki kejadian itu.  Sedangkan yang lainnya segera mengikuti Naruto dari belakang. Terkecuali Sasuke yang mendengus cuek dan tetap dengan bola basket di tangan nya.

Apa peduli ku? Batin Sasuke.

Sai menepuk kedua tangan nya. Meminta perhatian pada Para Siswi yang tadi bermain Bola Voli.

"Baiklah. Bisa jelaskan pada ku, apa yang terjadi?" Tanya Sai sambil tersenyum palsu.

Para Siswi dengan pakaian Olahraga tersebut segera menunduk. Mata mereka saling mencuri untuk mengisyaratkan sesuatu.

"Tidak ada yang mau mengaku?"
Tanya Sai sambil mengangkat alis nya.

"Kalian yakin?" Tanya Sai lagi. Namun para perempuan itu tetap diam dan enggan membuka bibir mereka.

Sai menganggukkan kepala nya pelan, "Baiklah. Jika tidak ada yang mau menjelaskan nya. Aku dan yang lain pasti bisa menemukannya. Mungkin aku tidak akan memberinya keringanan bila ketahuan. Ah, yang menyembunyikannya juga mungkin akan di hukum sedikit."

Seorang gadis segera keluar dari kerumunan. Ia menatap Sai dengan ekspresi gelisah dan takut.

"A-ano Sai-kun, sebenarnya Aku melihat Naomi-san sengaja memukul Bola Volly ke arah Hinata-san." Adu Gadis itu sambil melirik pada sosok Siswi yang menatap nya dnegan pandangan tidak percaya. ucapan gadis itu di setuju oleh sebagian para Siswi di lapangan. Tentu saja mereka tidak mau menutupi dalang dari semua masalah ini,  bisa-bisa kehidupan mereka di sekolah akan segera berakhir sekarang juga.

"Mereka berbohong!" Bentak seorang gadis dengan rambut sebahu bewarna cokelat. Ia menatap gadis pengadu itu dengan tajam. "Memang kau melihat ku melakukan itu?"

Gadis itu menatap Naomi dengan ragu, "A-aku dengar kau ingin melakukan sesuatu pada Hinata-san saat Permaianan Volly. Jadi mungkin saja.."

"Kau berbicara seenaknya saja! Bilang saja yang melakukannya adakah Dirimu sendiri, namun melimpahkan kesalahan pada orang lain." Decak Naomi kesal.

Gadis itu lantas terdiam. Ia melirik Sai dengan gugup. "Aku tidak berbohong, Sai-kun."

Sai hanya menatap kedua gadis di hadapannya dengan pandangan datar. Jemari nya lalu menunjuk salah satu di antara mereka. "Kau yang melakukannya."

Gadis yang mengadu itu lantas terkejut.

Belum sempat gadis itu berkilah, Sai langsung melanjutkan perkataannya, "Kau tadi mengatakan jika kau mendengar Gadis ini akan melakukan sesuatu pada Hinata bukan?"

Gadis berambut panjang itu mengangguk pelan.

"Saat Hinata pingsan, aku melihat Kau tersenyum bahagia bersama teman mu." Tunjuk Sai pada Naomi. "Dan dari penjelasan mu, aku sudah mengetahui detail nya. " ucap Sai tenang. Oh, mereka melupakan betapa pintar nya Anggota dari Klan Uchiha.

"Kau memang mendengar pembicaraan Naomi-san dan temannya. Tapi kau ketahuan, lalu kau di ancam mereka agar kau lah yang akan melakukan semua rencana mereka. Karena takut ketahuan, kau melempar kesalahan itu kembali pada Naomi. Begitu bukan?" Jelas Sai. Prediksi pemuda itu sepertinya sangat tepat. Wajah Gadis berambut panjang dan Naomi seketika memucat.

"Terimakasih sudah memberi teka-teki untuk ku." Ucap Sai sambil memasang senyum palsu andalannya. Pemuda berwajah pucat itu lalu berbalik pergi.

"Ah, aku lupa mengatakan sesuatu. Ku harap kalian akan menyukai hadiah yang ku berikan nanti." Ucap nya lagi. "Jaa." Sambungnya lalu segera pergi menuju Ruangan kesehatan.

Seketika wajah kedua gadis itu menucat. Mereka tidak bodoh, tentu saja mereka tahu maksud dari pemuda itu.

Sasuke yang melihat semua itu mendecih. Ia meraih handuk putih untuk membersihkan wajah penuh keringat miliknya. Mata onyx nya menatap Bola Voly yang tergeletak begitu saja di lapangan yang telah memukul
Kepala gadis itu.

'Mereka berlebihan. Ck, gadis lemah.'

*

Plak!

Gadis kecil berambut pendek itu mengigit bibir bawah nya keras-keras saat sebuah penggaris panjang memukul kedua tangannya.

Di depannya terlihat sosok tinggi dengan wajah keras. Ia lalu memukul tangan mungil itu tanpa merasa Iba ketika melihat raut kesakitan dan teriakan tertahan gadis kecil itu.

"Bukankah sudah ku katakan?! Jangan gunakan waktu mu untuk bermain!" Ucap pria itu kasar.

Gadis kecil itu terisak pelan, "O-Otou-sama tapi Hina hanya memetik bunga saja." Ia merasakan kedua punggung tangan nya begitu perih.

"Tetap saja itu membuang waktu! Masih banyak yang harus kau lakukan! Kau harus mengikuti Kelas Piano dan Bisnis. Jam tiga kau harus membaca buku Bahasa dan setelah itu kau harus mengikuti kelas menari! Jangan membuang waktu mu! Kau dengar?!"  Bentak Pria itu.

Gadis itu menunduk ketakutan. Ia mengangguk pelan. Pipi nya berkilat karena Liquid dari kedua mata nya.

"Ucapkan pemintaan maaf mu untuk setengah jam ke depan. Jangan ada yang berani menyuruhnya berhenti." Para pelayan yang melihat semua kejadian itu mengangguk patuh.
Mereka tidak bisa melakukan apapun untuk menyelamatkan gadis malang itu.

"Hai, Otou-sama. G-omen'nasai.; Tubuh nya sudah gemetaran dan ia tidak bisa mengendalikan rasa takut nya walaupun sosok Pria itu sudah berlalu pergi.

"G-omen'nasai Otou-sama." Ucap gadis kecil itu lagi. Ia membungkuk kecil.

"G-omen'nasai Otou-sama."

"G-omen'nasai Otou-sama."

"G-omen'nasai Otou-sama."

"G-omen'nasai Hiks. ..Otou-sama."

"G-omen'nasai Otou-sama. Hiks.. Ittai... Hiks..."

Gadis itu menangis keras namun ucapan itu terus terucap dari bibir mungil nya. Para pelayan harus menahan diri mereka agar tidak kehilangan diri untuk segera membantu gadis kecil itu.

Mata Gadis yang terbaring itu segera terbuka lebar. Ia terduduk lalu segera keluar dari ranjang dan membungkuk sambil bergumam ketakutan.

"G-omen'nasai Otou-sama."

"G-omen'nasai Otou-sama." Rambut nya seketika kusut Saat gadis itu  membungkuk.

Sepasang mata Onyx yang melihat gadis itu dari awal menatap nya tanpa ekspresi. Ia bangkit dari posisi duduk nya, menghampiri Si gadis pelayan yang terus membungkuk dan bergumam ketakutan.

"Kau gila, heh?" Ucap Sasuke kasar. Ia mencengkeram kedua bahu Gadis itu. Cukup keras.

Hinata seketika tersentak. Ia tersadar, mata bulan nya yang berair menatap sepasang mata Onyx di hadapannya dengan bingung dan terkejut.

Sasuke seketika terpaku saat melihat wajah sembab gadis itu.
Ada sesuatu yang menyusup di dalam hati nya, perasaan sakit yang entah timbul dari mana.

"Uchiha-san, apa yang terjadi?" Ucap Hinata. Menyadarkan aksi menatap pemuda itu pada Gadis itu.

Sasuke refleks melepaskan cengkramannya.

Hinata lalu menyentuh pipi dan mata nya, "Eh? Kenapa ada air di wajah ku?" Tanya nya pelan.

Sontak membuat Sasuke menatap gadis itu dengan aneh. "Kau benar-benar gila."

Hinata mengernyit bingung. "Eh?"

*



Minggu, 26 Jan 20.

Continue Reading

You'll Also Like

76.6K 7K 25
Alur cerita nya ada beberapa yang aku ambil dari piramid game.... Tapi ini zona gxg jadi yang ga suka harap skip aja
242K 296 4
21+
176K 13.3K 44
Anna pernah berfikir untuk menghidupi dirinya sendiri, apalagi ditengah-tengah zaman yang semakin menunjukkan tingkah bejat Laki-laki dan itu membuat...
1.6M 166K 43
Buku sudah tersedia di TBO dan Gramedia. (Part masih lengkap!) •••• Mengisahkan tentang Anatari Bimalara yang terpaksa menikahi Bayazid Asad Dizhar l...