Charmed of Goddess - FINISH!

By citortor

112K 10.5K 481

Tahu Disney Princess? Disini Tenten, Temari, Karin, Ino, Sakura, dan Hinata akan mencari 6 batu krystal yang... More

[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
[9]
[10]
[11]
[12]
[13]
[14]
[15]
[17]
[18]
[19]
[20]
[21]
[22]
[23]
[24]
[25]
[26]
[27]
[28]
[29]
[30]
[31]
[32]
[33]
[34]
[35]
[36]

[16]

2.3K 248 9
By citortor

👑👑👑

"Apa menurut kalian mereka berasal dari bangsa kita?" pertanyaan yang di ajukan Tenten membuat semua menoleh ke arahnya.

Termasuk Sakura yang masih bersandar lemah di bahu Ino yang sudah pulih lebih dulu.

"Maksud Kakak, mereka Dewi buangan?" tanya Karin.

"Bisa jadi,"

"Tapi aku tidak pernah melihat mereka di acara apapun yang di adakan di Negeri Langit," sahut Ino pelan.

Hening beberapa saat sampai angin yang berhembus pelan membuat ke enam gadis itu menoleh ke arah jendela rumah yang terbuka sendiri.

"Hanabi?" panggil Hinata reflek ketika melihat seorang gadis yang mengenakan gaun putih sebatas lutut dengan mahkota kecil yang menghiasi surai indahnya.

"Salam hormat," ucap Hanabi seraya membungkuk dengan senyuman ceria.

"Sini Hanabi," ucap Karin seraya menggerakkan tangannya agar gadis kecil itu mendekat.

Dengan langkah ceria, Hanabi menghampiri Karin dan duduk di samping gadis itu.

"Bunda Ratu bilang pada Hanabi jika Kakak Putri Sakura dan Kakak Putri Ino sedang kehilangan separuh energinya. Terus Bunda langsung bilang ke Hanabi untuk melihat keadaan kalian," jelas gadis kecil itu dengan logat lucu.

"Tidak seharusnya kau sering turun ke bumi, itu berbahaya Hanabi," ucap Tenten lembut.

"Habisnya, Hanabi kesepian," rengeknya lucu membuat semua yang berada di sana tersenyum.

Gadis itu bangkit dan mengambil sebelah tangan Sakura dan Ino. Dengan mata yang terpejam, kedua telapak tangan Hanabi yang menyentuh tangan kanan Sakura dan tangan kiri Ino mengeluarkan cahaya berwarna ungu bening.

Tak lama kemudian, Hanabi membuka kembali kelopak matanya.

"Bunda khawatir pada kalian ketika Hanabi memberitahu jika kekuatan kalian menghilang," jelas gadis kecil itu yang kembali duduk.

"Bunda terus saja menyuruh Hanabi turun ke bumi," sambung gadis itu.

"Aku dengar dari Putri Sana, gerbang menuju ke bumi sedang dalam perbaikan," ucap Temari.

Hanabi mengangguk, "Hanabi kan tidak lewat sana. Hanabi lewat pintu kemana saja," ucap gadis itu di iringi kekehan di akhir kalimatnya.

"Hanabi-"

"Oh iya Kakak," potong Hanabi tiba-tiba dengan tatapan mengarah ke Sakura, "Laki-laki yang bersama Kakak itu ada di mana?"

"Siapa?" tanya Sakura bingung.

"Laki-laki yang bersama Kakak itu waktu ketemu sama Hanabi di jalan," jelas Hanabi.

"Sasuke?"

Hanabi mengangguk semangat dengan senyuman cerah.

"Kenapa Hanabi? Kau suka?" tanya Sakura dengan senyuman manis.

"Kakak tidak tahu jika-" ucapan Hanabi terhenti ketika ia teringat sesuatu.

"Jika apa Hanabi?" tanya Karin penasaran.

Hanabi hanya menggeleng, "Hanabi pulang dulu ya," ucap gadis itu yang tiba-tiba berdiri dan berjalan ke arah jendela besar di ruangan tersebut. Jangan tanya siapa yang membantu mereka mencari tempat tinggal kalau bukan Putri Shion yang selalu memantau mereka dari jauh.

"Hanabi kenapa?" tanya Hinata pelan ketika melihat gelagat terakhir adiknya itu.

"Mungkin dia di panggil sampai buru-buru seperti itu," ucap Ino.

'Hanabi, apa benar Neji juga saudara kita?' batin Sakura dengan mata yang tertutup. Ia bertanya menggunakan telepati khusus untuk Hanabi.

Hanabi yang belum benar-benar pulang menuju Langit seketika berhenti dengan ekspresi kaget yang lucu.

Tanpa menjawab pertanyaan Sakura, Hanabi pulang dengan berbagai pertanyaan. Bagaimana bisa salah satu kakaknya itu langsung menebak dengan tepat padahal selama ini hanya ia dan Bunda-Bunda Ratu yang mengetahuinya?

Apa kakak-kakak itu memang sudah bertemu dengan Neji?

Aneh, kenapa seolah semua yang bersangkutan dekat dengan mereka? Bukannya Hanabi tidak ingin memberitahu para Kakaknya, tetapi ia harus menjaga rahasia.

"Kalian akan tahu sendiri nanti," ucap gadis itu pelan dan tersenyum lembut seraya melangkah menuju ke arah kamarnya.

👑👑👑

"Kalian tidak bertemu dengan salah satu Putri sekalipun?" pertanyaan bernada tinggi tersebut membuat Konan dan Matsuri menundukkan kepala mereka.

"Kekuatan mereka tidak terdeteksi di alat kita," ucap Konan pelan dan di angguki oleh Matsuri.

"Bukankah kau memiliki insting yang tepat Matsuri?!"

"Insting tidak bisa menjadi tolak ukur untuk mengetahui keberadaan mereka. Kita termasuk Putri buangan-"

"Terus?! Apa masalahnya jika kalian Putri buangan?!"

"Maaf Dewi, anda juga perlu tahu jika aku dan Konan tidak memiliki kekuatan sama seperti anda. Kami hanya bisa membaca pikiran orang," setelah mengucapkannya, Matsuri pergi begitu saja dengan tatapan dingin.

Ia sungguh muak jika selalu di salahkan, padahal ia sudah berusaha mencari para Putri itu bersama Konan. Toh, Matsuri juga yakin jika mereka para Putri belum mendapatkan apa yang mereka cari. Matsuri yakin para Putri juga masih mencari di mana keberadaan batu suci yang mereka cari.

Konan yang melihat Matsuri pergi segera membungkuk pada orang yang mereka sebut Dewi dan segera berlari mengejar Matsuri.

"Kau gila?! Dia Dewi Haku Matsuri?!" bentak Konan seraya membalikkan tubuh Matsuri.

"Memang kenapa?! Kita sudah terlalu sering menghormati dan membantu dia tapi apa nyatanya?! Dia tidak pernah menghargai kita!"

Hening. Konan juga berpikir sama dengan apa yang di pikirkan sahabatnya itu.

"Kita sudah mengenal siapa itu Dewi Haku saat masih berada di Negeri Air. Dia licik, Konan. Dan kau mengerti kan kenapa dia di buang dari Negeri Air oleh Raja Negeri Air dan Kaisar dari seluruh alam para Dewa?"

"Tapi dia berbahaya," balas Konan pelan. Konan hanya tidak mau terjadi sesuatu pada Matsuri jika Matsuri melawan Haku.

"Dia tidak berbahaya jika kekuatan nya tidak kembali,"

Matsuri menyentuh bahu Konan, " Dia akan berbahaya jika kekuatan nya kembali. Kau tahu kan apa maksudku?"

"Jadi kita tidak lagi membantunya mencari batu suci itu?"

Matsuri mengangguk.

"Tapi kita juga akan mendapatkan kekuatan kita kembali jika-"

"Kau yakin Dewi Haku ingin memberikan kekuatan dari batu suci itu untuk mengembalikan kekuatan kita? Kau lupa apa tujuannya mengumpulkan batu suci itu?"

Alis Konan bertaut, "Ingin mengembalikan kekuatannya yang hilang?"

Matsuri mengangguk, "Tidak hanya itu. Ia bermaksud untuk menguasai seluruh Negeri Langit," jawab Matsuri.

👑👑👑

Neji, Sai, Naruto, Shikamaru, Suigetsu dan Sasuke kini tengah berada di rumah Shikamaru.

"Kemarin aku bertemu dengan Hinata di sekolahan," ucap Naruto tiba-tiba, "Dan saat aku tanya ada keperluan apa, dia jawab kalau dia sedang mencari buku sejarah kerajaan tapi dia langsung mengalihkan pembicaraan,"

"Maksudmu Hinata menjawab sepontan?" tanya Sai.

Naruto mengangguk.

"Gelagatnya juga langsung seperti orang salah tingkah,"

"Bagaimana kalau kita pancing mereka dengan buku yang ada di rumah Sasuke?" usul Suigetsu dengan seringai tipis.

"Jangan sembarangan Sui, kita saja tidak tahu buku yang di maksud Hinata itu buku yang sama atau bukan," sahut Shikamaru.

"Lagipula jika bukan, bagaimana kalau mereka malah mempercayainya? Kita saja masih ragu," Sai juga menanggapi.

"Benar juga sih, tapi aku masih penasaran lanjutan buku itu," ujar Suigetsu.

"Kenapa tidak kita coba cari di rumah Sasuke? Siapa tahu Ayahnya memang sengaja menyimpannya di tempat berbeda?" usul Neji datar.

"Tapi tunggu, kenapa Ayahmu mempunyai buku seperti itu Sasuke?" tanya Sai.

Sasuke pun hanya mengangkat kedua bahunya menjawab pertanyaan yang ia sendiri tidak tahu apa jawabannya.

Mereka pun sepakat dengan usul Neji. Ke enam remaja tersebut kini tengah mengendarai kendaraan mereka masing-masing untuk menuju rumah yang jarang sekali di tempati oleh Sasuke.

Pemuda itu memilih tinggal di Apartemen pribadinya karena walaupun sama-sama sepi, setidaknya Apartemen jauh lebih baik daripada rumah yang yang besar tapi jauh lebih sepi.

"Apa Ayahmu mempunyai ruangan rahasia, Teme?"

Sasuke mengangguk dan mulai berjalan menaiki tangga yang melingkar. Pemuda itu diam dengan pikiran yang sama dengan para sahabatnya. Kenapa Ayahnya mempunyai buku itu?

Sasuke dan yang lainnya memasuki ruangan yang dulunya sering sekali di masuki Ayahnya.

"Aku sudah sering memasuki ruangan ini, tapi tidak menemukan apapun," jelasnya datar.

"Lalu di mana kau menemukan buku itu?" tanya Neji.

"Di kamar Ayah,"

"Kita coba cari saja. Siapa tahu kita menemukan petunjuk," usul Sai yang mulai menjelajah rak-rak yang terisi penuh dengan buku-buku yang sudah usang.

Ke enam pemuda tersebut menjelajah dengan sedikit keributan. Saat Naruto melihat di guci ataupun pot-pot hiasan, Sai dengan usilnya meletakkan beberapa tumpukkan buku ke atas punggung Naruto yang membungkuk.

"Eh anjir, ambil Sai!" ucap Naruto yang menengok ke arah Sai. Pemuda itu bukannya menurunkan setumpuk buku tebal tersebut malah meninggalkan Naruto dengan senyuman geli.

"Kurang ajar!" Naruto dengan kesal menegakkan badannya dan menjatuhkan tumpukan buku tersebut.

Bruk!

"Berisik," ucap Suigetsu.

"Nih si kutu kupret," Naruto menunjuk Sai yang seolah tidak terjadi apa-apa.

Neji melihat selembar kertas yang terjatuh. Ia memungut kertas yang ternyata adalah sebuah foto.

"Sasuke," panggilnya masih menatap lekat foto berisikan 4 orang itu.

"Ini orang tuamu kan?" tanya Neji seraya memperlihatkan foto itu. Yang lainnya pun mendekat untuk melihat apa yang di temukan oleh Neji.

Sasuke mengangguk.

"Bukankah kau anak tunggal Sasuke?" tanya Shikamaru.

Foto itu terdapat seorang wanita yang tengah menggendong bayi mungil laki-laki dan seorang laki-laki yang tampak gagah mengenakan pakaian hakama hitam.

Dan yang paling membuat Sasuke bingung adalah, foto seorang anak laki-laki yang berdiri tepat di hadapan Ayahnya. Tatapan mereka sama-sama dinginnya. Hanya Ibunya yang tersenyum manis menatap kamera.

"Apa ini kakakmu?" tanya Suigetsu.

"Ayah tidak pernah bercerita apapun tentang dia," jawab Sasuke dengan onyx yang menatap foto laki-laki yang ia duga berumur sekitar 5 tahunan itu.

"Sasuke," panggil Sai.

Sasuke menatap Sai dengan tatapan bertanya, "Dimana Ayah dan Ibumu? Apakah mereka masih ada?" tanya Sai hati-hati.

Sasuke hanya menatap Sai datar.

👑👑👑

Ekhem ekhem tes tes 1 2 3!

Continue Reading

You'll Also Like

85.2K 9K 23
Menikahi Sasuke yang lumpuh adalah bukti Sakura menyayangi Karin dan menghormati Itachi. Jelas di lihat oleh mata terlalu banyak perbedaan yang berca...
42.8K 2.3K 7
After The Last movie Sebuah usaha untuk menggagalkan lamaran Naruto Cerita ringan perjuangan cinta Naruto melawan calon ayah mertua Naruto disclimer ...
7.2K 369 20
NOVEL TERJEMAHAN 危机世界:我靠囤百亿物资躺赢 LINK:https://m.shubaow.net/288/288950/58387899.html Dunia krisis: Saya menang dengan menimbun puluhan miliar perbekal...
22.9K 936 23
Highest rank: #1- imfine #2 - imfine #13 - uchiha #15 - sarada uchiha #23 - japan #53 - konoha #100 - sasusaku Kau seharusnya tidak mendenggarkan per...