[35]

2.9K 271 2
                                    

👑👑👑

"Apa yang harus kita lakukan?" tanya Sasuke dengan suara serak dan tetesan air mata.

Kini ke lima pemuda tersebut tengah menatap para Putri yang memejamkan matanya dengan tubuh penuh luka. Di antara kelima pemuda tersebut, hanya Sasuke yang meneteskan air matanya karena gadis yang sangat ia cintai telah tiada.

Bahkan kini, tubuh Sakura perlahan sedikit transparan.

"Kita bawa mereka ke Negeri Langit," jawab Sai seraya menepuk bahu Sasuke pelan. Ia tahu bagaimana perasaan pemuda itu.

Satu yang ada di benak mereka. Kenapa mereka semua terlambat menyelamatkan para Putri?

Sasuke duduk di sisi ranjang dan menggenggam tangan Sakura.

"Kumohon, bangun," lirihnya disertai air mata, "Sakura," panggilnya dengan nada pilu.

Melihat salah satu sahabatnya yang seperti ini, membuat  ke empat sahabatnya juga ikut menitikkan air mata. Kenangan-kenangan bersama Sakura juga mereka lewati.

Mereka juga harus siap menceritakan kepada para Kakak Sakura mengenai kejadian ini.

"Sasuke," panggil Neji pelan, "Mungkin ini adalah takdir," lanjutnya.

"Sakura masih hidup," gumam Sasuke dengan air mata yang tidak berhenti mengalir.

Seumur hidupnya, ke empat sahabat Sasuke hanya sekali melihat pemuda tersebut seperti ini. Lemah.

Shikamaru yang merasakan hal yang sama perlahan berbalik dan meninggalkan ruangan tersebut. Jujur, ia juga sama sakitnya dengan Sasuke.

Rasanya tidak menyangka dan sulit merelakan ketika orang yang ia sayang pergi begitu saja.

Ia lebih senang melihat Sakura bersama Sasuke daripada gadis itu pergi untuk selama-lamanya.

Neji menatap Sai dan Suigetsu yang juga menatap Ino dan Karin. Tatapan mereka juga terlihat sangat sedih. Tapi ia begitu prihatin melihat Sasuke yang terus menggenggam tangan Sakura diiringi isakan pilu.

Neji berjalan mendekati Sasuke dan menepuk bahu pemuda itu.

"Kita cari Naruto dan Hinata. Kemudian kita bawa Sakura ke Langit," ucapnya menenangkan.

"Aku yakin, Sakura bisa disembuhkan," lanjutnya.

"Kita menunggu selama itu? Kita bahkan tidak tahu dimana Naruto dan Hinata," sahut Sasuke serak.

Hati Neji ikut tersayat melihat wajah Sasuke yang penuh dengan air mata. Rasanya begitu sesak melihat sahabat yang ia anggap saudara merasakan kehilangan untuk kesekian kalinya.

Neji terdiam. Sasuke kembali menatap wajah Sakura yang pucat. Sama seperti Sakura, yang lainnya terbaring lemah di samping gadis itu. Tapi hanya Sakura yang terluka parah.

Ini lah yang Sasuke takutkan. Bahkan sebelum Sakura mengucapkan kata pamit, gadis itu sudah benar-benar pergi.

Neji meminta agar Sai dan Suigetsu meninggalkan ruangan tersebut.

Charmed of Goddess - FINISH!Where stories live. Discover now