[28]

2.2K 273 14
                                    

👑👑👑


Naruto menatap lama lukisan besar berlambang anggota keluarganya. Klan Uzumaki.

Pemuda itu berjalan mendekat dan menurunkan lukisan besar tersebut. Tatapannya jatuh pada dinding yang tampak berbeda warna dari yang lainnya. Merasa penasaran, pemuda itu menyentuhnya dan ternyata dinding tersebut tidak menyatu dengan dinding yang lainnya.

Naruto membuka dinding itu dan apa yang di lihatnya saat ini, benar-benar membuatnya tidak percaya. Sebuah batu yang memancarkan cahaya berwarna putih namun jika di lihat lebih dekat, cahaya tersebut juga memancarkan warna ungu.

👑👑👑

Sudah berjam-jam pemuda bermarga Shimura itu mencari sesuatu di dalam rumahnya. Bahkan dari ujung sampai ujung yang satunya, ia tidak menemukan petunjuk apapun.

Pemuda itu tiba-tiba melihat sebuah box kecil di samping lemari kayu saat ia memasuki kamar yang sudah sangat lama tidak ia kunjungi. Sai mengambil box dengan ukiran-ukiran bunga tersebut dan membukanya.

👑👑👑

Suigetsu menatap foto Karin di layar ponselnya. Pemuda itu memang secara diam-diam menjadi paparazi gadis itu.

"Kau memang cocok menjadi Putri," gumamnya.

"Tapi apa setelah kau mendapatkan batu suci itu, kau akan pergi?"

"Singkat sekali cerita kita,"

Suigetsu mematikan ponselnya dan merebahkan tubuhnya. Sehingga ia tengah menatap langit-langit kamarnya.

Pemuda itu memejamkan matanya dan membayangkan senyuman serta tawa Karin. Suigetsu merindukannya. Merindukan tawa gadis itu.

"Jika aku menemukan batu suci itu, maaf Karin. Mungkin aku tidak akan memberikan nya padamu,"

👑👑👑

Sakura menatap pintu di hadapannya lama. Gadis itu ragu ingin mengetuknya atau tidak. Namun tanpa ia duga, pintu di hadapannya tiba-tiba terbuka dengan sendirinya.

Membuat Sakura yang tadinya menunduk kini mengangkat kepalanya. Menatap Sasuke yang berdiri tidak begitu jauh darinya.

"Bukankah urusanmu sudah selesai?" tanya Sasuke dingin.

Sakura melangkahkan kakinya dan berdiri di hadapan Sasuke.

"Jadi kau sudah tahu ya?" tanyanya pelan.

Tidak ada jawaban dari pertanyaan Sakura. Gadis itu menoleh dan menghela nafas pelan.

"Jujur, aku dekat denganmu memang karena aku nyaman. Bukan karena memanfaatkan mu dan mencari apa yang aku inginkan darimu," jelas Sakura pelan.

"Aku bahkan tidak tahu jika batu suci itu tersembunyi di rumah ini," lanjutnya.

Masih tidak ada jawaban, Sakura mendongak dan menatap Sasuke yang masih menatapnya. Tatapan elang itu seakan menembus mutiara hijau Sakura.

"Kau marah?" tanya Sakura hati-hati. Matanya mulai berkaca-kaca ketika Sasuke tidak kunjung menjawab ataupun membalas ucapannya. Pemuda itu diam dan hanya menatap Sakura.

"Sungguh, aku tidak pernah sedikitpun memanfaatkan mu," lirihnya dengan suara tercekat. Sebisa mungkin Sakura menahan air matanya agar tidak jatuh didepan Sasuke.

Charmed of Goddess - FINISH!Where stories live. Discover now