Met Twins [ Kangmin ]

Da Dhina_putri

1.2K 158 13

18 tahun tidaklah waktu yang singkat untuk terpisah bukan, apalagi terpisah dengan saudara kembarnya. Bagai... Altro

Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Pengumuman

Chapter 1

240 11 0
Da Dhina_putri

Seoul 04.00

Srass

Suara air shower mengguyur tubuh seorang gadis remaja mungil berkulit putih. Gadis itu sangat suka memanjakan tubuhnya dengan sabun dan air mengalir. Betapa segarnya mandi di pagi buta begini.

Setelah melilitkan handuk ditubuhnya,gadis itu keluar dan melihat baju seragam yang sudah disiapkan di atas tempat tidurnya.

"Huh, dasar eomma sudah sering kubilang kan kalau aku bisa menyiapkannya sendiri." Keluh gadis remaja itu.

Pasalnya eomma nya itu selalu menyiapkan keperluannya. Walau gadis itu sudah berusia 18 tahun, eomma nya akan selalu menganggapnya sebagai gadis kecil yang belum bisa apa-apa.

~~~

Sibuk dengan kegiatan di meja riasnya, gadis berseragam sekolah Seoul Girls 'High School (서울 여자 고등학교) itu tidak sadar bahwa dia sudah duduk disana selama 30 menit. Sebenarnya dia sudah selesai merias dirinya sejak tadi namun dia masih sangat betah untuk menatap pantulan dirinya sendiri di cermin.

"Hei gadis manis sekarang sudah waktunya sekolah jadi berhentilah menatap dirimu sendiri hahaha" ucapannya itu selalu menutup rutinitas paginya.

Gadis itu lalu berdiri dan mengambil tas nya. Jam belum menunjukkan pukul 05.00 tetapi gadis itu sudah siap untuk pergi kesekolah. Bukan karena gadis itu terlalu rajin melainkan dia harus kembali ke asrama nya dulu untuk mengambil sesuatu yang paling berharga baginya. Dia memang tinggal di asrama, karena dia bersekolah di sekolah khusus Putri dan hanya pulang waktu weekend.

Setelah melihat dirinya lagi di pantulan cermin dan merasa semua sudah beres, gadis itu lalu keluar dari kamar dan menuruni tangga. Ia melihat seorang wanita separuh baya yang sedang menata makanan di kotak makan. Kotak makan yang pasti akan diberikan kepada gadis itu untuk dibawanya ke sekolah.

Gadis itu lalu berjalan mengendap-endap agar tidak ketahuan. Setelah berada dibelakang wanita itu, ia bersiap untuk mengejutkannya. Tangannya terangkat bersiap untuk menyentuh tubuh wanita itu.

"Yongmin kau harus sarapan dulu sebelum berangkat." Wanita paruh baya itu bicara sambil berbalik menghadap gadis yang dipanggil yongmin itu.

"Ahh eomma, kenapa eomma selalu tau jika aku ingin mengejutkanmu." Ucap yongmin sambil cemberut dan menurunkan tangannya.

"Ini eomma mu yong, mana mungkin eomma yang sudah merawatmu sejak masih bayi ini tidak tau keberadaanmu." Ucap eomma yongmin dengan memukul pelan kepalanya sehingga membuat sang empu cemberut dan menggosok kepalanya yang sebenarnya tidak sakit.

"Ahh eomma, yongmin sayang eomma." Ucap yongmin yang langsung memeluk eomma tersayangnya itu.

"Hanya eomma saja?" Suara lantang seorang pria paruh baya yang dikenal dengan nama Choi Hyeon Woo-ssi itu mengejutkan yongmin dan eomma nya.

"Ya tentu saja, wlee!" Gadis itu menjulurkan lidah nya dengan berani yang berujung mendapat pukulan kedua dari eomma nya yaitu Choi Joo A Miseu.

Yongmin melotot pada eommanya Joo A karena tidak percaya dengan pukulan keduanya itu. Ya tentu saja, karena Joo A selalu lembut dan perhatian kepada yongmin, pikirnya. Yongmin memang sering dimanja oleh kedua orang tuanya, tetapi bukan berarti jika yongmin bisa berbuat semena-mena dan dibiarkan saja. Bahkan orang tuanya selalu tegas dalam memberi hukuman kepada anaknya.

"Minta maaf kepada appamu." Bentak Joo A sambil melotot.

"Nee eomma, maafkan aku appa" yongmin berlari dan memeluk appa nya Hyeon Woo yang terlihat bahagia, ahh bukan bahagia melainkan tersenyum mengejek yongmin.

Tidak lama kemudian tawa ketiganya terdengar nyaring memenuhi rumah megah dengan hiasan barang-barang mewah tersebut. Kejadian seperti inilah yang membuat yongmin tak rela meninggalkan rumah dan tinggal di asrama. Tapi mau bagaimana lagi, karena tekadnya yang ingin menjadi mandiri tidak bisa dihentikan dengan perlakuan yang ia dapatkan selama dirumah. Masih untung jika dia bisa pulang dan berbagi kasih sayang dengan keluarganya setiap weekend.

~~~

Yongmin menghabiskan makanannya dengan lahap bahkan menjilati sendoknya, bagaimana tidak masakan eomma nya memanglah makanan yang terlezat bagi yongmin. Sedangkan kedua orang tuanya hanya bisa bergidik tidak percaya dengan perbuatan putrinya itu.

"Mangkanya kamu tetaplah tinggal dirumah agar bisa makan masakan eomma setiap hari" ucap Joo A sambil membersihkan sisa makanan di pipi yongmin.

"Ahh eomma jangan membujukku lagi, aku mohon. '' ucap yongmin sambil memperlihatkan puppy eyesnya.

"Baiklah, eomma tidak akan melakukan nya lagi." Jawabnya sambil memeluk yongmin dengan penuh kasih sayang.

"Hahaha aku tidak mau mengganggu waktu ibu dan anak yang saling bermanja ini, tapi kau harus segera berangkat yongmin." Perkataan Hyeon Woo membuat yongmin dan Joo A melepas pelukan hangat itu.

Sebenarnya yongmin tidak ingin cepat-cepat pergi tetapi ia juga tidak memiliki banyak waktu. Setelah memasukkan bekal dan berpamitan dengan eomma nya yongmin memasuki mobil mewah bermerek Hyundai milik ayahnya.

"Sayang, bagaimana sekolah mu, tidak ada masalah bukan? '' tanya Hyeon Woo untuk menghilangkan kebisuan diantara keduanya di dalam mobil sejak keberangkatannya dari rumah tadi.

"Tidak appa, malah..." belum selesai yongmin menjawab pertanyaan itu, Hyeon Woo harus mengangkat sebuah telepon yang masuk ke handphonenya.

"Ada apa kau menghubungi ku lagi, sudah kukatakan bukan kalau aku akan memberitahukannya diwaktu yang tepat."

"..."

"Iya iya, aku akan mencari waktu yang tepat dulu."

"..."

"Ya aku tahu, akan aku usahakan secepatnya. Jangan sering-sering menghubungi ku."

"..."

Setelah panggilan itu terputus Yongmin bisa melihat kekesalan ayahnya. Dia berpikir untuk tidak menanyakan apa yang terjadi, karena menurutnya itu bukan urusan yang perlu ia campuri.

"Sayang tadi kau bicara apa?" Pertanyaan Hyeon Woo langsung membangkitkannya dari lamunan.

"Ahh ya appa, tadi aku ingin mengatakan kalau sekolah ku baik-baik saja." Jawab yongmin sambil tersenyum.

"Hanya itu?"

"Nee appa."

Jawaban yongmin yang singkat itu lagi-lagi membuat suasana di dalam mobil menjadi sunyi.

~~~

Setelah mengantarkan yongmin ke sekolah nya yang terletak di Yeomni-dong , distrik Mapo , Seoul. Hyeon Woo melajukan mobilnya menuju perusahaan yang sudah membuat namanya menjadi besar. Tetapi sejak tadi ada hal yang mengganjal di pikirannya.

Flashback On

"Ada apa kau menghubungi ku lagi, sudah kukatakan bukan kalau aku akan memberitahukannya diwaktu yang tepat."

"Tolong cepat lah, aku mohon, dia putriku."

A/N

Cerita ini hanya fiktif belaka
Maaf jika author masih labil.

Ini aku bagi foto yongmin
Jangan lupa voment dan follow juga

Continua a leggere

Ti piacerà anche

133K 10.4K 88
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...
51.3K 6.6K 42
Cerita tentang perjodohan konyol antara christian dan chika. mereka saling mengenal tapi tidak akrab, bahkan mereka tidak saling sapa, jangankan sali...
1M 86.2K 30
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
316K 23.9K 108
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...