His Little Niece (Completed)

By Author_rere

900K 39.7K 1.1K

Atas keinginan kedua orang tuanya Sasha terpaksa harus meninggalkan Los Angeles dan menetap di New York demi... More

His Little Niece
Prolog
1
2
3
4
5
6
7
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
Epilog

8

29.7K 1.5K 23
By Author_rere

Malam yang kutunggu-tunggu akhirnya tiba. Kupandangi diriku sekali lagi melalui pantulan kaca, memastikan kalau penampilanku tidak terlalu berlebihan untuk menghadiri sebuah pesta penyambutan. Aku tidak tahu apa yang nantinya akan mereka pikirkan setelah melihatku datang bersama mahasiswa populer, Jayden McHugh. Yang aku dengar dari Lauren dan Ashley, Jayden punya banyak penggemar wanita di kampus dan aku merasa sedikit heran mengapa ia memilihku dari sekian banyak penggemar wanitanya itu.

Apakah dia tertarik kepadaku seperti yang Ashley katakan? Uh, aku tidak ingin menjadi terlalu percaya diri.

Meraih tasku, aku keluar dari kamar dan turun ke bawah setelah Jayden mengirimkan sebuah pesan singkat berisi informasi kalau ia hampir sampai. Kami bertukar nomor ponsel sebelum meninggalkan pusat perbelanjaan, aku juga telah berhasil membohongi Tuan Cliff dengan mengatakan kalau Paman Will telah mengizinkanku pergi ke Welcome Party bersama teman-temanku dan menitipkan pesan untuk tidak menghubunginya hari ini karena ia sangat sibuk.

Bukankah itu ide yang briliant?

"Look at you"

Langkahku sontak terhenti saat mendengar suara itu. Aku baru saja turun dari tangga ketika Paman Will mendadak muncul sambil menatapku dengan sorot matanya yang tajam dari atas hingga ke bawah. Oh sial, apa yang dia lakukan di rumah?! Aku pikir dia lembur malam ini dan baru akan kembali besok pagi.

"What are you wear—"

Bunyi bel rumah menyelanya. Jantungku semakin berdebar kencang dan mendadak aku merasa mulas sangkin gugupnya. Itu pasti Jayden, aku akan berada di dalam masalah apabila Paman Will melihatnya.

Paman Will hendak pergi untuk membuka pintu, tapi aku segera menghadangnya sambil berkata, "Biar aku saja itu pasti Lauren dan Ashley"

Kedua alisnya yang lebat dan rapi bertaut, "Lauren dan Ashley?"

"Teman-temanku" kataku, "Mereka memaksaku untuk pergi bersama mereka, aku tidak bisa menolaknya"

Paman Will mendengus, "Jadi itu alasan mengapa kau membohongi Cliff untuk tidak mengantarmu?"

Aku menunduk tak berani menatap sepasang mata tajam itu, "Maaf" ucapku.

"Pergilah" katanya, menghela nafas panjang.

Wajahku kembali terangkat naik. Aku tidak tahu apakah Paman Will merasa kasihan atau muak kepadaku, yang jelas ia tidak membesar-besarkan masalah ini. Oh syukurlah, aku pikir keberuntunganku belum berakhir.

"Terima kasih"

Aku melangkah pergi meninggalkan Paman Will yang masih berdiri di ruang tengah. Awalnya aku pikir Paman Will tidak berniat mengikutiku dan aku sudah selamat dari pengawasan lelaki itu, tapi ternyata ia berjalan tepat di belakangku dengan wajah datarnya lalu ketika aku menoleh dia berkata, "Aku akan mengantarmu sampai ke depan pintu"

Aku tak tahu harus berbuat apa, menolaknya hanya akan menimbulkan kecurigaan tapi jika dia mengantarku hingga ke pintu depan maka dia akan bertemu dengan Jayden lalu sesuatu yang buruk pasti akan terjadi setelah itu.

"Paman Will, kau tidak perlu—"

"Keep walking" dia menyelaku dan menyuruhku untuk kembali melangkah menuju ke pintu. Bahuku merosot jatuh, aku sudah pasrah dengan apa yang akan terjadi nantinya. Pintu kutarik hingga terbuka, Jayden McHugh menyambutku dengan senyumannya hingga lelaki itu menemukan Paman Will berdiri di belakangku dengan raut wajah tak ubahnya seperti pembunuh bayaran.


Suasana berubah menjadi sangat tegang dan mencekam, Paman Will mengambil langkah maju untuk berhadapan dengan Jayden lalu dengan amarah yang begitu kental di balik suaranya  dia menodong Jayden dengan pertanyaan, "Who the fuck are you?"

Jayden melirikku yang hanya dapat bungkam, ia terlihat kebingungan mendapati sambutan Paman Will yang tidak menyenangkan tapi dengan lihai ia berusaha untuk tetap terlihat tenang. Jayden mengulurkan tangannya kepada Paman Will dengan sopan, "Jayden McHugh, teman kampus Sasha"

"And what are you doing here, boy?"

Ya, sialan.

"Aku datang untuk menjemput Sasha, Mr Grissham aku berjanji akan menjaganya—"

"Aku sialan tidak peduli dengan janjimu!" sela Paman Will, menggeram. Ia melirikku dan aku dapat merasakan ia sangat ingin melenyapkanku sekarang juga, "Sasha tidak pergi, dia tetap di rumah malam ini untuk mengerjakan tugasnya"

Sontak aku menatap Paman will dengan kedua bola mata yang membulat, "Tapi—"

"I said, you stay at home tonight."  tekannya. Ia kembali menatap Jayden dan berkata, "Kau bisa pulang sekarang, Sasha tidak pergi ke mana-mana"

Kedua alis Jayden terangkat naik, pemuda itu menatap aku yang tidak berdaya dan merasa kasihan. Kami berdua sama-sama tahu, tak ada seorang pun dari kami yang bisa membujuk Paman Will agar membiarkanku pergi menghadiri pesta penyambutan itu. Jadi tak punya pilihan lain, Jayden pamit dari hadapan kami dan meninggalkan pekarangan rumah William Grissham dengan mobilnya yang melaju kencang.

Setetes air mata jatuh dan mengalir di pipiku. Mungkin aku salah karena telah berbohong, tapi aku tidak akan berbohong jika Paman Will tidak terlalu mengekangku. Aku muak dengan sikapnya yang terus mengaturku seperti anak kecil. Jangan melakukan ini, jangan melakukan itu, jangan pulang larut malam, jangan mabuk, dan bla bla bla. Aku benar-benar jenuh menuruti semua perintahnya.

Kami saling melemparkan tatapan yang membunuh hingga akhirnya aku tidak mampu lagi memendam rasa kesal yang menyelimutiku, "I hate you!" aku berteriak, "I fucking hate you!"

Paman Will menarikku masuk ke dalam rumah lalu ia menutup pintu dengan kuat sehingga bunyi pintu yang terbanting terdengar memekakkan telinga. Aku menepis tangannya dan berhasil melepaskan diri darinya. Sambil berusaha menahan amarahnya Paman Will bersedekap lalu berkata, "Aku sudah mengizinkanmu pergi sebelum kau membohongiku"

"Kau tidak berhak mengaturku!" aku membalasnya dengan berteriak.

"Dan kau telah memanfaatkan kemurahan hatiku Sasha" sahutnya.

"Aku bukan anak kecil" desisku.

Lelaki itu tampak acuh, "Kau memang masih kecil Sasha, kau terlalu polos untuk mengerti apa yang sebenarnya pemuda itu inginkan darimu. Dia ingin tubuhmu, setelah pesta berakhir dia akan membawamu ke hotel lalu menidurimu di sana!"

Nafasku tersentak, "Kau menjijikkan" kataku, "Tidak semua pria brengsek sepertimu Paman William, Jayden jauh lebih baik dari yang kau kira, dia tidak pernah memperlakukan wanita dengan kasar seperti yang kau lakukan kepada Nancy!"

Oh, terkutuklah mulutku....

Air muka Paman Will yang diselimuti amarah luntur seketika itu juga. Dia menatapku dengan raut wajah yang tidak terbaca, kakiku seperti terpaku pada lantai ketika ia datang mendekatiku lalu meraih kedua pundakku yang rapuh dengan kedua tangannya.

"Apa yang telah kau lihat, Sasha?" tanya lelaki itu, suaranya terdengar tajam dan mengancam.

Hening....

Aku diam dan hanya terdengar suara nafas hembusan nafas kami  yang sama-sama memburu. Aku tahu aku memang tolol karena tidak bisa mengontrol mulutku dan sekarang aku tidak tahu bagaimana caranya untuk menarik kembali kalimat yang telah kulontarkan di depan wajah Pamanku.

"Katakan, apa yang telah kau lihat?" tanya Paman Will sekali lagi tapi aku tetap bergeming. Merasa tidak sabar, Paman Will meremas kedua bahuku dengan erat dan menarikku untuk lebih dekat, "Sasha!" bentaknya.

Aku tersentak oleh bentakan itu dan juga rasa sakit dari genggaman Paman Will yang cukup kuat pada bahuku, "Kau menyakitiku"

Seolah-olah terbangun dari mimpinya, Paman Will segera melepaskanku. Aku menatap lelaki itu dengan penuh rasa takut kemudian melangkah mundur perlahan-lahan sebelum berlari kencang menuju ke kamarku. Aku mengunci diri di dalam kamar, takut Paman Will datang untuk menagih jawaban dariku.  Kulemparkan sepatu dan tasku ke sembarang arah lalu aku berbaring tengkurap di atas ranjang dan menangis sepanjang malam.

William Fucking Grissham!

Sejak aku tinggal bersamanya aku berubah menjadi gadis yang cengeng dan tidak berdaya. Aku benci mengakui bahwa rasa kesalku tidak sebanding dengan rasa takut yang kusimpan untuk lelaki itu.

Oh, ini adalah hari yang kacau.

Saat Paman Will melihat seorang pemuda berdiri di depan rumah untuk menjemputku, keberuntunganku lenyap seketika itu juga. Dan yang lebih kacau lagi, tanpa sengaja aku mengaku bahwa aku telah mengintip kegiatannya bersama Nancy di ruang kerja. Kegiatan yang tak sepatutnya kusaksikan dan seharusnya kusimpan diam-diam. Namun apa daya, emosi yang meledak dan tak terkendali membuatku membongkar apa yang kulihat pada hari itu.

— TBC —

Jangan lupa untuk vote dan comment, perhatian dan dukungan sekecil apapun dari pembaca sangat berarti untuk penulis dalam berkarya!


Continue Reading

You'll Also Like

1.5M 33.5K 46
SUDAH TERBIT DI PLAYSTORE WARNING! RATE VERY VERY M Porn WITH plot NOT A LOVELY DOVELY LOVE STORY TIDAK UNTUK DITIRU! Bijaklah dalam membaca, tombol...
5.1M 275K 55
Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusaknya sejak 7 tahun lalu. Galenio Skyler hanyalah iblis ya...
72K 4.4K 66
Judul: LOVEGUARD Genre: Romantis Komedi Dewasa (18+) Status: Tamat Cerita Kedua dari Seri "The Surprise" Buat yang belum dewasa, sangat tidak disara...
120K 7.2K 48
MATURE CONTENT-18 Rasa cinta yang berakhir menjadi obsesi, itu yang di alami oleh Dua orang yang saling mencintai, rela meninggalkan kisah cinta pert...