[6] MY MAID

By ame-chan02

126K 12.1K 813

Aku gadis bernama hinata. Tidak ada marga yang melekat di namaku. Aku hanyalah anak angkat dari ibuku. Yui ka... More

Just Hinata
Maid
Sekolah
Sekolah (2)
Hukuman?
Dia gila!
Dia yang Sebenarnya
Peringatan
Apakah aku?
Kau pelayan ku.
Semobil?
Atap
Menghindar
Takut
Kaasan
Someone
Who?
Misterius Man
Insiden
Kucing Nakal
Help
Tunangan
Tunangan (2)

Jangan mendekat

4.5K 463 33
By ame-chan02

[6] MY MAID

HAPPY READING~~

Aku hanya mengambil beberapa tokoh dari cerita MASASHI KISHIMOTO.

RATE T-M


*

Ia lalu melangkah kakinya dengan semangat menuju jelas nya. Tiba-tiba ia menghentikan langkahnya ketika melihat sosok yang sangat ia hindari setelah Sasuke.

Ino and the gank

Gadis cantik berambut pirang panjang itu mendongak dan menatap Hinata Sinis.

"Oh? Lihat. Si pembantu bau." Ucap nya sambil memasang seringai mengejek.

Suara gelak tawa dari teman-teman Ino membuat Hinata merasa tidak nyaman. Dia tidak akan lolos tanpa sesuatu di tubuhnya dari tangan-tangan mereka.

Oh, Kami-sama. Bagaimana ini?

*

Hinata melangkah mundur dengan perlahan. Tubuh nya mulai gemetar. Mata bulan nya menatap para gadis cantik itu dengan waspada.

Ino maju dan menatap gadis itu dengan sinis. Ia lalu tertawa pelan.

"Kenapa kau mundur, upik?" Tanya nya. Para gadis di belakangnya ikut tertawa. Menertawakan sikap Hinata tang begitu takut akan keberadaan mereka.

"Y-yamanaka-san.." Ucap Hinata dengan gugup.

"Ayolah! Bisakah kau memanggil marga ku dengan benar?"  Decak gadis itu dengan jengkel.

"M-maaf.." Hinata semakin menunduk. Kedua tangannya meremas rok lipit nya dengan gugup.

"Sudahlah. Untuk apa aku harus memberitahu hal itu pada mu, tidak penting." Ino mengibaskan rambut pirang nya yang panjang.

"Ah, tapi ada satu hal yang ingin ku beritahu pada mu." Tiba-tiba Ino berjalan mendekat.

"Jauhi para pangeran, atau kau akan terima akibat nya." Desis Ino sinis.

Hinata meneguk saliva nya dengan takut, "T-tapi mereka majikan ku, Yamanaka-san."

"Aku tahu itu, bodoh."

Hinata kembali menunduk.

"Ingat, jika aku melihat mu berdekatan dengan para pangeran dengan jarak intim. Aku tidak akan segan-segan mengibarkan bendera perang di sekolah."

Hinata meneguk saliva nya dengan takut.

"Kau mengerti, kan?" Sambung Ino.

Hinata segera mengangguk. Ia meremas rok nya.

"Bagus." Gadis berambut pirang panjang itu menepuk puncak rambut Hinata. Ia berjalan menjauhi Hinata bersama kroni-kroni nya dengan angkuh.

Hinata segera berlari berlawanan arah untuk kembali ke kelasnya. Setidaknya ia tidak mendapat luka fisik apapun. Tanpa di beri tahu pun, ia akan menhindari para majikannya itu.

*

Naruto menatap punggung mungil gadis itu dengan aneh. Keningnya berkerut bingung. Ia lalu meraih cangkir berisi cokelat hangat yang baru saja gadis itu buatkan untuknya. Gadis itu membuat sarapan lebih awal dan pergi ke sekolah begitu saja.

"Apa kau lihat? Dia benar-benar aneh." Ucap Naruto lalu meneguk minumannya.

"Hmm.. Bukankah dia selalu menjaga jarak dengan kita?" Tanya Shikamaru balik. Wajah nya masih terlihat mengantuk walaupun ia baru saja meminum kopi hitamnya. Rambut sebahu nya terlihat acak-acakkan.

"Bersihkan dirimu, Shikamaru." Tegur Gaara. Di antara mereka berlima hanya Shikamaru yang belum mandi. Pria itu terus tertidur padahal ia sendiri tidur lebih awal dari pada yang lainnya. Jam sekolah juga tinggal 20 menit lagi.

Shikamaru hanya membalasnya dengan gumaman malas.

"Aku akan berangkat duluan." Sasuke menarik tas nya.

"Kau tidak akan pergi bersama kami seperti biasa?" Tanya Dah dengan mata onyx menyipit.

"Tidak. Pulang sekolah aku harus ke kantor." Ucap Sasuke singkat.

"Oh, oke."

Sasuke lalu berjalan keluar meninggalkan keempatnya yang masih menikmati sarapan pagi.

*

Tak!

"A-aku harus ke perpustakaan dulu. Gomen!" Hinata segera berlalu pergi setelah memberi kotak bekal pada para majikannya.

Naruto semakin menatap gadis itu dengan aneh. Ia meraih kotak makanan itu dan memberikannya pada yang lain.

"Sepertinya dia tersinggung dengan kata-kata mu, Sasuke." Ucap Sai dan segera membuka kotak makanan nya.

Namun Sasuke tampaknya tidak peduli. Ia meraih kotak makanan miliknya dan mendengus pelan.

"Jika dia tersinggung, seharusnya dia tidak membuatkan pria dingin kotak makanan itu, kan?" Ucap Naruto. Ia memasukan sesuap onigiri ke dalam mulutnya.

"Naruto benar. Tumben kau pintar."

Naruto segera menggerutu mendengar sindiran Shikamaru, si jenius yang pemalas.

"Ya, ya. Terimakasih!" Balas Naruto cepat.

"Jadi, apa yang membuatnya begitu?" Tanya Gaara. Akhirnya masuk ke dalam pembicaraan.

"Kau bisa langsung tanya pada nya." Sahut Sai.

"Akan ku tanyakan nanti." Ucap nya lagi. Naruto langusng menghentikan suapannya.

"Benarkah?"

"Apa maksud mu, rubah?"

"Seorang Gaara anti wanita bertanya pada seorang gadis?"

"Hmm.." pemuda berambut merah itu hanya membalasnya dengan gumaman.

"Huh? Kenapa? Kau menyukainya?" Tanya Sai sambil memberikan tatapan menggoda.

Gaara tidak membalas. Ia hanya diam dan segera memasukan makanannya.

Shikamaru juga segera membuka makanannya. Dia ingin segera memakan makanannya dan kembali tidur.

Sedangkan Sasuke, pemuda itu hanya menampilkan wajah tidak terbaca. Namun tangannya terlihat mengepal.

*

Gadis berambut indigo panjang itu menghela nafas. Mata amethyst nya menatap bosan pada beberapa kalimat yang tertera jelas di buku yang sedang ia baca.

Perpustakaan saat waktu istirahat memang lumayan banyak pengunjung. Namun tetap saja ia tidak mengenali satupun dari mereka. Jadi dia hanya duduk di pojok tepat di samping jendela dan menjauh dari yang lain.

Walaupun ia memakai kacamata dan pakaian kebesaran seperti siswa cupu, tetap saja ia tidak terlalu menyukai buku-buku tebal yang menurutnya sulit dan membosankan. Hinata melirik ke luar jendela dan memperhatikan aktivitas di luar. Terlihat para lelaki yang asyik bermain sepak bola dan para gadis yang sibuk meneriaki para pemain dengan antusias di tepi lapangan.

Hinata bisa melihat Naruto yang begitu bersemangat bermain di sana. Ya, semua orang pun sudah tahu jika Pemuda berambut pirang itu sangat menyukai olahraga. Jadi jangan heran jika melihat pemuda itu berada di lapangan padahal bahkan di saat bukan jam olahraganya.

Sedangkan di salah satu pohon terlihat Sai yang sibuk membuat lukisan dengan pensil nya. Juga terlihat Shikamaru yang tertidur pulas di bangku taman. Hinata menggeleng pelan melihat para siswi penggemar para pemuda itu berkeliaran di sekitar mereka.

Ngomong-ngomong, ia tidak melihat Gaara dan pemuda itu..

"Apa yang kau lihat?"

Sebuah suara menyentak lamunan nya. Gadis itu segera menoleh ke asal suara dan menemukan pemuda berambut merah bata yang duduk di depannya. Hinata tercengang.

Tunggu dulu... sejak kapan dia di sini?

"Sejak kau melihat mereka di sana." Ucap Gaara menjawab pertanyan di dalam kepala hinata.

Hah? Bagaimana bisa tahu?

"Terlihat jelas di wajah mu." Balas Gaara lagi.

Oke, Stop. Ini agak mengerikan sekarang.

"K-kenapa kau ada di sini, Gaara-san?" Tanya Hinata. Berusaha menjauhkan dirinya dari pemuda itu. Jaga jarak Hinata atau Ino dan yang lain akan membully mu.

"San? Kau memanggil mereka dengan akrab." Ucap Gaara masih terfokus dengan kalimat di buku nya.

"Eh?" Hinata mengernyit.

"Lupa kan."

Gaara tampak tidak suka Membuat Hinata semakin kebingungan. Seharusnya Hinata beruntung, baru kali ini seorang Sabaku Gaara menyuruhnya memanggil namanya dengan akhiran kun.

Hinata adalah satu satu nya gadis yang di perlakukan lebih dari gadis yang lain. Gaara menepis perkataan Sai yang mengatakan  jika ia suka pada gadis itu, namun ada rasa nyaman di hati nya ketika ia berada di dekat gadis itu. Biasanya dia akan merasa jengah di sekitaran para gadis.

"K-kau ingin aku memanggil mu, Gaara-kun?" Tanya Hinata.

"Hm." Gaara membalas dengan gumaman nya. Wajahnya sedikit memerah.

"Di sini ternyata!" Sebuah suara mengagetkan seluruh pengunjung di perpustakaan itu.

Naruto memamerkan senyum ceria nya dari jendela tempat di samping Hinata.

Hinata berseru kaget ketika melihat pemuda pirang itu menaikan kaki dan mulai masuk ke perpustakaan dari jendela besar itu.

*







B

onus gambar!


Yang lain bakalan nyusul ya, Minna.. love you...

6 Juni 2019.




Continue Reading

You'll Also Like

414K 41.7K 32
Ketika menjalankan misi dari sang Ayah. Kedua putra dari pimpinan mafia Alexander malah menemukan bayi polos yang baru belajar merangkak! Sepertinya...
77.9K 7.6K 73
bertahan walau sekujur tubuh penuh luka. senyum ku, selalu ku persembahkan untuknya. untuk dia yang berjuang untuk diri ku tanpa memperdulikan sebera...
1.4M 106K 53
Tetep baca dan vote walaupun cerita ini sudah end. Publish Juni 3 2023 End Oktober 2 2023 Bagaimana jika seorang CEO muda yang dingin dan tidak terse...
441K 19.1K 55
WARNING⚠️TYPO BERTEBARAN‼️ {Cerita ini sudah di revisi,maaf kalau masih ada TYPO🙏🏻} **** bagaimana jika seorang gadis yang amat sempurna dengan waj...