BARA[TERBIT]

Por dillaaapy

6.8M 211K 9.3K

BELI NOVEL BARA DI SHOPEE DAN GRAMEDIA INGAT BELI YANG ORI! NOVEL DAN WATTPAD BERBEDA 80% Bara Brayudani. Dua... Más

Bara Brayudani
Aira Almanovan
1. pertama melihat Bara
2. Bertemu langsung dengan Bara
3. dia AIRA ALMANOVAN✔
4. Menantang✔
5. wangi baju✔
6. lingkaran G.O.VA✔
7. Balapan ✔
8. jalan malam✔
9. lingkaran laki laki itu✔
10. di kepung✔
12. Masalalu yang terungkap✔
13. malam yang berbeda✔
14. Biang rusuh✔
15. Aira Bara pacaran? ✔
16. Kumpul bersama G.O.VA✔
17. pertayaan tentang cinta ✔
18. masih aman jantung?
19. sentuhan pertama✔
20. Kuncitan Rambut ✔
21. Dia?✔
22. masa lalu atau masa depan?✔
23. Suka belum tentu cinta✔
24. Razia✔
25. Basket✔
26. Kita Berdua✔
27.Dunia itu keras✔
28. pertempuran kecil
29. Konser dadakan✔
30. peduli/cinta✔
31. Arnisa Dewi✔
JANUUNTUKBARAAIRA
BARA BRAYUDANI.
NABUNGBARAAIRA
VOTE COVER BARAA
Kalian pilih mana
Jemput BaraAira
Terakhir

11. Siraman✔

91.1K 5.8K 238
Por dillaaapy

SIRAMAN: AIRA DAN AIR

Vensha dan teman teman Aira datang dengan satu ember air dan gayung yang tak terlupakan. Mereka betempat meletakan ember itu di sisi Aira. Teman teman Aira menyela di pinggir dekat anak inti G.O.VA.

"Ra lo mau ngapain?" tanya Deon yang sedikit binggung ketika Aira mengambil gayung dengan ancang ancang ingin melepar ke arah anak anak gimbal.

Leon dan yang lain mundur perlahan, tapi masih menatap Aira dengan enggan. Mereka tentu tidak mau kalah dengan perempuan.

Posisi Aira ada di paling depan anak anak G.O.VA. perempuan itu seperti induk bagi anak anaknya. Aira melangkah pelan sambil menyiram nyiramkan air itu di lantai paping depan sepatu anak anak gimbal.

Bukanya mundur ke gerbang, anggota Gimbal itu malah maju dengan sesama, memojokan Aira. Leon tersenyum miring dengan alis yang naik.

"mau apa?" tanya Cekra. Bara dan inti yang lain membeking Aira di antara sisi kanan dan kirinya. Tidak akan bisa menyentuh siswa siswi SMA PK jika mereka masih ada di sana.

"permainan yang lo buat malah mempermaluain diri lo sendiri." Aira berucap dengan berlangsungnya guyuran air itu ke kepala anggota Gimbal.

Leon dan sisa teman temannya yang berada di posisi depan sudah basah kuyup. Dari rambut mereka mengalir sisa air guyuran itu.

Leon menatap Aira tajam dengan rambut yang berjatuhan. Aira kembali menatap laki laki itu biasa saja. Leon melangkah dengan amarah ke arah Aira.

"ga ada yang bisa nyenyuh apapun di sini!" peringat Bara dengan menghadang Leon tepat di depan Aira. Laki laki itu mendorong bahu Leon.

Leon melirik Aira dari balik badan Bara. Laki laki itu tersenyum miring, "dimulai." ucapnya di depan Bara dengan senyum sinis.

"cabut!" perintah Leon yang berjalan ke gerbang dengan pakain basahnya. Anak buahnya yang di beri perintah menuruti ucapan sang ketua.

"ngapain masih di sini?" Aira mentap siswa sisiwi SMA PK dengan pandangan dingin, "balik!" titahnya.

"besok besok jangan di sekolah!" peringat Aira di depan Bara sambil membenarkan tas birunya.

"lo ga ngelarang gue berantem?" tanya Bara pada Aira yang hendak berbalik.

"enggak. Karna lo pasti tau yang terbaik untuk diri lo sendiri." jawab Aira yang niatnya ia urungkan.

"Aira ikut ibu bentar ya," panggil ibu Sukma di belakang mereka, "dan buat kalian semua, besok bantuin para guru dan minta tanda tangan mereka sebagai imbalan bantuan. Ibu tunggu pulang sekolah." perintah ibu Sukma pada anak anak G.O.VA. Ada dari mereka yang mengeluh ini dan itu.

"Aira kayak kesambet nenek gayung." ucap Joko.  Joko menatap Aira yang ikut pergi bersama ibu Sukma.

"bisa jadi," ucap Doni membenarkan.

"lo ga papa Bar?" tanya Cekra. Bara juga ikutan diam, seolah ia lupa ingin mengatakan apa.

"ga papa," ucap Bara.

"kok Aira bisa gitu?" tanya Deon kepada Vensha.

"jadi gini ceritanya... " Vensha menceritakan Aira yang mengechat Geby, kenapa di lapangan ramai. Geby menjelaskan kepada Aira lewat via chat. Tidak ada angin tidak ada hujan perempuan itu meminta ember dan gayung dengan mengisinya dengan air.

Dari situ mereka mencari ember di setiap kelas dan akhirnya menemukannya, mereka isi dengan penuh dan membawa gayung yang tidak di lupakan.

Pada saat Aira teriak mereka berempat cepat cepat membawa ember itu ke hadapan Aira. Dan hasilnya adalah,  itu cara mengusir anak anak gimbal.

"ternyata gitu," ucap Deon sambil mengangguk.

"punya nyali juga Aira ya?" ucap Bams.

"semua orang punya nyali sih." pendapat Ivana, "dan ga semua keributan harus pakek otot kan." sambungnya lagi.

"kalo laki susah Iva kalo ga ribut," ucap Bams. "bawaanya emosi mulu."

"Apa lagi Bara yang kesabarannya setipis tisu." Bara mendecih sinis atas ucapan Deon.

"mending kalian berempat pulang," ucap Cekra. Dan di balas dengan anggukan kepala dari gadis gadis itu.

"ke Warkop sekarang." perintah Bara dengan langkah kaki laki laki itu yang duluan pergi.

Mereka semua menuju parkiran beserta keempat perempuan itu. Menjalankan satu satu dari kendaraan mereka menuju gerbang sekolah.

***

"makasih ya Ra. Ibu udah pusing gadepin Bara sama temen temennya." ucap ibu sukma sambil memijit pelipisnya sendiri.
Aira dan ibu Sukma berada di ruang kesiswaan.

"ya udah bu sama sama. Kalo gitu Aira pulang dulu." ucap Aira dan bangun dari duduknya.

"besok rambutnya ganti Ra! " perintah ibu sukma tapi tidak di perdulikan oleh Aira.

Aira berlari ke arah parkiran yang sudah tidak ada kendaraan lain selain milik Aira. Aira buru buru pergi dari sekolah, pasalnya jam sudah menunjukan pukul 04.23 sudah hampir setengah lima. Tapi Aira belum sampai di tempat les,  sedangkan les mulai pukul 4 sore.

"telat lagi," ucap Aira pada dirinya sendiri, sambil mengeluarkan motornya dari gerbang sekolah.

***
Di persimpangan jalan, lampu merah sedang berwarna merah. Mengharuskan semua orang berhenti termasuk anggota G.O.VA yang memakai jaket parasut dengan lambang pedang dan tidak lupa masker penutup wajah mereka. 

Sama halnya dengan Aira, Aira pun berhenti di persimpangan yang sama. Aira melihat mereka semua tapi mereka tidak melihat Aira.

Lampu berubah warna menjadi hijau. Semua pengendara kembali berjalan. Tapi entah kenapa anggota G.O.VA tidak mempercepat laju motor mereka.

Beda halnya dengan Bara, Bara melihat dari spionya terdapat Aira di belakang. Hal itu yang membuatnya tidak mempercepat laju motornya.

Aira mengerutu di balik helm bogonya, dengan mereka yang memenuhi jalan tapi tidak mempercepat laju mereka. Memangnya ini jalan nenek moyang mereka apa.

"Lama bener. gue telat ini." geram Aira di motornya.

Ketika ada selah, tiba tiba Aira menyalip mereka semua termasuk Bara. Aira berhasil menyalip mereka, di tambahnya laju kecepataan motornya hingga tinggi.
Barapun melakukan hal yang sama setelah Aira menyalip mereka semua.

Bara menambah kecepatan nya menjadi tinggi. Bara memberi intruksi lewat gerakan tangannya untuk mengikuti Aira. Dan mereka semua mengerti. Semua mengikuti Aira dengan kecepatan tinggi. Karna Aira sendiri mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi pula.

Aira berhenti di halam perpustakan. Buru buru Aira masuk ke dalam mencari apa yang ia butuhkan. Ya sebuah buku sains dengan teorinya.

Bara dan yang lainnya berhenti lumayan jauh dari tempat Aira tadi.

"itu Aira kan? " tanya Cekra di balik helm, ketika mereka sudah berhenti. "iya," ucap Bara kembali.

"ikutin dia terus. Jangan sampai kehilangan jejak dia." perintah Bara.

Cukup lama mereka semua menunggh Aira. Perempuan itu keluar dengan buku buku yang lumayan tebal dan takan habis di baca dalam satu lewatan.

"gue udah males liat buku setebel itu," cerocos Deon. Kalian tau helm bogo. Deon sekarang memaki helm bogo itu di boncengan Joko, Joko pun sama. Helm bogonya adalah milik mamahnya, yang bergambar minions. Ok bukan cerminan anak anak G.O.VA sekali.

"Aira kan pinter. Lo kan begok," ucap Bams terlalu frontal.

"ga usah ribut kenapa," ucap Bara. Tapi pandangannya tak lepas dari Aira, yang sibuk dengan buku itu.

"iya iya pak bos mangap." ucap Bams.

Aira melajukan motornya kembali meninggalkan perpustakaan tersebut, disusul di belakang Aira anak anak G.O.VA yang lainnya.

Cukup lama mereka mengikuti Aira. Tiba tiba Aira berhenti di suatu gedung besar yang digunakan anak anak lain untuk menambah jam belajar mereka.

"lah, iki panggon wes koyo sekolah bae," ucap Joko khas dengan logat jawanya yang artinya ( lah dalah, ini tempat udah kayak sekokah aja)

"emang ini udah kayak sekolah, liat bacaan yang di sana. Itu mata pelajaranya," ucap kevin sambil menunjuk papan besar yang bertuliskan pelajaran.

"gue mah males di suruh les lagi. Udah sekolah pusing tambah pusing." ucap Bams.

Bara geleng geleng kepala melihat sikap teman temannya yang pusing terhadap pelajaran. Memang dasarnya bangor ya bangor saja.

"untung ya gue ada bank jawaban." ucap Bams yang mengarah ke Bara dan Kevin.

"ya udah gue ga mau nyontekin lo lagi." ucap kevin. Pura pura tidak senang atas ucapan Bams.

"cabut ke rumah Real." ucap Bara.

"BRANGKAT!!! " seru semuanya.

Mereka meninggal tempat itu, berpindah haluan ke rumah Real. Padahal tadinya mereka akan ke warkop. Mungkin habis ke rumah Real akan pergi ke warkop. Yang penting tujuan mereka semua saat ini ingin meminta makan gratis.

Kalian jangan tanya pernah kah mereka pulang dulu ke rumah setelah pulang sekolah?  Jawabannya tidak. Mereka akan keliling dulu dan mampir ke markas atau rumah teman mereka, dengan masih menggunakan seragam sekolah di lapisi jaket atau hoodie. Menuju senja akan menghilang baru mereka pulang ke rumah masing masing.

Hay guys tengkyu udah baca Bara versi revisi ya. Jangan lupa komen, vote dan Share ke semua sosmed kalian.

Hastag jangan lupa #januuntukbaraaira #nabungbaraaira #baraaira #barabrayudani #airaalma #govateam #kobarangova.

Tiktok buna> @tanpalisan1
Instagram > @dilwapstore @dilwatpy
Instagram RP> @g.o.va dll

See you Bara Blaze dan pumpkin readers🫰🏻

Bara Brayudani
Cekra Andara
Real Ramanovan
Kevin maulanahibran
Deon Pratama
Bams Candradinata
Joko Abdullah
Aira Almanovan
Vensha Farisa
Ivana Cartela
Geby Martana
Arinda Maharani
Karina Selle
Indira Reharjo

Seguir leyendo

También te gustarán

513K 15.4K 29
[SEQUEL ALASKA] [FOLLOW SEBELUM DIBACA] Sebelum baca cerita ini. Cus baca cerita sebelumnya ALASKA. Kisah seorang gadis mungil, manja, polos dan...
ALTAR Por Linaaaa

Novela Juvenil

210K 14.7K 69
"Gue itu butuh elo! Seperti jantung yang butuh detaknya!" - Althan Benedict Lirand ......... Primadona SMA Nusa Bakti,,, Orang terganteng,,, Ter...
26.8K 2.9K 41
[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACAA] ⚠️‼️ INI ADALAH SEQUEL, BAGI YANG BELUM BACA ALARIC 1, SILAHKAN BACA BIAR NYAMBUNG CMIIW ☺️😉⚠️‼️ Tidak mudah menjalin...
MARSELANA Por kiaa

Novela Juvenil

1.6M 48.5K 22
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...