Charmed of Goddess - FINISH!

De citortor

110K 10.5K 481

Tahu Disney Princess? Disini Tenten, Temari, Karin, Ino, Sakura, dan Hinata akan mencari 6 batu krystal yang... Mais

[1]
[2]
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
[9]
[10]
[11]
[12]
[13]
[14]
[15]
[16]
[17]
[18]
[19]
[20]
[21]
[22]
[23]
[24]
[25]
[26]
[27]
[28]
[29]
[30]
[31]
[32]
[33]
[34]
[35]
[36]

[3]

4.1K 383 20
De citortor


👑👑👑

Sakura melangkahkan kakinya di belakang Sasuke yang memimpin jalan di depan. Saat ini mereka tengah berada di sebuah pusat perbelanjaan di salah satu Mall terbesar. Namun yang namanya Sakura tetap saja tidak mengerti kenapa semua orang kumpul di dalam istana tersebut dan memilih barang-barang? Begitulah sekiranya pemikiran gadis cantik tersebut.

"Katakan padaku sebenarnya siapa namamu?" tanya Sasuke seraya mensejajarkan langkahnya dengan langkah kecil Sakura.

"Panggil saja Sakura," jawab Sakura dengan senyuman manisnya menatap Sasuke yang segera mengalihkan pandangannya. Entah kenapa ia kesal saat melihat para pengunjung lain memperhatikan Sakura begitu intens. Sasuke akui jika gadis di sampingnya sangat begitu cantik.

Bahkan orang yang cantik saja kalah cantik dengan paras Sakura. Ia tidak yakin jika Sakura bukan manusia. Tapi mana mungkin ada Bidadari di jaman sekarang. Rasanya juga tidak masuk akal.

"Namamu siapa?" tanya Sakura lembut.

"Sasuke," jawab Sasuke datar. Sakura terdiam dengan langkah kaki yang mengikuti Sasuke. Saat pemuda itu hendak memasuki stand yang menjual berbagai jenis pakaian. Langkah kaki Sakura terhenti sejenak. Emerald-nya menatap intens ke arah gadis bersurai hitam yang baru saja keluar dari stand tersebut tanpa menatapnya.

Sakura sangat yakin jika dia adalah Putri Haku. Putri yang berontak dari Istana dan membuatnya di turunkan ke Bumi karena ulahnya sendiri. Tapi yang jadi pertanyaan Sakura, kenapa Haku tidak menyadari kehadirannya? Apa karena kekuatannya yang menghilang? Tapi tidak mungkin mengingat Haku adalah Putri yang sangat peka terhadap musuh atupun kehadiran Putri lainnya.

"Kau mau kemana?" tanya Sasuke seraya menahan tangan Sakura ketika gadis itu hendak berjalan menjauh. Onyx-nya menajam menatap Emerald teduh Sakura.

"Tadi-" ucapan Sakura terdiam ketika tidak mendapati Haku di tempatnya semula. Sakura segera menggeleng pelan dan kembali mengikuti langkah Sasuke yang masih menggenggam tangannya.

Sasuke mulai mengambil pakaian yang sekiranya pas dan cocok untuk Sakura. Tidak lupa ia juga memilih tas kecil untuk gadis itu. Sepatu, sandal, juga tidak luput dari jangkauan tangannya. Sedangkan Sakura hanya terdiam menatap Sasuke yang membawa tas belanjaan dengan baju dan beberapa alat yang tidak ia mengerti.

Sasuke berhenti dengan tatapan ke arah Sakura. Dengan menghela nafas, ia memanggil pelayan wanita dan menyerahkan tas belanjaannya.

"Pilihkan ukuran yang pas untuknya," ucapnya seraya menatap Sakura sejenak.

"Baik Tuan," ucap sang pelayan dengan nada ramah. Ia menatap dada Sakura sejenak sebelum memilih pakaian underware untuk gadis yang sempat membuatnya iri.

"Kenapa kau mengambil banyak?" tanya Sakura polos.

"Bukan urusanmu," jawab Sasuke datar dan kembali berjalan.

Membuat bibir Sakura mengerucut lucu dan tampak menggemaskan.

👑👑👑

"Ya Tuhan, dimana mereka?" gumaman Karin membuat Temari menoleh menatapnya dan tersenyum lembut.

"Kau tenang saja, Sakura dan Hinata pasti baik-baik saja," ucap Temari menenangkan.

"Tapi mereka tidak mengetahui apapun. Aku takut terjadi sesuatu pada mereka," sahut Karin.

Mobil yang di kendarai oleh Shikamaru menjadi lambat dan akhirnya berhenti di sebuah rumah yang besar dan mewah.
"Tuan, bolehkah kita menumpang di rumahmu? Kita tidak mempunyai apapun," ucap Karin yang kembali membuat Shikamaru mendengus keras.

"Jangan pernah merepotiku," timpal Shikamaru dan segera keluar. Di ikuti oleh Temari kemudian Karin yang mengikuti gerakan Shikamaru membuka pintu.

Mereka berjalan perlahan menuju rumah yang sangat mewah. Tidak tahu harus berbuat apa, akhirnya Temari kembali memanggil Shikamaru yang baru saja menaiki tangga.

"Apa?" tanya Shikamaru ketus.

"Bisakah kau membantuku mencari para saudaraku?" tanya Temari dengan raut wajah yang kentara sekali sedih. Begitupula dengan Karin.

"Sudah aku bilang. Kalian boleh tinggal di sini, asal jangan merepotiku," sahut Shikamaru tajam.

"Ku mohon, setelah itu kami akan memberimu balasan yang setimpal karena sudah mau menolong kami," timpal Karin.

"Balasan yang setimpal? Ingat, kalian saja menumpang disini. Apa yang akan aku dapatkan jika aku membantu kalian? Perempuan memang selalu merepotkan," ucap Shikamaru tajam.

Temari yang sudah benar-benar dongkol ingin melangkah maju namun di cegah oleh Karin, "Tenang Kakak Putri," lirih Karin.

Lain dengan Naruto yang tengah melajukan motornya dan berhenti di sebuah rumah milik salah satu sahabatnya. Setelah menemukan gadis manis yang butuh pertolongan, Naruto segera berlalu menemui Shikamaru dan ingin membuat para sahabatnya kumpul. Ia akan pamer pada mereka nanti.

"YUHUUUUUUU! Im coming!" seru Naruto seraya memasuki rumah tersebut tanpa permisi. Langkahnya terhenti dan mulutnya masih terbuka ketika melihat dua gadis yang sama-sama cantik menatapnya. Kelopak mata Naruto mengerjapkan dan sesekali mengusapnya.

"Sial, kenapa aku selalu bertemu gadis yang cantiknya overdosis?" gumamnya lirih.

"Cobalah untuk bersikap sedikit sopan, Naruto," ucap Shikamaru yang sudah berganti pakaian dengan raut wajah kesal menuruni tangga.

"Si-siapa mereka?" tanya Naruto terbata seraya menunjuk Temari dan Karin yang masih terdiam.

"Entah," jawab Shikamaru dengan mengendikkan bahunya, "Dimana yang lain?" tanya nya kemudian.

Naruto masih menatap kedua gadis itu tanpa berkedip.

"Dimana kau menemukannya?" tanya Naruto tanpa menatap Shikamaru.

"Depan sekolah," jawab Shikamaru singkat.

"Ha?"

Pemuda jabrik itu segera mendekati Shikamaru dan berbisik pelan, "Kita sama-sama beruntung, sob. Aku menemukan gadis yang sangat manis. Tapi kau lebih beruntung mendapatkan dua,"

"Hhhh," Shikamaru menghela nafas mendengar bisikan Naruto.

"Bagaimana dengan yang lainnya ya?" tanyanya pelan seraya menepuk bahu Shikamaru dan tertawa pelan.

"Kalian, masuklah ke kamar bagian belakang," ucap Shikamaru seraya menatap kedua gadis yang sedari tadi hanya terdiam.

"Yah kenapa kau suruh masuk, padahal mereka sangat cantik," keluh Naruto.

"Perempuan hanya akan merepotkan," ucap Shikamaru, "Kenapa kau kesini?" tanyanya ketus.

"Numpang makan," jawab Naruto tak kalah ketus. Tak lama kemudian terdengar sebuah suara motor yang saling bersahutan.

Shikamaru lebih memilih berjalan ke arah lemari es dan mengambil beberapa minuman kaleng dari sana.

Sesampainya ia di ruang keluarga yang sudah di isi oleh Naruto yang saat ini tengah tiduran di sofa, ia meletakkan minuman kaleng tersebut dan menatap ketiga pemuda yang baru saja berjalan ke arahnya.

"Yo Sasuke, Yo Teme, Yo Uchiha," sapa Naruto dengan wajah bodoh pada satu orang yang sama. Membuat Sasuke menatapnya datar. Sama dengan Sai yang berjalan di belakangnya.

Suigetsu segera menjatuhkan dirinya ke atas tubuh Naruto. Lebih tepatnya mengeteki pemuda pirang itu.

"Sialan kau brengsek," umpat Naruto yang segera bangkit dan mengusap wajahnya kasar. Suigetsu pun tertawa terpingkal-pingkal melihat Naruto.

Prankkk!

Kelima pemuda tersebut menoleh ke arah yang sama ketika mendengar suara seperti piring pecah. Shikamaru memejamkan mata sejenak sebelum bangkit dan diikuti oleh ke empat sahabatnya.

"Apa yang kau lakukan?" tanyanya tajam pada Temari yang masih berdiri menatap pecahan piring dengan tatapan tidak bersalah.

"Aku sedang mencoba sesuatu," jawab Temari yang membuat lima pemuda tersebut menatapnya aneh.

"Ada apa ini?" pertanyaan dari gadis di belakang Suigetsu membuat para pemuda tersebut kembali menoleh. Karin berjalan ke arah Temari dan menatapnya seakan bertanya.

"Aku sedang menguji kekuatan ku," lirih Temari pada Karin. Gadis bersurai merah darah itu menatap Shikamaru dengan tatapan bersalah.

"Aku mohon maafkan Temari," ujarnya lembut.

"Kalian siapa?" tanya Suigetsu mewakili pertanyaan para sahabatnya.

"Perkenalkan, aku Karin dan dia Temari," ucap Karin menjawab dengan lembut. Membuat Suigetsu terpana seketika.

"Kenapa kalian berada disini?" Sai lah yang bertanya karena penasaran.

"Kami membutuhkan bantuan Shikamaru, jadi kami ikut padanya," jawab Temari datar.

"Kenapa kalian tidak meminta bantuan pada keluarga kalian?" Kini, Naruto lah yang bertanya.

"Itu dia masalahnya, kami terpisah dengan keluarga kami," jawab Karin.

👑👑👑

"Aku bertanya padamu, jelek," ucap Sai seraya melipat kedua lengannya dan menyandarkan punggungnya ke sandaran sofa.

"Aku sudah menjawabnya. Dan berhenti memanggilku jelek," ucap Ino ketus.

"Baiklah. Aku mengantuk, jangan menggangguku jika aku sedang tidur. Ingat itu," ucap Sai dan segera bangkit dari hadapan Ino. Namun tanpa di duga, gadis cantik bermandikan Aquamarine tersebut mengikuti Sai dan menarik ujung kaos yang di kenakannya dengan ekspresi menggemaskan.

"Apa lagi?" tanya Sai jengah.

"Aku tidak berani tidur sendiri," jawab Ino lucu.

"Jadi kau mau tidur bersama ku? Yasudah ayo, tunggu apa lagi?" balasnya dengan nada menyebalkan di telinga Ino.

"Itu haram hukumnya bagi para Put-" ucapan kesal Ino seketika terhenti karena hendak saja ia membongkar jati dirinya pada manusia menyebalkan setengah mati di hadapannya.

Sai mengangkat sebelah alisnya pertanda meminta Ino untuk melanjutkan ucapannya yang tiba-tiba berhenti.

"Bukan tidur bersama. Tapi tidur dalam satu ruangan. Aku tidak masalah tidur di sofa," ucap Ino lirih dengan kepala tertunduk. Sedangkan Sai mengamatinya lekat dan kedua sudut bibirnya terangkat sedikit melihat reaksi lucu gadis cantik yang ia temukan itu.

"Hn," gumamnya yang segera membuat Ino kembali mendongak karena tangan mungilnya di lepas lembut oleh Sai. Pemuda itu kembali meninggalkannya DNA lebih dulu memasuki kamarnya.

Dengan cepat, Sai merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Membiarkan Ino menatapnya tanpa berkedip di ambang pintu. Setelah lampu di matikan, barulah Ino berjalan pelan dan menutup pintu kamar tersebut dengan hati-hati agar tidak menimbulkan suara.

Dengan pikiran yang masih sama, yaitu memikirkan kedua adiknya, Ino mencoba memejamkan matanya setelah menyamankan diri di sofa yang cukup untuk dirinya mengistirahatkan tubuh.

Tanpa gadis itu sadari jika Sai belum tidur sedari tadi. Ia hanya diam tanpa bergerak sedikitpun agar Ino mengira ia tertidur karena posisinya yang membelakangi gadis itu. Sai membalikkan tubuhnya dan menatap wajah polos Ino ketika tertidur. Tampak begitu cantik dan natural. Pemuda itu bahkan terlalu kagum akan kecantikan alami yang di miliki Ino.

Dengan senyuman tipis, Sai beranjak dari ranjangnya dan mengambil sebuah bantal dan selimut. Dengan pelan, ia mengangkat tubuh mungil Ino setelah meletakkan selimut dan bantal tersebut ke lantai. Membawanya ke ranjang dan meletakkan tubuh itu dengan perlahan.

Lama Sai menatap wajah Ino, kemudian ia menyelimuti tubuh tersebut sebelum berjalan ke arah sofa. Sai menyamankan tubuhnya dan mulai memejamkan matanya.

👑👑👑

Pagi ini, Ino terbangun dengan surai yang sudah acak-acakan. Namun tidak menutupi kecantikannya. Dengan pikiran yang masih loading, ia berjalan ke arah pintu tanpa sadar jika ia tertidur di ranjang.

"Kau mau kemana?" tanyanya pelan ketika melihat Sai tengah memakai sesuatu di lehernya.

"Mencari masalah," jawaban asal Sai membuat Ino mengernyitkan dahinya heran.

"Kenapa masalah di cari?" tanyanya polos.

"Aku tidak mau merepotkan masalah untuk datang sendiri tanpa di minta. Lebih baik aku yang mencarinya," lagi-lagi, Sai menjawab asal.

Ino mengangguk lucu dengan mata yang setengah terbuka, "Semoga ketemu," lirihnya.

Sai kembali tersenyum. Ia mendekati Ino setelah selesai memasang dasi. Dengan pelan, pemuda tersebut mengarahkan jari telunjuknya ke dahi Ino dan sedikit mendongakkan wajah cantik itu.

"Belum hidup sepenuhnya," gumam Sai dengan kekehan ringan.

"Eungh," lenguh Ino dan apa yang di lakukan gadis itu kembali membuat Sai terkejut. Ino menyandarkan tubuhnya ke dada Sai dengan mata yang terpejam. Dan dengan lembut, Sai kembali mengangkatnya dan meletakkan tubuh Ino ke ranjang.

Sebelum keluar, Sai kembali mengamati wajah Ino. Sepertinya ia tertarik dengan gadis itu.

👑👑👑

Hinata menatap bayangan tubuhnya di hadapan cermin full body. Cantik. Gadis berhelaian biru gelap itu tampak cantik dengan setelan yang di berikan pemuda pirang yang menampungnya. Seulas senyuman manis tersungging di bibir Hinata ketika membayangkan senyuman manis Naruto.

"Hinata? Kau ada di dalam?" Suara dari arah pintu membuat Hinata tersadar dari lamunannya. Dengan cepat ia keluar dari kamar mandi dan mendapati Naruto yang menatapnya. Kedua pipinya bersemu ketika Amethys-nya bertemu dengan Shappire pemuda tersebut.

"Maaf lama," gumam Hinata terlampau lembut.

"Tidak masalah. Aku hanya ingin berpamitan padamu. Aku ingin menuntut ilmu agar masadepanku cerah, hahaha," jelas Naruto dengan tawa di akhir kalimatnya.

Hinata kembali tersipu melihat tawa Naruto yang manis. Menurutnya.

"Doakan aku ya," sambung pemuda itu yang hanya mendapat anggukan dari Hinata.

Naruto berjalan keluar setelah membawa tasnya yang terlihat sangat ringan di bahu kanannya dengan tangan kiri yang di masukkan di dalam saku celana. Penampilannya memang urakan. Namun wajah Naruto juga tidak bisa di katakan jelek.

Sebelum menaiki motor kesayangannya. Naruto terdiam sejenak membayangkan jika saat ini ia tengah memiliki istri ketika Hinata tinggal di Apartemennya. Rasanya hangat dan membuatnya selalu ingin bersama gadis itu. Ya, Naruto mulai memiliki perasaan pada batas Suka pada Hinata. Padahal mereka belum mengenal satu sama lain.

👑👑👑

Fic ini gak hanya fokus pada SasuSaku ya :v

See yuuu

Continue lendo

Você também vai gostar

7K 736 13
Sakura mencintainya, memujanya. Menunggu untuk terbalaskan cintanya. Menunggu agar Shikamaru menoleh padanya. Membalas cintanya. Namun di sisi lain p...
131K 13.7K 36
[Canon] Setelah perang dunia shinobi ke - 4 berakhir, seorang gadis bermarga hyuga menemukan seorang uchiha terakhir terbaring dalam keadaan yang me...
23.6K 2.9K 16
After Snap : " Dia belum meninggal." Ucap Tony kecil. " Natasha ?" Ucap Steve. "Bawa dia pulang Cap , dia sendirian disana." Ucap Tony. Steve berte...
1.2M 102K 51
(𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 𝟏) 𝘊𝘰𝘷𝘦𝘳 𝘣𝘺 𝘸𝘪𝘥𝘺𝘢𝘸𝘢𝘵𝘪0506 ғᴏʟʟᴏᴡ ᴅᴀʜᴜʟᴜ ᴀᴋᴜɴ ᴘᴏᴛᴀ ɪɴɪ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇɴᴅᴜᴋᴜɴɢ ᴊᴀʟᴀɴɴʏᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ♥︎ ⚠ �...