LAST LOVE (KYUNGSOO STORY)

By agl_paulina

14.1K 1.4K 77

Do Kyungsoo merasa dia adalah pria yang paling beruntung di dunia. Memiliki kekasih, keluarga serta teman yan... More

INTRO
PROLOG
1st
2nd
3rd
4th
5th
6th
7th
8th
9th
10th
11th
12th
13th
14th
15th
16th
17th
19th
20th

18th

243 37 2
By agl_paulina

Suasana keheningan tengah menyelimuti kedua pria yang sekarang tengah duduk berhadapan, tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Mereka hanya diam dan sekali-kali menatap satu sama lain lalu tenggelam dengan pikiran masing-masing.

Kyungsoo menatap pria yang berada di depannya sedang menyesap kopinya. Matanya membelalak ketika pria itu mulai menyalakan rokok dan menghisapnya dengan santai.

Kyungsoo tersenyum miring "Apa selama tinggal di Beijing membuatmu banyak perubahan, Park Chanyeol?"

Chanyeol menoleh, menghisap dalam rokoknya dan menghembuskannya ke udara "Apa itu caramu menyapa orang setelah tak lama bertemu?"

"Bukankah kau yang banyak berubah selama ini? Aku dengar sebentar lagi kau akan segera bertunangan dengan seorang gadis yang merupakan anak dari keluarga besar Kim. Aku sangat terkejut saat mendengar hal itu." tambanya.

Kyungsoo menaikkan alisnya sebelah, mulai terpancing dengan obrolan Chanyeol yang akan semakin menarik menurutnya.

"Kau sudah bertemu dengan adikku? Aku yakin dia akan sangat sedih jika harus mendengar hal ini. Apalagi itu tentang dirimu." Ucap pria bertelinga lebar tersebut sambil menatap nanar ke arah puntung rokoknya.

"Apa maksudmu?"

Chanyeol tersenyum miring "Kau benar-benar tidak mengerti atau hanya pura-pura saja?"

Kyungsoo mengernyitkan dahinya tanda ia tidak mengerti sama sekali maksud perkataan dari Chanyeol.

Chanyeol menghisap rokonya sekali lagi lalu mematikan rokoknya"Adikku masih sangat mencintaimu. Bahkan ia mencoba untuk menghubungimu di setiap saat walau kau tidak menjawab panggilannya. Ia terus tersenyum dan berpikir positif jika mungkin saja kau sedang sibuk saat itu. Dan setelah kuceritakan ini, apa kau masih belum mengerti maksud dari perkataanku?" ucapnya menatap Kyungsoo.

Kyungsoo mengambil kopinya lalu menyesapnya kembali dengan acuh tak acuh "Lalu apa artinya bagiku?"

"Apa?"

"Aku sudah tidak peduli dengannya lagi. Jadi, sia-sia saja kau menceritakannya padaku, Chanyeol-ah."

Tangan kekar milik Chanyeol terkepal kuat. Ia sangat tidak menyangka jika Kyungsoo mengatakan hal tersebut dengan mudahnya. Tidak tahukah ia bahwa Chanyeol sangat marah akan hal itu?!

Tubuh Kyungsoo terangkat saat Chanyeol tiba-tiba berdiri dan menarik kerah bajunya dengan kasar.

"Apa kau bilang? Kau sudah tidak peduli dengannya lagi? Jadi kau mencampakkannya begitu saja seperti anjing di luar sana?!" Tanya Chanyeol dengan suara yang mulai meninggi dan menjadi pusat perhatian dari pengunjung yang datang.

"Bukan aku yang mencampakknnya, tapi dia yang mencampakkanku." Jawab Kyungsoo tenang.

Cengkraman Chanyeol semakin keras. Ia menatap Kyungsoo marah. Sepertinya ia tengah mengambil ancang-ancang untuk memukulnya.

Bugh.

Dan benar saja. Satu hantaman keras telah mengenai sisi kiri wajah Kyungsoo hingga ia terjatuh ke lantai. Kyungsoo mengusap sudut bibirnya yang sudah mengeluarkan darah segar dan mencoba untuk bangkit berdiri.

Kyungsoo meringis kesakitan akibat pukulan tiba-tiba dari Chanyeol tadi "Kenapa kau memukulku?! Kau gila?!"

"Kau yang gila! Jelas-jelas kau yang mencampakkannya bukan dia!" Bentak Chanyeol.

Kyungsoo meraih kerah baju Chanyeol kuat "Kau tidak tahu apa-apa Chanyeol. Jadi, sebaiknya kau diam saja."

"Justru sebaliknya! Kau yang tidak tahu apa-apa disini! Bahkan kau sendiri tidak tahu alasan ia pergi jauh darimu waktu itu!"

"Aku tahu alasannya! Ia telah membohongiku lalu pergi jauh dariku agar ia bisa bersenang-senang dengan pria-pria yang disukainya. Apa aku benar?"

Bugh.

"BRENGSEK!! KAU SALAH BESAR! JUSTRU IA YANG MENDERITA DISINI! IA BERJUANG MELAWAN SAKITNYA SENDIRIAN!! APA KAU TAHU ITU?!" Bentak Chanyeol yang sudah tak terbendung lagi. Ia sudah tak bisa menahan emosinya saat itu juga.

Kyungsoo terdiam cukup lama, meneliti setiap kata yang keluar dari mulut pria bermarga Park tersebut.

"Sakit?" tanya Kyungsoo rendah.

Chanyeol mengusap wajahnya gusar lalu mengangguk lemah "Ia menyembunyikannya dengan baik selama ini."

"Jika kau tidak percaya, kau bisa ikut denganku sekarang."

...

Kyungsoo menutup pintu apartemennya dengan tubuh yang melemas. Ia melempar secara asal mantel yang dipakainya lalu duduk di sofa berwarna hitam miliknya yang empuk dengan tatapan kosong.

Perlahan tangannya mengusap rambutnya dan turun ke wajahnya dengan gusar. Ia termenung dengan apa yang dilihat dan didengarnya tadi.

"Depresi"

Satu kata dari Chanyeol yang terus terngiang di benaknya selama dalam perjalanan pulangnya yang membuat dirinya semakin merasa bersalah.

"Ia mulai mengalami hal ini sejak ibu dinyatakan meningal pada saat kecelakaan pesawat waktu itu. Dan sejak saat itu juga, ia selalu dibayangi oleh sosok wanita yang dianggapnya ibu."

"Awalnya aku tak mengetahuinya karena aku terlalu sibuk dengan pekerjaan baruku di kantor kejaksaan yang kumau. Aku baru mengetahuinya pada saat aku pulang dan melihat Eun Hee yang ingin mencoba bunuh diri dengan menggunakan gunting sambil memanggil ibu karena ia ingin ikut dengan ibu."

"Bukan hanya itu saja, ia selalu terbangun pada malam hari dan terus terisak dengan bayangan yang dipanggilnya ibu."

Chanyeol menunjuk kamar Eun Hee "Dan seperti yang kau lihat saat ini, banyak pil yang harus ia minum berserakan di atas mejanya."

"Dokter menyarankan padaku waktu itu bahwa Eun Hee harus pergi jauh dari kota Seoul agar ia tidak terbayang-bayang lagi dengan ibu dan menjalani pengobatan di Beijing. Karena itu, ia pergi tanpa memberitahumu dan menjalani aktifitas seperti biasa agar kau tidak khawatir padanya."

Kyungsoo mengambil pigura yang terbalik di atas meja. Foto dirinya bersama Eun Hee. Ia terpaku dan menatapnya dengan penuh rasa bersalah. Mengapa hal ini ia tak pernah tahu? Ia merasa tak berguna karena tak bisa membantu Eun Hee.

"Ia mencintaimu. Ia tak pernah melupakanmu. Ia rela kembali lagi ke kota Seoul yang sudah membuatnya sakit hanya demi dirimu."

Chanyeol menepuk pundak Kyungsoo pelan "Sekarang keputusan ada di tanganmu. Ku harap kau mengerti."

Kyungsoo teringat ucapan Chanyeol yang terakhir. Ia bingung dengan keputusan yang akan ia ambil. Ia tak bisa membatalkan pertunangan itu begitu saja. Bagimanapun juga ia ingin kasus pembunuhan atas kakaknya harus dibuka kembali dan membalaskan dendamnya selama ini. Ia tak mau menyia-nyiakan kesempatan ini.

Lalu, apa yang harus ia lakukan sekarang?

...

Seperti biasa setelah pulang sekolah So Hyun berdiri di depan halte untuk menunggu bus yang lewat dan pergi ke perpustakaan favoritnya, mencari beberapa buku untuk persiapan ujian kelulusannya.

Saat sedang menunggu bus datang tiba-tiba sebuah mobil berwarna hitam mengkilap berhenti tepat didepannya. Disana keluarlah seorang pria yang sangat dikenalnya dengan wajah datar yang sudah menjadi ciri khas orang tersebut.

"Apa yang sedang kau lakukan disini? Menunggu bus datang atau ingin membekukan diri disini hingga menjadi patung es?" tanya Kyungsoo sambil memasukkan tangannya ke dalam saku mantelnya.

"Tentu saja aku sedang menunggu bus datang. Memangnya apa lagi? Lagi pula apa yang sedang kau lakukan disini wahai tuan muda Do?" balas So Hyun dengan menekan kata 'tuan muda Do'.

Kyungsoo yang merasa dirinya diejek berdehem kecil lalu menatap So Hyun yang lebih pendek dari dirinya. "Jika kau lupa, biar kuingatkan. Mulai saat ini aku yang mengantar dan menjemputmu dari sekolah. Apa sekarang kau ingat wahai nona muda Kim?" balasnya dengan senyum miring.

So Hyun mendengus kesal "Aku ingat. Tapi kau hanya mengantar dan menjemputku sekali pada saat itu dan setelahnya tidak. Bukankah kau yang lupa akan hal itu?" tanyanya yang langsung diacuhkan Kyungsoo dan masuk ke dalam mobil.

Mata So Hyun melebar "Ya! Aku sedang berbicara padamu! Kenapa kau malah meninggalkanku seperti itu?!" teriaknya tak terima.

Kyungsoo menurunkan kaca jendelanya "Kau ingin masuk ke dalam atau tidak? Jika tidak aku pergi." Ucapnya menaikkan kaca jendelanya.

"Aish.. dasar pria angkuh." Ucapnya pelan. Saat hendak membuka pintu mobil, tiba-tiba kaca jendela turun kembali.

"Aku bisa mendengarmu." Ucap pria itu dari dalam dan membuat So Hyun terpaksa naik dengan wajah masamnya.

...

Keadaan di dalam mobil menjadi hening sejak perdebatan mereka tadi. Tak ada satupun yang ingin memulai pembicaraan hingga mobil Kyungsoo melaju lurus melewati persimpangan yang menjadi tempat tujuan So Hyun.

"Ya,ya,ya! Ini bukan jalan menuju perpustakaan. Kau seharusnya berbelok kiri di persimpangan itu!" ucapnya sambil menunjuk jalan yang dimaksud.

"Memangnya yang ingin membawamu ke perpustakaan siapa? Kau belum mengatakan apapun padaku." Balas Kyungsoo tetap fokus pada jalan.

"Tapi tetap saja. Aku ingin pergi ke sana." Jelas So Hyun yang mulai merengek.

Kyungsoo memutar stir berbelok kanan "Tidak. Kau harus ikut denganku jika kau tidak ingin aku turunkan ditengah jalan." Balas Kyungsoo singkat yang membuat So Hyun memanyunkan bibirnya.

"Ayolah sekali saja. Aku ingin kesana untuk ujian kelulusankku nanti." Bujuknya menghadap Kyungsoo dengan tangan terlipat di atas dada, memohon agar keinginannya dikabulkan.

Pria itu melirik dengan ekor matanya lalu fokus menyetir kembali "Tidak." Ucapnya singkat yang mematahkan harapan gadis itu.

So Hyun menurunkan tangannya kembali "Ya! Apa permintaanku terlalu sulit untukmu? Aku akan ikut denganmu setelah aku pergi kesana."

"Itu sama saja. Kita tak mempunyai waktu banyak jika kita pergi kesana terlebih dahulu."

"Memangnya kau ingin mengajakku kemana hingga kita tak memiliki waktu banyak, huh?"

"Apa kau tidak melihat berita hari ini?" tanya Kyungsoo menoleh ke arahnya.

"Tidak. Memangnya ada apa?" Jawab So Hyun bingung yang membuat Kyungsoo mengusap wajahnya pelan. Sepertinya gadis ini selalu saja menguji kesabarannya.

"Lihatlah sendiri." Balas Kyungsoo pada akhirnya yang membuat So Hyun mau tak mau membuka ponselnya, melihat berita hari ini.

Tak lama kemudian mata gadis itu melebar saat membaca berita yang dimaksud, terkejut bukan main.

CEO TERKENAL DO TELAH MENETAPKAN PERTUNANGAN ANTARA PUTRA KEDUANYA DENGAN PUTRI KONGLOMERAT KIM YANG AKAN DILAKSANAKAN BULAN DEPAN NANTI.

So Hyun menatap Kyungsoo tak percaya. Ia tak menyangka akan terjadi secepat ini. Bukankah ini terlalu terburu-buru?

"Ayah meminta kita agar segera bertunangan mengingat sebentar lagi kau akan lulus dari sekolah."
ucap Kyungsoo seolah tahu apa yang ada dipikiran So Hyun.

"Aku tahu ini terlalu terburu-buru. Tapi kuharap kau mempersiapkan dirimu dengan baik. Maka dari itu aku mengatakan bahwa kita tak memiliki waktu banyak karena dua orang tua itu memintaku untuk membawamu ke rumah sekarang." Lanjutnya yang tetap fokus pada jalanan.

"Untuk apa?" tanya So Hyun ingin tahu.

Kyungsoo mengangkat kedua bahunya "Entahlah. Aku sendiri tidak tahu."

So Hyun hanya termangun dan setelahnya diam tak menanyakan lebih lanjut. Sekarang di dalam pikirannya, entah mengapa ia mengingat Eun Hee dan Kyungsoo yang sedang berpelukan saat itu. Ia sangat yakin jika perempuan yang dimaksud cinta pertamanya adalah Eun Hee sendiri. Ia memegang dadanya yang terasa nyeri lalu memejamkan matanya.

Tak lama kemudian mobil yang dikendarai Kyungsoo tiba di perkarangan rumahnya. Ia menoleh kesamping dan mendapat So Hyun yang sudah tertidur pulas. Ia hendak membangunkan gadis itu namun diurungkannya ketika melihat setetes air mata lolos dari sudut matanya.

Ia terdiam,meneliti wajah gadis itu. Tanpa sadar tangannya meraih wajahnya dan menghapus air mata gadis itu. Entah apa yang mengganjal pada perasannya sekarang. Yang pasti ia merasa ikut merasakan sedih melihat So Hyun mengeluarkan air matanya.

Kyungsoo pun tersadar lalu keluar dari dalam mobilnya dan mengitarinya, membuka pintu mobil lalu menggendong So Hyun masuk ke rumahnya.

Ae Ra--ibunya terkejut melihat Kyungsoo yang sedang menggendong So Hyun "Apa yang terjadi padanya?" tanyanya khawatir.

"Ia ketiduran." Jawabnya singkat.

"Kalau begitu ibu siapkan teh hangat untuknya." Ucap Ae Ra yang langsung diacuhkan Kyungsoo menaikki anak tangga membuat Ae Ra diam dan memilih segera pergi ke dapur.

Kyungsoo membuka kamar tidurnya lalu menidurkan So Hyun di atas ranjangnya. Tidak ada yang berbeda dari tempat ini. Hanya beberapa barang yang semula diletakkan disini dipindahkan ke apartemennya. Termasuk foto kenangannya bersama Eun Hee.

Ia mengamati So Hyun yang sedang tertidur pulas. Jika dipikir-pikir gadis itu terlihat cantik saat tidur. Wajah lugu dan polos gadis itu bersatu padu di wajahnya.Kalau boleh jujur, Kyungsoo senang saat melihat gadis itu tersenyum yang membuatnya terpana sesaat.

Tak lama kemudian ia tersadar dengan apa yang baru saja ia pikirkan tadi. Ia pun segera beranjak dari tempatnya, membiarkan So Hyun sendiri.

Saat hendak meninggalkan tempat itu, tiba-tiba sebuah panggilan masuk ke ponselnya. Ia merogoh saku celananya dan melihat nama yang tertera sangat jelas disana.

Gadis yang telah disakitinya.

Park Eun Hee calling's... 

*
*
*
*
*
*

Tbc

Jangan lupa vote + comment yak :D

Hug&kiss
Xoxo :*

Continue Reading

You'll Also Like

338K 28.1K 39
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...
293K 30.1K 33
warn (bxb, fanfic, badword) harris Caine, seorang pemuda berusia 18 belas tahun yang tanpa sengaja berteleportasi ke sebuah dunia yang tak masuk akal...
491K 49.3K 38
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...
1.8M 18.5K 40
Sebelum membaca, alangkah baiknya kalian untuk follow akun wp gw ya. WARNING 🔞!!! Yg penasaran baca aja Ini Oneshoot atau Twoshoot ya INI HASIL PEMI...