My Popular Husband [SUDAH TER...

By dealisius

13.5M 522K 55.4K

DILARANG KERAS UNTUK PLAGIAT CERITA INI YA. KALO YG CAKEP..... YA TETEP GA BOLEH ANJIR! FOLLOW DULU SEBELUM... More

RAGADERA 1✔️
RAGADERA 2✔️
RAGADERA 3 ✔
RAGADERA 4 ✔
RAGADERA 5 ✔
RAGADERA 6 ✔
RAGADERA 7 ✔
RAGADERA 8 ✔
RAGADERA 9 ✔
RAGADERA 10 ✔
RAGADERA 11 ✔
RAGADERA 12 ✔
RAGADERA 13 ✔
RAGADERA 14✔
RAGADERA 15 ✔
RAGADERA 16
RAGADERA 17
RAGADERA 18
RAGADERA 19
RAGADERA 20
RAGADERA 21
RAGADERA 22
RAGADERA 23
RAGADERA 24
RAGADERA 25
RAGADERA 26
RAGADERA 27
RAGADERA 28
RAGADERA 29
RAGADERA 30
RAGADERA 31
RAGADERA 32
RAGADERA 33
RAGADERA 34
RAGADERA 35
RAGADERA 36
RAGADERA 37
RAGADERA 38
RAGADERA 39
RAGADERA 40
VOTE SEQUEL
Extra Part
PLAGIATOR!
QnA MPH
SEKEDAR INFO DAN CUAP CUAP
OPEN GROUP CHAT 2
Update Sequel dan Info Terbit

PROLOG ✔️

860K 22.3K 4.8K
By dealisius

Salam pembuka nih, aku dea sebagai author dari MPH:) kalian bisa panggil dey biar lebih deket

kalian tau cerita ini dari siapa?

©©©

Pertemuan; saat dimana sebuah kisah akan dimulai.

***

Raga Gideon. Laki-laki yang memiliki paras tampan dan memiliki banyak followers di akun instagram nya. Ia adalah tipe cowo yang memiliki seribu gombalan untuk memikat hati kaum perempuan yang menurutnya cantik secara fisik. Bahkan dia mampu me-macari lima cewe sekaligus dalam sehari. Ya walapun dia dikenal sebagai play boy kelas atas, namun semua cewe-cewe tetap menyukainnya. Bahkan, mereka saling berjuang sampai titik darah penghabisan agar bisa berada disamping Raga. Dengan kehidupan Raga yang hampir sempurna, banyak cowo yang ingin bersahabat dengannya. Namun, Raga masih bisa membedakan mana yang tulus bersahabat dengannya, mana yang hanya ingin 'numpang tenar'. Maka dari itu, dia hanya memiliki empat orang sahabat yang dekat dengannya, dan saat ini mereka berlima dinamai THE TENAR oleh semua anak SMA Elang. Karena terdiri dari Tito, Ezra, Navin, Arlond, dan yang terakhir sudah pasti Raga. Dimulai dari Tito yang terkenal bad boy, Ezra yang dicap sebagai cold boy, Navin yang diberikan gelar fun boy, Arnold yang di panggil cruel boy, dan Raga yang dijuluki play boy. Mereka semua punya gelarnya masing-masing. Tiba-tiba, Raga masuk ke kelas dengan muka betenya sambil menatap keempat temannya yang sedang duduk di kursi nya masing-masing.

"Heh, adeknya miper! Muka lo ngapa kusut banget, udah kayak kisah percintaannya Ezra." Navin terkekeh sambil melihat Ezra yang sedang menatap tajam kearah dirinya.

"Ini lebih parah dari itu."

"Terus kenapa?," tanya Ezra dengan nada datarnya.

"Gue ngga mau cerita disini, sekarang kita ke rooftop."

Akhirnya kelima cowo itu berjalan menyusuri lorong sekolah. Banyak pasang mata yang melihat kearah mereka dengan tatapan kagum. Hingga akhirnya, kaki mereka sudah berpijak di rooftop dengan suasana yang sepi. Lalu, mereka duduk dikursi yang pernah mereka bawa dari kelas saat semua SMA Elang sedang sibuk melaksanakan class meeting.

"Eh, lo pada percaya ngga sih, sama cerita tentang perjodohan demi kelangsungan bisnis?," tanya Raga.

"Gue sih ngga tau, karena gue belom pernah ngerasain dan belom pernah denger dari orang yang deket sama gue," jelas Tito.

"Gue dijodohin!?"

" SUMPEH LO? DEMI APA?," teriak Navin.

"GILA!? Gue pikir, itu cuma ada di novel-novel."

"Sama siapa?," kali ini Ezra mulai bersuara, setelah sekian lama terdiam.

"Gue belom tau. Nanti malem, gue baru bisa ketemu. Gue dateng ngga ya? Kalo cewenya jelek gimana? Reputasi gue bisa hancur, Zra"

"Dateng aja, gue juga dijodohin." Pernyataan Ezra sontak membuat keempat temannya kaget. "APA!?"

"Tapi kok, lo biasa aja sih?," tanya Raga.

"Karena, gue yakin kalo orang tua gue cuma mau yang terbaik buat gue."

Tito, Navin dan Arnold masih tidak menyangka, terutama Raga yang bernasib sama dengan Ezra. Mereka terlalu bingung dengan sikap Ezra yang kelewat pasrah. Bahkan, ekspresi dia terlihat biasa saja, seolah tidak ada beban sedikit pun. Awalnya, Raga ingin menanyakan sosok gadis yang akan dijodohkan dengan Ezra. Namun, Ezra sudah lebih dulu mengeluarkan suaranya. "Namanya Vina, anak IPA 2."

"HAH!? jadi dia sekolah disini juga?" Ezra hanya mengangguk sebagai jawaban.
Brak. Kelima cowo itu langsung menoleh, saat ada suara dobrakan pintu. Disana berdiri seorang laki laki paruh baya, yang tak lain dan tak bukan adalah guru BP.

"Kalian tau ini jam berapa? Harusnya kalian udah ada dibarisan, bukan malah ngerumpi disini. Cepat ke lapangan! Dan kamu Raga, bapak hukum buat jadi pemimpin upacara hari ini, menggantikan Rian yang tidak masuk." Raga sukses dibuat terkejut.

"Pak, tapi saya belom ada persiapan atau latihan sama sekali."

"Bapak tidak perduli, cepat ke lapangan! Sebelum bapak menghukum kalian berempat juga."

Kelima cowo itu langsung melesat ke lapangan secepat yang mereka bisa. Raga hanya bisa menghela nafas kasar, tapi tetap berusaha untuk menjalankan hukumannya dengan baik. Mata Raga menelusuri setiap murid yang menjadi petugas upacara. Raga menangkap seorang perempuan cantik yang sedang latihan membaca teks, padahal upacara akan segera dimulai.

***

Sudah dua puluh menit jalannya upacara, tinggal menunggu pengumuman barisan di bubar kan.

"Pemimpin upacara meninggal di tempat," ucap MC tanpa sadar yang membuat semua murid menahan tawanya.

"Pemimpin upacara meninggalkan tempat," ulang perempuan itu, dan Raga secepat mungkin langsung kembali ke tempat semula.

"Upacara telah selesai."

Muka Raga memerah, menahan malu serta emosi yang menjadi satu. Perempuan itu sudah mengibarkan bendera perang pada orang yang salah. Lihat saja, apa yang bisa Raga lakukan. Semua murid pun sudah masuk kedalam kelasnya masing-masing, dan mengikuti pelajaran seperti biasanya. Namun, saat ini kelas Raga mengalami jam kosong, dan itu dimanfaatkan Raga untuk tidur. Baru saja ingin masuk ke alam mimpi, ada yang menepuk bahu Raga. Raga pun menoleh, dan ternyata itu para sahabatnya yang baru datang. Sedetik kemudian, tawa mereka pun pecah, ketika mengingat upacara tadi. "Gila, itu cewe sengaja atau gimana ya?," tanya Navin.

"Gue lagi ngebayangin gimana jadinya kalo lo beneran meninggal di tempat. Pasti, para fans-fans lo pada nangis bombay, karena idolanya udah ngga ada."

"Sialan lo pada!," sentak Raga, yang membuat tawa para sahabatnya semakin meledak. Bahkan, Ezra yang biasanya hanya senyum, kini juga ikutan tertawa. Raga melihat kearah arlojinya, yang sudah menunjukkan jam setengah sepuluh, dan artinya bel akan segera di bunyikan. Kringg.....

"Yang terakhir kali nyampe, dia yang traktir," ucap Navin yang langsung berlari tanpa aba-aba. Sementara keempat kawannya masih saling menatap.

"Sorry guys, kali ini gue ngga mau buang-buang duit buat neraktir perut karet kayak kalian yang ngga ada kenyang-kenyangnya. Jadi, gue duluan." Raga langsung melesat secepat mungkin untuk menyusul Navin.

Dan akhirnya, terjadilah lomba lari. Raga duduk dikursi yang biasa ia dan kawan-kawannya tempati. Navin sudah sampai sejak tadi, dan saat ini ia sedang ada di barisan orang-orang lapar yang mengantri makanan. Dari tempatnya duduk, Raga bisa melihat ketiga teman-temannya yang masih berlari. Dan sudah dipastikan, jika Ezra yang kalah, karena ia sudah tertinggal jauh. Tapi, Raga yakin jika Ezra itu mengalah bukan kalah. Ezra itu tidak lemah, dia hanya terlalu dewasa, jadi dia enggan ikut-ikut permainan yang menurut dia tidak penting.

"Gaes, gue udah pesen. Jadi, siapa yang kalah kali ini?," tanya Navin.

"TUHHH! Raga, Arnold, dan Tito menunjuk ke arah Ezra yang tinggal lima langkah lagi sampai. Ezra pun duduk sambil menaruh uang seratus ribu diatas meja. "Nih, gue bayar. Kalo kurang, kalian tambah pake duit sendiri," ucap Ezra santai.

"Terus kalo lebih? Buat gue?," tanya Arnold.

"Kalo lebih ya balikin lah ke gue," ketus Ezra.

Pesanan mereka pun akhirnya datang. Lima mangkok bakso, dan lima es teh manis. Mereka makan dengan santai sambil bercanda ria dan mendengarkan lawakan Navin yang tak pernah garing. Tak lupa juga dengan Raga yang mengeluarkan gombalan setiap ada cewe cantik yang lewat. "Raga, liat noh! Ada gebetan lo yang ke 999." ucap Tito yang membuat Raga langsung menoleh.

"Hai Mika! Lo hari ini kok cantik banget sih?"

"Masa sih? Lo juga ganteng kok."

"Iya bener deh, lo cantik banget. Kalo masalah ganteng mah emang iya, gue juga tau."

"Najis, pede gila," ucap Arnold sambil terkekeh yang membuat Raga berdecak kesal.

"Sirik aja lo pantat panci." Untuk sejenak, Raga mampu melupakan masalah perjodohan yang menimpa dirinya.

Halo gais, apa kabar? Cerita baru lagi nih:v. Thor, ngga bosen apa, bikin cerita baru mulu. Yang kemaren-kemaren aja belom ending. Maaf ya, tapi untuk cerita yang kemaren-kemaren bener-bener lagi buntu banget, ngga ada ide. Malah muncul ide baru buat cerita baru wkwk. Maapkeun ya

Continue Reading

You'll Also Like

714K 58K 51
Walaupun jahil semua orang menyukai Alingga. Kecuali Lyana. Alingga akan bersikap baik pada semua orang. Kecuali pada Lyana Start : 20 maret 2022 Fin...
43.1K 3.6K 94
CERITA LENGKAP FOLOW SEBELUM BACA YA TERIMA KASIH ____________________________ Kilas balik mengenai gadis berhijab yang terseret ke dalam jeratan tak...
2.2M 96.3K 52
WARNING!!! INI CERITA ANAKNYA YOGI DAN KINARA (MY ICE BOY) "Dan lo siapa? Berani-beraninya lempar gue pake kertas ini?" Dia merebut kertas itu dari t...
ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

6M 335K 36
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...