Summer, Mom and Watermelon

By jeffjung

1.9M 163K 42.1K

𝐔𝐖𝐔𝐂𝐔𝐋𝐓𝐔𝐑𝐄 βœ… πŒπ€π‘π‘πˆπ€π†π„ π‹πˆπ…π„ βœ… 𝐌-𝐏𝐑𝐄𝐆 βœ… More

Prolog
Chit Chat with Haraboji
Mommy's Fanboy
[Special Chapter] Happy Birthday Jung Minhyung
MERAH JAMBU
[Special Chap] ANOTHER PINK
for him. [Another Pink Sequel πŸ”ž]
Boss
Mommy's Fanboy 2.0
Boss II [Re-Update]
[Special Chapter] Rosenante
Tyty, Do You Love Me?
Entrust
Last Romeo
My Page
Cure
[Special Chapter] Vroom Vroom Squad
ChΓ©rie
Reconnaissant
Pieds nus
barbe Γ  papa πŸ”ž
New Heroes
clair de lune
[Special Chap] Abeille
en fuite
[Prequel;] Dear Dream
queenty time
Dear Dream
Dearest
Cure 2.0
fait maison
I L (ambo) U
Mommy's Fanboy 3.0
New Member
Teenager vs Teen-anger
our.
tyraphy
SoufflΓ©
Uwugami
a p r i l
J-A-E-H-Y-U-N
Mouette
Bucin
A letter for daddy
r e d. [18+]
Geschwister
chien enragΓ©
Sweet Crime
una lecciΓ³n
Tiroir πŸ”ž
Dream in a Dream
Soulmate
Domestic

Sourire

34.6K 2.6K 544
By jeffjung

Ada sidang dadakan pagi hari ini di kediaman keluarga kecil Jung. Permasalahan yang sedang disidangkan adalah masalah tabrakan yang melibatkan dua mahluk imut yang kini tengah terdiam di pojok halaman belakang. Korban nya adalah seekor anjing coklat bernama Ruby dan pelaku penabrakan adalah seorang balita gembul bernama Mark, sedangkan yang bertugas sebagai hakim adalah lelaki mungil berperut buncit yang tak juga melenyapkan wajah garangnya di ambang pintu menatap pada dua mahluk di depan nya yang sedang menundukkan wajah masing-masing karena takut. Si Korban terluka mengalami shock dan penindasan di bagian ekornya akibat di tabrak pelaku menggunakan sepeda roda tiga yang kini teronggok rusak di pojok dekat kolam ikan, menurut pengakuan si pelaku ia tidak sengaja menabrak karena si korban tidak mendengar kalau bocah mungil itu sudah menyuruhnya menyingkir dari halaman hingga tabrakan tidak bisa dihindari, namun hakim tidak menerima alibinya begitu saja

"Bukankah Mommy sudah bilang jangan bersepeda di tempat yang sempit?"

Omel sang Ibu sambil terus bersedekap dan berjalan mengelilingi dua mahluk imut itu dengan tatapan mengitimidasi. Yang di tanya hanya diam sambil merunduk dan sesekali melirik pada anjing kecil yang sedari tadi membuang muka enggan menatapnya balik.

"Kau membuat Ruby terluka Mark!"

"Markeu tidak sengaja Mom.."

Bibir kecil itu mencebik lucu, mata bulat titisannya mulai berkaca kaca menatap Ibunya, membuat Taeyong yang juga menatapnya menjadi melunak, amat gemas melihatnya dan ingin segera berlari memeluk putranya itu tapi ia tetap mempertahankan wajah garangnya demi memberi sedikit pelajaran atas tingkah tidak hati-hati Mark yang membuat Ruby kesakitan.

Jaehyun berjalan gontai menuruni tangga sembari memakai kaosnya, matanya masih setengah terpejam karena mengantuk kemudian mendapati sang istri berdiri sambil melipat tangannya di ambang sliding door yang menghubungkan dapur dengan halaman belakang. Lehernya dipanjangkan untuk melihat ada apa gerangan mengapa istrinya pagi-pagi begini sudah mengeluarkan aura hitam yang amat terasa bahkan dari jarak 6 meter dari ujung tangga dimana ia berdiri, ternyata dilihatnya ada dua anak imut beda spesies sedang berdiri dengan satu kaki diangkat ke udara.

Pasti sedang dihukum —batinnya.

Lelaki itu kemudian tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepala dan melanjutkan perjalanannya ke meja makan untuk mencicipi kopi dan membaca koran paginya, tanpa ada niat untuk ikut campur dalam sidang konyol di depannya, kecuali jika istrimya sudah kewalahan baru ia akan ikut turun tangan. Jika Taeyong sedang memarahi Mark maka Jaehyun tidak akan mendekat ataupun membela, begitu juga sebaliknya karena keduanya tidak ingin Mark menjadi anak yang besar kepala karena merasa dibela ketika melakukan kesalahan, paling-paling Jaehyun akan menasehati keduanya jika dirasa Mark terlalu nakal ataupun Taeyong yang berlebihan memarahi putranya.

"Ayo minta maaf pada Ruby Mark."

Taeyong menurunkan nada bicaranya setelah selesai menasehati Mark, anak itu hendak melayangkan protes namun Jaehyun sudah berdiri sambil bersedekap dengan wajah datar dibalik kaca transparan dibelakang Taeyong. Anak itu merunduk dan mengangguk pelan ketika melihat wajah ayahnya , dengan segera Mark berjalan ke arah Ruby yang terduduk di rumput sambil memeluk ekornya yang terluka

"Luby... mian ne?"

Balita gembul itu memeluk Ruby dengan erat sampai sampai tubuh anjing itu terangkat kekanan kekiri terayun di udara padahal badan Ruby hampir sebesar tubuh Mark, Taeyong nyaris terpingkal melihatnya ia bahkan harus menggigit bibir untuk menahan tawa akibat tingkah menggemaskan putranya.

"Guk!" Ruby menggonggong, setengah mengiyakan setengah minta dilepaskan juga dari pelukan erat si balita

"Sayaaang Luby!" Mark melepaskan pelukannya kemudian tersenyum amat lebar setelah dilihatnya anjing itu mengangguki permintaan maafnya, Mark pun segera berlari ke arah ibunya.

"Mom peluk!"

"Ya, kemari!"

Hap!

Taeyong menangkap Mark yang menerjangnya dan memberi balita itu pelukan hangat serta kecupan di sekujur pipinya yang chubby, tanganya mengelus rambut hitam itu dengan sayang sambil membisikkan beberapa kalimat.

"Mark kan sudah akan jadi kakak, tidak boleh nakal ya?"

"Mommy tidak akan memarahimu jika kau tidak nakal, mengerti?" Mark mengangguk dalam pelukannya sambil bergumam mian berkali kali. Taeyong tersenyum kemudian melepaskan pelukannya.

"Datanglah pada daddy, minta dia memperbaiki sepedamu ya? Mommy akan mengobati Ruby."

Mata bulat Mark melirik pada Daddy-nya yang masih sibuk membaca koran di meja makan, anak itu melirik ayah dan ibuny bergantian dengan wajah melas.

"Daddy tidak marah, kajja mommy temani!" Taeyong menggandeng tangan kecil Mark untuk masuk setelah melihat raut ketakutan sang anak untuk menemui ayahnya. Langkah keduanya berhenti di sebelah Jaehyun yang kini menatap dua belahan jiwanya itu dengan senyuman.

"Selamat pagi."

Sang kepala keluarga menyapa dengan riang setelah mencium pipi Taeyong dan perut buncitnya kemudian melirik si anak sulung yang berdiri di belakang punggung ibunya.

"Kau tidak menjawab sapaan Daddy Mark?" Taeyong menarik tangan Mark dengan lembut untuk keluar dari persembunyiannya dan mendekatkannya pada Jaehyun yang memandanginya heran. Mark kira Jaehyun ikut marah padanya karena ia tadi melihat wajah galaknya dibalik pintu jadi anak itu merasa takut untuk bertemu dengan ayahnya.

Jaehyun adalah tipe ayah yang jarang marah tapi sekalinya marah anaknya dibuat menangis dan ketakutan setengah mati padahal ia hanya menatapnya tanpa mengeluarkan suara apapun, makanya Mark memilih bersembunyi dibelakang punggung mommy-nya demi menghindari tatapan ayahnya.

"Morning dad," Cicit Mark.

"Morning." Balas Jaehyun, arah pandangnya mengikuti langkah Taeyong yang berjalan ke pantry untuk menyeduh susu. Si mungil itu sempat memberikan kode agar Jaehyun tidak ikut memarahi Mark. Lelaki itu mengangguk.

"Kau sudah mandi?" Balita itu mengangguk, Jaehyun tersenyum di tempat duduknya.

"Kenapa nak?"

Melihat Mark yang berdiri gugup Jaehyun kemudian melirik istrinya. Taeyong berbicara tanpa suara kalau sepeda Mark rusak dan harus diperbaiki.

"Sepedamu rusak?" Mark kembali mengangguk-angguk lucu sembari memilin bajunya.

"Sarapan dulu, setelah itu kita perbaiki bersama ya?" Ucap Jaehyun kemudian, lelaki itu lalu mencium dan mengangkat Mark duduk di baby chair-nya untuk menunggu sarapan dihidangkan oleh Taeyong. Ketiganya kemudian makan dengan tenang dan sesekali bercengkrama hangat sambil mengawali hari sabtu pagi yang cerah.

***

"Lain kali kau harus hati-hati agar tidak menabrak lagi."

"Mark harus ingat itu,"

"Minhyung dengar daddy tidak?"

Jaehyun menegur Mark yang duduk diam disebelahnya, setelah selesai memperbaiki sepeda Jaehyun menyempatkan diri menasihati Mark sambil membereskan peralatan bengkelnya untuk masuk kembali kedalam kotak perkakas. Sang anak mengangguk dan mengucapkan maaf berkali kali membuat sang ayah tidak bisa untuk tak tersenyum dan memeluknya dengan sayang.

Kadang Jaehyun berfikir mendidik anak tak harus menempatkan diri sebagai orang tua yang dianggap selalu benar tapi mendidik juga bisa lewat obrolan-obrolan kecil layaknya seorang teman agar anak itu sendiri tidak merasa tertekan. Karena Jaehyun pun paham yang namanya anak kecil masih berjiwa polos dan belum paham yang namanya salah dan benar, cenderung ceroboh dan sebagai orang tua tugasnya adalah menjaga dan mengingatkan jika anaknya melakukan sesuatu yang salah agar tak terulang dan menjadi pelajaran di kemudian hari.

"Hari ini jangan main sepeda dulu, pergilah bersama Ruby. Ruby bilang ia menemukan harta karun! Mark akan diberi jika mau membantunya menggali!"

Taeyong berseru dari balik pintu halaman belakang, entah sejak kapan ia disana dengan membawa handuk serta mengenakan pakaian renang dan celana pendek lengkap dengan pelampung berbentuk donat di tangannya

"Sejak kapan Ruby mahir mencari harta karun?" Sebuah cengiran dari Taeyong menjadi jawaban bagi pertanyaan Jaehyun. Lelaki itu mendengus sambil menepuk-nepuk bajunya untuk mengeyahkan debu yang menempel.

"Aku mengarang hehe—Aw!"

Taeyong memekik ketika Jaehyun mencubit hidungngnya dengan gemas kemudian memenjara tubuh istrinya di dinding dapur dengan kedua lengan yang melingkari pinggangnya.

"Pintar berbohong ya sekarang? Hmm?"

"Aniyaaa!!"

Taeyong kembali berteriak saat Jaehyun menciumi telinga hingga rahangnya dengan gemas, bagaimana tidak? jika istri kesayangan nya ini tampak imut sekaligus sexy dengan baju renang ketat yang membuat perut buncitnya tercetak jelas dan celana pendek putihnya yang memamerkan paha mulus nan jenjang tanpa goresan, oh dan yang tidak terlewat dari mata Jaehyun adalah sebuah bandana berwarna biru muda yang mempermanis wajah titisan Aphrodite milik Taeyong. Jaehyun tidak bisa untuk tidak terpesona dan jatuh cinta setiap harinya pada lelaki 28 tahun yang sudah memberinya keturunan ini. Kecantikannya setiap hari semakin bertambah saja

"Kau tidak melupakan janjimu kan?"

"Janji apa?"

"Tuh kan!"

Bibir Taeyong mencebik dan reflek memutar matanya sebal atas jawaban Suaminya, sedangkan Jaehyun hanya terkekeh dan mengelusi perut Taeyong dengan sayang. Ia hanya pura-pura lupa kalau hari ini ia sudah janji akan menemani Taeyong Pregnancy-swim rutin seperti saran Dokter.

"Aku tidak lupa, sudah jangan manyun begitu. Atau kau mau ku bawa berenang di ranjang?"

"YA! Hentikan omong kosong mesum mu itu! ayo lekas ke kolam!" Omel Taeyong sambil menjewer telinga Jaehyun yang berteriak kesakitan

"Iya! iyaa! Aku ganti baju dulu sayang masa aku berenang pakai celana tidur?"

"Yasudah cepat ganti! Nanti keburu lewat jam 10 tau!"

Taeyong mendengus kemudian melepaskan jeweran nya dengan kasar dan kembali mendorong Jaehyun ke kamar untuk berganti baju.

***

Setelah melewati perdebatan konyol dan panjang tentang baju apa yang akan Jaehyun pakai untuk berenang akhirnya sepasang suami istri itu sudah ada di kolam indoor yang ada di rumah mereka. Taeyong terus saja mengomel karena pada akhirnya Jaehyun justru memutuskan tidak memakai baju dan hanya mengenakan celana pendek selututnya untuk berenang. Ya Taeyong itu sebenarnya tidak masalah hanya saja hal itu tidak baik untuk matanya, Jaehyun yang bertelanjang dada plus kolam renang adalah alarm peringatan bagi kewarasan Taeyong yang pasti sebentar lagi akan goyah di jam yang masih menunjukkan setengah sembilan lewat. Terlalu pagi untuk menyerah pada tubuh sialan suaminya

"Basahi dulu dadamu sayang, lalu masuk perlahan" Jaehyun yang masuk lebih dulu ke dalam kolam membasahi dada Taeyong dengan air agar suhu tubuhnya tidak kaget terhadap dingin nya air kolam, kemudian Jaehyun mulai membawa Taeyong kedalam pelukannya untuk masuk perlahan kedalam air. Keduanya berdiam beberapa saat kemudian Jaehyun mulai menuntun Taeyong untuk pemanasan sebelum berenang.

"Bergerak perlahan ditepi saja."

Taeyong mengangguk mengikuti gerakan Jaehyun yang berenang di sisinya. Taeyong sebenarnya bisa saja berenang sendiri hanya saja Dokter menyarankan untuk melakukan Couple Swimming agar ikatan suami istri serta anak di dalam kandungan jadi semakin kuat selain itu juga agar ada yang mengawasi dan memperhatikan cara berenang Taeyong yang baik ketika sedang hamil, agar tetap safety dan tidak menimbulkan resiko terjadinya gangguan pada kesehatan janin yang sedang Taeyong kandung.

"Kau bisa melakukan gaya dada?" Jaehyun bertanya pada Taeyong yang sedang bersandar pada bahunya untuk beristirahat sejenak setelah beberapa menit berenang. Lelaki itu menyilakan rambutnya yang lepek terkena air kebelakang menampilkan kening charmingnya yang terlihat mengkilap karena terkena bias matahari membuat Taeyong menelan ludahnya karena terpesona dengan ketampanan suaminya. Si mungil itu bahkan tanpa sadar menciumi bahu terbuka Jaehyun berkali kali

"Kau lelah? Istrirahatlah dulu."

Melihat raut wajah Taeyong yang meredup Jaehyun memutar tubunya untuk berhadapan dengan sang istri, dibawanya tubuh kecil itu dalam pelukan dan kaki panjang Taeyong ia biarkan melingkari pinggangnya di dalam air, lengan Taeyong memeluk leher Jaehyun yang kini tengah melepaskan bandana Taeyong dan membuangnya ke sembarang arah. Tubuh keduanya akan begitu rapat jika perut besar Taeyong tidak mengganjal jarak diantara keduanya."

"Oh!"

Jaehyun tiba-tiba berteriak dengan mata melebar dan Taeyong memandangnya dengan senyuman mengembang, lelaki itu merasakan gerakan pertama dari janin dalam perut istrinya.

"Apa dia bergerak di dalam sana?"

"Apa dia kelehahan karena berenang?"

Lelaki itu bertanya dengan antusias pada Taeyong yang sedang mengelusi pipinya, si kecil tidak menjawab dan hanya tersenyum sambil merasakan gerakan-gerakan lain dalam perutnya.

"Apa itu sakit sayang?" Melihat keterdiaman Taeyong membuat Jaehyun sedikit cemas, takut takut jika gerakan bayi didalam sana membuat Taeyong kesakitan namun Taeyong menggeleng dengan senyuman membuat Jaehyun menghela nafas lega. Lelaki itu kemudian membawa Taeyong ke pinggir dan mengangkatnya duduk di tepi kolam sedangkan ia masih di dalam air berdiri tepat di depan perut istrinya.

"Aku berterima kasih pada Tuhan yang telah memanjangkan umurku sampai hari ini, dan terima kasih juga untukmu yang selalu berada disampingku tiap ku membuka mata untuk bisa memberiku sebuah pengalaman menakjubkan sebagai seorang ayah."

"Ini sangat membuatku bahagia! Bagaimana ada darah dagingku yang lain di dalam sini sedang tumbuh dan berkembang,"

"Jadilah anak baik dan tumbuh sehatlah didalam sana. Jangan rewel. Tak apa kau menyiksa daddy sesuka hatimu tapi jangan membuat mommy mu susah, karena daddy akan sedih jika melihatnya kesusahan. Arrachi?"

"Iya Daddy~"

Taeyong menjawab bisikan Jaehyun pada perutnya dengan suara lucu sambil mengelus rambut basah pasangan hidupnya itu dengan sayang. Jaehyun mendongak kemudian mendaratkan kecupan di punggung tangan nya

"Daddy, mommy dan hyung tak sabar menantimu untuk melihat dunia."

Sebuah kecupan lama juga Jaehyun berikan pada perut Taeyong sebelum mengangkat si mungil kembali masuk kedalam air kolam. Keduanya berpelukan dengan kening yang saling menempel dan mata yang saling menatap. Menyampaikan rasa terima kasih satu sama lainnya lewat tatapan dan senyuman yang mengembang.

"Aku mencintaimu."

Jaehyun membelai pipi Taeyong kemudian mengikis jarak dan mencium belahan jiwanya dengan lembut. Taeyong menutup mata dan mengeratkan pelukan pada leher Jaehyun merasakan kecupan-kecupan ringan dan manis yang menyapanya bersama dengan lumatan-lumatan cinta yang membuatnya dimabuk asmara bertubi-tubi. Tangan Jaehyun dengan gerakan perlahan mengusap pinggang dan pinggulnya mengatarkan sengatan listrik jutaan volt pada Taeyong yang melenguh disela ciuman nya, membuat Jaehyun tak menyia-nyiakan kesempatan untuk menyapa mulut manis itu dengan lidahnya. Mengulum benda tak bertulang itu dengan sensual dan tempo pelan sambil menatap dalam pada mata Taeyong yang terpejam. Menikmati setiap inci kecantikan Istrinya yang tak bercela walau ada sebuah titik di pelipisnya yang kadang membuat Jaehyun kembali meradang.

Suara riak air dari gerakan keduanya beradu dengan kecipak ciuman panas dua bibir yang saling memangut penuh hasrat. Tangat Jaehyun bahkan tak lagi di pinggang Taeyong namun sudah turun meremasi dua bongkahan ranum padat itu dengan semangat. Taeyong pun tidak tinggal diam, entah mengapa hari ini ia merasa bersemangat untuk ikut mengeksplor tubuh suaminya. Bibir mungil itu bergeriliya mengecupi leher Jaehyun dan membuat sebuah tanda merah disana. Jaehyun mengerang, apalagi ketika Taeyong bergerak gerak keatas kebawah menggoda kejantanan nya yang sudah mulai bangun dari tidurnya.

"Kau—bahkan sudah menggodanya habis-habisan semalam sayang." Jaehyun tersengal, merasakan lembutnya tangan Taeyong yang sudah masuk kedalam celana dalamnya yang basah. Mengelus benda itu dengan perlahan sesekali meremasnya dengan wajah menggoda. Pagi ini Taeyong amat agresif dengan wajah merah dan bibirnya yang masih bengkak sisa semalam membuat Jaehyun merasa terbakar. Padahal lelaki itu sudah menggempurnya semalaman setelah pulang kerja sampai subuh tadi baru berakhir. Salahkan Taeyong yang mengirimkan surat penuh kalimat erotis yang membuat Jaehyun gelisah seharian di ruangan kerjanya karena horny dan tak sabar untuk bertemu dan menghukum istri cantiknya dirumah. Jaehyun selama 9 jam menahan hasratnya di dalam kantor, usil sekali kan Taeyong ini?

"Ahhh.."

Desahan Jaehyun semakin membuat Taeyong bersemangat memainkan kejantanan nya, posisi mereka yang ada di dalam air mempermudahkan tangan lentik itu bergerak mengurut dan mengocok batang Jaehyun dengan cepat membuat empunya mengelinjang keenakan. Bibir mereka pun kembali bertaut saling berbagi saliva satu sama lainnya dengan kecipak keras dan nafas yang berkejar kejaran.

Kejantanan Jaehyun yang berurat berkedut-kedut dan semakin tegak berdiri dengan kepala bersemu merah yang sebentar lagi akan meletupkan cairan kenikmatan nya. Taeyong semakin giat beraksi, mengocoknya dengan tempo cepat dan meremas bola kembarnya dengan gemas. Entah sejak kapan juga celana pendek Jaehyun sudah mengambang di atas air, lelaki itu bugil di dalam kolam

"Sayan-nghh"

Jaehyun mulai gelisah, dan berbisik pada Taeyong untuk mempercepat kocokannya sambil mengulum telinga sang istri dengan seduktif, menunggu ejakulasi membuatnya tersiksa apalagi Taeyong benar benar menservis nya secara dasyat dibawah sana

"Sssshhhhh—!"

Cairan putih itu menembak dengan keras mengenai baju Taeyong dan sebagian lagi menyatu dengan air kolam, Jaehyun menutup matanya merasakan sisa-sisa dari cairan nya yang masih mendesak akan keluar sedangkan Taeyong sudah menyambar biibirnya untuk dilumat dengan ganas.

Jaehyun pun tak tinggal diam, kepalang tanggung sudah terlajur bugil pikirnya. Dengan segera ia menarik turun celana Taeyong dan melingkarkan lagi kakinya memeluk pinggangnya. Posisi seperti ini membuat lubang Taeyong sedikit terbuka di bawah sana, dengan jari tengah Jaehyun mulai menjamah lubang itu dan mengocoknya. Taeyong kelimpungan merasakan lubangnya dimasuki jari Jaehyun yang panjang, ciuman nya jadi berantakan dengan nafas tersengal akibat dari kocokan Jaehyun pada lubangnya.

Dua jari masuk dan Jaehyun ikut mengerang saat ketat dan sempitnya lubang Taeyong terasa menjepit jari tengah dan telunjuknya, dengan susah payah ia membuat gerakan seperti gunting didalam sana untuk melebarkan lubang surgawi Taeyong, air kolam sedikit menyederhanakan pekerjaan nya.

"Kau yakin Mark dan Ruby tidak akan kembali dari harta karun nya?" Jaehyun bertanya pada Taeyong yang sedang menghisap lehernya, sang Istri mengangguk kemudian menjauhkan bibirnya dari kulit sang suami

"Mereka tidak akan kembali dalam 20 menit, pastikan kau sudah menembakku dalam waktu itu" Si mungil menyeringai, memprovokasi Jaehyun yang setengah waras menatapnya dengan padangan lapar.

"Mari kita buat ini cepat"

Tawa Taeyong menggema ketika Jaehyun menciumi dadanya yang masih terbalut baju, lelaki itu bahkan tidak menyadari jika suaminya sudah melakukan penetrasi ke dalam lubangnya, sebuah pengalihan rasa sakit yang bagus dari Jaehyun, air pun memudahkan benda besar berurat itu masuk ke dalam lubang sempit Taeyong yang mendamba.

Taeyong berpegangan pada tepi kolam sementara Jaehyun di depan nya mulai bergerak menumbuk titiknya, suara tumbukan dan air yang bergerak liar menggema dalam ruangan remang itu. Dalam hati Jaehyun bersyukur menyertakan Ide Private Pool Indoor dari Hyunbin dalam proses pembangunan rumahnya, karena ia baru tau fungsinya sekarang. Bercinta di dalam air sangatlah nikmat! Jaehyun maupun Taeyong belum pernah merasakan hal yang seperti ini sebelumnya dan cenderung bercinta di tempat yang aman dan nyaman seperti sofa atau ranjang, yang paling ekstrim itu hanya di kursi kerjanya. Namun ia baru sadar ada spot lain dalam rumahnya yang bisa menggugah birahinya sebegini hebat. Terlebih tubuh sintal istrinya lebih-lebih membuatnya semangat memanju-mundurkan kejantanan gagahnya tanpa kenal lelah.

"Apa yang terjadi pada Mark hari ini?"
Tanya Jaehyun sembari menarik Taeyong kembali masuk dalam pelukan nya, dengan gerakan yang tak putus lelaki itu menarik baju renang Taeyong keatas dan mulai memilin nipple merah jambunya, mencubit dan kemudian menghisapnya sembari menunggu jawaban sang istri

"Ngh-hh... Mark menabrak Ruby dengan sepedanya dan-AWWH!!" Taeyong memekik saat Jaehyun menyedot niplenya dengan keras sampai membuatnya kemerahan, badan nya terasa bergetar merasakan gairah dari kejantanan Jaehyun yang sudah menyentuh titik paling sensitifnya berkali kali. Tubuhnya terhentak-hentak membuat air jadi bergelombang dan meluber membasahi lantai.

"——Ku harap Ruby masih mau membagi harta karun nya setelah perlakuan Mark padanya...mmhhh"

Keduanya kemudian terkekeh atas ucapan Jaehyun, pergumulan mereka kembali berlanjut lewat setiap tumbukkan telak Jaehyun serta remasan dan sentuhan nya yang memabukkan. Taeyong kewalahan, ia menginginkan Jaehyun dimana-mana. Menyentuhnya dibagian apapun yang dia inginkan, lucunya ia meminta Jaehyun terus menghisap putingnya karena si mungil itu tiba-tiba curhat karena Mark sudah jarang menghisap dadanya setelah mengetahui ia akan segera jadi Kakak. Taeyong memasang ekspresi sedih sedangkan Jaehyun malah tertawa

"Dia bilang dia akan berbagi susu dengan adiknya Jaehyunie——nghhh astaga aku bahkan menangis setelah mendengarnya...aaahhh~"

Dengan kondisi tubuh yang terhentak hentak akibat ulah Jaehyun, Taeyong masih sempat-sempatnya bercerita. Jaehyun pun mendengarkan nya dengan baik dan sesekali mengutarakan pendapatnya padahal tangan besar itu masih setia meremas pantat istrinya di dalam air. Sebuah keseimbangan antara otak dan tangan yang baik

"Jika Mark sudah tidak mau menyusu, aku yang akan menggantikannya-hkkk!"

Taeyong tertawa menatap Jaehyun yang mulai tersengal dengan penis yang sudah mulai membesar dan berkedut dalam lubangnya, gerakan nya semakin cepat mengejar ejakulasinya yang mulai datang.

"Kau harusnya meniru sifat dewasa anakmu!! Aaaaahhhhhhhhh~~~" Lelaki mungil itu melenguh keras ketika cairan pertamanya keluar berbarengan dengan kalimatnya. Cairan seputih susu itu langsung membaur lenyap dengan air

"Lima menit lagi.." Jaehyun melanjutkan aktifitasnya setelah sempat terjeda karena menunggu Taeyong menikmati pelepasan nya. Lelaki itu menjelajahi leher jenjang sang istri dan membuat sebuah kissmark di bahunya. Pinggulnya bergerak makin cepat maju mundur tanpa lelah. Rambutnya yang basah dan lepek dengan tetes-tetes air membuat Taeyong merasakan betapa sexy nya sang suami yang tengah menyetubuhinya. Tubuh berotot yang mengkilap karena basah, paha kokoh dan rambut-rambut halus dibawah pusarnya membuat Taeyong tergila-gila

"Aahhh aahh aku sampai nghh-!"

Rancauan tak jelas Jaehyun menggema di dalam ruangan ditambah lagi suara dari air yang berkecipak karena gerakan nya membuat suasana menjadi amat sensual. Taeyong memeluknya dengan erat, ia ingin merasakan pelepasan Jaehyun lebih dekat pada dirinya

"Akkh-Hhh"

"Ngghhhh"

Sperma Jaehyun tepat menembak Taeyong pada titik yang terdalam, hangat dan aliran nya membuat keduanya menutup mata. Sejenak terdiam di dalam kolam menikmati puncak kepuasan masing masing dengan tubuh yang saling memeluk dan nafas yang terengah berebut oksigen

"20 menit adala rekor tercepatku, aku merasa buruk!"

"Lebih buruk jika anakmu datang dan mendapati Ayah dan Ibunya berpelukan sambil telanjang"

Kekehan Taeyong mengiringi kalimatnya, lelaki mungil itu kemudian menarik diri dan memperbaiki bajunya. Jaehyun mengangkat bahunya acuh kemudian naik keluar kolam lebih dulu dengan tubuh bugilnya untuk mengambil bathrobe kemudian memakainya.

"Pelan-pelan"

Sang suami membatu Taeyong keluar dari kolam dan segera memasangkan bathrobe ke tubuh kecilnya kemudian mengeringkan rambut karamel itu dengan handuk kecil.

"Nanti malam lagi ya?"

Taeyong melotot mendengar ucapan Jaehyun yang berdiri cengengesan sambil mengeringkan rambutnya

"Penismu bahkan belum turun dan sudah minta lagi? Mimpi saja kau!" Si kecil mendengus kemudian dihadiahi kecupan pipi oleh Jaehyun

"Tapi kan mum—,"

"DADDYYY!!! MOMMY!!!"

Teriakan cadel Mark mengiterupsi ucapan Jaehyun, keduanya lalu saling berpandangan

"Ku rasa dia sudah menemukan harta karun nya, urus penismu kemudian keluarlah tanpa wajah mesum mu itu!" Ucap Taeyong sebelum berlalu meninggalkan Jaehyun yang tepingkal-pingkal di pinggir kolam

"Mom! Look what i got with Luby!!" Mark yang melihat Taeyong keluar dari pintu samping ruang perpustakaan langsung menghapirinya dan menarik tangan Ibunya untuk mengikuti langkahnya bersama Ruby yang mengekor dibelakang dengan gonggongan riang.

"Pelan-pelan Mark, memangnya kau menemukan apa?"

"Something cute! hihihi~" Tawa lucu Mark mengiringi langkah ketiganya menyusuri rumah dan ternyata menuju pada ruang bermain Mark yang tampak berantakan. Taeyong tadinya ingin langsung mengomel tapi di urungkan karena ingin melihat apa yang ingin di tunjukkan oleh Putranya.

"Mom look at this!"

Mata Taeyong membola begitu saja melihat arah yang ditunjuk Mark, anak itu dengan cengiran lebar menunjuk sebuah Skuter kecil berwarna biru dan merah yang sangat ia kenal tengah tersandar apik di sudut ruangan

"B-bagaimana benda ini bisa ada disini?" Taeyong bermonolog sendiri dengan terbata sambil menunjuk-nunjuk benda itu

"J-jangan bilang...."

"JUNG JAEHYUUUUUUNNNNN!!!!!"

***

30.09.18

Continue Reading

You'll Also Like

50.5K 6.7K 28
'benci bisa jadi cinta loh, cantik' 'apaan, diem lu' 'aduh, malu malu ih si geulis' 'gue laki ya, jangan main cantik-cantik lu' 'tapi lu emang cantik...
216K 2.7K 69
β€’Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre β€’woozi Harem β€’mostly soonhoon β€’open request High Rank πŸ…: β€’1#hoshiseventeen_8/7/2...
194K 21.1K 24
warn (bxb, fanfic, badword) harris Caine, seorang pemuda berusia 18 belas tahun yang tanpa sengaja berteleportasi ke sebuah dunia yang tak masuk akal...
1.2M 108K 59
Ziel adalah candu. Tawanya Candanya Aroma tubuhnya Senyum manisnya Suara merajuknya dan Umpatannya. . . . "Ngeri bang." - Ziel "Wake up, Zainka."...