Timeless [ Kaisoo GS] ✔️

By Jina_Lee

48.5K 5.3K 405

Warning Jangan Lupa Vote yaa ? Do Kyung soo (GS) Kim Jong in Byun Baekhyun (GS) Park Chanyeol and other OC co... More

# 1
#2
# 3
#4
bukan update
#5
#6
#7
#8
#9
#10
#11
#12
#13
#15 (END)
Epilouge

#14

2.3K 280 47
By Jina_Lee


Warning 🔞🔞
adegan kekerasan










Happy reading. . .
please comment and vote














Suho dan Jong-in terlonjak kaget saat mendengar suara ketukan pintu yang membuat Suho merintah orang yang mengetuk pintu untuk masuk dan benar saja, sekretarisnya muncul dengan satu amplop yang dia apit di lengannya dan makin membuat Suho tak nyaman adalah perasaan buruk saat sekretarisnya datang dengan sedikit terengah.

" Apa ini?" tanya Suho yang merobek kasar amplop yang baru saja di berikan padanya dan langsung membelakak tak percaya dengan apa yang dia lihat sekarang.

" Yeon hee baru saja muncul tuan, ini cctv rumah sakit dimana nona Kyungsoo bekerja. Hanya saja pagi ini dia keluar dan kita kembali kehilangan je. . ."

Ucapan pria itu tercekat saat ponsel Jong-in berbunyi yang membuat keduanya merasa ada yang tak beres sedang terjadi. Jong-in segera mengeret ikon hijau di layar ponselnya dan meletakannya di dekat telinga

" Jong-in~a. . . Kyung soo, Yeon hee"

***

Kyungsoo panik dengan tubuh cukup bergetar hebat melihat video yang dia dapat barusan, sejak awal dia memang curiga ada yang tidak beres tapi tidak semengerikan ini jadinya. Pikirannya benar-benar kacau terlebih rasa sakit di kepalanya yang membuatnya makin tidak bisa berpikir jernih karna bagaimanapun juga, ingatannya tentang siapa itu Yeonhee belum sepenuhnya kembali. Tidak, dia bahkan belum mengingat hubungannya dengan Yeonhee hingga berakhir seperti sekarang. Yang dia tahu, gadis itu tidak main-main dengan ancamannya.

Tak jauh berbeda dengan supir taksi yang dia tumpangi, dia bahkan tahu bahwa ada mobil lain yang membuntutinya hingga keringat dingin tanpa sadar meluncur memenuhi pelipisnya. 

" buang ponselmu nona" celetuk supir taksi itu yang terdengar ketakutan yang membuat Kyungsoo menatap supir taksi itu bingung.

"Mwo?"

" kumohon buang saja ponselmu!!" Seru pria itu sambil memukul-mukul kemudinya, tampak snagat frustasi sedangkan Kyungsoo hanya memandangi pria itu dengan takut. Dia bahkan baru menyadari bahwa mobil yang ia tumpangi mulai masuk kedaerah pegunungan dengan hutan yang rimbun dan jurang di sisi mereka.

" Aku bisa mati nona! Keluargaku dalam bahaya, kumohon" pinta pria itu tampak sangat memohon. Kyungsoo menatap pria itu iba karna jelas dia juga seorang korban disini,dan dengan patuh Kyungsoo membuang ponselnya dan sebelum itu, dia sempat mengirim pesan kepada Suho dan menyalakan GPS ponselnya.

" katakan padaku bahwa Yanxi baik-baik saja. " ujar Kyungsoo tampak mengancam sekalipun tangannya bergetar hebat karna dia ketakutan. Supir itu tampak mengabaikan ucapan Kyungsoo dan terus melajukan mobilnya hingga berhadapan dengan ujung jurang dan disisi kirinya terdapat gudang tua yang tampak usang di tinggal penghuninya.

" maaf nona, aku hanya ingin menyelamatkan nyawaku" mohon supir taxi itu yang terdengar hampir menangis. Kyungsoo dengan segera keluar lalu membungkuk mensejajarkan kepalanya pada jendela mobil.

" tinggalkan mobilmu dan lari lah" titah gadis itu dan mendapat anggukan ketakutan dari supir taksi itu

Baru dua langkah Kyungsoo berjalan seketika terdengar bunyi tembakan yang tepat menembus kepala supir taxi itu dan membuat klakson mobil itu berbunyi memekakan telinga bersamaan dengan laju mobil yang mengarah ke jurang yang di bawahnya merupakan sungai yang cukup deras untuk sekedar di lewati. 

" ANDWAE!!!" Jerit Kyungsoo sambil ikut berlari mengejar mobil itu dan hanya menangis di ujung jurang menatap taksi itu perlahan tenggalam tertelan arus sungai.

" masuk saja eonnie. . . atau kau juga akan terjun bebas bersama supir taxi itu"
perintah seseorang melalui pengeras suara yang ada di pohon dan beberapa cctv yang mengawasinya. Entah mengapa dia seperti hewan yang sedang diburu sekarang. 

Gadis itu menatap penuh dendam kearah CCTV. Tidak seharusnya dia melibatkan orang yang tidak bersalah dan Oh Yeon hee baru saja melakukannya, dengan langkah pasti gadis itu masuk ke dalam gudang tua yang bahkan sudah koyak di beberapa tempat. Bau lembab tanah yang begitu menyengat saat dia memasuki gudang itu dan cahaya yang berasal dari tumpukan kayu yang di bakar. Awalnya Kyungsoo berhati-hati bersiap dengan apa yang akan menyerbunya namun semakin masuk semakin jelas suara tangis bercampur dengan desahan dan suara tamparan yang berulang kali di kibaskan membuat Kyungsoo berlari masuk kedalam.

benar saja dia melihat seorang gadis yang tertelungkup bugil di atas meja dan seorang pria yang berada di belakangnya memegangi kedua tangan gadis itu dan menghantam bagian selatan gadis itu dengan miliknya.

"Yanxi!!"

" kau memanggilku, eonnie?" ujar sebuah suara lembut yang sangat dia kenal. Bukan berasal dari gadis yang tengah di perkosa itu, melainkan gadis yang tiba-tiba muncul melambaikan tangannya dengan senyum yang sekarang tampak mengerikan.

Gadis itu muncul dengan gaun putih organza yang tampak sangat pas dan cantik ditubuhnya, seolah dia lah malaikat yang baru turun dari bumi. Kyungsoo hanya membelakak tak percaya dengan apa yang baru dia lihat.

"tapi kau. . . video ini. . ."

"ah. . . aku merekamnya jauh sebelum aku bertemu denganmu, eonnie. Kau menyukainya? Eih dasar mesum." Kekeh gadis itu dan dengan langkah ringannya duduk di kursi tepat depan gadis yang tengah di perkosa seolah dia adalah makanan yang tengah di hidangkan dimeja makan.

"tidak mungkin, jadi kau. . ."

" ya kau benar aku Yanxi dan juga Yeonhee. merindukanku, eonnie?" ujar gadis itu yang tenpa peringatan langsung mengokang pistolnya dan menembakan peluru tepat mengenai kaki Kyungsoo dan membuat gadis itu tersungkur jatuh merasakan panas dan perih yang begitu menyakitkan.

" harusnya sejak tadi kau berlutut seperti itu dasar jalang."

"tolong ah. ah tolong kumohon. " tangis gadis itu sambil berusaha mencapai Kyungsoo yang tersungkur dibawahnya sedangkan pria yang memperkosanya tampak tidak peduli, dia masih melakukannya dan tak segan menampar gadis itu yang membuat Kyungsoo tanpa sadar menangis melihatnya.

Kyungsoo seketika melempar tatapan tajam yang sudah banjir dengan air mata. Dia terluka, tentu saja tapi hatinya lebih terluka saat melihat gadis itu dihadapannya, terkapar tak berdaya dan dia sama sekali tidak bisa menyelamatkannya.

" dia Yeonhee yang berkenalan denganmu. . . kau mengingatnya? Bukankah dia seperti jalang? menolaknya tapi dia masih bisa mendesah seperti itu" ujar Yeonhee yang tampak paham dengan maksud tatapan Kyungsoo dan hal itu membuatnya sangat bahagia, karna bagaimanapun juga dia sudah lama menantikan hari ini.

" urusanmu dengan ku bukan?! kenapa kau melibatkan gadis itu!!" Jerit Kyungsoo tak peduli suara yang bergetar mengundang kebahagiaan tersendiri untuk Yeonhee.

" hahaha kenapa kau bodoh sekali. apa kau tidak punya otak? tentu jalang harus berakhir seperti jalang. bukan kah begitu?"

" Oh Yeonhee kau. . ." Ucapan Kyungsoo tercekat saat gadis itu tiba-tiba menyerbu kearahnya, menarik rambutnya kebelakang dan mengokang pistolnya kedalam mulut Kyungsoo.

" diamlah eonnie. . . aku masih ingin bermain dengan mu jangan membuatku menembak kepalamu sekarang juga. " desis gadis itu. Kyungsoo menjerit kesakitan saat gadis itu dengan sengaja menginjak kakinya yang terluka.

" ah. . . kau mau bermain denganku? kau tahu permainan kita dulu?" Kekeh gadis itu yang makin menarik rambut Kyungsoo hingga gadis itu bisa merasakan seluruh rambutnya seolah tercabut dari akarnya. Kyungsoo berusaha memberontak saat Yeonhee mulai mendekatkan bibirnya ketelinga Kyungsoo

" catch me if you dare. . " bisik gadis itu dengan seringainya lalu menjauhkan wajahnya membuat seluruh tubuhnya bergetar hebat. Tidak mungkin dia tidak takut dengan iblis yang satu ini, tentu dia benar-benar takut. entah segila apa gadis dihadapannya ini hingga memiliki dendam yang begitu dalam padanya.

Nafas Kyungsoo tercekat saat Yeonhee dengan mudahnya mencekiknya dengan satu tangannya yang bebas. Kyungsoo benar-benar berusaha melepas cengkraman gadis itu dari lehernya, hanya saja dia tidak bisa. Kekuatannya benar-benar tak sebanding dengan Yeonhee

" tapi karna sudah terlalu lama mari kita upgrade supaya menarik. " ujar gadis itu dengan seringainya. Dia tampak puas melihat Kyungsoo menangis, berlumuran darah dan seolah tengah mengemis kehidupan padanya. setelah bertahun-tahun dia membayangkan hal ini dan kali ini dia melihatnya.

Gadis itu menyentak tubuh Kyungsoo ditanah dan semuanya gelap saat kepalanya di tutupi kain yang membuatnya juga kesulitan bernafas bersamaan dengan seseorang yang menyeret tubuh Kyungsoo seperti karung dan suara tangis dan jeritan yang makin menjauh darinya.

Dia merasa tubuhnya dilepar tepat di tumpukan batu hingga dia bisa merasakan nyeri yang hampir disekujur tubuhnya. Tak lama terdengar suara benda yang sepertinya cukup ringan dan terbuat dari logam jatuh di dekat tubuhnya.

" kaburlah seperti yang kau lakukan dulu dan ambil pistol itu, masih tersisa satu peluru dan itu adalah nyawamu. waktumu setengah jam untuk memburuku dan setelah itu aku dan anjing-anjingku yang akan memburumu, bukankah itu adil?" ujar suara itu dan entah sengaja atau tidak gadis itu menginjak kakinya yang terluka hingga dia bisa mendengar suara retak dari kakinya.

" mari kita mulai. "

***

" Yak, Kim Jong-in!!" Seru Suho saat Jong-in mencengkram kuat kerah petugas cctv. Panik tentu saja, karna semuanya benar-benar di luar perkiraan.

Nyawa Kyungsoo benar-benar terancam dan dia sama sekali tak memiliki petunjuk apapun kecuali Baekhyun namun sayangnya, gadis itu ikut menghilang pula.

" Tidak seperti ini caranya!" Seru Suho berusaha menenangkan pria itu sekalipun dia juga sama takutnya, adiknya, keluarga satu-satunya di ambang kematian tentu dia juga tidak bisa berpikir jernih.

" Kyungsoo mengirim pesan padaku, GPS. . . YAK!!" Seru Suho saat Jong-in dengan mudahnya berlari tanpa membiarkannya menyelesai ucapannya. Dia bahkan tidak bisa mengejar Jong-in yang berlari dan langsung mengemudikan mobil yang dia tumpangi secara gila-gila meninggalkan Suho.

" Suho~ya. . ." seru Yixing yang berlari kearah Suho dan mencengkram kedua lengan kekasihnya itu.

"Yixing~a. . . Kyungsoo dia. . . Yeonhee akan membunuhnya"

" Kuatkan dirimu dan sadarlah! " seru Yixing sambil memeluk tubuh Suho yang tampak gemetaran. Dia memang tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi,dia bahkan baru tahu saat seorang karyawan rumah sakit memberi tahunya ada yang mengamuk di bagian informasi memaksa memutar cctv untuk mencari Kyungsoo dan dugaannya benar, Suho yang berada di balik kekacauan ini. 

" Hyung! " seru Chanyeol menghampiri Suho diikuti Luhan, entah mereka muncul dari mana. 

" apa yang terjadi sebenarnya!" Seru Luhan pada salah satu karyawan bagian informasi sambil mengebrak meja. Karyawan itu menghela nafas sambil menujukan rekaman yang sebelumnya diperlihatkan ke Jong-in dan Suho. Sebenarnya mereka tidak tahu apa yang terjadi hingga harus terjadi kekacauan ini, namun sepertinya memang terjadi sesuatu yang buruk. 

Luhan sendiri tampak bingung saat melihat kyungsoo tampak menerima telphone dari seseorang dan tampak panik lalu disusul Baekhyun yang sepertinya berusaha mengejar Kyungsoo. Chanyeol diam-diam memperhatikan monitor yang sama langsung berlari keluar ruangan, entah apa yang ada di pikiran pria itu tapi tidak satu orang pun peduli dengan kepergian Chanyeol. 

" salah satu residen pergi terburu-buru tadi dan di ikuti residen yang lain, sepertinya mereka menerima ancaman. Apa perlu saya panggil polisi? " saran karyawan itu dan Luhan mengangguk sebagai jawaban. Luhan berbalik menatap Yixing yang berusaha mencegah Suho pergi, dia terlihat seperti orang gila.

" Kris bangsat! Aku harus membunuhnya!!" Seru pria itu berusaha melepaskan diri dari Yixing namun beruntungnya Yixing masih cukup kuat untuk menahan pria itu

" Demi tuhan tenangkan dirimu! Kau tidak akan bisa menyelamatkan Kyungsoo jika begini caranya! kau tidak bisa menang melawan Yeonhee dengan keadaan seperti ini!!" Seru Yixing tak kalah dengan Suho yang membuat Luhan hanya bisa mendengus tidak sabaran, dia sempat shock mendengar nama Kris, entah dia orang yang sama atau bukan dengan orang yang dia kenal tapi hal itu jelas sangat mengganggunya dan membuat gadis itu mengacak-acak rambutnya tanpa sadar.

" kenapa kacau sekali. . . Siapa Yeonhee sebenarnya?" Gumam Luhan didekat Yixing yang membuat gadis itu menyadari sesuatu yang salah, Yeonhee dalam aksara China di baca. . .

" tunggu, Yeonhee kau bilang? Nama itu. . . Panggil polisi secapatnya Wu Yanxi dalangnya!!" Perintah Yixing pada staf yang ada disana yang membuat seluruh orang begidik ngeri. Suho bahkan sudah berlari lepas dari cengkraman Yixing dan gadis itu hanya tersungkur di tanah meratapi kebodohannya. 

Dialah yang mengenalkan Kyungsoo dengan Yanxi dan dia pula yang. . .

" Nama itu, tuhan kenapa aku bodoh sekali!" Runtuk Yixing 

***

Dengan sekuat tenaga Kyungsoo berusaha berlari atau bahkan bersembunyi, terlebih suara anjing yang menggonggong yang makin mendekat. Waktunya hanya setengah jam dan mau tidak mau dia harus membunuh Yeonhee sebelum waktunya habis. Dengan pasukan anjingnya dan jejak darahnya, tentu gadis itu bisa menemukannya dengan mudah. Satu-satunya jalan agar dia selamat adalah mengintai dari atas pohon, anjing-anjing itu tidak akan bisa naik keatas pohon dan Yeonhee akan kesulitan mencarinya sekalipun dia diatas pohon.

Yang menjadi masalahnya sekarang adalah kakinya yang tertembak, sekali lihat saja dia tahu jika tulang kakinya patah dia bahkan sudah membungkus kakinya dengan dahan yang dia temukan di sekelilingnya asal namun tetap tidak bisa mengurangi rasa sakit terlebih darah yang terus mengucur menjadi keuntungan tersendiri untuk Yeonhee. Dengan sekuat tenaga gadis itu mencari pohon yang sebisa mungkin mudah untuk dia panjat dan menemukan bagian dahan yang bisa membuatnya beristirahat. 

Kyungsoo menghela nafas dengan tangan gemetar menatap pistol yang ada di genggamannya. Nyawanya benar-benar bergantung pada benda ini dan entah tersisa berapa menit lagi hingga Yeonhee mulai memburunya, karna yang dia lakukan sekarang hanya diam menunggu hingga gadis itu lewat.

" Yak Do Kyungsoo! Berhenti menjadi pecundang dan keluarlah sebelum waktumu habis!! Kau pikir aku main-main hah!!" Seru Yeonhee yang mengerikannya terlihat tampak tak peduli dan berkeliling dengan anjingnya. 

Dengan takut, Kyungsoo mulai membidik dada Yeonhee yang berjalan mendekat kearah pohon tempat dia mengintai. Dia tidak punya keahlian menembak sama sekali, bahkan ini kali pertama dia memegang pistol yang dia harapkan adalah dewi keberuntungan berpihak padanya dan dia bisa selamat.

Kyungsoo berusaha mengatur nafas mengarahkan moncong pistol itu kearah dada Yeonhee, namun saat dia berusaha menarik pelatuk pistol itu tidak ada apapun yang terjadi yang membuatnya makin panik. Kebodohan pertamanya, tentu pistol itu hanya harapan kosong yang di berikan gadis gila itu padanya hingga dia bisa mati dengan mudah di tangan gadis itu.

Kyungsoo pasrah saat pohon yang ia tumpangi mulai di kerubungi oleh berbagai jenis anjing yang di bawa Yeonhee dan tentu bersama gadis itu. Dia tampak mengumpat mengatakan bahwa anjing-anjingnya terlalu bodoh. Dan Kyungsoo berdo'a gadis itu benar-benar tidak bisa menemukannya.

Kebodohannya yang kedua karna tidak berusaha menahan aliran darah yang mengucur dari luka tembakan yang di berikan Yeonhee hingga tanpa dia sadar darahnya jatuh menetes tepat di wajah Yeonhee. Kyungsoo bergidik ngeri saat Yeonhee mendongak kearah tempat dia berada dengan seringainya dan moncong pistol yang di tujukan padanya.

" Ketemu. . ." ujar gadis itu bersamaa bunyi tembakan yang terarah ke Kyungsoo.

Kyungsoo sendiri berusaha berlindung dari balik dahan yang cukup besar itu, namun tidak sepenuhnya melindungi karna salah satu peluru meleset dan mengenai bahunya hingga membuat Kyungsoo harus terjatuh dari ketinggian dengan kepala tepat menghantam batu.

" Besar juga keinginanmu untuk hidup, tapi sayang eonnie. Aku harus mengirimmu keneraka." ujar gadis itu sambil membuka kunci pistolnya dan Kyungsoo yang melihatnya mempraktikan hal yang sama dan diam-diam membidik Yeonhee sekalipun dengan tangan gemetaran.

Dia masih sadar, tentu, meski seluruh badannya remuk, bahkan tangannya masih kuat untuk mencengkram pistol yang tak berguna. Dengan arahan asal dia membidik kearah Yeonhee dan entah apa yang terjadi pistol itu akhirnya mengeluarkan pelurunya dan menembus tangan gadis itu hingga pistol yang dia pegang terlepas dari genggamannya.

" Arghhhh!!! Sialan kau jalang!! tanganku!!" jerit gadis itu yang menggelegar menyakitkan telinga. Kyungsoo berusaha menjauh dari gadis itu dengan merangkak kearah pistol yang di jatuhkan Yeonhee.

Sedikit terkejut karna anjing-anjing yang tadinya menemani Yeonhee langsung lari kocar-kacir ketakutan, namun hal ini sedikit memberinya keuntungan.

" Kau!!!" seru Yeonhee sambil menghambur kearah Kyungsoo dan langsung mencengkram rambut Kyungsoo dan menyeret gadis itu kearah pohon dan membenturkan tubuh Kyungsoo berulang kali, Kyungsoo jelas tak berdaya, dia sudah tidak punya kekuatan lagi dia bahkan mengapresiasi dirinya sendiri bahwa dia masih sadar meski dengan keadaan hancur parah.

" Mati kau mati kau!!" jerit Yeonhee yang tampak kesetanan tak peduli kedua tangannya tertembus timah panas.

Namun detik berikutnya suara hantaman yang cukup keras membuat gadis itu menghentikan kegiatannya atau bisa di bilang melepaskan Kyungsoo. Samar. Kyungsoo hanya melihat samar sosok wanita yang baru saja menyelamatkannya.

" Kyungsoo~ya. . . sadarlah ku mohon tetaplah sadar!" ujar gadis itu yang terdengar sedang menahan tangis.

" Baekhyun~a. . . kau kah itu?"

" ini aku. . . kau bisa bangun?" tanya Baekhyun sambil berusaha memapah Kyungsoo untuk berdiri. Gadis itu memang berhasil mengikuti Kyungsoo dan menyusup masuk tanpa terkena cctv bahkan dia berhasil menyelamatkan supir taxi dengan menghentikan mobil itu di tempat yang tepat dan menyuruhnya bergegas kekantor polisi.

Setidaknya butuh waktu satu jam untuk polisi datang kesini. Jadi yang mereka lakukan bertahan dalam satu jam. Baekhyun sendiri berhasil melumpuhkan orang-orang Yeonhee dengan alat setrum yang selalu dia bawa kemana pun dia pergi.

Mereka belum sepenuhnya selamat, mereka jelas masih dalam posisi berbahaya dan kapanpun meregang nyawa di tempat ini, karna Baekhyun yakin Yeonhee akan bangkit dan menyusul mereka seperti orang gila.

" Kumohon jangan mati. . ." ujar Baekhyun menahan tangisnya sambil menyeret tubuh Kyungsoo yang penuh luka.

" tidak . . . aku masih mau hidup. kau tahu jalan keluar?" tanya Kyungsoo yang berusaha mengumpulkan kesadarannya. Seperti yang Baekhyun bilang, dia tidak boleh mati di tempat busuk ini. 

" tidak. kita hanya berjalan menjauh, sebisa mungkin. " Ujar Baekhyun yang terus berjalan menuju kearah luar hutan lebih tepatnya mengikuti cahaya bulan.

Kyungsoo terkejut sesaat keluar dari hutan. Tebing ini, tebing yang sama tempat dimana. . .

" Bagus kau sudah berjalan sendiri ke kuburanmu, eonnie" ujar Yeonhee yang entah sejak kapan berada di belakang mereka.

Ditangan kanannya tampak berkilat pisau yang berlumuran darah dan pistol ditangan kirinya. Mereka bertiga berada di ujung tebing dengan dasar bebatuan yang dulu menewaskan Sehun.

" Hentikan Yeonhee! kau sudah gila hah!" jerit Baekhyun dan detik berikutnya hanya suara ledakan pistol yang untungnya meleset dan hanya melukai pipi Baekhyun hingga darah segar seketika mengucur dari balik kulit cantiknya.

Baekhyun sendiri hanya membeku ketakutan sambil memegangi pipinya yang mengeluarkan darah.

" urusanmu denganku, Oh Yeonhee!! biarkan dia pergi!" jerit Kyungsoo dengan suara terakhirnya yang entah energi dari mana.

" Kau pikir aku anjingmu hingga aku harus mendengarkan mu?!" jerit Yeonhee yang kembali mengokang pistolnya kearah Baekhyun dan Kyungsoo langsung memposisikan diri sebagai tameng melindung Baekhyun.

" kau ingat bagaimana kau membunuh Sehun oppa disini?! Jalang harusnya kau yang mati!!" Jerit Yeonhee yang makin menggila.

" Kau yang membunuhnya, kau yang mendorong Sehun"

" hahaha. . . kau mau mati?! as your wish" ujar gadis itu dan untuk sekian kalinya pistol itu meletus dan Kyungsoo memejamkan matanya erat-erat namun tidak ada rasa sakit yang timbulkan hanya sebuah pelukan menghantarkan hangatnya yang membuat Kyungsoo perlahan memberanikan diri membuka matanya.

" Larilah dan bawa Kyungsoo." ujar Pria itu sambil menatap Baekhyun.

" hohoho Kim Jong-in. . . kapan kau sadar? bukankah kau tergeletak dirumah sakit seperti mayat?" kekeh Yeonhee  yang tampak berjalan mendekat.

" Andwae Jong-in~a. . . hentikan. cepat pergi. . ." ujar Kyungsoo sambil menarik tubuh Jong-in dengan sisa tenaganya.

" Yah. . . lama tak bertemu adik kecil kau masih gila ternyata. " ujar Jong-in terlihat sengaja meledek Yeonhee tak peduli darah mengucur dari balik lengannya.

"Baekhyun sadarlah bawa Kyungsoo!" seru Jong-in saat berhasil mencengkram kedua tangan Yeonhee dan Baekhyun langsung berusaha memapah Kyungsoo sedangkan Kyungsoo tampak menolak dan terus menangis menatap Jong-in.

Kyungsoo tersentak kaget saat suara ledakan kembali terdengar dan saat itu pula matanya menangkap sosok Jong-in yang terjun ke jurang.

" Andwae!!!" Jerit Kyungsoo.

" Mati kau!! Do Kyung . . " namun detik berikutnya suara ledakan pistol kembali terdengar kearahnya dan kali ini orang lain muncul seperti sebuah bayangan dan darah yang langsung memuncrat kewajah Kyungsoo dan Baekhyun.

" K.kau baik-baik saja?" tanya sosok itu yang meluncur jatuh ketanah bersamaan dengan suara tembakan yang berulang kali terdengar hingga Yeonhee tumbang. Baekhyun membeku beberapa saat sebelum akhirnya berlutut mengangkat kepala pria itu.

" a.apa yang kau lakukan disini Park Chanyeol kau sudah gila?!" ujar Baekhyun dengan tangan gemetaran sedangkan darah menembus dada kiri pria itu yang membuat tangis Baekhyun pecah.

" Hei . . . kau mau menikah uhug denganku bukan?" ujar Chanyeol yang masih sempatnya tersenyum dan meledek Baekhyun dan bodohnya gadis itu mengangguk dengan tangis mengiyakan ucapan bodoh Chanyeol yang sekarat.

" jangan mati ku mohon . . . Chanyeol~a. ."

Kyungsoo sendiri berjalan ke tepi  jurang. Kepalanya kosong sekalipun suara memanggilnya menyuruhnya untuk berhenti. Kyungsoo berlutut di tepi jurang berusaha menatap kebawah jurang. Dua orang, didepan matanya, jatuh di tempat yang sama dan. . .

" Syukurlah kau masih hidup. Gwaenchana, soo~ya?"












-TBC-

Continue Reading

You'll Also Like

2.7K 124 22
Mahirap lang buhay ni yuwan highschool lang ang natapos niya dahil sa maaga nawala ang magulang niya tumira siya sa kanya tita ubod ng sama pati dala...
192M 4.6M 100
[COMPLETE][EDITING] Ace Hernandez, the Mafia King, known as the Devil. Sofia Diaz, known as an angel. The two are arranged to be married, forced by...
941K 21.6K 49
In wich a one night stand turns out to be a lot more than that.
1.1M 37.6K 63
𝐒𝐓𝐀𝐑𝐆𝐈𝐑𝐋 ──── ❝i just wanna see you shine, 'cause i know you are a stargirl!❞ 𝐈𝐍 𝐖𝐇𝐈𝐂𝐇 jude bellingham finally manages to shoot...