Kini usia kandungan nisa sudah 9 bulan, nisa sudah tak sabar menanti kelahiran anak pertama nya sekaligus cucu pertama keluarga al hafidz
"Sayang, umi udah ngga sabar nunggu kamu lahir ke dunia ini. Pasti kamu mirip banget sama abi kamu"ucap nisa ngobrol dengan bayi yang ada didalam kandungan nya
#Malam
Jam menunjukkan pukul 22.25 malam, nisa dan dimas masih tertidur. Namun tiba tiba
"Aaa-"
"Mas"ucap nisa membangunkan sang suami
"Nisa kamu kenapa?"tanya dimas menyalakan lampu kamar
"Sakit mas-"ucap nisa menahan sakit
"Kita kerumah sakit ya "ucap dimas berlahan menuntun nisa keluar rumah dan langsung masuk ke mobil nya
"Aaa-"
"Sakit mas-"
"Sabar sayang, kita sebentar lagi sampai"jawab dimas menenangkan sang istri
Dengan kecepatan tinggi dimas langsung menuju rumah sakit terdekat dan akhirnya mereka pun sampai dirumah sakit
"Sus, tolong istri saya sus"ucap dimas memanggil suster
Dua orang suster pun membawakan sebuah kursi roda untuk nisa dan nisa langsung dibawa keruang persalinan
"Maaf pak, bapak harus tunggu diluar"ucap suster
"Tolong selamatkan istri dan anak saya"ucap dimas
"Kami akan berusaha pak"jawab suster lalu menutup pintu persalinan
Dimas menelpon abi Abdullah dan umi fatimah serta fahri untuk datang kerumah sakit secepatnya
Tak lama, abi umi dan fahri pun datang menghampiri dimas yang duduk lemas didepan ruang persalinan
"Dimas"lirih umi
"Umi-"ucap dimas memeluk sang umi
"Gimana kondisi nisa?"tanya umi melepaskan pelukan nya
"Lagi diusahakan mi"jawab dimas
Tak lama dokter aulia yang menangani nisa pun keluar dari ruang persalinan
"Gimana dok kondisi istri saya?"tanya dimas
Dokter aulia pun tersenyum lebar
"Alhamdulillah, bu nisa melahirkan seorang anak laki laki yang sangat tampan serta sehat"jawab sang dokter
"Bo-boleh saya masuk?"tanya dimas
"Boleh pak dimas"jawab dokter
Dimas langsung masuk keruangan persalinan dan melihat sang istri yanh terbaring lemah disana
"Sayang"lirih dimas
"Mas-"jawab nisa kondisi nya sangat sangat lemah
"Makasih sayang, makasih banyak"ucap dimas mencium kening sang istri
"Sama sama mas"jawab nisa
"Permisi pak dimas bu nisa ini anak nya"ucap suster membawa seorang bayi mungil di box bayi
Dimas menggendong anak itu, ia mengazankan anak pertama nya dengan merdu didengar oleh sang istri yang tersenyum bahagia
"Raihan Al Hafidz "ucap dimas memberikan anak pertamanya raihan
Dimas menoleh kearah nisa dan nisa pun mengangguk
Dimas menaruh raihan persis disamping nisa dan nisa merasa bahagia
"Mas tinggal sebentar, umi sama abi nanti temani kamu"ucap dimas
"Kamu mau kemana mas? "tanya nisa
"Mas mau pesankan kamar buat kamu sayang"jawab dimas
Dimas mengecup kening sang istri dan anak pertamanya lalu keluar dari ruang bersalin
"Gimana kondisi nisa?"tanya umi
"Abi umi, tolong temani nisa. Dimas sama fahri mau pesankan kamar"jelas dimas
Abi dan umi dimas pun langsung masuk ingin bertemu dengan sang menantu dan cucu pertama mereka sementara dimas dan fahri ketempat resepsionis untuk memesan kamar V-VIP untuk nisa dan buah hati mereka
Jam 1 dini hari nisa dan buah hati mereka langsung dipindahkan keruang inap V-VIP yang sudah dimas pesankan
#Kamar inap
"Kalian ngga apa apa kan abi sama umi tinggal?"tanya umi
"Ngga apa apa mi"jawab nisa
"Besok Insyaallah iqbal dewi danial sama kania akan kesini buat jenguk raihan"ucap umi
"Emang umi mau kemana?"tanya dimas
"Abi sama umi mau ke bandung sebentar soalnya ada urusan"jawab abi
"Iya mi, hati hati ya bi mi"jawab nisa
"Yaudah, umi pulang ya. Assalamualaikum"salam umi
"Waalaikumsallam"jawab dimas nisa
"Fahri tolong bawakan baju saya dan nisa udah disiapkan dikamar"ucap dimas
"Baik pak"
Abi umi dan fahri pun kembali kerumah namun fahri akan kembali lagi kerumah sakit untuk mengantarkan baju
"Makasih ya sayang"ucap dimas mengecup kening nisa
"Sama sama mas"jawab nisa
Dimas menggendong raihan dipelukannya dan melihat raihan sangat mirip dengan dimas
"Anak kita mirip banget mas sama kamu"ucap nisa
"Iya sayang, ngga sia sia waktu itu kamu selalu melayani mas"jawab dimas
"Mas-"
"Dalam waktu dekat kita akan kasih raihan adik"ucap dimas
Deg
Nisa mencerna kata kata dari sang suami Dalam waktu dekat akan kasih raihan adik.
"Mas, apa ngga kecepatan? Kasihan raihan dia butuh kasih sayang"jelas nisa
"Kenapa emang nya? Kita bisa kasih raihan kasih sayang juga kan dalam waktu yang sama"jawab dimas
"Tapi aku takut raihan akan iri kalau kita hanya memberikan kasih sayang pada anak kedua kita mas"ucap nisa dalam hati
"Gimana sayang?"tanya dimas
"Liat nanti aja ya mas"jawab nisa tersenyum
#Pagi
Keesokan pagi nya iqbal, dewi, danial dan kania jenguk nisa dan baby raihan dirumah sakit
"Raihan mirip banget sama ka dimas" ucap dewi
"Iya ya, mirip banget"lanjut kania
Mereka pun bercerita dan ngobrol bersama disana
#Malam
Tok.. Tok.. Tok...
"Assalamualaikum"salam seorang perempuan diambang pintu
"Waalaikumsallam"jawab dimas yang sedang duduk disofa
"Malam pak dimas"sapa perempuan itu
"Malam juga rania"jawab dimas ternyata perempuan itu adalah rania
"Selamat ya pak atas kelahiran putra pertamanya"ucap rania
"Iya makasih ya rania"jawab dimas
Rania pun memberikan sebuah hadiah untuk raihan dan juga nisa
"Malam bu nisa"sapa nisa keluar dari kamar mandi
"Malam"jawab nisa lalu ia berbaring dipembaringan rumah sakit dituntun dimas
"Rania kesini sama siapa?"tanya nisa
"Sendiri bu, kebetulan habis pulang dari kantor bu"jawab rania
"Mas keluar dulu sayang"ucap dimas
"Iya mas"jawab nisa
Dimas keluar dari kamar inap nisa meninggalkan nisa dan rania disana
Ada rasa canggung antar nisa dan rania, karna rania tau bahwa nisa istri dimas dan juga ia juga cemburu liat rania dekat dengan dimas walaupun hanya sebatas bos dan sekretaris
"B-bu nisa"sapa rania
"Ya"jawab nisa
Rania mendekati nisa dan melihat raihan
"Raihan mirip ya bu sama pak dimas"ucap rania
"Iya"jawab nisa
"Bu nisa, saya minta maaf"ucap rania
"Minta maaf? Kenapa?"tanya nisa
"Karna saya gak ush itu ganggu ibu sama pak dimas saat inget berlibur"jawab rania
"Iya rania ngga apa apa ko"jawab nisa
"Makasih ya bu"ucap rania
"Sama sama"jawab nisa
Rania tersenyum sambil menatap mata nisa
"Kenapa perasaan ini tak terbalas oleh pak dimas, aku mencintai suami dari bos aku sendiri. Bagaimana ini?"perasaan rania
•Empat Hari Kemudian
Setelah empat hari dirumah sakit, akhirnya nisa kembali kerumah al hafidz.
Dimas mendorong nisa dengan menggunakan kursi roda, sedangkan raihan digendong oleh umi fatimah karna nisa belum berani menggendong raihan
Kedatangan raihan ditengah kebahagian keluarga al hafidz membuat semua orang bahagia termasuk kania dan dewi yang sebentar lagi akan melahirkan anak pertama mereka juga
"Mi, aku bawa nisa kekamar ya"ucap dimas
"Iya, biar raihan sama umi dulu"jawab umi
Dimas mendorong kursi roda yang digunakan nisa menuju kamar mereka
#Kamar
Dimas berlutut didepan nisa dan memegang kedua tangannya
"Sayang, makasih banyak ya sudah melahirkan seorang anak laki laki untuk aku"ucap dimas
"Sama sama mas"jawab nisa
"Mas sangat menginginkan anak pertama kita adalah laki laki dan doa mas terkabul"lanjut dimas
"Sudah takdirnya raihan lahir kedunia ini mas"jawab nisa
"Sekali lagi makasih makasih dan makasih sayang"ucap dimas mencium tangan nisa
"Oh iya sayang, dalam waktu dekat kita akan kasih raihan adik"ucap dimas
"Mas, apa ngga kecepatan. Kasihan raihan masih sangat kecil, dia butuh kasih sayang ibu nya"jawab nisa
"Kita akan memberikan kasih sayang itu secara bersamaan sayang"lanjut dimas
"Tapi mas-"
"Pokoknya kamu harus nurut perkataan suami"ucap dimas
#Malam
"Mi, apa nisa boleh bawa raihan kekamar nisa sama mas dimas"pinta nisa
"Boleh sayang kenapa ngga"jawab umi memberikan raihan pada nisa
Nisa menggendong raihan pergi kekamarnya dan juga sang suami, dan terlihat dimas sedang sibuk dimeja kerjanya
"Mas"lirih nisa
"Ya"jawab dimas
"Apa kamu keberatan klo raihan disini?"tanya nisa
"Ngga sayang"jawab dimas
"Tapi kalo raihan nangis gimana? Nanti kamu keganggu"lanjutnya
Dimas pun menghampiri nisa yang duduk diranjang menemani raihan tidur
"Sayang, raihan adalah anak kita klo dia nangis wajar karna dia bayi, cara menghentikan nya ya kamu harus memberikan nya susu"jelas dimas
"Bener mas?"
"Iya sayang"jawab dimas lalu mencium bibir nisa
#Pagi
Dimas merenggangkan tubuhnya, lalu ia meraba tangannya kesamping namun kosong
"Nisa"lirih dimas bangun dari ranjang dan mencari nisa
Dimas turun kebawah dan bertemu dengan sang umi
"Mi, liat nisa?"tanya dimas
"Nisa lagi ditaman, dia lagi berjemur nak"jawab umi
Dimas langsung ke taman dan melihat ada nisa dewi kania dan tak lupa baby raihan disana
"Ka kita kesana dulu ya"ucap dewi melihat dimas
"Iya ka"lanjut kania
Dewi dan kania pergi meninggalkan nisa dan raihan
"Lagi apa istri ku"ucap dimas duduk disamping nisa
"Mas, udah bangun-"
"Kamu belum jawab pertanyaan mas"lanjut dimas
"Aku berjemur"jawab nisa menggendong raihan
"Kamu ngapain kesini?"tanya balik
"Ya soalnya tadi pas mas bangun kamu ngga ada disamping mas"jawab dimas
Tak lama umi fatimah pun menghampiri keluarga kecil yang sedang berbahagia itu ditaman
"Apa umi ganggu?"tanya umi
"Umi" "ngga mi, ada apa?"tanya nisa
"Begini, abi mau memperkenalkan raihan sama karyawan dikantor apa boleh?"tanya umi
"Umi kenapa harus minta izin"jawab nisa
"Tapi nisa kamu harus ikut"lanjut umi
"Aku-"
"Iya"
"Iya sayang, kalo raihan laper atau ada apa apa gimana klo kamu ngga disamping dia"samber dimas
"Tenang aja sayang, umi bakal temani kamu dikantor"ucap umi
"Yaudah ngga apa apa"jawab nisa
#Siang
Dikantor, semua karyawan termasuk OB kini sudah berkumpul di loby lantai bawah karena bos mereka yang menyuruhnya
"Ada apa ya kira kira pak Abdullah panggil kita?"tanya karyawan
"Ngga tau, semoga aja ada hal hal baik"jawab karyawan lain
Abdullah, fatimah, dimas serta nisa yang menggendong raihan pun datang ke loby lantai bawah
"Itu anak siapa?"tanya karyawan
"Mungkin anaknya pak dimas kali"jawab karyawan lain
"Selamat pagi semua"sapa Abdullah
"Pagi pak"jawab semua karyawan dan OB
"Saya sengaja mengumpulkan kalian semua kesini karna saya akan memperkenalkan seorang bayi pada kalian semua"jelas abdullah
Nisa memberikan raihan pada abi Abdullah
"Perkenalkan Raihan Al Hafidz putra pertama dari dimas al hafidz dan nisa azzahra serta dia adalah cucu pertama dari keluarga al hafidz"jelas Abdullah
Semua karyawan nampak bahagia atas kelahiran putra pertama dimas dan nisa, namun ada juga yang tak bahagia.
Semua karyawan bertepuk tangan dan satu per satu karyawan melihat baby raihan
"Jadi kapan pak dimas akan memberikan baby lagi"ucap salah satu karyawan
"Nanti, tunggu istri adik adik saya melahirkan. Emangnya kalian mau berapa?"tanya dimas melirik nisa dan nisa hanya menahan malu setengah mati
"Mas-"
Umi fatimah dan abi Abdullah hanya tersenyum melihat ulah sang anak dan menantu nya itu
"Benar yang dikatakan dimas. Kita tunggu istri iqbal dan danial melahirkan"ucap abdullah
Semua karyawan hanya tersenyum
"Baik kalian boleh kembali ke tempat kalian masing masing"ucao Abdullah
Semua karyawan termasuk OB pun kembali mengerjakan tugas mereka masing masing
#Malam
"Mas"
"Hm"
"Insyaallah besok abi sama umi aku kesini"ucao nisa
"Jam berapa?"tanya dimas
"Ngga pasti sih tapi kata umi sih gitu"lanjut nisa
"Yaudah ngga apa apa. Emangnya kenapa klo abi sama umi kesini"ucap dimas
"Mas-"
"Iya iya maaf ya"lanjut dimas
#Pagi
Keesokan pagi nya umi amira dan abi amir pergi kerumah sang putri nisa yg untuk melihat cucu mereka
Tok... Tok... Tok...
Dimas membukan pintu dan sudah ada mertua nya disana
"Abi umi, masuk"ucap dimas salim
Mertuanya pun masuk kerumah
"Nisa dimana dim?"tanya umi
"Dikamar mi, kekamar aja"jawab dimas
Umi amira pun kekamar dan melihat nisa yang sedang menyusui raihan
"Umi"ucap nisa
"Apa kabar sayang?"tanya umi
"Alhamdulillah baik mi, umi kesini sama siapa?"tanya balik
"Abi kamu"
Nisa dan umi amira pun ngobrol biasa dikamar
"Umi"lirih nisa
"Apa sayang?"jawab umi
"Mas dimas mau kasih raihan adik dalam waktu dekat menurut umi gimana?"tanya nisa
"Tidak apa apa sayang, kan perintah suami kamu"jawab umi
"Tapi mi raihan kan masih kecil"ucap nisa
"Kamu bisa kasih waktu jeda jangan lama lama tapi nak"jawab umi
Nisa terdiam
"Coba kamu tanya mertua kamu nak"saran umi
"Iya mi, nanti aku coba tanya umi fatimah deh"lanjut nisa
Bersambung...