Jisoo mengangkat kepalanya dengan lemas.
Bayangannya di dalam cermin bisa ia lihat dengan jelas. Bibirnya bengkak, matanya sayu, dan suaranya juga serak. Kalian pasti tahu, bukan, apa yang sudah terjadi semalam?
Jisoo sedikit menyesal kenapa ia bisa menikahi seekor kuda kelebihan hormon yang benar-benar menyiksanya secara batin. Tapi, Jisoo harus tetap bersyukur menjadi bagian dari hidup seorang Lee Seokmin, orang bodoh kelewat sabar dengan tingkah konyol yang sudah melekat pada image miliknya sejak lama.
Yeah, salahkan saja kuda kelebihan hormon itu!
Dua garis merah yang tampak menyeramkan bagi Jisoo. Dia menggenggam alat itu dengan erat. Memang menyebalkan, tapi Jisoo harus menerima semua konsekuensinya. Dia juga menyalahkan diri sendiri, kenapa dia juga ikut bergairah.
Seokmin memang terlalu menggoda.
Dan lagi-lagi dia mendesah pelan. Cukup menyebalkan karena ia sedang mengandung sekarang. Rasa mual yang ia rasakan benar-benar terasa dua kali lipat. Dia bisa membayangkan bagaimana besarnya perut kecil itu nanti. Jisoo bahkan terlalu kurus untuk mengandung seorang bayi.
Awal pernikahan dengan Seokmin, yang bahkan selalu Jisoo impikan untuk bermanjaan bersama suaminya, kini harus pupus dikarenakan ia yang tengah mengandung hasil dari Lee Seokmin.
Yeah, Jisoo benci.
Tapi dia tidak bisa menyembunyikan kebahagiaan dimana dia berhasil memberikan keturunan pada Seokmin. Itu artinya dia subur, bukan?
Ada kebanggaan tersendiri di dalam diri Jisoo.
Namun, perasaan kesal lebih mendominasi. Dia harus memberikan pelajaran singkat untuk si calon ayah itu. Seokmin pasti melupakan pengamannya lagi!
"Dasar!" gerutu Jisoo. "Dia harus bertanggung jawab untuk hal ini. Kenapa seorang Lee Seokmin berani sekali menghamili seorang laki-laki cantik seperti Hong Jisoo?"
Jisoo terus menerus bergumam. Dia harus membalas semua perbuatan suaminya nanti!
-Hola Mamá-
2018, ©turquoises_