My Senior (Senior Series 1)

Par harniafebrian

631K 23.1K 670

[COMPLETE] Senio Reygan Pratista. Seorang lelaki yang terkenal troublmaker, bad boy, leadernya tauran, juaran... Plus

MBBS TRAILER
Senio Reygan Pratista
Juni Nathania Reva
Bagian satu
Bagian dua
Bagian empat
Bagian lima
Bagian enam
Bagian tujuh
Bagian delapan
Bagian sembilan
Bagian sepuluh
Bagian sebelas
Bagian duabelas
Bagian tigabelas
Bagian empatbelas
bagian limabelas
Bagian enambelas
Bagian tujuhbelas
Bagian delapanbelas
Bagian sembilanbelas
Bagian duapuluh
Bagian duapuluhsatu
Bagian duapuluhdua
Bagian duapuluhtiga
Bagian duapuluhempat
Bagian duapuluhlima
Bagian duapuluhenam
Bagian duapuluhtujuh
Bagian duapuluhdelapan
Bagian duapuluhsembilan
Bagian tigapuluh
Bagian tigapuluhsatu
Bagian tigapuluhdua
Bagian tigapuluhtiga
Bagian tigapuluhempat
Bagian tigapuluhlima
Bagian tigapuluhenam
Bagian tigapuluhtujuh
Bagian tigapuluhdelapan
Bagian tigapuluhsembilan
Bagian empatpuluh
Bagian empatpuluhsatu
Bagian empatpuluhdua
Bagian empatpuluhtiga
Bagian empatpuluhempat
Bagian empatpuluhlima (END)
Extra Part

Bagian tiga

22.4K 789 27
Par harniafebrian

"Gimana kalo kita kenalan, siapa tau kalo udah kenalan bisa jadian."
-Senio

❤❤❤


Hari pertama kegiatan Masa Orientasi Siswa sudah dilewati oleh semua peserta didik baru. Kini jam sudah menunjukkan waktu pukul 13:00 WIB, yang berarti kegiatan MOS dan KBM selesai. Bel yang sudah ditunggu-tunggu seluruh siswa pun berbunyi, dan mereka langsung bergegas meninggalkan sekolah menuju rumah masing masing.

Kini gadis berambut panjang yang di kuncir kuda pun sedang berdiri di halte sekolah untuk menunggu kakak laki-lakinya menjemput pulang, memang kakak dengan dirinya itu beda selisih 2 tahun dan kakaknya itu kini sudah duduk dibangku kelas XII di SMA Cassanova Bandung.

Memang SMA Supernova dan Cassanova masih sama-sama satu yayasan tetapi justru siswa-siswi nya lah yang jarang sekali akur diantara kedua SMA tersebut, dan hampir sering sekali kedua SMA itu mengalami tauran.

Abang Januari

Oyy bang jemput! Gue udah pulang

Yosip. Gua juga udah pulang, tunggu gue otw

Sipp👍

Read

'Elah lama amat dahh bang, sekolah cuma beda persimpangan doang kek dari Bali ke sini aja, lama.' Gumam Juni dan langsung mengeluarkan headset dari sakunya dan menyumpalkan ke kedua kupingnya, menyalakan lagu By your side - Jonas blue feat Raye.

Ia menghentak-hentakkan kaki mengikuti alunan lagu yang berputar di kupingnya, dan tak disadari ada lelaki disampingnya yang sedari tadi memanggilnya.

"Cantik.. Hayy cantik.. Cantik.. Cantik.. Cantik.. Cantik.. Hayy cantik.. Gue manggil lo..," panggil lelaki itu lembut tepat di sebelah Juni yang masih belum menyadarinya.

Lelaki itu menghela nafas berat dan ide pun datang menghampiri otaknya, ia tersenyum. Dengan cepat ia melepas sebelah headset yang menyumpal di kuping Juni, dan sontak Juni menengok ke arahnya.

"Hay anak kecil!" sapa lelaki itu seraya tersenyum manis.

Juni langsung membelalakan matanya dan agak mendongak menatap lelaki itu yang memang tingginya seperti tiang listrik bagi Juni.

"Lo?!" kaget Juni.

"Iyaps, gue gak nyangka ternyata lo masih kecil ya. Masih pake baju SMP, tapi lucu kok,"

"Ish apaan sih, gue udah SMA kali." Kesal Juni seraya memasang kembali headset dikupingnya.

Dengan cepat lelaki itu melepas kembali headset dikuping Juni.

"Yah copot, hehe," ucapnya dengan tampang polos tak berdosa.

"Ishh bisa diem gak sih lo," kesal Juni yang kini menatapnya tajam.

"Eit.. Eit.. Gue itu senior lo disekolah, jadi lo harus sopan sama gue," ucapnya seraya menyilapkan tangan didada.

"Apaan senior kok muka babak belur gitu, baju acak acakan lagi,"

"Emang kenapa? Senior itu bukan di liat dari penampilan, tapi umur. Umur gue udah 18 tahun dan lo masih 15 tahun, tinggi lo aja masih se ketek gue," 

'Bang cepetan jemput gue ngapa, gue males nih lama-lama sama cowok ngeselin ini!' batin Juni.

"Ya tapi kan--," ucapnya terhenti saat sebuah jari telunjuk lelaki itu mendarat dibibir manisnya, mengisyaratkan untuk tak berbicara.

"Udah kecil cerewet lagi. Oh iya, gimana kalo kita kenalan, ntar siapa tau kalo udah kenalan kita bisa jadian,"

"Ish lepasin tangan lo, bau tau!"

"Gue, Senio Reygan Pratista. Nama lo pasti ada cantik nya kan?"

"Dih sok tau lo," jawab sinis Juni.

"Iyakan? Soalnya lo cantik sih, jadi feeling gue nama lo pasti ada cantik nya, atau emang nama panggil lo cantik? Oke sip, gue bakal panggil lo cantik, eh jangan, pake adik kelas karna lo adik kelas gue jadi gue sah in mulai detik ini lo gue panggil adik kelas cantik."

Sedangkan Juni menatapnya bingung, baru pertama kali ini ia bertemu dengan lelaki yang ngeselin dan absurd seperti Seni ini.

"Gue gak bisa lama-lama nih temenin lo, gue ada urusan penting. Nanti kalo gak ada urusan penting gue bakal ngajak lo pulang, okay? Nice to meet you adik kelas cantik!" ucap seni seraya mengacak acak pelan puncak kepala Juni hingga membuat rambutnya sedikit acak-acakkan kemudian ia langsung berlalu meninggalkan Juni.

'Ini cowok kesambet apa dah? Gak jelas banget. Bodo amat ah yang penting dia udah pergi.' Gumam Juni dan kembali memasang headset dikupingnya.

Tak lama pun abangnya datang memakai motor besar, dan tepat berhenti didepannya.

"Sekolah lo dimana sih bang? Bali ya? Pantes lama," kesal Juni yang kini sudah menaikki motor.

"Iyaya maaf tadi parkiran ngantri, jadi lama." Ucap Januari seraya terkekeh kecil melihat adiknya yang sedari tadi mengerucutkan bibir.

"Bibir lu kek bokong ayam, najis gua liatnya," ledek Januari sedangkan yang diledek menggeplak kepala abangnya dari belakang.

"Enak aja, udah ayo jalan." ucap Juni.

"Udah naik?" tanya Januari.

"Udahlah."

"Turun."

"Ishh abang!! Buruan jalan!" kesal Juni seraya memukul bahu Januari.

"Iyaya." Kekeh januar dan langsung melajukan motornya meninggalkan halte sekolah.

****

Senio melajukan motor besarnya melewati jalanan kota Bandung yang cukup padat, ia melihat arloji yang melingkar di tangannya jam sudah menunjukkan pukul 19:30 sedangkan ia belum pulang kerumah sejak pulang sekolah tadi.

Seragam sekolah masih ia pakai yang ditutupi dengan jaket bomber hitam miliknya. Sengaja ia tidak pulang kerumah, karna baginya rumah adalah neraka. Akhirnya ia memutuskan untuk datang kesebuah clubbing yang terletak di daerah Pasteur, Bandung. Ini yang ia lakukan disaat mood nya sedang kurang membaik.

Sesampainya ditempat club ia sebelumnya masuk ke toilet untuk mengganti baju karna tidak diijinkan anak sekolah memasuki tempat club, tetapi Senio selalu diijinkan masuk karna mungkin fisiknya yang besar dan tidak seperti anak sekolah lagi.

Ia masuk dan duduk dimeja bartender yang kini disana juga ada teman satu gengnya dalam pertandingan balapan motor.

"Woy bro, dateng juga lo." Sapa temannya seraya ber tos ala anak laki-laki dengan Senio.

"Yoi," sahut Senio yang langsung duduk didepan meja bar.

"Minum bro, gak seru kalo kita gak minum-minum buat ngerayain kemenangan balapan kita kemarin," ujar Groy teman satu geng Senio seraya menuangkan minuman kedalam gelas Senio.

"Kalo gak ada gua, pasti kita gak akan menang balapan. Dan gimana? Mereka udah nepatin janjinya buat ngasih motor mereka ke kita?" angkuh Senio dan meraih gelas yang sudah dituangi wine dan langsung menenggak habis minumannya.

"Udah, cuma ada satu janji yang belum mereka tepatin," jawab Groy.

"Kalo mereka belum tepatin, berarti sama aja mereka itu pengecut." Ucap Senio dengan nada tekan pada kata 'pengecut'.

Dan tanpa mereka sadari ternyata ada salah satu anggota geng yang menjadi saingan mereka kemarin, dan orang itu mendengar semua percakapan mereka. Karna sudah tidak tahan dengan ucapan Senio, orang itu pun mendekat kearah Senio.

Bukk

Satu tonjokkan jatuh tepat dirahang Senio yang membuatnya terdorong jatuh ke lantai, dan langsung mengeluarkan cairan merah dibibir Senio. Semua orang yang berada dalam club seketika mengalihkan pandangannya kearah keributan ini.

"Geng gua bukan PENGECUT!" sentak orang itu.

Senio bangkit berdiri, ia tersenyum miring ke arah lelaki itu. Ia sama sekali tidak merasakan sakit di rahangnya, karna baginya luka seperti ini sudah biasa ia rasakan.

"Bukan pengecut? Haha. So why? Geng lo belum nepatin satu janji lagi? Hah? Dan sekarang lu dateng dan nonjok gua, apa itu bukan pengecut yang gak nepatin janji tapi dia marah-marah karna gak mau dibilang pengecut?" geram Senio dan tersenyum remeh kepada orang itu.

"Geng gua akan nepatin janjinya, gak kayak geng lu yang Loser." Ucap lelaki itu.

Tak terima dengan ucapan lelaki itu, Senio mengepalkan tangannya kuat kuat dan kepalan itu pun melayang jatuh tepat di hidung orang itu yang kini langsung terjatuh ke lantai dan meringis kesakitan hingga hidungnya mengeluarkan cairan darah segar.

Semua orang terdiam menyaksikan adu jotos ini. Sedangkan teman satu geng Senio mereka mendukung seni dan menyuruh mereka untuk memukul lagi orang itu.

Orang itu bangkit dan tanpa ba-bi-bu lagi ia dan Seni kini saling memukul, dan kerusuhan pun tak bisa dielak lagi. Sesekali bagian perut Senio ditendang oleh orang itu, dan Senio pun membalasnya dengan menonjok bagian perut orang itu.

Kejadian itu tak berlangsung lama saat seorang pelayan club memanggil satpam untuk melerai kejadian ini. Lelaki itu keluar dari tempat club dengan wajah yang sudah babak belur. Sedangkan Senio ia dibantu oleh teman satu gengnya untuk kembali duduk di tempat bartender, dengan beberapa lebam di wajahnya.

"Pengecut lu!" teriak Senio kepada orang tersebut yang sudah keluar dari tempat club.

Lagi lagi dan lagi luka lebam semakin memenuhi wajah tampannya.

"Udahlah bro, orang pengecut kayak gitu biar gue yang urus nanti." Ujar groy diikuti anggukan oleh teman satu geng lainnya.

Seni sedikit meringis kesakitan di bagian rahannya yang membiru dan darah yang sudah mengalir di sudut bibirnya. Ia meraih tisu yang berada di tempat bartender dan mengapus darah segar itu dari sudut bibirnya.

"Urus sama kalian," ucapnya seraya mengambil sebotol bir dan menuangkannya kedalam gelas lalu langsung menenggak habis minuman tersebut.

"Gua mau balik." Lanjutnya dan langsung berjalan meninggalkan teman satu geng nya keluar club.

Senio merapihkan rambutnya yang agak acak acakkan kearah belakang. Ia langsung menaikki motor dan memakai helm fullface kemudian langsung melajukan motornya kencang untuk menuju kerumahnya.

Sesampainya dirumahnya yang sangat besar, ia memasukan motor hitamnya kedalam garasi yang di sana sudah terparkir tiga mobil mewah yang salah satunya sudah ia yakini bahwa itu milik orang yang sangat ia benci di rumah ini.

Ia berjalan gontai memasuki rumah yang kini sudah menunjukkan jam 22:00. Seakan ia tak menyadari bahwa ada lelaki paruh baya yang tengah duduk diruang tamu, menunggu kepulangannya.

"Dari mana saja kamu?" tanya lelaki paruh baya itu yang melihat kearah Senio yang baru datang.

Senio menghiraukan pertanyaan lelaki itu, ia terus berjalan melewati ruang tv dan berjalan menaikki tangga.

"Kenapa baru pulang jam segini?" tanyanya lagi.

"Gak usah sok peduli." Jawab Senio.

"Senio!" sentak lelaki paruh baya itu hingga menghentikan langkah kaki Senio.

"Kenapa muka babak belur gitu? Kamu berantem? Iya?" tanyanya yang sudah mulai geram dengan sikap anak tirinya itu.

"Gak usah sok peduli, karna anda bukan papah saya!" sentak Senio dan langsung berlari menaikki anak tangga menuju kamarnya yang terletak di lantai atas.

Memang benar bahwa lelaki paruh baya tersebut bukanlah orang tua kandung Senio, ibu Senio sedang kerja diluar kota. Kedua orang tua Senio bercerai sejak seni berumur 3 tahun dan ayah kandung seni sekarang entah berada dimana, bahkan Senio pun sudah lupa wajah ayah kandungnya.

Pada saat seni berumur 14 tahun ibunya menikah lagi dengan ayah tirinya, sekarang ibunya pun sedang bekerja diluar negeri. Jadi, anak mana yang tidak kekurangan kasih sayang dari orang tua kandungnya yang satunya sibuk bekerja dan satunya lagi ia entah tak tahu dimana keberadaannya.

'Broken home it's not good.' Senio.

❤❤❤

-Har

Continuer la Lecture

Vous Aimerez Aussi

VANYA Par Keyraa

Roman pour Adolescents

4.2M 162K 65
[complete] [Follow dulu sebelum baca biar bacanya lebih enak] "diaa" "oh iya lo belum tau ya?" "tau apa?" "mereka itu Bos complited, anak dari pem...
MARSELANA Par kiaa

Roman pour Adolescents

1.6M 36.6K 16
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
He is Revan Par Cia

Roman pour Adolescents

213K 7.1K 50
[SELESAI-TAHAP REVISI] Ketika dua orang dengan sikap yang jauh berbeda bertemu untuk mengukir sebuah kisah yang terlalu indah untuk dikenang. Ini buk...
123K 5.1K 26
Nasib gadis kecil yang baru saja berumur 17 tahun yang harus menikah dengan guru Matematika barunya. Semua ini adalah wasiat yang ditinggalkan oleh i...