The Hot School

By deniscyber

1.7M 30.4K 1.6K

#1 BLstory #2 Bromance 11/05/18 #42 General Fiction 12/05/18 #48 General Fiction 1/05/18 #51 General Fiction... More

Kena Hukuman
Volley Kampung
Menginap Semalam
Boy Crash
Guntur Berbicara kepadamu
Boy Crash 2
Boy Crash 3 (Bercinta dengan Andy)
Boy Crash 4
Tugas Kelompok
First Kiss
Surprise!!
Indahnya Bercinta Denganmu
Indahnya Bercinta Denganmu 2
The Chairman
The Chairman 2
The Chairman 3
Aryo is Back
Last Day Satriya
QnA
Last Day Satriya 2
Hujan dan Awan Mendung 1 (3 Chapter to End)
Hujan dan Awan Mendung 2 (2 Chapter to End)
Hujan dan Awan Mendung 3 part 1 ( The End)
Hujan dan Awan Mendung 3 Part 2 (The End)
Negosiasi (The End)
Pelajaran untuk Aryo (bonus Chapter)
Thank You

Pertemuan Pertama

344K 3.1K 210
By deniscyber

                  (Iluatrasi Satriya)

Satria adalah salah satu siswa kelas 2 SMA Negeri 12 Jatinegara, Pendiam dan disegani teman -temannya sedikit jutek tapi termasuk siawa berprestasi. Selain Jago matematika dan sempat menjuarai olimpiade Matematika dia juga gemilang di bidang Olah Raga. Olah raga yang paling dia gemari adalah bulutangkis dan Voli. Tak heran jika dia memiliki tubuh atletis dan tinggi. Tampangnya juga tidak jelek malah tergolong siswa yang tampangnya rupawan dan memiliki daya tarik. Mata nya yang sedikit sipit tapi sayu,gigi rapi, dan senyum menawan membuat siswi siswi tidak hanya se angkatannya namun juga Kakak Kelasnya. Satriya berasal dari keluarga sederhana dan hanya tinggal berdua dengan Ayah nya. Sedangkan Ibu nya pergi tak tahu kemana sejak Ia masih kecil. Kekurangan kasih sayang dari seorang Ibu dan hanya dididik oleh Ayah inilah yang membuat Satriya memiliki sifat yang dingin dan keras.
"Pak...Satriya berangkat sekolah dulu" Pamit Satriya yang sudah rapi mengenakan seragam khas anak SMA dan menggantung jaket hitam di pundaknya kepada Ayahnya yang sedang menjemur cucian.
"Sudah ambil uang sakumu di meja? "tanya Ayah Satriya
"Sudah bro...! Thanks! "ucapnya sambil berjalan menghampiri sepeda dan lalu menaikinya. Ayah Satriya hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kelakuan Satriya.  Meskipun hubungan mereka Ayah dan Anak tapi tidak seperti keluarga lain pada umumnya yang bersopan santun.

"Satriyaaaa... " silih berganti sapaan dari para siswi di sekolah saat melihat Satriya melintas, namun Satriya hanya menggerakkan tanganya melambai ke mereka tanpa kata keluar dari mulutnya.

Kelas sudah dimulai seperti biasa suasana kelas gaduh dan berisik jika seorang pengajar belum memasuki kelas mereka.
"Tahu tidak denger-denger kelas kita akan kedatangan siswa baru pindahan dari Surabaya. Dan katanya dia adalah anak orang yang kaya raya. Punya jaringan bisnis di mana-mana." Cerita salah satu siswi yang sedang bergerombol untuk bergosip yang sudah menjadi kebiasaan pagi-pagi"
"Masak sih?? Ganteng nggak? "tanya siswi lainnya
"Katanya sih ganteng banget gak kalah sama yang ada di depan kita"sahut siswi lainya sambil menunjuk ke arah Satriya. Lalu Satriya menoleh ke mereka
"heyy memangnya kalian sudah pada ngerjain PR yah?? Pagi-pagi pada gosip! "Satriya menegur mereka
"Eh Sat ada tugas ya?? Aduuh aku lupa Mey.. Pinjam PR mu donk!! "Siswi yang bernama Erna itu kebingungan.
"Syukurin..!! " Satriya ketus

Selang beberapa saat Seorang Guru memasuki ruangan kelas, kelas itu yang tadinya gaduh seketika menjadi tenang seperti kuburan.
"Selamat pagi anak-anak!! " sapa seorang guru perempuan itu.
"Pagi bu Guru! " jawaban mereka serempak
"Hari ini kalian kedatangan teman baru pindahan dari Surabaya.. Guntur silakan masuk! "
"Wwwwooooouuww ganteng bangeeeeeett" pujian demi pujian keluar dari mulut murid-murid perempuan kala melihat siswa pindahan itu memasuki ruangan kelas itu. Tampak tubuh yang tegap, atletis, tinggi bahkan lebih tinggi dari Satriya siswa pujaan mereka selama ini namun selalu ketus,kulitnya kuning bersih,pakaian juga pas dan proporsional meskipun tidak memasukan kemeja ke celananya tapi kelihatan sekali jika dia adalah anak orang kaya. Hidung mancung, bibir merah tipis dan tipis yang tidak mencolok namun menambah kesan maskulin.
"Halo Selamat pagi teman-teman namaku Guntur pindahan SMA N 3 Surabaya". Kata Guntur dengan senyum sambil melihat Satriyo di bangku tengah tanpa memperhatikan penghuni kelas yang lain. Sempat beradu pandang Satriya menolehkan mukanya sinis.
"Silakan pilih bangku duduk Guntur! " Sang Guru mempersilakan Guntur untuk memilih bangku.  Lalu Guntur menunjuk Bangku tepat dibelakang Satriya yang sebenarnya sudah ada penghuninya.
"Bisa minggir gak dari situ!!"Guntur mengusir penghuni bangku tersebut dan lalu duduk.
Lalu Guntur mendorong -dorong bangku milik Satriya. Satriya hanya diam tapi lama-lama Guntur dirasa mengganggu.
"Kamu mau apa? "tanya Satriya
"Maaf bro aku hanya mau kenalan sama kamu,Aku Guntur.. " Guntur mengulurkan tanganya untuk menunggu jabat tangan dari Satriya.  Namun Satriya hanya diem dan kembali menghadap ke depan.
"Nama kamu siapa? "tanya Guntur
"Satriya" jawabnya singkat
"Keren namamu bro! "
"ThankS "jawab Satria singkat.

" Kriiiing "bel istirahat berbunyi.  Murid-murid pada keluar mencari  santapan untuk dihidang.
"Hi Guntur ke Kantin bareng kita yuk"sapa teman cewek sekelas
"Kalian duluan aja!" Suruh Guntur
Satriya yang dari tadi sibuk membaca buku langsung berdiri berjalan meninggalkan mereka menuju Kantin. Guntur memperhatikan Satriya berlalu begitu saja dan bergegas hendak menyusul.

Suasana Kantin sangat ramai dan padat. Satriya tengah asik menikmati Bakso Paiman yang enaknya mengalahkan Bakso mahal di mall-mall. Lain dengan murid-murid yang lain yang suka bergerombol Satriya lebih suka menghabiskan waktu istirahat nya sendiri. Bukan karena tidak ada yang mau berteman dengan nya, namun Satriya sendiri yang tidak mudah menerima kehadiran orang lain.
"Brak" bunyi mangkok bakso terdengar tepat di meja makan Satriya. Dengan sangat percaya diri Guntur duduk berhadapan satu meja dengan Satriya sambil tersenyum bodoh.
"Sendirian aja bro.. "Guntur memulai percakapan dengan Satriya dengan senyam-senyum. Namun senyum di bibir berubah dan raut mukanya menjadi sedikit kesal karena Satriya diam tak berkomentar sambil menikmati mie di Baksonya.
"hmmm" dilihat bola-bola bakso di mangkok Satriya masih utuh tanpa seijin empunya Guntur menancap bakso itu dan memakannya.
"hmmmm enaaaakk sekali Bakso nya ini bakso terenak kenapa kamu gak doyan??? Ehhmmm nyam nyam" Kata Guntur
"Bukannya aku gak doyan...Bakso nya mau kumakan diakhir!!! "Satriya geram dan kesal
"Hahahaha hahaha kirain kamu gak doyan baksonya hahah" Guntur tertawa puas melihat muka Satriya kesal.
"mana lagi..." Guntur dan Satriya berebutan menancap bakso dengan garpu. Entah bagaimana ceritanya Bakso itu terbang mengenai kepala murid cewek di belakang mereka.
"Aaaaaaaaaaaarrrrgghhh" jeritan murid cewek itu pecah mengisi seluruh ruangan kantin. Satriya dan Guntur jadi salah tingkah
"Mbaaaaak maaf gak sengaja" Satriya menghampiri dan menenangkan sedangkan Guntur hanya melihat dengan cengengesan menggaruk kepalanya yang sama sekali tidak gatal.
"Aduuuuuhh mas ganteeeeeng hati-hati dong makanya!! Cewek itu berusaha mengelap rambutnya dengan tisu.
"Aduh maaf mbak gak sengaja"Satriya mengambil lembaran tisu dan membantu murid perempuan itu merapikan rambutnya. Ditengok nya Guntur dengan kesal, Guntur hanya tertawa tengil menutup mulutnya.

"Berapa Pak Baksonya? "
"Alah biasa mas belum naik harganya 7500" jawab si Penjual Bakso
Satriya grusa- grusu mencari-cari uang di dompet dan saku nya. Ternyata dia kelupaaan membawa uang saku. Di dompetnya pun kosong.
"Berapa Pak 7500 yah sama punyaku jadi 15000 ini Pak! "Guntur tiba-tiba membayar makanan Satriya.Guntur menaikan alis kirinya sambil tersenyum. Sedangkan Satriya hanya menarik senyum bibir nya kekiri. Lalu berjalan meninggalkan kantin menuju kelas. Guntur dengan sigap berlari menyusul Satriya.
"Kenapa kamu ngikutin aku terus menyebalkan! "Ucap Satriya
"Siapa yang ikutin kamu!! Kan kelasku juga di sana! "jawab Guntur
"Yaudah sana duluan!! "perintah Satriya menghentikan langkahnya.
"Okeeeee " Guntur mengernyitkan dahinya berjalan sambil memasukan kedua tanganya di kantong celana yang longgar. Sejenak dilihat lagi ekspresi muka Satriya yang lagi kesal. Guntur sendiri gemas melihat ekspresi wajah kesal Satriya yang lucu baginya.

Jam menunjukan pukul satu siang,  Satriya mengayuh sepedanya sampai di Rumah. Guntur dengan sepeda motornya berhenti di depan rumahnya.
"Oh rumahmu sini??!!  Boleh mampir gak? "tanya Guntur
"Nggak!!!  Pulang aja sana! Aku mau tidur!! "Satriya ketus
"Eeeeyy Satriya kenapa temenya gak dibawa masuk!! " Suara Ayah Satriya
Tiba-tiba menghampiri mereka
"Ini orang bukan temanku! "jawab Satriya
"Kok gitu kamu??  Masuk aja nak.. Kamu tamunya Ayah.. Kamu temennya Ayah" Ayah Satriya mengajak Guntur masuk tentu saja Guntur kesenangan dan menuruti kemauan Ayah Satriya.
"Duduk sini ya!" Ayah mempersilakan tamunya
Guntur duduk di ruangan tamu Satriya tidak ada pajangan photo di dinding kecuali photo Satriya kecil dan Photo Ayahnya saat muda. Ganteng seperti Satriya saat ini. Kenapa tidak ada photo Ibunya, mungkin Ibu nya sudah meninggal pikir Guntur.
"Satriya bikinin minum temanmu" Perintah Ayah
"Ogaah kan teman Ayah.. Ayah saja yang bikinin! " Jawab Satriya
Guntur hanya tersenyum kecil melihat muka Satriya yang menggemaskan jika lagi kesal. Lalu Ayah menarik lengan Satriya menuju dapur secara paksa.
"Kamu itu lho didatangin teman kok kayak gitu! Bagaimana kamu dapat teman kalo sikapmu begini terus! Lagian seperti nya Guntur anak baik-baik dan asyik! Sana temenin kalo nggak..gak ada uang saku buat kamy besok! " Ayah mengancam
"Yaahhh kok gitu sih? " dengan terpaksa dan agak malas Satriya menemani Guntur di ruang tamu. Lalu duduk di hadapannya.

"Maumu apa sih? Tanya Satriya
"Mauku?? Aku cuma ingin berteman dekat dengan mu! "jawab Guntur
"Kan banyak murid yang lain anak-anak orang kaya seperti mu"
"Ehmmm gak tahu ya cuma yang menarik perhatian ku cuma kamu di kelas" Guntur menjawab
"Habisin minumnya dan cepet pulang aku mau tidur " usir Satriya
"Yaudah kalo mau tidur..tidur aja,aku di sini saja! "
"Adduuh sana pulang" Satriya mulai frustasi
"Oke aku mau pulang.. Tapi kamu harus janji! "
"Janji apaan? "
"Besok aku jemput kamu..berangkat sekolah! " jawab Guntur
"Aku malas sekali... Kenapa kamu gak sama yang lain aja! "Satriya kesal
"Aku bilang aku cuma tertarik temenan sama kamu.. Ku juga sama sepertimu tidak mudah berteman dengan orang lain."
"Oke.. Oke kalau gitu kamu bisa pulang sekarang kan? Aku dah ngantuk pliss! " Satriya memohon
"See you tomorrow! " Guntur tersenyum puas lalu berpamitan dengan Ayah Satriya.
"Kenapa buru-buru Nak Ganteng? Badan kamu besar dan kekar juga ya! " Ayah Satriya menepuk-nepuk bahu Guntur
"Hehehe bisa saja Paman"Jawab Guntur
"Dulu paman juga gagah dah ganteng kayak kamu" puji Ayah Satriya
"Ah Paman sekarang masih gagah dan ganteng kok" Guntur melirik ke arah Satriya menaikan alis kirinya.
"Yaudah paman Guntur pulang dulu"
"Hati - hati ya Bro!" Ayah Satriya membuka pintu untuk Guntur.

Continue Reading

You'll Also Like

1.3K 171 4
Deza tidak mengerti jalan pikir sang ayah, pria tua itu meminta restu darinya untuk menikah lagi. Jika saja Deza masih berusia belasan tahun, mungkin...
29.8K 1.7K 20
"Porsche maafkan aku karna tidak percaya padamu aku mohon jangan tinggal akan aku" kata kin menggenggam tangan Porsche sambil menahan air matanya yan...
444K 16.3K 30
[KAWASAN BUCIN TINGKAT TINGGI 🚫] "Lo cuma milik gue." Reagan Kanziro Adler seorang ketua dari komplotan geng besar yang menjunjung tinggi kekuasaan...
372K 33K 53
jatuh cinta dengan single mother? tentu itu adalah sesuatu hal yang biasa saja, tak ada yang salah dari mencintai single mother. namun, bagaimana jad...