Cinta Dalam Doa [End]

Oleh Malekanita

163K 6.8K 265

Karena pada dasarnya Cinta dalam doa adalah hal yang Indah, hanya saja kita perlu mengendalikan perasaan kita... Lebih Banyak

Pengajian bersama disekolah
Pesan darimu
Pacaran dan Hijrah
Astagfirullah
Ananda Rafifa Az-zahra Bashiel
Coretan Saya
Ana uhibbuka fillah
Perubahanmu
Perubahanmu 2
Pengenalan Tokoh
Hidup Baru
OSPEK
Rahasia-in dulu yah ..
Maafkan Fifa
Kak Bayu, mengertilah
Ada Apa Dengan Reno (AADR)?
Pulang untuk Pergi
Palestina
Cinta Dalam Doa
Kak, Amanat ini terlalu berat ..
After Married
2 Anugerah
Keluarga 4R
Raffa dan Rafania
Datang & Perginya Risa
Kepulangan Raffa
Ocehan Author
Gak ada Lo Gw
Dua Adzan dihari ini
Rafania Menghampiri
Si Kembar
Kembali pada keluarga 4R
Part Saran

Anak Siapa ?

3.9K 189 9
Oleh Malekanita

"Bukan gitu Ris, tapi aku bahkan gak " ucap Reno yang terpotong oleh suara batuk Rafifa yang menandakan dirinya telah sadarkan diri.

"Alhamdulillah Fa Lu udah sadar" Ucap Risa mengalihkan pembicaraannya dengan Reno dan duduk ditepi ranjang disamping Rafifa

Rafifa hanya tersenyum membalas sapaan sekaligus senyuman Risa.

"Masih mual?" Tanya Reno yang dibalas gelengan lemah oleh Rafifa

"Lu kalo sakit lagi bilang dong sama gw, biar gk sampe drop kaya gini, gw khawatir tau" Cerocos Risa sebagai tanda sayangnya pada Rafifa

"Iya Risa bawel, maaf ya"

"Sekarang lu mau apa? Biar gw ambilin" tutur Risa

"Aku mau tanya Ris" jawab Rafifa

"Yaelah, dimana coba gw harus beli tanya? Susah Fa, yang lain aja"

Rafifa mendelik mendengar candaan Risa "Ihh, ya kamu tinggal jawab jujur aja"

Risa yang masih tertawa melihat ekspresi Rafifa mulai menghentikan tawanya dan mendengar ucapan Rafifa "iya silahkan Fa"

Rafifa mencoba bangkit dari posisi tidurnya dan menjadi duduk bersender di punggung ranjang yang otomatis dibantu Risa "Aku sakit apa?" Tanya Rafifa dengan tatapan penuh tanya

"Nggk sakit kok" jawab Risa jujur

"Boong"

Risapun menyodorkan air minum dalam gelas kepada Rafifa yang diterimanya dengan senyum "Beneran, kamu hamil Fa"

"Uhuk uhuk" Rafifa sampai tersedak mendengar ucapan Risa yang sangat mengejutkannya

"Kamu jangan becanda ya Ris, gak lucu!" Tegas Rafifa kemudian menoleh kearah Reno

"Ren, Risa boongkan?" Tanya Rafifa

Betapa kecewanya Rafifa mendapatkan anggukan dari Reno padahal yang ia harapkan adalah gelengan pasti.

"Kamu bohong Ren, kamu langgar perjanjian kita!" Ucap Rafifa dengan nada yang cukup keras. Tak seperti biasanya yang terkesan lebih lembut pada semua orang namun kali ini ia seolah berada dipuncak amarahnya. Kehamilannya tentu akan menyenangkan baginya jika itu anak Refand, lelaki yang ia cintai. Tapi bagaimana dengan sekarang ayah dari anaknya adalah Reno. Rafifa tak mau itu. Sungguh.

"Nggk Fa, aku gak ngelanggar" Reno membela dirinya

"Kamu bohong Reno, kamu bohong" Ucapnya sambil menangis dan menenggelamkan wajahnya kedalam lipatan lutut yang kini ia peluk namun nada bicaranya mulai merendah.

Risa memeluk sahabatnya yang kembali terlihat rapuh itu dengan penuh Kasih sayang "Perjanjian apa Fa? Kamukan harusnya seneng bakalan punya anak"

Rafifa masih dalam posisinya sedangkan Risa memberi kode pada Reno agar Reno keluar dulu dan membiarkan dirinya dan Rafifa berbicara berdua. Reno yang faham dengan kode tersebut akhirnya keluar kamar tersebut. Risa terus membujuk Rafifa untuk bercerita padanya. Walaupun agak sedikit sulit namun Rafifa pun mau menceritakannya.

"Hah? Jadi kalian bikin perjanjian kalo lu bakal memberikan hak Mas Reno sebagai suami lo setelah 2 tahun menikah? Gitu?" Tanya Risa yang dibalas anggukan oleh Rafifa

"Ia dan Reno melanggarnya"

"Kalian gila ya, buat apa coba?"

"Kamu gak ngerti aja Ris, aku gak mau Kasih hak aku ke Reno secara terpaksa. Aku juga pengen mastiin kalo kak Refand bener bener udah meninggal" jelas Rafifa

Risa memberikan senyum miringnya "Haha! Emng lu yakin setelah 2 tahun lu bakalan ikhlas ? Lagian kurang bukti apa lagi coba? Jelas jelas jasad Reno udah dikirim kemarin lusa dan udah kita kuburin, lu stop ngigo deh Fa, lu itu harus belajar terima kenyataan kalo Refand itu udah gak ada"

"Sorry kalo omongan gw terlalu kasar. Gw cuma gak pengen lu terus menerus hidup dalam bayangan Fa, gw sayang sama lu" ujar Risa sambil memeluk Rafifa.

Dalam pelukannya Rafifa merasakan Kasih sayang Risa seperti dulu, tak ada yang berubah. Sungguh baik sahabatnya ini, ia bahkan tak mengurangi rasa kasihnya walaupun ia harus menahan sakitnya berbagi seorang suami pada sahabat dekatnya sendiri. Sedangkan Rafifa? Ia kini merasa malu pada dirinya sendiri, mengapa ia tak dapat setangguh Risa? Ia akan berubah, tak ingin terus seperti sekarang. Ia ingin hidup lebih dewasa dan menerima kenyataan.

"Maafin aku Ris" Ucap Rafifa

---

2 minggu kemudian..

Hubungan ketiganya kini mulai membaik, Rafifa mulai menerima dirinya kini adalah istri Reno. Ketiganya hidup rukun dalam satu rumah. Kandungan Risa menginjak 8 Bulan sedangkan kandungan Rafifa baru menginjak 2 Bulan. Kini Rafifa tak lagi berpakaian seperti dulu. Pakaiannya menjadi jauh lebih syar'i, memang berawal dari perintah Refand dalam surat wasiatnya namun didukung oleh keinginan Rafifa sendiri.

Kini ketiganya sedang menonton TV bersama sama.

"Aku ke kamar mandi dulu ya mas" ujar Risa sambil beranjak berdiri.

"Ati ati ya"

Kini tinggal tersisa Rafifa dan Reno di ruang TV tersebut. Tak ada percakapan antara keduanya, sama sama berpura-pura sibuk melihat tayangan yang kini ada dihadapannya demi menghilangkan kecanggungan tanpa komunikasi. Tapi tiba tiba keduanya berhadapan dan saling memanggil seolah akan ada yang diucapkan keduanya.

"Fa" panggil Reno

"Ren" panggil Rafifa dalam waktu yang bersamaan

"Kamu duluan" Ujar Reno

Rafifa menggeleng "Kamu aja yang duluan"

Reno menurutinya dan memulai pembicaraannya "Gini Fa, soal kehamilan kamu. Aku tau itu anak Refand, tapi kenapa kamu mau aku nikahi saat posisi kamu sedang hamil?"

"Kok kamu yakin banget ini anak kak Refand?"

"Karena aku bahkan gak pernah sedikitpun menyentuh kamu, siapa lagi kalau bukan Refand?" Ucapan Reno kali ini membuat fikirannya terbuka. Ia baru sadar bahwa anak yang dikandungnya adalah anak Refand bukan anak Reno, ada sedikit kelegaan dalam hatinya. Namun masih tetap ada yang mengganjal karena sesuatu belum tersampaikan kepada Reno.

"Aku mencintaimu" Ucap Reno tiba tiba yang membuat Rafifa tersadar dari fikirannya.

Rafifa hanya mengernyitkan dahinya merasa tak percaya dengan ucapan Reno. Bagaimana mungkin ia dapat mengucapkan itu pada Rafifa? Padahal mereka baru menikah beberapa minggu saja, itupun bukan berlandaskan Cinta. Tetapi mengapa Reno tak dapat menyatakan hal itu pada Risa? Istrinya yang telah Setia padanya bertahun-tahun lamanya.

"Aku mencintai kak Refand, maaf" balas Rafifa tanpa dapat diduga Reno

"Kamu? Kenapa gak..?" Tanya Reno yang tak selesai karena terpotong oleh ucapan Rafifa

"Kenapa gak bales ucapan kamu? Iya? Gimana rasanya Ren? Sakit? Itu yang Risa rasain, setiap dia bilang dia mencintaimu karena Allah, apa kamu pernah jawab?" Tutur Rafifa membuat Reno seolah terpojok.

"Kamu sengaja lakuin ini? Demi Risa? Atau bahkan dengan Risa?"

"Oh Nggk! Aku ngucapin spontan karena kespontanan kamu juga Ren" tegas Rafifa

Risa yang sedari tadi memang memperhatikan keduanya menitikkan air matanya. Sakit. Suaminya ternyata lebih mencintai sahabatnya dibandingkan dirinya yang sudah mati matian melupakan Rizal dan mencintainya hingga berhasil. Namun yang ia dapat adalah luka, kenapa harus seperti ini? Kenapa harus Rafifa yang Reno Cinta? Seburuk itukah Risa didepan Reno? Semua pertanyaan bermunculan dikepala Risa.

"Terus mau kamu sekarang apa? Aku ngucapin Ana uhibbuka fillah pada Risa? Iya?" Tanya Reno seolah mengintimidasi

"Aku mau cerai" ucap Rafifa yang membuat Reno terkejut begitupun dengan Risa

Melihat suasana makin tak terkendali Risa maju dan menengahi keduanya.

"Fa, istighfar. lu jagan buat keputusan pas lagi marah gini" ucap Risa

"Nggk Ris, aku lagi gak marah. Sejak kemarin kemarin aku emang mau bilang ini, tapi aku baru sempat bilang sekarang" Jawab Rafifa

"Aku gak akan ceraikan kamu, kamu itu amanah dari Refand Fa" Kini Reno ikut berbicara

Rafifa menghela nafasnya dan kembali menyampaikan argumennya "Kamu jangan jadiin amanah kak Refand sebagai alasan Ren, kak Refand itu nyuruh kamu jaga aku kan? Kamu kan bisa jaga aku sebagai sahabat, kaya dulu"

"Tapikan dia nyuruh aku nikahin kamu Fa"

"Kan udah sekarang, amanahnya udah kamu jalanin, sekarang aku mohon lepasin aku. Aku kepengen hidup tenang dulu, aku pengen hidup sendiri. Mengenang kak Refand sepenuh hati, aku mohon" pinta Rafifa

Risa memegang pundak Rafifa sehingga keduanya bertatapan "Rafifa, kamu jangan gegabah, kamu bahkan baru menikah beberapa minggu, kamu juga dalam posisi hamil, gak bisa kamu dicerai gitu aja"

"Aku hamil anak kak Refand Ris, jadi Reno gak ada halangan buat ceraikan aku" Jawab Rafifa

Risa mulai kehabisan akal dalam menghadapi Rafifa " Tapi Fa,.." ucapannya tak selesai karena terpotong oleh ucapan Reno yang tiba tiba dan terdengar nyaring

"Kalo itu mau kamu, Aku jatuhkan talak tiga ke kamu Anindya Rafifa Az-zahra Bashiel, Aku talak kamu dan silahkan pergi jika kamu mau" ucapnya dengan suara yang tak biasa. Rafifa dan Risa dapat mengartikan bahwa suaranya adalah bernada suara  kekecewaan.

Risa tercengang melihat suaminya itu, bagaimana mungkin ia menceraikan dan mengusir Rafifa hanya dengan sebuah ucapan talak.

"Makasih, aku pergi. Assalamualaikum" Rafifa pergi meninggalkan rumah Reno dan Risa tanpa membawa apapun kecuali baju yang melekat di badannya. Ia sengaja tak melakukannya karena kebanyakan Barangnya disana adalah pemberian Reno.
Rafifa menaiki sebuah taksi menuju kerumah lamanya saat dengan Refand dulu. Sesampainya disana ia segera membayar taksi tersebut, beruntung masih ada uang yang ia simpan di sakunya.
Ia memasuki rumah tersebut perlahan lahan, dilihatnya Foto dirinya juga Refand masih terpajang rapih fan bersih, tak ada kata yang mampu menggambarkan perasaan Rafifa saat ini selain Rindu.
Rafifa kemudian terus berjalan hingga sampai di Taman belakang rumahnya dan duduk disebuah gajebo.
Bayangannya saat bersama Refand kembali terulang.

Flashback on

Refand sudah duduk manis di sebuah gajebo yang ada di Taman belakang rumahnya tersebut sedangkan Rafifa menghampiri sang suami dengan langkah gontai.

"Kok lesu?" Tanya Refand begitu Rafifa duduk didepannya

"Besok aja ya kak" pinta Rafifa

Refand yang mulai mengerti apa penyebab Rafifa terlihat lesu hanya terkekeh melihatnya "sekarang, seadanya aja, dari kemarin lusa besok besok mulu"

"Tapi Fifa beneran belum hafal kak, besok deh janji"

"Sekarang aja. Ayo mulai" perintah Refand

"10 aja ya. Kalo Fifa gak hafal bantu yah" Rengek Rafifa masih dengan muka memelasnya

Refand menepuk nepuk pucuk kepala Rafifa dengan lembut "Iya, sekarang sehafalnya Fifa aja"

Ya, kali ini memang jadwalnya Refand mengecek sampai dimana hafalan Rafifa dan benar saja hafalan Rafifa mogok selama 3hari. Seharusnya sekarang Rafifa sudah di surat al-kahfi ayat 31 tapi berhubungan dengan hafalan Rafifa yang baru dimulai jadi baru sampai ayat 1.
Rafifa mulai membacakan ayat demi ayat surat al-kahfi ayat 1-10

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ

الْحَمْدُ لِلهِ الَّذِىٓ أَنزَلَ عَلَىٰ عَبْدِهِ الْكِتٰبَ وَلَمْ يَجْعَل لَّهُۥ عِوَجَا ۜ ﴿الكهف:١

قَيِّمًا لِّيُنذِرَ بَأْسًا شَدِيدًا مِّن لَّدُنْهُ وَيُبَشِّرَ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصّٰلِحٰتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا حَسَنًا ﴿الكهف:٢

مّٰكِثِينَ فِيهِ أَبَدًا ﴿الكهف:٣

وَيُنذِرَ الَّذِينَ قَالُوا۟ اتَّخَذَ اللهُ وَلَدًا ﴿الكهف:٤

مَّا لَهُم بِهِۦ مِنْ عِلْمٍ وَلَا لِءَابَآئِهِمْ ۚ كَبُرَتْ كَلِمَةً تَخْرُجُ مِنْ أَفْوٰهِهِمْ ۚ إِن يَقُولُونَ إِلَّا كَذِبًا ﴿الكهف:٥

فَلَعَلَّكَ بٰخِعٌ نَّفْسَكَ عَلَىٰٓ ءَاثٰرِهِمْ إِن لَّمْ يُؤْمِنُوا۟ بِهٰذَا الْحَدِيثِ أَسَفًا ﴿الكهف:٦

إِنَّا جَعَلْنَا مَا عَلَى الْأَرْضِ زِينَةً لَّهَا لِنَبْلُوَهُمْ أَيُّهُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ﴿الكهف:٧

وَإِنَّا لَجٰعِلُونَ مَا عَلَيْهَا صَعِيدًا جُرُزًا ﴿الكهف:٨

أَمْ حَسِبْتَ أَنَّ أَصْحٰبَ الْكَهْفِ وَالرَّقِيمِ كَانُوا۟ مِنْ ءَايٰتِنَا عَجَبًا ﴿الكهف:٩

إِذْ أَوَى الْفِتْيَةُ إِلَى الْكَهْفِ فَقَالُوا۟ رَبَّنَآ ءَاتِنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا ﴿الكهف:١۰

"Itu hafal" ucap Refand setelah Rafifa selesai membacanya

"Hehe iya yah, padahal tadi lupa lupa mulu" balas Rafifa sambil cengengesan

"Makanya jangan menyerah sebelum berperang Faa" jelas Refand sambil tersenyum pada Rafifa

"Iyaaa. Hadiahnya?" Pinta Rafifa sambil menyodorkan telapak tangannya meminta hadiah coklat kesukaan Rafifa yanh biasanya Refand berikan setiap bulannya.

Cup.. Refand malah mencium kening Rafifa membuat Rafifa speechless.

"Tuh, lebih manis dari coklat" ucapnya sambil tertawa

"Ih nyebelin"

"Ih cantik" balas Refand

"Apaan sih? Gaje"

Refand semakin tertarik untuk menggoda Rafifa yang kini membuat pipi Rafifa memerah "Cie baper"

"Ihh nggk, apaan sih? Udah ah Fifa mau nyuci buah dulu didalem"Balas Rafifa sebelum meninggalkan Refand

Setelah meninggalkan Refand cukup jauh Rafifa putar arah kembali pada Refand dengan mengendap-endap. Ia colek punggung Refand dengan telunjuknya yang membuat Refand menoleh kearahnya.

Dan, Cupp.. Rafifa membalasnya dengan mengecup pipi Refand

"Jangan baper, berat" ucap Rafifa sambil kemudian berlari meninggalkan Refand secara sungguhan. Refand mengejar Rafifa hingga kedalam rumah.

Flashback off

💐💐💐

Alhamdulillah selesai part ini..
Maafin ya kalo semakin menjadi kegajeannya..
Sudah saya tepati ya janji penerbitan part ini, plong dehh
Eit tapi belum selesai, masih ada beberapa lagi untuk kedepannya 😊 baca terus yaa.. voment juga..😁

Majalengka
Nita Nadya Febriyanti
14 maret 2018
11.50
(Kembali ditengah malam)😂

Salam buket bunga

💐💐💐

Lanjutkan Membaca

Kamu Akan Menyukai Ini

458K 38.4K 39
"1000 wanita cantik dapat dikalahkan oleh 1 wanita beruntung." Ishara Zaya Leonard, gadis 20 tahun yang memiliki paras cantik, rambut pirang dan yang...
63.1K 2.5K 29
Serpihan cinta Gus Al dan Ning Syafa yang berakhir abadi🌹 Sebuah perjanjian yang membuat dua insan di persatu kan dalam ikatan suci pernikahan, yang...
54.6K 6.6K 109
【 NOVEL TERJEMAHAN 】 ⚠️ CH1 - CH64 (DIEDIT). ⚠️ CH65 - CH108 (DALAM PROSES PENGEDITAN). Penulis: 云初棠 Status: Lengkap (108 chapter) Deskripsi: Xie Qin...
6.7M 476K 59
Apakah seorang anak Kiai harus bisa menjadi penerus kepemilikan pesantren? Ya. Namun, berbeda dengan seorang Haafiz Alif Faezan. Mahasiswa lulusan sa...