LAST LOVE (KYUNGSOO STORY)

By agl_paulina

14.1K 1.4K 77

Do Kyungsoo merasa dia adalah pria yang paling beruntung di dunia. Memiliki kekasih, keluarga serta teman yan... More

INTRO
PROLOG
1st
2nd
3rd
4th
5th
6th
7th
8th
9th
10th
11th
12th
13th
14th
16th
17th
18th
19th
20th

15th

805 79 13
By agl_paulina

Kyungsoo keluar dari kamar mandi dengan menggunakan handuk yang sudah melilit di pinggangnya. Ia membiarkan air yang masih menetes di rambutnya.

Kyungsoo berjalan dengan santai menuju lemarinya hendak mengambil pakaiannya.

Ia mengambilnya secara acak lalu memakainya satu per satu.

Saat Kyungsoo hendak mengancingkan kancing kemejanya yang terakhir, pergerakannya terhenti karena menyadari sesuatu.

Ia memakai kemeja yang diberikan oleh So Hyun padanya saat gadis itu secara tak sengaja menumpahkan minumannya pada bajunya.

Mengingat gadis itu, secara tak sadar ternyata Kyungsoo sudah mulai terbiasa berada di dekat So Hyun. Bahkan ia sudah mulai menaruh kepercayaannya dengan mudah pada gadis itu dengan cara menciumnya waktu itu.

Tunggu dulu! Menciumnya?!

Astaga apa yang ada dipikirannya saat itu hingga ia mencium gadis itu di depan umum?!

Kyungsoo merutuki dirinya sendiri di depan kaca full body miliknyanya. Ia mulai menyisir rambutnya dengan rapi lalu mengambil kunci mobilnya beserta laptop dan beberapa buku kedokteran miliknya, melupakan tentang bagaimana saat ia mencium So Hyun waktu itu.

Saat ia membuka pintu apartemennya, ia terkejut melihat sosok ayahnya yang sudah berdiri di hadapannya.

Kyungsoo menatap ayahnya tak suka. Saat ia hendak menutup pintunya kembali, sebuah suara berat menginterupsinya.

"Ikut denganku sekarang."

...

"Kenapa kau mengunjungiku? Bukankah kau mengatakan padaku bahwa aku telah bebas darimu dan eomma?"

"Apa salah jika seorang ayah mengunjungi anaknya?" tanya Jae Soon balik sambil menyesap tehnya.

Ia menaruh cangkir tehnya lalu meletakkan sekumpulan berkas di depan Kyungsoo "Terima itu."

Kyungsoo menatap berkas yang ada didepannya. Tanpa ia sentuh pun ia sudah tahu apa isi dan maksud dari ayahnya yang menyerahkan berkas-berkas itu.

"Harus berapa kali kukatakan padamu. Aku tak mau menjadi penerusmu." ujarnya datar.

Jae Soon yang mendengar hal itu pun menatap Kyungsoo dengan tajam "Kenapa kau sulit sekali untuk mengikuti permintaanku?"

"Kau bilang kenapa? Heh,"

Kyungsoo membuang wajahnya ke arah lain lalu menatap ayahnya dengan tatapan tajam serta senyumnya yang sinis sebelum bersuara kembali "Bukankah aku sudah mengatakannya padamu? Aku mengatakan bahwa aku bukan sepertimu yang mengerti tentang perbisnisan!"

"Aku hanyalah mahasiswa kedokteran. Dan aku masih terlalu muda untuk memegang sebagian perusahaanmu!"

"Dan tolong jangan samakan aku dengan hyung. Aku tak mau merebut apa yang seharusnya ia miliki."

Rahang Jae Soon mengeras. Rahangnya kaku untuk ia gerakan setelah mendengar penuturan dari putranya tersebut. Terlebih ia mendengar anak sulungnya keluar dari mulut Kyungsoo.

"Jangan sekali-sekali kau membawa nama kakakmu yang sudah mati itu di depanku!"

Kyungsoo menatap ayahnya tak percaya "Kau bilang apa?"

"Aku bilang jangan membawa nama kakakmu yang sudah mati di depanku."

Kyungsoo mengepalkan tangannya "Kenapa?"

"Kenapa aku tak boleh membawa nama hyung?!"

"Do Kyungsoo! Sadarlah! Ini sudah 4 tahun! Terima kenyataan jika kakakmu itu sudah mati!!"

"Ia sudah tiada!!"

Deg.

Tubuh Kyungsoo menegang saat mendengar kalimat terakhir dari ayahnya itu. Bagaimana bisa ayahnya mengatakan anaknya sudah tiada dengan mudah tanpa raut wajah yang terpukul?! Seolah-olah ayahnya tidak masalah jika kakaknya sudah tiada lagi.

Kyungsoo tersenyum kecut "Memang benar, ini sudah 4 tahun,"

"Tapi ini semua tak akan terjadi jika saja kau tak kembali dan meninggalkannya sendiri disana!!"

Brak!

Kyungsoo menggebrak meja yang ada didepannya cukup keras lalu berdiri dari tempatnya.

"YA, INI SEMUA KARENA MU!! HYUNG MATI KARENA KAU MENINGGALKANNYA DAN MENYERAHKANNYA PADA PSIKOPAT ITU!!"

"KAU SAMA SAJA DENGAN PSIKOPAT ITU!!"

Plak!

Wajah Kyungsoo berpaling ke kanan. Ia merasakan panas yang menjalar di pipinya akibat tamparan dari ayahnya barusan.

"JAGA UCAPANMU DO KYUNGSOO!!" bentak Jae Soon dengan suaranya yang berat. Jelas sekali dimatanya terlihat bahwa ia sangat marah terhadap putranya itu.

Kyungsoo menoleh dan tersenyum sinis "Memang kenyataannya seperti itu bukan?"

"Ia mati karena keputusanmu untuk kembali saat itu"

Jae Soon mengepalkan tangannya kuat. Emosinya mulai meledak.

Bugh!

"Jangan menuduh ayahmu dengan sembarangan Do Kyungsoo!!"

Bugh!

"Jika kau tak tau permasalahannya, lebih baik kau diam saja!!" lanjutnya dengan meninjunya sekali lagi hingga Kyungsoo jatuh tersungkur ke lantai. Membuat sudut bibirnya berdarah dan lebam.

Kyung-soo berusaha bangkit berdiri menatap ayahnya kembali "Kalau begitu, ayo beritahu aku permasalahannya agar aku tak menuduhmu lagi."

"Ayo beritahu aku!"

Jae Soon membuang pandangannya ke arah lain "Kau tak perlu tau itu."

Kyung-soo tertawa hambar "Whoah, apa kau menyembunyikan sesuatu dariku?"

Jae Soon hanya diam lalu berbalik hendak duduk kembali ke tempatnya

"Diam eh? Jadi benar kau menyembunyikan sesuatu dariku?"

Jae soon menghentikan langkahnya lalu membalas pertanyaan Kyungsoo tanpa berbalik "Lebih baik kau diam dan melaksanakan tugasmu untuk menjadi penerusnya seperti yang kukehendaki."

"Satu lagi, jangan sekali-sekali kau menyebutkan nama kakakmu didepanku. Aku tak mau membahas tentang nya yang sudah mati itu."

"Kau mengerti?"

...

Kyungsoo mengendarai mobil nya kencang sambil memukul stir mobilnya dengan kesal. Percakapannya bersama ayahnya pun masih terngiang-ngiang di kepalanya.

Sial!

Sekarang Kyungsoo meringis kesakitan akibat luka yang ada disudut bibirnya semakin parah. Jika saja pria tua itu bukan ayahnya, Kyungsoo pastikan ia akan mendaratkan pukulan nya pada wajah pria yang merupakan ayahnya itu.

Tiba-tiba ponselnya berdering. Ada panggilan masuk pada ponselnya. Ia melihat sederetan nomor yang tidak ia kenal.

Siapa?

Kyungsoo menggeser tombol hijau lalu menekan tombol speaker.

"Yeobeosseyo?"

"Apa kabar Do Kyungsoo? Apa kau menjalani hidupmu dengan tenang selama ini?"

Kyungsoo semakin menguatkan cengkramannya pada stir mobilnya. Ia benci mendengar suara berat ini lagi.

"Jangan banyak basa-basi. Cepat katakan apa yang kau inginkan!"

"Whoah, ada apa dengan nada bicaramu? Apa kau begitu benci padaku?"

"Heh, kau pun sudah tau jawabannya."

"Hihihi..... Benarkah? Tapi sebaiknya kau menarik lagi kata-katamu itu karena kau akan berterimakasih kepadaku, Do Kyungsoo."

Kyungsoo menaikkan alisnya sebelah. Sebuah pertanyaan besar muncul di pikirannya. Berterimakasih? Untuk apa?

"Apa maksud dari perkataan mu itu?"

"Hahaha..... Kau akan tahu sendiri. Tapi tidak sekarang. Aku menghubungi mu karena aku ingin menyampaikan padamu bahwa permainanku akan dimulai."

"Jadi persiapkan dirimu baik-baik karena mungkin kau yang pertama atau orang yang berada di dekatmu yang akan menyusul kakak kesayangan mu itu mati."

"Semoga kau beruntung, haha-----"

Tut.

Kyungsoo memutuskan sambungan sebelah pihak dan melempar dengan asal ponselnya ke kursi samping kemudinya.

Kyungsoo mengusap wajahnya gusar lalu memukul stir mobilnya kesal.

Siapa? Siapa pria yang membunuh kakaknya itu? Apa pria itu belum puas dengan kematian kakaknya? Apa alasannya hingga ia melakukan hal ini?

Apa pria itu sungguh-sungguh dengan perkataan nya barusan?

Kyungsoo mencengkeram kuat stirnya lalu menancapkan pedal gasnya menuju suatu tempat.

Ia memberhentikan mobilnya tepat pada sebuah gedung yang sudah lama tak ia kunjungi. Gedung tempat penyimpanan abu.

Langkah Kyungsoo terhenti ketika ia menemukan abu dengan nama yang ia cari. Sebuah foto seorang pria yang sedang tersenyum hangat terpajang rapi beserta dengan beberapa lembar foto yang menampilkan pria itu merangkul sambil tertawa bersama Kyungsoo.

Do Hyun Sook
30 Januari 2014

Kyungsoo memasukkan kedua tangannya pada saku celananya lalu tersenyum miring "Apa kabar Hyung? Sudah lama sekali bukan? Apa kau baik-baik saja disana?"

"Kurasa tidak. Bagaimana kau akan baik-baik saja jika orang yang membunuhmu saja belum ditemukan?" Kyungsoo tersenyum getir.

"Tapi tenang saja Hyung. Aku akan mencari cara agar aku menemukan pria itu dan membalaskan dendam mu itu."

"Bagaimana pun caranya."

...

So Hyun berlarian dengan perasaan yang cemas. Matanya ia edarkan ke seluruh sudut bar itu. Ia mencari seorang pria yang berhasil membuatnya cemas setelah menerima panggilan dari seorang pria asing yang menelepon nya menggunakan ponsel pria yang dicarinya itu.

"Yeobeosseyo? Apa kau mengenal pria yang bernama Do Kyungsoo?"

"Jika iya, bisakah kau menjemput nya sekarang? Sepertinya ia mabuk berat."

Begitulah yang dikatakan pria asing itu padanya lewat pembicaraan singkat mereka yang berhasil membuat So Hyun cemas. Ia takut terjadi apa-apa pada Kyungsoo.

Langkahnya terhenti saat seseorang menepuk pundaknya dari belakang.

"Maaf, apa nona yang bernama So Hyun?"

"Ya"

Pria asing itu bernafas lega 

"Syukurlah kau datang lebih cepat dari yang kukira."

"Dimana dia?"

Pria itu menunjuk kursi sebelah kanannya "Dia ada disana."

So Hyun berjalan menuju sebuah kursi yang ditunjuk oleh pria asing itu. Ia terkejut saat melihat Kyungsoo yang sudah tertidur.

Pria itu terlihat sangat kacau. Apa yang telah terjadi padanya?

So Hyun bisa mencium aroma alkohol yang begitu kuat dari tubuh pria itu. Ia melihat ada 3 botol Soju yang sudah kosong.

Ia menghabiskan nya sendiri?

"Dia sudah mabuk dari 3 jam yang lalu. Aku merasa khawatir saat dia ingin meminum botol keempat nya. Jadi aku menghubungi secara acak nama-nama yang ada pada kontaknya tapi tak ada satu pun yang menjawab kecuali kau." Jelas pria asing tadi pada So Hyun.

So Hyun tersenyum lalu membungkukkan badannya "Terima kasih maaf sudah merepotkan mu."

"Tidak apa-apa. Ayo, aku akan membantu mu membawanya." Ajak pria itu sambil memapah Kyungsoo yang diikuti oleh So Hyun dari belakang.

"Sekali lagi terima kasih. Maaf sudah membuatmu kerepotan." Ucap So Hyun setelah memasukkan Kyungsoo kedalam mobil.

Pria itu tersenyum "Ya sama-sama. Tidak apa-apa."

Saat So Hyun hendak masuk ke dalam mobil, ia tersentak karena ada yang menahan lengannya "Apa kau bisa mengendarainya sendiri?"

So Hyun diam terkejut karena wajah pria itu terlalu dekat "Y- ya, a-aku bisa sen..diri."

Perlahan-lahan pria itu melepas cekalannya dan tersenyum manis "Baiklah, hati-hati di jalan."

"Y-ya permisi." Dan setelahnya So Hyun melaju meninggalkan tempat itu.

Senyum manis dari pria asing tersebut perlahan memudar digantikan oleh senyum misterius nya. Ia berbalik dan berlari kecil menuju mobilnya.

Ia mengikuti setiap jalan yang dilalui oleh So Hyun dari belakang.

Tiba-tiba ponselnya berdering. Ia mengangkat nya dalam mode speaker.

"Apa kau mengikuti mereka dari belakang?"

"Ya, sekarang aku tepat di belakang mereka."

"Hahaha kerja bagus. Sekarang tabrak saja mereka dari belakang. Tapi ingat, jangan sampai mereka mati karena aku hanya ingin memberinya peringatan saja. Kau mengerti Huang Zi Tao?"

"Heh, aku mengerti tuan. Lagipula aku tak rela membunuh mereka terlalu cepat. Aku masih ingin menyiksanya secara perlahan seperti keinginan tuan."

"Dan gadis yang bersama dengan Kyungsoo itu, seperti nya gadis itu adalah kekasih nya. Kau tahu? Dia sangat cantik."

"Lalu, apa yang ingin kau lakukan dengan gadis itu?"

"Tentu saja untuk kesenangan ku sendiri. Aku ingin bermain sedikit dengannya sebelum membunuh nya juga. Bukankah itu akan membuat hati Kyungsoo hancur?"

"Kau benar-benar kejam Tao. Tidak sia-sia aku membayar mu. Hahaha..."

" Lakukan sesuka hati mu saja. Yang penting aku bisa melihat anak dari pria kurang ajar itu mati. Kau mengerti?"

"Mengerti tuan." Jawab Tao singkat lalu memutuskan sambungan nya.

Tao mempercepat laju mobilnya mendekati mobil yang dikendarai oleh So Hyun. Bersiap-siap untuk menabraknya dari belakang.

"Heh, kena kau."

Ckittt

Brak!

*
*
*
*
*
*
*
*
*
TBC

Gimana-gimana? Tao kejam ternyata saudara-saudara :v

Don't forget to comment jusseyo!! ^_^

Makasih yang udh mau baca smpe sini. .

Aku mau kasih tau aja ke kalian, cerita ini akan lanjut sampai final. Tapi aku ga bisa janji ya buat rajin updatenya soalnya aku juga punya kesibukkan sendiri di dunia nyata. Let me take some example : "sekolah :v"

Tapi tenang aja kalau misalnya aku udah lama ga update kayak gini, aku bakalan update 2x atau 3x kok

See you!!

Hug&kiss
Xoxo:*

Continue Reading

You'll Also Like

199K 9.8K 32
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
93.6K 14.3K 19
Yang publik ketahui, kedua pemimpin perusahaan ini sudah menjadi musuh bebuyutan selama bertahun-tahun lamanya, bahkan sebelum orang tua mereka pensi...
492K 49.3K 38
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...
338K 28.1K 39
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...