INGAT TYPO DIMANA-MANA
HAPPY READING...
"kami tidak peduli!! Yang pasti nyawa dibayar nyawa" ucap Larry dengan nada mengerikan
"Sytttt!" Larry langsung melemparkan bilah pisau kearah kesembilan penjaga nona Stina tadi
"awas!!!" teriak Steny, dengan segera mereka langsung menghindar secepat mungkin
"kalian harus mati!!!" ucap Larry dengan seringaian yang begitu kejam, dia kembali melemparkan bilah pisau, tetapi anehnya bilah pisau itu tidak mengenai sasaran sama sekali. Steny memejamkan matanya dan segera mencari koordinat letak teman-temanya berada
"dapat!" ucap Steny, dengan segera teman-temanya langsung menghilang
"kemana mereka pergi?" tanya Derran yang kebingungan
"Syttt" mereka semua langsung berada dibelakang Steny
"apa kalian tidak apa-apa?" tanya Steny dengan wajah memperhatinkan
"hanya sedikit terluka, terkecuali Antha" ucap Lezzy, Steny langsung melihat Antha
"Antha!" ucap panik Steny yang segera pergi kearah Antha, dia melihat Antha berlumuran darah dari atas kepala sampai kakinya
"Srett! Sreet!!" Steny merobek jubah yang ada disampingnya
"kenapa kamu penuh dengan luka?" tanya Steny yangmasih panik
"apakah ini benar-benar kau?" tanya Antha pelan, tetapi Steny diam saja karena dia sedang mengikat luka Antha agar tidak banyak darah yang keluar
"apakah ini benar-benar kau?" tanya Antha dengan menyentuh pipi Steny, sontak Stenypun sadar
"tentu saja, ini aku, bagaimana bisa aku meninggalkanmu" ucap Steny sambil tersenyum
"tunggu sebentar!" ucap Steny sambil melihat luka Antha dengan kacamata hologramnya
"scan!" ucap Steny, dengan segera sinar dari kacamata hologram itu langsung menscan tubuh Antha
"untungnya tidak ada luka yang fatal" ucap Steny agak tenang. tiba-tiba rumput tipis langsung merambat ke tubuh Antha
"apa ini?" tanya Steny agak kaget, dia melihat rumput itu bersinar berwarna kuning kehijauan, dia langsung menatap kearah lainnya dan ternyata semuanya pun sama, dia langsung menatap orang yang berdiri
"Lily!" ucap Steny melihat Lily sedang mengangkat tangannya
"hai Putri Steny!" ucap Lily sambil ternsenyum
"terimakasih banyak" ucap Steny, Lily pun hanya tersenyum. Di arah lain kesembilan penjaga itu sedang waspada akan serangan dari Larry. Steny terlihat bingung, karena dia kurang tahu akan permasalahannya
"dengarkanlah!! Kami tidak terkendali saat itu, maka dari itu kami tidak mengingat hal apapun!" ucap nona Sully
"benar! Kami tidak terkendali karena ada seseorang mengeluarkan energinya yang begitu banyak" ucap tuan Jack
"apa maksud kalian??" tanya Larry
"kami membuat kesalahan, kami membuat eksperimen yang membuat mata berkemampuan kami menjadi bertambah kuat" ucap tuan Siu meyakinkan
"ha! Eksperimen agar mata bertambah kuat? jelas sekali itu tidak bisa, karena aku telah mencobanya" ucap Ferry
"aku tidak percaya!!" ucap Larry tegas
"percayalah! Eksperimen itulah yang menyebabkan kami tidak terkendali" ucap nona Alice
"tidak ada gunanya aku percaya kepada kalian!!!" ucap Larry
"Srtttt!!"
"A'"
"hah!!!" ucap Steny tidak percaya, ketika para penjaga ibunya itu terbunuh secara bersama
"kakak!!!" teriak nona Grace
"bughh! Bugh! Bugh!" kesembiilan penjaga itu langsung terjatuh kebawah dengan bilah pisau yang menusuk dari belakang tepat pada jantungnya
"kakak!" ucap nona Grace dengan nona Alice dipangkuannya
"kakak! Jangan tinggalkan aku!!" ucap nona Grace sambil menangis
"Grace, jagalah Putri Steny untuk Planet Zaverius" ucap nona Grace denga mulut yang mengalir darah
"aku akan menjaganya kakak!" ucap nona Grace
"tolonglah! Jangan tinggalkan aku!!" ucap nona Grace yang terus menangis
"tolong, bawa tubuh kami ke planet Zaverius" ucap nona Sully dengan nada tidak kuat
"maafkan aku, mungkin ini sudah takdir Grace" ucap nona Grace dan seketika tubuh nona Grace langsung lemas, matanya menatap keatas dengan hidung yang kini tidak bernafas
"kakak!!!" teriak nona Grace.
"dia akan selalu berada disampingmu nona" ucap Zeffina tiba-tiba
"sedangkan yang lainnya akan pergi ke Planet Zaverius" ucap Zeffina lagi, tiba-tiba nona Grace menunduk
"kenapa kau!! membunuh kakakku!!!" teriak nona Grace kearah Larry dengan tangannya yang menunjuk
"apa kau bilang?!! Kakakmu dan teman-temannya lah yang telah membunuh orang tuaku!" ucap Larry tegas
"ini semua salahku" ucap Steny menunduk, semua orang langsung menatapnya
"andaikan saja aku tidak lahir, mungkin ini tidak akan terjadi" ucap Steny yang beranjak berdiri
"tidak! Ini bukan salahmu!!" ucap Lily menentang
"tidak Lily, kenapa ibuku harus melahirkanku, jika akhirnya membuat semua orang kehilangan nyawa begitu saja" ucap Steny sambil meneteskan air mata
"apa maksudmu?" tanya Larry
"seharusnya aku mati, tidak ada gunanya hidupku jika hanya untuk menghilangkan nyawa orang lain" ucap Steny lagi
"tidak! kamu hidup karena kamu mempunyai tugas penting Putri" ucap nona Grace
"Putri? Hahahahaha" tawa Larry, Derran dan Ferry
"Putri dari mana, Putri keras kepala?!! Hahahah" ucap Larry
"diam kalian! Kalian tidak tahu siapa dia!!" ucap Lezzy marah
"jika memang dia seorang Putri? Lalu mana Istananya? Apakah gedung AEA hancur itu?! Hahahahaha" ucap Larry lagi
"jangan bicara seperti itu!!" ucap nona Grace bangkit
"jangan banyak bicara kau!!" ucap Larry tegas
"sryttt" kumpulan pedang langsung berada di sekitar Larry, pedang itu menunjuk kearah Steny dan nona Grace
"lebih baik, kalian pergi saja dari dunia ini!!" ucap Larry
"Syttttt!" pedang itu langsung pergi kearah Steny dan nona Grace, nona Grace langsung menutup matanya, sedangkan Steny hanya menatap pedang yang berjumlah 50 itu dan
"syt, syt, syt, syt" pedang-pedang itu langsung hancur dan menjadi kunang-kunang Cyan
"kemampuan apa itu??" tanya Derran tidak percaya
"itu hanya kemampuan biasa!" ucap Larry marah karena serangannya tidak berhasil
"haa!!" teriak Larry seketika itu senjata kembali datang, ribuan senjata datang dengan cepat. Larry langsung mengangkat tangannya dan mengibaskannya, dengan segera senjata itu langsung menuju Steny dan teman-temannya. Teman-teman Steny langsung bersiap-siap menghadang senjata itu, walaupun keadaannya belum pulih
"bersiap!" ucap nona Grace, tiba-tiba
"syutt, syutt, syutt, syutt, syutt"ribuan pedang itu langsung menghilang dalam sekejap. Larry yang melihatnya begitu bingung
"kemana perginya?" tanya Ferry yang sama halnya dengan Larry
"syutt, syutt, syutt, syutt, syutt" tiba-tiba pedang itu muncul kembali, hanya saja pedang itu kini berganti arah, pedang itu mengarah kearah Larry dan kedua saudaranya itu
"bagaimana bisa?!!!" ucap kaget Larry
"aku tidak akan membiarkanmu, melukai teman-temanku!!" ucap Steny
"Syuttttttt!" pedang itu langsung mengarah dengan cepat kearah Larry
"sial!!" ucap Derran, dengan cepat dia membuat pelindung tetapi, setibanya pedang itu sudah dekat dengan mereka bertiga, pedang itu kembali hilang
"hyatttt!" Steny langsung menyerang ketiga orang itu
"pugh, pugh, pugh, pugh" mereka semua saling menyerang tanpa senjata
"aku akan membantunya!" ucap nona Grace, tetapi
"tughh!" ketika nona Grace menuju kearah Steny tubuhnya tertahan sesuatu
"apa ini?" tanya nona Grace
"sepertinya Putri Steny yang membuatnya" ucap Lezzy
"untuk apa?"
SEKIAN DAN TERIMAKASIH
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENTARNYA