taekook; (un)wanted girl

lyanarch

171K 14.8K 747

gs | taehyung ft. jungkook "Ada luka yang tak perlu kamu tahu, bahwa ia ada." un·want·ed (adjective) not or... Еще

Prolog
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 31
Chapter 32

Chapter 30

3.5K 320 36
lyanarch

Berhari-hari berlalu. Setiap hari, Jungkook selalu bersama Taehyung. Park Jinyoung tidak mempermasalahkan. Tapi, Jungkook masih belum mengingat semuanya, gadis itu pun juga masih tinggal dengan Jinyoung.

Setiap pagi, Taehyung pasti datang ke kediaman Jinyoung untuk mengajak Jungkook sarapan. Lalu meminta si cantik menemaninya mengerjakan beberapa tugas yang terbengkalai. Setelahnya, pergi kemana, bahkan kencan dadakan pun bisa terjadi.

"Sudah?"

Seperti saat ini, Jungkook mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaan Taehyung. Cafe depan Kim Groups menjadi pilihan tempat breakfast. Waffle dengan toping coklat serta tiga lembar pancake dengan sirup maple terdengar enak dimakan saat musim gugur pertama datang.

Sang writers menulis pesanan dengan senyum ramah. Lalu permisi sebentar membuat pesanan mereka. Meninggalkan keheningan sejenak sebelum pertanyaan Jungkook mengawali percakapan.

"Kau sering kesini untuk sarapan ya?" tanyanya dengan memiringkan sedikit kepalanya.

Taehyung menaikkan sebelah alisnya, lalu tersenyum menggoda, "Kenapa memang?"

Jungkook mulai gugup kini, niatnya hanya bertanya, tapi melihat Kim Taehyung yang entah kenapa hari ini begitu tampan, membuatnya sering salah tingkah sendiri.

"Tidak. Hanya bertanya saja" pipinya memerah dengan sendirinya.

Taehyung tertawa melihatnya, "Hei, pipimu memerah. Aigo neomu kyeopta" telunjuknya menusuk-nusuk pipi Jungkook sambil memekik.

Seperti anak kecil yang baru saja dibelikan permen oleh ibunya, membuat Jungkook semakin malu. Malah kini mukanya memerah hingga telinga. Beruntung, pelayan cafe tengah mengantarkan pesanan mereka. Mencoba menghilangkan rasa gugup yang setiap saat datang bila bersama pemuda Kim itu.

Beberapa menit hening, karena keduanya terlalu larut dalam menikmati pesanan mereka untuk menu breakfast hari ini.

"Eum.. Taehyung?"

Yang dipanggil menoleh. Melihat ekspresi yang tak terbaca dari si cantik.

"Ya?"

"Boleh tanya sesuatu?"

"Silahkan"

Jungkook menarik nafas. Mencoba menghilangkan gugup yang sedari tadi mendera karena tatapan mata tajam bak elang milik pemuda tampan di depannya.

"Siapa aku?"

Kim Taehyung mengernyit. Tidak mengerti maksud pertanyaan si cantik di depannya.

"Kau pasti lama mengenalku. Kau tahu bukan, aku mengalami amnesia? Aku ingin kau menjelaskan tentang diriku, terserah dari mana saja. Karena ini begitu sakit, saat melihat bayang-bayangmu menghampiri benakku" Jungkook mencoba menjelaskan maksud dari perkataannya. Setelahnya menunduk diakhir kalimat.

"Yakin ingin mengetahuinya?" Taehyung mencoba memastikan. Takut bila nanti tiba-tiba Jungkook kesakitan seperti kemarin.

Jungkook mengangguk mantap. Ia ingin cepat sembuh. Dalam artian; cepat mengetahui seluruh masa lalunya. Yah, meski ada masa dimana yang begitu, kau tahu lah.

"Aku akan menjelaskan sedikit-sedikit. Tapi, jangan memotong oke?"

"Baiklah"

Taehyung menarik nafas sebentar. Memutar otak, darimana dulu ia harus menjelaskan.

"Nama aslimu, Jeon Jungkook" penjelasan yang bagus. Dimulai dari fakta terkecil dahulu, sebelum semua terkuak.

"Kamu putri tunggal Jeon Sehun dan Jeon Luhan, adik dari Jeon Hoseok. Lahir di Busan, satu September sembilan belas sembilan tujuh. Pendidikan S2 dari Harvard University dan S4 dari Swiss Federal Institute Of Technology Zurich"

Jungkook masih mendengarkan. Bahkan piringnya digeser kesamping dan menumpukan dagunya dengan punggung tangan.

"Dulu, saat SMA, kita teman. Bersama Irene noona, kita biasa kemana-mana selalu bersama. Hingga, waktu itu tiba. Aku memintamu menjadikan kekasihku. Kamu menerimaku. Sampai pada saat dimana kamu mengetes kesetiaanku dengan pergi ke Amerika sekalian melanjutkan kuliah. Aku menghancurkan semuanya, semua janji kita. Irene noona pun menjelaskan semua. Semua yang aku tak tahu, namun aku tak percaya. Hingga kamu kembali. Namun dengan derai airmata karena melihat kekasih baruku saat itu—"

"Kau tidak merindukanku, Tae?"

Taehyung hanya diam. Jantungnya berdegup kencang mendengar suara itu kembali membelai telinganya. Ingin ia menjawab, tapi entah kenapa kata-kata yang telah terangkai berhenti diujung lidahnya. Kegugupannya semakin tinggi kala orang itu mendekati dirinya.

"K- kenapa kau kesini?" tanya Taehyung yang dibalas senyum manis oleh orang itu.

"Because of you. Don't you miss me? Seperti aku merindukanmu"

"Akh.."

Pekikan sakit terdengar lagi. Jungkook memegang kuat kedua sisi kepalanya. Sebuah memory datang lagi. Namun tidak seperti biasa. Jika biasanya kenangan manis yang muncul, kali ini berbeda.

🍂🍂🍂

Di Seoul sore hari untuk hari ini sepertinya sejuk. Mengingat daun musim gugur untuk pertama kali dalam tahun ini jatuh. Terlebih udara yang begitu menusuk tulang. Kim Baekhyun berjalan sendiri diatas trotoar kota terbesar di Korea Selatan itu. Dengan tas plastik yabg ditenteng ditangan kirinya.

Tujuannya, pergi ke Kim Groups. Bukankah ada mobil yang siap mengantarkannya kemana pun ia mau? Mengingat padatnya aktifitas lalu lintas di Seoul, lebih baik bila jalan kaki bukan? Toh tidak terlalu jauh dari mansion.

"Aduh, dinginnya"

Nyonya Kim mengeratkan mantelnya. Melindungi tubuhnya dari suhu yang dingin hari ini.

"EOMMA BAEK!!"

Teriakan tiba-tiba terdengar dari sebrang sana, saat nyonya Kim berjalan menyebrang jalan. Nyonya Kim merasa tubuhnya terdorong dan terdengar bunyi brak dari arah jalan.

Jalanan ramai secara tiba-tiba. Banyak orang-orang yang mengerubungi tempat yang hampir ditengah jalan. Banyk pula bisik-bisik wanita disana yang mengatakan kata ‘kasihan’.

Lalu, berdiri dari tersungkurnya, sembari menahan perih dikening. Berjalan mendekat kearah kerumunan itu. Matanya reflek membulat.

"JUNGKOOK!!" teriaknya.

Disitu, Jungkook dengan kesadaran yang tipis serta darah yang keluar dari mana-mana, tersenyum lembut kearah Kim Baekhyun yang kini sudah memangkunya.

"Te- rima k- kas- sih"

Jungkook berusaha berucap walau terbata. Sebelum kumpulan potongan-potongan memory menghampiri kepalanya dan gelap melanda. Kepalanya tertengok kearah kiri, kesadarannya hilang.

"PANGGILKAN AMBULANCE!"

Baekhyun berteriak pada orang-orang yang ada disana, dengan airmata yang mengalir deras dipipinya.

"Jungkook, bertahanlah sayang!"


~Coming Soon~

Up lagi, eaa. Fast gk?
Update sebelum masuk kelas, gila. Hari ini UAS pertama.

Masuk jam 10 ruang 8, argh moga nanti bisa 🙏🙏

Bye, vomment jan lupa!!

Продолжить чтение

Вам также понравится

Diary Nikah Muda ZEFMON

Любовные романы

16.9M 749K 43
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...
My Husband Is Actor. 🎧📖🧿

Любовные романы

4.9M 183K 39
Akibat perjodohan gila yang sudah direncakan oleh kedua orang tua, membuat dean dan alea terjerat status menjadi pasangan suami dan istri. Bisa menik...
945K 141K 48
Awalnya Cherry tidak berniat demikian. Tapi akhirnya, dia melakukannya. Menjebak Darren Alfa Angkasa, yang semula hanya Cherry niat untuk menolong sa...
One shot Gxg iamsecretgirly

Любовные романы

376K 2K 16
Warning ⚠️ 18+ gak suka gak usah baca jangan salpak gxg! Mature! Masturbasi! Gak usah report! Awas buat basah dan ketagihan.