TYPO DIMANA-MANA
"apakah kalian baik-baik saja?" tanya Steny kepada Lily dan Zeffina yang baru sadar.
"ouhh" rintih Lily sambil memegang kepalanya
"aku tidak apa-apa" ucap datar Zeffina
"aku hanya merasa sedikit pusing" ucap Lily
"oh ya perasanku tadi ada dua orang yang menunggu disini" ucap Lily
"apakah kamu menanyakan Bryan dan Steve?" tanya Steny sambil tersenyum
"Bryan?" tanya Lily
"Steve?" tanya Zeffina
"tadi mereka menunggu kalian disini" ucap Steny
"dan aku rasa mereka menyukai kalian" ucap Steny sambil tersenyum, dan seketika itu pun Lily dan Zeffina langsung menutup selimut mereka dan berguling-guling di kasur
"hei ada apa dengan kalian?" tanya Steny heran
"hahahahaha apa kalian percaya apa yang aku katakan?" tanya Steny sambil tersenyum
"aku tadi berbohong" bisik Steny dan langsung keluar kamar dan
"Steny!!!!!" teriak Lily dan Zeffina marah, sedangkan Steny yang diluar pintu masih tertawa sambil memegang perutnya, dan tiba-tiba dia mendengar seseorang berteriak
"hei kalian!! Berhenti!" ucap seseorang berteriak
"Antha? Ada apa dengannya" gumamnya
"cepat berhenti!!" ucap Antha yang masih mengejar Bryan dan Steve
"berhenti!!" ucap Steny memberhentikan Bryan dan Steve
"Steny tolong kami" ucap Bryan denga nafas tidak beraturan
"tolong kami" ucap Steve juga, ketika Antha semakin mendekat mereka berdua langsung berlindung di belakang Steny
"keluarlah!" ucap Antha yang masih marah
"kenapa dengamu?" tanya Steny kepada Antha
"cepat pergilah, jangan ikut campur!" ucap tegas Antha
"dia sedang PMS" bisik seseorang di belakang Steny
"PMS?" ucap Steny heran
"Bryan! Steve!" ucap marah Antha
"aku kira wanita saja yang bisa PMS, ternyata si Antha dengan rank pertama juga bisa PMS" ucap Steny sambil tersenyum dan Antha pun semakin marah
"apa kamu mau aku pukul lagi!" ancam Steny dan Antha tiba-tiba diam tidak berkutik
"baiklah, aku mau kedalam! Lily dan Zeffina sudah siuman" ucap Steny yang langsung beranjak masuk lagi kedalam
"benarkah?! Bolehkan aku ikut masuk juga?" tanya Bryan agak malu
"sebentar! Akan ku tanyakan terlebih dahulu" ucap Steny yang langsung kembali kedalam kamar RS itu
"apa kalian masih marah?" tanya Steny sambil tersenyum
"sedikit" ucap Lily
"oh ya! Aku punya kejutan untuk kalian" ucap Steny sambil tersenyum
"kejutan apa?" tanya Zeffina heran
"sebentar" ucap Steny yang kembali membuka pintu
"Bryan! Steve! Ayo masuk! Antha! Apa kamu mau ikut juga?" ucap Steny dan Antha pun ikut masuk juga, ketika di dalam
"apa!!!" ucap kompak Lily dan Zeffina dengan pipi memerah dan langsung kembali menyelimuti seluruh tubuhnya.
"hei kenapa lagi dengan kalian?" tanya Steny ketika melihat Lily dan Zeffina yang membungkus dirinya dengan selimut
"apakah kamu sudah baikan?" tanya lembut Bryan ke Lily, di dalam selimutnya jantung Lily berdegup kencang.
"mmm, aku ti-ti-dakk a- apa apa" ucap gugup Lily
"kenapa kamu menutup wajahmu?" tanya Bryan
"tidak, aku hanya merasa kedinginan" ucap Lily, dan Steny pun langsung mengecek udaranya dan dia langsung
"hahahahahaha" tertawa Steny, didalam Selimut Lily, dia ingin sekali memukul Steny.
Tidak terasa mereka berenam berada di kamar itu dan hari sudah malam.
"Lily kamu kan masih sedikit pusing, sebaiknya kamu menginap disini saja" ucap Bryan
"aku takut sendirian" ucap manja Lily
"aku yang akan menemainya" ucap Zeffina
"apa kamu tidak keberatan Steny, jika kamu tidur sendiri?" tanya Lily
"aku tidak apa-apa, memang benar kamu masih belum sehat, jadi sebaiknya kamu menginap disini" ucap Steny
"pasti dia ditemani oleh hantu" ucap Antha
"apa kamu ingin menakutiku?" tanya Steny sambil tersenyum
"bisa saja kan, jika kamu tidur sendiri kamu akan ditemani oleh hantu" ucap lagi Antha
"Zeffina, bisakah kamu meminta roh orang yang meninggal disini untuk menemani Antha" ucap Steny sambil tersenyum devil
"hei! Apa yang kamu lakukan!!" ucap kaget Antha
"bukankah kamu ingin ditemani?" tanya Steny kepada Antha
"baiklah, tadi aku hanya bercanda" ucap Antha sambil menggaruk rambutnya
"aku pergi dulu, dan kalian jangan berlama-lama disini, Lily dan Zeffina ingin beristirahat" ucap Steny beranjak pergi , ketika dia membuka pintu
"terutama untuk pria yang PMS" ucap Steny yang langsung pergi, sedangkan wajah Antha kembali memerah dan seketika itu
"ayo cepat keluar!" perintah Antha sambil menarik telinga Bryan dan Steve
"ouh" rintih Bryan dan Steve
"selamat malam" ucap Steve yang telinganya masih ditarik
"selamat malam juga" balas Zeffina sambil tersenyum, dan saat mereka bertiga ada diluar Antha menjitak kepala Bryan dan Steve, karena dia dipermalukan oleh Steny.
"ayo cepat kita kembali ke kamar!" ucap Antha yang masih sedikit marah
"baiklah" ucap kompak Bryan dan Steve yang memegangi kepalanya karena di jitak oleh Antha
"ternyata Steny cantik juga" gumam Antha
"apakah aku tidak salah dengar?" ucap Bryan
"dengar apa?!" tanya kaget Antha
"dengar-tukk" Bryan kembali di jitak kepalanya
"aku tidak dengar apa-apa kok" ucap Bryan dengan menunduk
Steny' POV
Hari ini aku merasa bahagia, di perebutkan oleh lawan padahal aku yang memilih, dan akhirnya pertarungan ku ditunda, dan tadi aku bisa memukul si pria merah Antha itu, akhirnya...
Hari ini hari apa ya? Oh ya aku lupa aku kesini saat hari Senin berarti hari ini hari selasa, hampir saja aku melupakan waktu bahkan hari, padahal dulu aku tidak pernah melupakannya, apakah ini efek sekolah di AEA, huhhhh.....
"hooaaa, lelah sekali aku hari ini" ucapku, dengan segera aku masuk lift dan entah tombol nomor berapa yang aku tekan yang pasti lift ini turun.
"ting" suara pintu lift terbuka entah apa yang merasuki tubuhku dan aku segera keluar dari lift, dan saat aku buka mataku
"astaga! Dimana aku?" tanyaku sendiri, kini aku berada di sebuah ruangan serba putih dan didepan mataku terdepat sebuah pintu bertuliskan danger
"tempat apa ini?" tanyaku lagi, dengan cepat aku mengecek dilantai berapa aku berada, saat aku lihat di lift hanya bertuliskan -9
"hahhh!!" kagetku
"memangnya ada berapa lantai di AEA?" tanyaku tidak percaya, bayangkan saja lantai atas terdapat 50 lantai dan sekarang aku berada di lantai -9 berarti ada di ruang bawah tanah
"ruang bawah tanahkan seharusnya hanya sampai -5 lalu kenapa ada lantai -5, aku yakin ini adalah lantai yang disembunyikan" ucapku
"ada kamera pengawas" ucapku dan langsung mengeluarkan sebuah laser yang dapat membuat kamera menjadi error, dengan segera aku memasuki sebuah pintu yang bertulisakan danger itu.
"aneh sekali!" ucapku melihat tempat ini ada beberapa tabung tertidur yang terbuat dari kaca, saat aku melihat lebih dekat dan
"Astaga!!!" kagetku
DI CHAPTER IN SEDANG ADA BENIH-BENIH CINTA LHO...
DAN JUGA RUANGAN RAHASIA BAWAH TANAH
TAHU KAN?
OF COURSE
JANGAN LUPA VOMENTNYA
VOTE DAN KOMENNYA