"Selamat malam juga" ucapku yang langsung masuk kamar, sedangkan mereka masih menonton monitor yang menampakan sebuah film.
"akan ku buat senjata yang lebih keren lagi" gumamku dan langsung menyalakan laptopku, jujur saja aku memiliki begitu banyak program yang aku buat sendiri, contohnya saja saat kejadian Seeker dan Chaser yang mengejarku walaupun aku kalah tetapi aku bahagia ternyata aku bisa membuat mereka kewalahan, (tersenyum devil)
Keesokan harinya
Cahaya matahari menyelinap masuk melalui jendela kamarku.
"tenyata sudah pagi" gumamku sambil meregangkan tanganku
"apa mereka berdua sudah bangun?" tanyaku sambil membuka mataku lebar-lebar
"Steny bangun!!" panggil Lily yang berada di kamar tengah
"Zeffina bangun!!" panggil lagi Lily
"tumben sekali dia bangun pagi, biasanya dia yang paling siang" gumamku sambil menguap
"hari ini hari pertama kita belajar di Amazing Eyes Academy" ucap Lily bahagia yang terdengar suara dia yang sedang mandi, dengan cepat aku pun langsung pergi ke kamar mandi.
"apa kalian sudah selesai?" tanya Lily yang sudah ada diruangan tengah
"pastinya" ucapku yang keluar dari kamar, dan disusul dengan Zeffina yang sama denganku.
"apa kita harus pergi sarapan?" tanyaku agak malas
"tentu saja, kalau tidak sarapan nanti kamu bisa kelaparan di kelas militer" ucap Lily
"itu benar" ucap Zeffina
"tapi aku lebih suka dengan pelajaran akademik" ucapku
"ya tentu saja, orang jenius seperti kamu pasti lebih suka belajar daripada bertarung" ucap Lily
"itu benar" ucap Zeffina
"ya sudah kalau begitu kita langsung saja pergi keruang makan" ajakku
"ayo!" ucap Lily dan kami pun langsung beranjak pergi, tidak lupa aku membawa laptop kesayanganku.
Tidak lama kami sudah sampai di ruang makan dan segera mengambil tempat duduk, karena tempat duduk sudah terpenuhi oleh para murid hanya ada tersisa satu meja.
"tersisa satu meja" ucap Lily
"ayo duduk" ucapku dan kami pun memesan makanan untuk sarapan pagi ini, aku memilih roti panggang dengan selai blueberry, Lily memilih fried chicken dan Zeffina dengan omlette.
Tiba-tiba ada seseorang datang bukan seseorang tetapi tiga orang.
"lahap sekali" ucapnya dengan nada mengejek
"hmm" respon Lily
"seragam yang indah, dari mana kamu mendapatkannya?" tanya seseorang yang kukenal dan ternyata itu adalah Stella dengan kedua temannya.
"dari lemariku" jawabku singkat
"ohhh, apa ini?" tanyanya dengan menyenggol laptopku yang ada dimeja
"heii! apa yang kamu lakukan" ucapku dan langsung berdiri
"aku tidak melakukan apa-apa, lagi pula laptop ini sudah ketinggalan jaman di AEA" ucapnya dengan mata melotot
"ini milikku dan kamu tidak punya hak tentang hal ini" ucapku
"tidak ada gunannya" ucapnya dan langsung beranjak pergi
"dasar tidak tahu malu! Menggangu kita" ucapku dengan wajah kesal
"padahal kita tidak membuat masalah apa-apa" ucap Lily
"betul" ucap Zeffina, dan tiba-tiba ada seseorang datang kearah kami
"heii, selamat pagi" sapanya
"selamat pagi juga" jawab kami kompak kepada seseorang yang ternyata itu adalah Luna
"apakah kalian membuat masalah?" tanya Luna
"masalah? Masalah apa?" tanya Lily
"apakah kalian tahu siapa yang datang tadi?" tanya Luna dengan nada rendah
"dia Stella kan? Orang yang ada di rank ketiga itu" ucapku
"betul, dan dia adalah orang yang paling ditakuti di akademi ini" ucap Luna
"benarkah! Tetapi aku tidak takut" ucapku tersenyum
"memang, tetapi kalian harus hati-hati dia begitu banyak akal untuk mencelakai orang lain" ucap Luna
"baiklah, terimakasih untuk informasinya" ucapku sambil tersenyum tetapi didalam hatiku aku sangat sangat berani untuk bersaing dengannya
"apakah kamu tidak ingin bergabung duduk bersama kami?" tawar Lily
"tidak terimakasih, aku takut banyak yang membicarakanku" jawabnya
"maksudmu?" tanya Zeffina
"apakah kalian tidak lihat, kalau murid lain membicarakan kalian" ucap Luna
"membicarakan kami!" ucap kaget ku
"ya, kalian kan Three Uniqe si jenius, si baik hati dan si misterius" ucap Luna
"julukan itu ya?" tanya Zeffina
"hmmm" ucap Luna tersenyum
"maaf aku pergi duluan, sebentar lagi pelajaran kelas Politik sudah dimulai" ucap Luna
"Ok, sampai nanti" ucapku dan dia langsung beranjak pergi, tidak lama setelah itu
"tenggg" suara bell berbunyi
"sudah masuk! Ayo kita pergi ke kelas" ucap Lily
"ayo!" ucapku dan Zeffina, kami langsung pergi ke lift dan segera pergi ke kelas militer, tidak lama kami sudah sampai di kelas militer yang begitu luasnya.
"apakah ini kelas militer?" tanya Lily tidak percaya
"tentu saja" ucap seseorang yang ternyata itu Bryan
"kalian akan duduk dimana? Mari bergabung dengan kami" ajak tawaran Bryan
"untuk apa kamu mengajak mereka" ucap Antha tidak senang
"tidak terimakasih, kami akan duduk disana saja" ucapku dan langsung mengajak pergi Lily dan Steny
"kenapa kamu menolak tawaran itu?" tanya kecewa Lily
"aku tidak suka dengan si mata merah itu" ucapku kesal
"hati-hati nanti kata tidak suka menjadi suka lhoo" goda Zeffina
"benarkah! Lucu sekali" ucapku kesal
"ayo kita duduk" ajakku dan kami bertiga duduk di bagian tengah, tidak lama setelah itu seseorang datang di balik pintu depan.
"selamat pagi" sapanya
"pagi tuan!" jawab serentak semua orang
"Steny, Lily dan Zeffina mohon kedepan kalian harus memilih senjata pendamping kalian" ucap pria itu, kami bertiga kedepan dan murid lain begitu serius melihat kami, apalagi melihat seragamku yang agak berbeda dengan yang lainnya.
"pilihlah senjata yang akan kalian gunakan, kalian bisa memakai banyak senjata tetapi kalian harus memiliki skill" ucapnya
"ini adalah rekomendasi untuk kalian, Antha menggunakan dua pedang prof Ariad, Siren menggunakan pedang Prof pedang besar prof Darka, dan Stella menggunakan Pedang Tembakan, kalian bisa memilih itu ataupun kalian bisa memilih dari yang lain" ucap Pria itu
"aku memilih sarung tangan dan kaki multi fungsi prof Ryuzaki" ucap Lily
"aku memilih tongkat devil prof Ryuzaki" ucap Zeffina
"Aku memilih techno date prof Denta" ucapku tetapi
"hahahahahahaha" ucap semua orang tertawa begitupun dengan pria tadi
"apakah kamu yakin" ucap pria itu
"seratus persen yakin bahkan jika bisa 1000 yakin" ucapku kesal
"baiklah, tunggu sebentar" ucapnya sambil menekan sesuatu dan keluarlah tiga bola
"ini senjata kalian, dan aku lupa memperkenalkan diriku aku Rhito guru militer disini" ucapnya dengan cepat aku mengambilnya dan menekannya, keluarlah sebuah alat microphone yang terhubung dengan earphone dan sebuah kacamata hologram serta jam multifungsi.
"keren" ucap Zeffina yang senjatanya sebuah tongkat dengan ujung sabit yang sama persis dengan tongkat malaikat maut
"aku bisa mengobati orang lain dengan ini" ucap senang Lily
"bolehkah aku berkomtar?" tanyaku
"silakan" ucap tuan Rhito
"senjata ini belum sempurna, tetapi aku menyukainya" ucapku senang
"apakah kamu ingin menggantinya?" tanya tuan Rhito
"tidak terimakasih, aku bisa menyempurnakannya" ucapku tersenyum
"baiklah, bersiap-siaplah aku ingin mengetahui skill kalian" ucap Tuan Rhito
"hari ini?!"ucap kaget Lily
HELLO
SORRY YA
NEXT NYA LAMA
AKIBAT TUGAS STORYBOARD DAN PERSIAPAN PRAKERIN
TOLONG DI MAKLUMIN YA...
OKE DISINI
TOKOH ANTAGONISNYA SUDAH TAHU KAN?
KIRA-KIRA SENJATA PILIHAN STENY KEREN GAK YA?
OKE JANGAN LUPA VOMENTNYA
VOTE DAN KOMEN
THANKS