The Ascension Of The Wreis (A...

By roronoa123zoro

1.1K 483 207

Ada 5 klan yang menjadi penopang dan pembangun Kabanelia, yaitu Wreis, rattle, phantom, drakos, dan Analis. ... More

Prolog
FIRST CHAPTER Part 1: Black Market
Part 2: Flashback
Part 3: Rhodes Wild
Part 4:the bartender
Part 5: unwanted Memory
Biography?? Yes, indeed
Part 6
SECOND CHAPTER Part 8:Nightmare bagian 1
Part 9 : Nightmare bagian kedua
Part 10:grateful

Part 7: Suspicious

15 4 0
By roronoa123zoro


Vote Sebelum membaca yahhh. Hargai sang penulis. Thanks
******************************

Previous~~

Sebelum Rei menjawab, Rohn berkata duluan ,"Skult melihat potensimu yang hebat dalam bertarung maupun menggunakan senjata. Barang yang kau dapat juga kebanyakan berkualitas tinggi. Lagipula, si anak malapetaka tidak boleh terus terusan berada di peringkat terbawah bukan? Atau dia akan kehilangan keganasannya. Sebenarnya Skult ingin menyarankan 'boss' untuk menaikkan pangkatmu."

Rei memucat "J-jadi..itu artinya?!"

*******************************
Start chapter~~

Rei memucat "J-jadi..itu artinya?!"

Rohn tersenyum lebar

"Ya! Itu artinya mungkin sebentar lagi kau akan menjadi squad leader!"

Rei tidak tahu entah dia harus senang atau sedih.

Kalau dia naik pangkat, seluruh 'rencananya' bisa hancur.

Rei menghembus napas frustasi.

"Beritahu aku tentang misi ini."

"Yang akan menjelaskan semuanya adalah pimpinan Skult sendiri."

Tiba-tiba Rei mengingat perkataan Rohn 3 bulan yang lalu.

Rohn menceritakan ambisinya tentang menjadi salah satu dari 5 pemimpin.

"Aku akan menjadi seorang pemimpin suatu hari nanti agar aku bisa mengetahui jati diri sang pencipta organisasi yang selalu aku kagumi," begitulah katanya.

Selama 2 setengah bulan, ia selalu bepergian entah kemana, berniat mencari artifek langka hingga ke ujung dunia.

Sampai akhirnya ia menyerah, perjalanannya tidak membuahkan hasil.

Alih-alih artifek yang didapat, ia justru babak belur karena bertemu beberapa hewan ganas sepanjang jalan.

Setelah perjalanan sia-sia tersebut, ia kembali melakukan kebiasaan lamanya ; minum bir dan begadang.

Rei mengira kali ini ia sudah benar-benar menyerah, tapi siapa sangka Rohn kembali mendapatkan semangatnya hanya dalam waktu seminggu.

"Tepatnya dimana...pertemuan itu berlangsung?", tanya Rei dengan nada menyelidik.

"Matahari ungu jatuh dari langit. Kau akan datang kan? Beritahu aku kau akan datang!"

Rohn tampak berkeringat.

Maklum, jika Rei sampai tidak datang, dia bisa dimarahi habis-habisan oleh Skult.

Rei merasa tidak enak.

Berhubung yang memintanya adalah salah satu pimpinan dan bukan 'boss' sendiri, dia bebas memilih untuk datang atau tidak.

Pangkat atau gajinya tidak akan turun jika dia tidak muncul di pertemuan besok.

"..Aku akan memikirkannya. Jika setuju aku akan langsung datang ke pertemuan tersebut, atau tidak sama sekali. Jangan berharap banyak dari pria malas sepertiku," Rei menyudahi pembicaraan dan berjalan kembali ke dalam bar.

Saat badannya melewati Rohn, ia dapat mendengar pria itu bergumam ,"Aku mengandalkanmu."

Nadanya antara kecewa dan berharap, membuat Rei sungguh merasa tidak enak.

Begitu kembali di dalam bar, pikirannya yang kacau hilang begitu saja digantikan kebingungan hebat.

Rei melebarkan matanya kaget.

Bagaimana tidak? Bar yang tadinya seperti kapal pecah bekas pelanggan kini kembali seperti baru.

Benedict terlihat sedang memegang papan bertuliskan 'close' .

Alih alih bertanya bagaimana dia bisa membereskan bar ini cepat sekali dia bertanya hal lain,"Bar ini.. cepat sekali tutupnya?"

Benedict menatap Rei tepat di mata ,"Aku ada urusan sebentar lagi, maka dari itu bar ini kututup lebih awal."

Rei menatap Ben curiga, mancari tanda kebohongan.

Nihil.

Wajahnya benar-benar serius.

Entah dia yang pintar berbohong atau dia berkata yang sebenarnya.

"Dimana sisa kembalianku Ben? Kau bilang kau akan memberikannya saat bar tutup."

"Ada diatas konter."

Rei membalikkan badannya, berjalan ke arah konter untuk mengambil sisa uang.

Saat itu juga, mata Rei tidak sengaja menangkap sebuah amplop cokelat berbentuk persegi tidak jauh dari pintu belakang bar.

Amplop itu terkesan kumal dan kelihatan sengaja ditinggalkan disana.

Banyak jejak kaki tercetak di bagian luarnya menyatakan banyak orang yang baru saja menginjakkan kakinya disana. Rei maju beberapa langkah dalam diam lantas mengambilnya sambil meniup debu yang menutupi seluruh permukaan amplop tersebut.

Mata Rei melebar melihat nama Rohn Reynason di bagian paling bawah.

Tulisannya memang kecil dan tidak jelas, namun kalau kau cukup jeli kau akan menemukan tulisan "kepunyaan pribadi : Rohn Reynason".

Rei berpikir untuk mengembalikannya, tapi kemudian dia berubah pikiran. Rohn mungkin sudah pergi sekarang.

Tangan Rei menjelajahi isi amplop dan menarik sebuah buku keluar namun tidak sepenuhnya sehingga hanya judulnya yang dapat terlihat.

"Hey Ben - "

Mulutnya setengah terbuka untuk memanggil Benedict namun kemudian tertutup kembali.

Judul buku ini yang membuatnya kaget.

Masa jatuhnya kerajaan (the kingdom's downfall), judul buku yang selalu dicarinya selama bertahun-tahun.

Ditulis oleh Drew Hugh sendiri, raja kedua yang pernah memerintah Kabanelia.

Ia juga bisa dibilang sebagai alasan jatuhnya klan Wreis.

Tapi mengapa Rohn bisa mempunyai buku ini?,

pikiran itu tiba-tiba muncul di benaknya.

Dia kemudian baru teringat bahwa Rohn pernah berkata ,"Aku pernah memimpin suatu pasukan kecil dalam misi mengambil artifek berharga milik kerajaan. Tapi dibanding itu semua, aku lebih menyukai sastra daripada sekedar benda mati yang memiliki warna dan bersinar bak matahari."

Barangkali buku ini adalah salah satu sastra yang dicurinya.

Dari apa yang Rei dengar, isi buku ciptaan raja tersebut meliputi keturunan kerajaan, daftar pemimpin klan, para menteri maupun bangsawan, semua hal tentang kerajaan pada masa Drew Hugh masih memerintah ada dalam buku ini. Pria Alanis itu buru-buru memasukkan amplop penting beserta bukunya ke dalam saku.

Ukurannya bahkan tidak sebesar buku tulis sehingga buku itu dapat masuk dengan mudahnya. Rei berniat membacanya ketika pulang kembali.

Oleh karena itu ia berlagak barusan tidak ada hal yang terjadi.

Ia berusaha sebaik-baiknya bersikap normal.

Perhatiannya kembali berpusat pada si bartender berkumis.

Benedict masih sibuk memasang tanda 'close' sembari beberapa kali melirik jam.

Untung dia tidak melihat.

Ngomong-ngomong soal jam...

Astaga jam berapa ini?

Tubuhnya berkeringat dingin.

Dengan hati-hati ditengoknya jam dinding - berbentuk lingkaran dengan gambar bir di tengahnya - yang ada di belakang konter.

Jantungnya berdegub kencang.

Tanpa berkata apa-apa, ia langsung berlari keluar dari bar dengan kecepatan tinggi.

"Hei! Mau kemana kau?!" teriak Benedict.

Namun tentu saja sekarang sudah terlambat bagi dirinya untuk berteriak.

Rei sudah berada jauh di depan.

Menerobos jalan dengan kecepatan yang tidak masuk akal.

Cepat cepat cepat!!!!, Rei terus bergumam dalam hati, berharap semoga tidak ada seorang di rumah utama Alanis yang melihatnya.

Continue Reading

You'll Also Like

280K 23.2K 27
โ€ขโ€ขAlethea Andhira Gadis cantik yang memiliki kehidupan sederhana. Sosoknya yang cantik tidak membuatnya memiliki banyak teman karena status sosialnya...
1.4M 75.1K 74
[๐‡๐š๐ซ๐š๐ฉ ๐Ÿ๐จ๐ฅ๐ฅ๐จ๐ฐ ๐ฌ๐ž๐›๐ž๐ฅ๐ฎ๐ฆ ๐ฆ๐ž๐ฆ๐›๐š๐œ๐š] [๐‚๐ž๐ซ๐ข๐ญ๐š ๐ญ๐ข๐๐š๐ค ๐ฆ๐ž๐ง๐ ๐š๐ง๐๐ฎ๐ง๐  ๐›๐ข๐›๐ข๐ญ-๐›๐ข๐›๐ข๐ญ ๐ฉ๐ž๐ฅ๐š๐ค๐จ๐ซ] [๐“๐ž๐ซ๐...
1M 55.4K 38
Menjadi istri dari protagonis pria kedua? Bahkan memiliki anak dengannya? ________ Risa namanya, seorang gadis yang suka mengkhayal memasuki dunia N...
599K 17.9K 22
Judul Sebelumnya : My Cold Husband Selena Azaerin, itulah namanya, walau dirinya bekerja sebagai agen intelijen negara, dia tak pernah kehilangan sif...