Lisa & Kevin

By raniaxn

77.6K 3.5K 14

Mengisahkan diary cinta antara Lisa dan Kevin. Keduanya punya sifat berbeda namun saling melengkapi. Seperti... More

PRAKATA
1 [ Lisa & Kevin ]
2 [ Lisa & Kevin ]
3 [ Lisa & Kevin ]
4 [ Lisa & Kevin ]
5 [ Lisa & Kevin ]
6 [ Lisa & Kevin ]
7 [ Lisa & Kevin ]
8 [ Lisa & Kevin ]
9 [ Lisa & Kevin ]
10 [ Lisa & Kevin ]
11 [ Lisa & Kevin ]
12 [ Lisa & Kevin ]
13 [ Lisa & Kevin ]
14 [ Lisa & Kevin ]
15 [ Lisa & Kevin ]
16 [ Lisa & Kevin ]
17 [ Lisa & Kevin ]
18 [ Lisa & Kevin ]
19 [ Lisa & Kevin ]
20 [ Lisa & Kevin ]
21 [ Lisa & Kevin ]
22 [ Lisa & Kevin ]
23 [ Lisa & Kevin ]
24 [ Lisa & Kevin ]
25 [ Lisa & Kevin ]
26 [ Lisa & Kevin ]
28 [ Lisa & Kevin ]
29 [ Lisa & Kevin ]
30 END [ Lisa & Kevin ]
EXTRA PART
SORRY.
NEW STORY!!!

27 [ Lisa & Kevin ]

1.8K 95 0
By raniaxn


Lisa menatap Kevin dari jendela dalam mobil Putri. Lelaki itu tersenyum dan sedikit melambaikan tangan padanya. Lisa membalasnya dengan senyum kecil sebelum ia pergi.

Putri dan Flora yang duduk dibelakang sedari tadi menatap Lisa tanpa henti. Ia sedang meneliti sambil menduga-duga apa yang telah terjadi pada Lisa dan Kevin.

Lisa yang merasa dirinya diperhatikan langsung menatap kebelakang.

"Apa?"

"Jutek banget anjir!!" celetuk Putri.

"Tauk!! Sama Kevin aja tadi saling melambai-lambai kayak anak TK!" sahut Flora.

Lisa memejamkan matanya, mencoba bersabar dengan kedua temannya ini.

"Langsung ajalah!"

"Okeh!" setuju Putri semangat.

"Lo balikan sama Kevin?"

Lisa menatap Putri dan Flora bergantian, ia bingung harus menjawab apa.

"Bener, kan?...." tukas Flora. "Ngaku aja kek!"

Lisa mendecak pelan. "Gue ga balikan,"

"DEMI?!" ucap Putri dan Flora tinggi. Membuat Lisa sedikit terkejut juga supir yang mengendarai mobil menatap mereka dari kaca spion tengah.

"YA AMPUN.. PUTRI! FLORA!"

"Bisa ga sih lo pada biasa aja!" omel Lisa.

"Ya abis.. Sumpah ya, tuh cowok maunya apa sih! Ngajakin balikan kagak, ngegantungin iya!" kesal Putri.

"Ngegantungin? Emang ngegantungin gimana, Put?" tanya Flora polos.

"Lo pikir cowok yang ngasih perhatian berlebih tapi ga ngajak balikan namanya bukan ngegantungin?" jelas Putri. "Apalagi Kevin kan tau Lisa masih suka dia!"

Flora mangut-mangut. Sedangkan Lisa? Diam-diam menjadi pendengar yang baik. Putri kalo udah ngomel emang susah diselak. Mulutnya tuh lancar banget kayak tol jagorawi.

"Ngasih harepan tau ga!" lanjut Putri mengomel.

"Bukan.. Lo salah," sanggah Lisa sebelum Putri semakin jauh.

"Maksudnya, Lis?" tanya Flora.

"Kevin ngajak gue balikan kok..."

"Seriusss?.. Truss..?" Flora mendekati wajahnya kebelakang kursi Lisa dengan semangat.

Putri yang tak percaya hanya menunggu kelanjutan ucapan Lisa.

"M..mm.. Gue belum siap."

"Lah? Kenapa?"

Flora dan Putri sedikit kecewa. Ia tahu Lisa pasti ingin balikan dengan Kevin. Tapi pasti ada alasan tersendiri kenapa Lisa menahannya.

"Gue....."

"Lisa..." Kevin menatap Lisa lebih serius kali ini.

"Kevin cinta."

Begitu mengucapkan hal itu, Kevin langsung menarik Lisa kedalam dadanya, kepelukan hangat.

Lisa yang awalnya hanya terisak kini melepaskan tangisnya begitu mendengar bisikan Kevin tepat ditelinganya.

"Percaya ataupun tidak yang harus tetap kau lakukan adalah mempercayaiku,"

Lisa masih menangis sebelum akhirnya membalas.

"Aku selalu mempercayaimu, tapi bolehkah beri aku waktu untuk menyembuhkan luka ini,"

Lisa merasakan anggukan diatas kepalanya. Tangisnya semakin menjadi setelahnya.

"Gue butuh waktu buat ngembaliin semuanya," lanjut Lisa.

"Gue pingin mikirin dulu, keputusan mana yang tepat. Begitu juga Kevin,"

"Gue pingin dia balikan sama gue murni.."

"Entah itu murni karena cintanya ke gue, ataupun murni dari hatinya ketika dia ngajakin gue balikan."

Flora menatap Lisa sendu, begitu juga Putri. Putri sedikit merasa malu karena sebelumnya ia sudah memaki Kevin didepan Lisa.

***

Percikan air dingin membangunkan Lisa dari tidur nyenyaknya. Erangan dari bibirnya sebagai pelampiasan kepada seseorang yang berani memutuskan mimpi indahnya.

"Bangun elah!"

Seruan itu membuat Lisa semakin kesal. Ia menarik selimut hingga keatas kepalanya.

Merasa ikut sebal, adiknya Lisa menarik selimut itu kasar lalu mengguyur sisa air dingin dari gelasnya.

"REINA!"

Lisa langsung terduduk dan mengelap dinginnya air yang mengenai wajahnya.

"Makanya bangun! Mau sekolah ga?"

Lisa menatap Reina kesal lalu beralih ke jam dinding.

Matanya melebar. Lisa bergegas bangkit untuk mandi. Sepertinya pagi ini ia terpaksa mandi ala capung.

Kok capung? Iya, pernah liat kan capung kalo ada air gimana. Kena air sedikit lalu terbang lagi.

Istilahnya sih begitu ya. Asal cebar-cebur aja, yang penting basah.

***

"Kamu ga sekolah?" tanya Mama Lisa yang melihat Lisa dengan pakaian rumahannya.

Papa Lisa bahkan sudah menghentikan makannya. Sedangkan Reina hanya mencibir tak jelas.

"Apa yang mau dikejar, orang udah telat banget, belum lagi perjalanannya."

Lisa mengambil dua helai roti lalu diolesinya dengan selai strawberry.

"Trus gimana.."

"Ya ga gimana-mana, tinggal bilang izin sakit," Lisa mengendikkan bahunya malas.

"Maksud Mama, itu Kevin gimana?"

Seketika tangan Lisa yang sebelumnya mendorong roti itu kedalam mulutnya terhenti.

"Khhee-vhhin?" Mamanya mengangguk.

"Iya. Ngomong-ngo-"

"Kevinnya masih ada?" tanya Lisa begitu roti yang sebelumnya berada dimulutnya telah lenyap.

Mama, Papa serta adiknya hanya diam bersama.

"Kok diem? Masih ada ga?" Lisa kini menatap adiknya. Mencoba untuk mendapatkan jawaban yang ia harap sesuai dengan harapannya.

Lisa langsung bangkit dan berlari kecil kedepan begitu mendapat anggukan dari Reina.

***

Sepertinya setelah ini Lisa harus pergi ke spesialis jantung, karena tiap kali ia melihat Kevin, jantungnya selalu berdegup tidak karuan.

Dengan langkah pelan Lisa mendekati Kevin yang sedang bermain ponsel diatas motornya.

Kevin menyadari Lisa ketika gadis itu berdehem pelan.

"Hai," sapanya.

Lisa mengangguk dengan senyum ragu-ragu.

"Kamu ga sekolah?" tanya Kevin yang baru menyadari pakaian yang digunakan Lisa.

"Udah telat," pelan Lisa dengan memandang ke bawah.

Kevin tersenyum. Ia begitu merindukan wanita kecilnya ini.

"Trus gimana?"

"Apanya?" tanya Lisa tak paham.

Kevin mengarah kemotornya.

"Kevin bela-belain bangun pagi biar bisa jemput,"

Lisa meremas rok rumahannya. Bingung ingin bersikap seperti apa. Hubungan mereka yang masih diambang membuatnya canggung.

"Kenapa ga bilang mau jemput?"

Kevin berpikir sejenak.

"Mau aja..."

"Siapa tau.. Kevin bisa dapet jawabannya,"

Tubuh Lisa menegang. Ini baru sehari. Tapi Kevin sudah berusaha untuk mendapatkannya. Apa dia sudah memikirkan matang-matang?

"Hati gue selalu sama. Ga akan pernah berubah,"

30 April 2017

Continue Reading

You'll Also Like

1.6M 115K 47
Aneta Almeera. Seorang penulis novel terkenal yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwanya...
ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

5.7M 319K 36
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
6.9M 291K 59
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...
1.5K 204 151
✨𝓪 𝓝𝓮𝔀 𝓛𝓲𝓯𝓮 𝓯𝓸𝓻 𝓣𝓱𝓮 𝓕𝓾𝓽𝓾𝓻𝓮✨ ~𝑀𝑜𝑡𝑖𝑣𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑑𝑒𝑑𝑖𝑘𝑎𝑠𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘𝑘𝑢 𝑑𝑎𝑛 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘𝑚𝑢~ 𝐼𝑛𝑔𝑎�...