Lisa & Kevin

נכתב על ידי raniaxn

77.6K 3.5K 14

Mengisahkan diary cinta antara Lisa dan Kevin. Keduanya punya sifat berbeda namun saling melengkapi. Seperti... עוד

PRAKATA
1 [ Lisa & Kevin ]
2 [ Lisa & Kevin ]
3 [ Lisa & Kevin ]
4 [ Lisa & Kevin ]
5 [ Lisa & Kevin ]
6 [ Lisa & Kevin ]
7 [ Lisa & Kevin ]
8 [ Lisa & Kevin ]
9 [ Lisa & Kevin ]
10 [ Lisa & Kevin ]
12 [ Lisa & Kevin ]
13 [ Lisa & Kevin ]
14 [ Lisa & Kevin ]
15 [ Lisa & Kevin ]
16 [ Lisa & Kevin ]
17 [ Lisa & Kevin ]
18 [ Lisa & Kevin ]
19 [ Lisa & Kevin ]
20 [ Lisa & Kevin ]
21 [ Lisa & Kevin ]
22 [ Lisa & Kevin ]
23 [ Lisa & Kevin ]
24 [ Lisa & Kevin ]
25 [ Lisa & Kevin ]
26 [ Lisa & Kevin ]
27 [ Lisa & Kevin ]
28 [ Lisa & Kevin ]
29 [ Lisa & Kevin ]
30 END [ Lisa & Kevin ]
EXTRA PART
SORRY.
NEW STORY!!!

11 [ Lisa & Kevin ]

2.1K 104 0
נכתב על ידי raniaxn


Kevin berjalan bersama teman-temannya ke arah kantin. Hari ini tidak tahu kenapa kantin tidak begitu ramai seperti biasanya. Begitu melihat teman-temannya berlomba ke arah penjual mie ayam, Kevin hanya memilih duduk didepan meja tukang mie ayam itu.

"Lo ga beli mie ayam, Vin?" ucap Wawan yang berada ditukang mie ayam. Lebih tepatnya, didepan dia.

"Ntaran." setelah mengucapkan itu Kevin mengedarkan matanya keseluruh tempat. Yang terakhir ditangkapnya adalah perkumpulan anak cowo yang duduk dipojok. Mereka semua adalah sekelompok cowok yang sekelas dengan Lisa. Padahal ia kira Lisa tidak kekantin karena kelasnya memilih untuk memundurkan jam istirahatnya. Tapi, tidak.

"Nih," Deki menyodorkan mangkuk yang berisi mie ayam pada Kevin.

"Lah kan gue bilang nanti," protes Kevin.

Deki mendelik sebal. "Kebanyakan protes hidup lo! Dipesenin protes, kalo ga dipesenin trus bel protes juga. Mau lo apa!" Kevin hanya bisa cengengesan mendapat omel dari Deki.

"Durhaka bego lo ngomelin Kevin. Dimarahin Lisa Frozen mampus lo. Lo juga Vin, mau aja ditindas. Lo sama Deki juga cakepan lo!" ucap Wawan yang datang bersama yang lain.

"Apa urusannya dodol!" ucap Deki tidak terima.

Kevin hanya bisa bersabar dengan teman-temannya yang kelamaan jomblo itu.

"Kevin!" ucap seseorang dari belakang juga menepuk pundak Kevin.

Kevin menoleh kesamping. Dilihatnya Mila yang sudah duduk disampingnya. Kevin menanggapinya hanya dengan senyuman, karena mulutnya yang penuh dengan makanan.

***

"Lah kok berhen-" Putri menatap kemana arah mata Lisa pergi. Kevin sedang tersenyum pada Mila yang duduk disampingnya. Putri kembali menatap Lisa yang sepertinya dipenuhi kecemburuan.

"Balik aja-" Putri langsung terdiam ketika Lisa menarik tangannya dan Flora memasuki kantin.
Mendengar hentakkan sepatu yang memenuhi kantin membuat Kevin, Mila serta teman-teman Kevin menolehkan kepalanya ke arah sumber suara.

"Eh Lisa Frozen," sapa Wawan yang tak diacuhkan oleh Lisa. "Sombong anjirrr,"

Dahi Kevin mengkerut, bingung. Sepertinya mood Lisa tidak baik hari ini.

Begitu selesai memesan, Lisa, Putri dan Flora memegang mangkuk mie dan minuman mereka sambil berjalan melewati meja Kevin dan teman-temannya.

Kevin yang merasa diabaikan Lisa langsung mencekal tangan Lisa saat posisi Lisa tepat didekatnya.

"Duduk disini!" perintah Kevin. Lagi-lagi Lisa mengabaikan perintah Kevin, ia mencoba menarik tangannya, tapi nihil.

"Mil, lo bisa pindah, 'kan?" tanya Kevin pada Mila, tangan Kevin tetap memegang kuat pergelangan tangan Lisa.

Mila yang menyadari maksud ucapan Kevin langsung berpindah tempat duduk disamping Deki.

Kevin menarik tangan Lisa pelan agar duduk disampingnya, tapi Lisa tetap menolak.

"Lo ga liat apa tangan gue sibuk!" bentak Lisa begitu Kevin memaksanya duduk.

"Lo marah sama gue?" tanya Kevin. "Kalo iya, kenapa?"

Lisa menatap lurus kedepan. Dirinya tak kuat jika harus menatap mata Kevin. Ia ingin menangis. Tidakkah Kevin mengerti jika dirinya cemburu?.

Sementara itu, perkumpulan empat orang cowo yang duduk dipojok sedang menebak-nebak apa yang terjadi disana.

Alvian mencondongkan kepalanya mendekati ketiga temannya. "Li, itu Lisa kayaknya lagi cek-cok sama Kevin,"

"Tau Li, panggil gih Lisa kesini!" ucap lainnya.

Ali menatap Lisa disana. Ia sebenarnya juga penasaran apa yang terjadi antara Lisa dan Kevin.

"Panggil nih? Emangnya ga ganggu?" tanya Ali serius.

Alvian menggelengkan kepalanya. "Kagak. Udah cepet!" Ali mengangguk. Lalu ia memanggil Lisa.

"Lisa!!" panggil Ali lantang. Sementara, teman-temannya melambaikkan tangannya dengan maksud mengajak mereka bertiga bergabung.

Putri dan Flora melihat anak cowo yang dikenalnya satu kelas itu langsung pergi kepojok sana. Ia tidak tahu harus membantu Lisa seperti apa. Tak hanya Putri dan Flora saja, Lisa dan semua yang berada dimeja Kevin mengarah ke meja pojok disana.

Lisa tak menyia-nyiakan hal itu. Langsung saja ia menarik tangannya hingga membuat genggaman tangan Kevin terlepas. Lisa berjalan cepat agar Kevin tidak mengejarnya.

Tersadar Lisa lepas dari genggamannya, Kevin mengepalkan tangan kirinya yang berada dibawah meja. Dirinya melihat Lisa yang duduk disamping Ali sambil tersenyum manis kepada semua yang berada dimeja sana.

Tak tahu dimana letak kesalahannya membuat dirinya kesal. Kevin bangkit lalu pergi keluar kantin.

Lisa menyadari kepergian Kevin. Ia menatap punggung Kevin sebentar lalu kembali menanggapi pertanyaan dari teman-temannya.

***

Putri melangkah terburu-buru. Tadi saat free class, mamanya menelpon untuk menemaninya belanja sepulang sekolah. Ia juga terpaksa meninggalkan Lisa dan Flora yang masih merapihkan buku-bukunya.

Begitu melewati parkiran, tas Putri ditarik oleh seseorang membuat langkahnya terhenti. "Kevin?"

"Eh sorry ya, gue lagi buru-buru nih!" lanjut Putri kembali berjalan tapi ditahan.

"Mana Lisa?" tanya Kevin santai.

"Lisa masih dikelas, eh lepasin dong." Putri menarik badannya mencoba untuk melepas tangan Kevin dari tasnya.

"Temen macam apa lo ninggalin dia?" tanya Kevin sinis. Putri memicingkan matanya mendengar ucapan Kevin.

"Maksud lo apa?!" ucap Putri tinggi. Dirinya tak terima.

Kevin menyunggingkan senyumnya sinisnya. Lalu pergi kembali ke motornya.

"Pacar macam apa lo beraninya sakitin sahabat gue!!" maki Putri pada Kevin yang hendak memakai helm. Setelah itu, Putri pergi cepat keluar gerbang. Sementara, Kevin mematung dengan helm yang akan dipakainya.

***

My Jack :

Jangan berharap lo pulang tanpa gue. Ke parkiran sekarang.

Lisa yang sedang duduk di koridor depan kelasnya bersama Flora langsung melihat isi pesan masuk. Dari Kevin. Kevin tahu bahwa dirinya sedang memperlambat kepulangannya agar tidak bertemu dengan cowok itu. Tapi, yang namanya Kevin dengan sifat keras kepalanya yang selalu melekat membuat Lisa menyerah.

Lisa menatap Flora yang tadi ikut membaca pesannya.

"Udah gih, daripada Kevinnya makin marah," ucap Flora seakan tahu maksud tatapan Lisa.

Lisa bangkit dan berjalan setelah berpamit dengan Flora. Ia berjalan sambil menundukkan kepalanya hingga sampai diparkiran.

Begitu sampai disana. Lisa dapat merasakan Kevin sedang menatap dirinya tajam.

"Lo mau jelasin tentang yang tadi pagi?" tanya Kevin pada Lisa begitu didekatnya.

Lisa menggelengkan kepalanya sebagai jawaban membuat Kevin menghembuskan napasnya kasar.

Diambilnya helm, lalu ditariknya dagu Lisa. Kevin menatap mata Lisa sebentar, kemudian memakaikan helm padanya.

***

Kevin menghempaskan tubuhnya diatas kasur. Lelah merasuki jiwanya. Yang sedari tadi menyita pikirannya adalah sifat Lisa hari ini. Pasti ada satu kesalahan yang dibuatnya sehingga membuat Lisa bersikap seperti tadi.

Untuk menyegarkan pikiran dan badannya, Kevin memutuskan untuk mandi.

***

"-pengen gue jambak tau ga pacar lo!"

"Udahlah Put, jangan diambil hati, gue yakin Kevin lagi kesal aja," Lisa mendudukkan tubuhnya dan bersender dikepala ranjang.

"Tapi tuh gue masih kesel, Sa. Enak aja dia ngomong gue temen macam apa, dia seharusnya nyadar dong, dia itu pacar macam apa yang beraninya bikin lo sakit hati!"

"Udah.. Gue yang salah. Ga seharusnya gue cemburu gitu. Kekanakan banget, 'kan?" Lisa tersenyum sedih. Suaranya mulai serak.

"Eh, Sa. Jangan nangis.. Ga ada gue disitu. Cemburu wajar kok, tandanya lo ga mau kehilangan Kevin." ucap Putri menenangkan.

"Apa sih ngawur ah lo, gue tutup ya. Bye."

Setelah menutup panggilan itu, air mata Lisa lolos begitu saja tanpa izin. Tenggorokkannya terasa sakit, seperti dihimpit sesuatu.

Kemudian, matanya menatap ponsel yang masih digenggamnya. Dicarinya kontak Kevin.

Tutt... Tut.. Tut..

Lisa begitu berharap Kevin mengangkatnya. Tapi, tak ada jawaban dari panggilannya. Kali ini ia yakin, Kevin benar marah padanya.

Begitu ingin meletakkan ponselnya diatas nakas. Ponselnya berdering, sebuah panggilan masuk.

"Halo," ucap seseorang diseberang sana. Suara itu membuat Lisa merindukan sang empunya.

"Lisa?" panggil Kevin lembut. Kali ini Lisa menangis dalam diam.

"Y-ya?"

"Kenapa nelpon?"

"I..tu ke-"

"Kepencet?" tebak Kevin. "Kirain mau ngomong apa, yaudah Kevin tutup, ya?"

Lisa mengangguk seolah Kevin mengetahuinya, suaranya begitu berat dikeluarkan. Setelah mendengar nada terputus-putus, Lisa yakin Kevin telah menutup panggilan itu, bersamaan dengan tangis Lisa yang semakin lama semakin tidak karuan.

28 Februari 2017

המשך קריאה

You'll Also Like

276K 16.7K 32
Sudah Terbit. Tersedia dalam bentuk Ebook utk order bisa inbox email asmawati.rizke10@gmail.com atau dm via ig @rizkeaass. "Kau bukan lah kesalahan b...
889K 12.9K 26
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+
554K 21.1K 34
Herida dalam bahasa spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...
6.9M 291K 59
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...