Daddy(?) [ON HOLD]

By jianulis

24.1K 1.5K 353

Semua berawal dari sebuah kejadian yang menyebabkan Kinara Aditya menjadi putri Ivano Aditya--orang dari masa... More

Prolog
2 - Kaget
3 - Hah?
4 - Nafla
5 - Ulang Tahun
6 - Maaf
7 - Luka (1)
8 - Luka(2)
9 - Sesak
10 - King and Queen
11A - Mamanya Kinara
11B - Mamanya Kinara

1 - Dia Papaku

2.3K 184 69
By jianulis

Happy Reading!!

__________

Aku melirik sebal ke segerombolan wanita di meja seberang sana. Jelas-jelas mereka tertarik sama Papaku. Dih. Males banget punya emak tiri kayak mereka. Liat aja tuh bedaknya setebel papan bangunan. Putihnya ngalahin bulu si Snowy, kelinciku. Lipstiknya juga tuh ih bikin ilfeel. Apaan coba.

Aku memutuskan untuk tidak menatap mereka lagi. Males. Ngapain juga. Dan Papa juga kenapa belum balik sihhh??? Mesan ayam aja lama banget. 

Aku menghentak-hentakkan kakiku dengan tak sabar di bawah meja, dan ujung kakiku tiba-tiba saja mengenai kaki meja di bawah.

"Aw! Ih dasar meja sialan!" umpatku sambil mengusap-usap ujung kakiku dibawah meja. 

Kulihat Papa sedang berjalan membawa nampan ayam dan nasi yang aku mau. Ia menatapku dengan tatapan bingung. Aku menatap Papa dengan tatapan kesal. Papa duduk di seberang kursiku.

"Kenapa sih, Nar? Muka ditekuk gitu?" tanya Papa sambil menaruh piring di depanku, lalu menaruh dua potong dada ayam dan nasi diatas piringku. Setelah itu ia menarih segelas Pepsi di sebelah piringku.

"Papa sih lama banget mesennya. Ngapain aja? Ngantri juga nggak, ih. Mana itu tante-tante genit nengok kesini terus. Papa kenapa harus ganteng sih?!" aku melontarkan segala uneg-uneg yang kutahan didalem hati sedari tadi.

Papa tersenyum, "Emang gak ngantri, Sayang. Tapi kamu tau sendiri deh..."

"Tau apa? Kalo Papa ganteng? Terus banyak yang minta nomor hape Papa? ID Line? Pin BB? Makanya jangan ganteng-ganteng jadi orang, Pa. Biasa aja. Jangan suka caper juga," ketusku. 

Papa terkekeh, lalu mengusap pipi kananku dengan tangan kirinya. "Bukan itu. Kamu kan tau sendiri kalau dada ayam itu susah didapetin disini. Tadi nunggu ngegoreng dulu sebentar..," ujar Papa lembut. 

Aku merasakan pipiku memanas. Hei ada apa sih sama aku hari ini?! Ini Papaku lhoo bukan siapa-siapa. Bisa-bisanya aku blushing.

Ah efek jones ini.

Aku menunduk, lalu membuka pembungkus nasi yang ada di piring. Kami mulai makan tanpa suara. Hingga bau parfum yang menyengat memenuhi inderaku. Aku mendongak, menatap seorang wanita dengan blazer kantoran yang tak kukenal.

Sialan.

Dia cantik banget.

"Vita? Ngapain kamu disini?" tiba-tiba aku mendengar suara Papa. 

Ohh ternyata namanya Vita.

"Eum.. Jadi gini, Pak. Saya mau memberitahukan pada Bapak kalau Guenajaya Corporation bersedia bekerjasama dengan perusahaan kita. Tetapi Direktur Utamanya ingin mengadakan pertemuan dulu dengan Bapak. Sore ini. Bapak bisa?"

Sialan pangkat dua.

Suaranya lembut banget. Sorot matanya juga. Senyumnya manis banget.

Papa terdiam sejenak, lalu Papa menatapku. 

"Nggak deh Vit. Saya mau jalan-jalan sama Kinara. Mau hunting buku,"ujar Papa membuat aku tersenyum.

Vita tampak terkejut dengan jawaban Papa. Sorot kekecewaan nampak dari matanya. Namun dalam sekali kedipan ia langsung merubah ekspresinya. Aku jadi ragu tadi ia bener-bener nunjukin wajah kecewa. 

"Baiklah kalau begitu, Pak. Maaf saya mengganggu waktu bapak dengan..." Vita menatapku sambil mengerutkan kening. 

"Pacar saya." Papa menjawab cepat, dengan jawaban yang membuatku menganga dengan sukses. Baru saja aku mau menjawab kalau ia Papaku. 

Aku menatap papa yang tersenyum padaku dengan senyum jahil. Ah dasar Papa.

"Ah iya. Maaf mengganggu waktu Bapak dengan pacar Bapak. Tadi saya sudah menghubungi Bapak melalui telepon, tetapi ponsel Bapak sepertinya tidak aktif. Kalau begitu saya permisi dulu, Pak," 

Usai mengucapkan serentetan kalimat itu, Vita pergi begitu saja. 

Udah?

Gitu doang?

Lah gak asik:v

Aku menatap Papa dengan tatapan kesal. "Kok Papa ngaku pacar Kinar sih? Kenapa gak bilang kalau Kinar anak Papa?"

Papa mengerlingkan matanya jahil. "Papa kan masih muda. Ganteng lagi. Gak cocok jadi Papa. Cocoknya jadi pacar kamu."

Aku langsung bergidik mendengar ucapan Papa. Kemudian melanjutkan makanku yang tadi sempat tertunda.

__________

"Papa ke bagian komik ya. Kamu terserah mau beli novel apa. Nanti kita ketemuan di kasir, tepat jam setengah empat." terang Papa sambil menunjuk tempat yang ia ucapkan. Aku mengangguk, lalu kami berpisah.

Aku berjalan menuju bagian novel yang aku sukai. 

Mataku langsung tertuju pada novel Shaidan, novel wattpad yang mau difilmin itu. 

Aku mengambil novel itu, bersamaan dengan sebuah tangan ikut menarik novel itu.

"Eh? Devo?"

__________

DEVO_POV

Lah Kinar?

Gue gak nyangka bakal ketemu sama dia disini.

"Lo mau beli novel Shaidan, Vo?"tanya Kinar. Dengan cepat gue menggeleng. Gila kalau gue bilang iya. Gue sempet baca sinopsisnya di Wattpad, dan gue tau benar-benar bakalan malu kalo gue bilang mau beli itu novel. Soalnya itu novel cewek bangett. 

"Terus? Lu ngapain ikutan narik novel ini?"tanyanya lagi. 

Gue tergagap. "Eh ngga papa sih Nar. Gue penasaran sama sinopsisnya aja." dusta gue. 

"Ohh. Gue kirain lu maho, Vo. Manatau ye kan lu naksir juga sama babang Aidan gue. Kan kasian lu ganteng-ganteng maho." ucapnya asal, lalu ia kembali menatap buku novel yang berjejer di depan matanya. Sesekali mulutnya berkomat-kamit membaca sinopsis novel. Entah kenapa dia kelihatan imut hari ini. Beda banget kalo di sekolah lagi bareng sama tetra demit itu.

Duh bikin gemes amat ini cewek.

Gue cipok dosa gak ya?

Lah anjir gue mikir apa sih?!

Ini semua gara-gara Kinar.

Eh bukan.

Ini semua gara-gara Aidan. 

Iya.

Ini salah Aidan.

Gue memilih untuk gak berfikir lebih lanjut soal cipok. Karena gue masih dibawah umur vrohhh belum boleh main cipok-cipokan. 

Gue mengambil sebuah novel dengan cover yang menurut gue, yah lumayan gak begitu cewek lah. Judulnya Serendipity. Gue baca sinopsis novelnya.

Hyak!

Ternyata novel cewek juga.

Sialan. Kayaknya gue salah lapak nih.

Gue kembali menaruh novel itu ke rak. Kinar melirik gue.

"Kalo lo mau beli buku yang kecowok-cowokkan, disebelah sana, Vo. Otomotif atau masalah cowok ada disana semua." ujarnya sambil menunjuk ke bagian buku di seberang tempat kami berdiri.

Gue menggeleng, "Nggak deh. Gue mau ke bagian komik aja ntar." ujar gue.

Kinar mengangguk, "Oh oke kalau gitu."

Gue sibuk memperhatikan Kinar yang serius banget baca sinopsis novel-novel di rak. Tangan kanannya sudah memegang novel sebanyak 7 buah. Gila. Gak berat apa ya?

Kinar...kalo diliat-liat imut juga ya. Cantik banget lagi. Manis. Apalagi kalo lagi serius gini.

Gue terhanyut melihat wajahnya dari samping, sampai Kinar melirik gue dengan sebal.

"Kenapa sih, Vo? Kenapa masih disini coba? Dan kenapa lo liatin gue gitu hah?!" tanyanya galak, sukses membuyarkan semua lamunan gue. Gue memalingkan wajah dengan salah tingkah. 

"Eh gak papa kok Nar. Gue nanti aja ke bagian komiknya. Sekarang gue mau.."

"Kinar? Udah milih bukunya, Sayang?" 

Suara bariton yang agak serak itu memotong ucapan gue. 

Gue berbalik, dan muka gue langsung bertatapan dengan dada bidang seorang lelaki muda yang..ebuset. Ganteng amat. 

Suer kalo gue bukan cowok, gue mungkin langsung jatuh cinta pada pandangan pertama sama dia. 

Gue melihat Kinar nyengir ke lelaki itu. 

"Udah kok.." ujar Kinar riang. Lelaki itu tersenyum, lalu mengangguk dan merangkul Kinar.

Sialan. 

Apa sih hubungan mereka?

"Dan ini siapa, Nar?" tanya lelaki itu sambil menatap gue.

Kinar menyipitkan mata dengan sinis melihat gue. Kayaknya dia masih sebel deh sama gue gara-gara gue merhatiin dia tadi. "Dia Devo. Temen Kinar," jawabnya.

Lelaki itu mengangguk-angguk dan natap gue dengan tatapan menilai. Apa maksudnya coba?

Gue mengulurkan tangan dengan terpaksa. "Gue Devo. Sahabat deketnya Kinar."

Lelaki itu membalas jabatan tangan gue. "Gue Ivan. Pacarnya. Seneng ketemu sama elo."

Gue melongo. Gak ngeliat mulut Kinar yang menganga kaget segede gunung Salak.

Pacar?

Masa sih?

__________

Update!

Oke aku mau jelasin, kalau di cerita ini ada beberapa tokoh utama, jadi aku bakal bikin POV mereka di setiap part. Eh ga disetiap part sih. Harus ada author POV juga hehehehe😆

Maafkan ceritaku yang masih gak jelas, karena aku emang awam banget di wattpad ini. Belum bisa nulis sebagus para author wattpad yang lain hehe.

Yauda la

Aku bawel banget

Hope you'll like it!^^

Dont forget to vomment ya^^ Vomment kalian sumber semangatku^^

18 Februari 2017

Continue Reading

You'll Also Like

2.5M 227K 54
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...
2.4M 128K 53
[PART MASIH LENGKAP] "Lihat saudaramu yang lain! Mereka berprestasi! Tidak buat onar! Membanggakan orang tua!" Baginya yang terbiasa dibandingkan den...
3.5M 170K 63
[SEBELUM BACA YUK FOLLOW DAN VOTE SETIAP CHAPTER SEBAGAI BENTUK PENGHARGAAN BUAT AUTHOR YANG CAPE CAPE MIKIR ALURNYA, YA WALAU MUNGKIN ADA YANG GAK M...
809K 70.5K 44
Setelah kematian ibunya Rayanza yang tadinya remaja manja dan polos. Berubah menjadi sosok remaja mandiri yang mampu membiayayi setiap kebutuhan hidu...