Good Wife

Door LeeHara01

786K 57.3K 3.6K

Jeon jungkook namja berusia 25 tahun yang merupakan pewaris jj corp, dia dianugerahi wajah tampan dan kecerda... Meer

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Cast ff terbaru
20
21
22
23
24
25 jungkook
26 Yeri
27
28
29

30 (End)

41.3K 2K 181
Door LeeHara01

Jungkook pov

Ku melangkah gontai menuju kursi tunggu didepan ruangan yeri, menangkup wajahku dan mulai menangis.

"Tuan, nona yerim sudah sadar". Ucap seorang perawat menyadarkanku yang masih memikirkan ucapan dokter itu.

Ku hampiri yeri yang terbaring lemah di atas ranjang tapi ia tetap menyambutku dengan senyuman manisnya.

"Oppa, bisa aku pulang sekarang? Aku tak mau berlama-lama disini". Ucapnya memohon sambil bergelayut manja dilenganku.

"Kau harus dirawat dulu". Jawabku mengelus rambutnya lembut.

"Memangnya aku sakit apa?".

Pertanyaan itu yang sangat kutakuti terucap dari mulutnya, mana mungkin aku mengatakan padanya bahwa dia tengah mengandung tapi harus segera menggugurkannya.

"Katakan oppa, kalau tidak aku akan pulang sekarang". Ucap yeri terus mendorongku untuk mengatakannya.

"Kau hamil". Jawabku dengan suara memelan, terlihat ia tersenyum lalu memelukku erat.

"Kau senangkan? Sekarang aku tengah hamil anak kita, kita akan menjadi keluarga yang bahagiakan oppa?". Ucap yeri tersenyum, ia menangis bahagia dalam pelukanku.

"Tapi kau harus segera menggugurkannya". Lanjutku dengan berat hati memberitahunya bahwa janin itu harus segera di angkat.

Yeri melepas pelukannya dan menatapku marah.
"Kenapa? Kau tak menginginkannya?".

"Bukan begitu ka-".

"Kau bilang kau menginginkan bayi tapi sekarang kau malah memintaku untuk menggugurkannya, kau juga mengatakan itu padaku saat mengandung junhyung". Ucapnya lalu berbering membelakangiku dan mulai menangis.

"Yeri-a, jika kau tak menggugurkan kandunganmu, kau bisa meninggal dan aku tak mau kehilanganmu". Ucapku setelah duduk ditepian ranjang dan menatap punggungnya sambil menahan tangis.

"Kumohon lakukan untukku yeri, aku tak bisa jika tanpamu". Bujukku terus, tak akan kubiarkan yeri meninggalkanku.

"Oppa..".

"Hmmm".

"Apa kau mencintaiku?". Tanyanya tanpa membalikan badannya.

"Aku sangat mencintaimu". Jawabku sambil tersenyum meski ia tak bisa melihat senyumku.

"Kalau begitu biarkan aku mengandung dan melahirkan bayi ini". Pintanya lalu menatapku dengan wajahnya yang mulai memucat.

"Tidak yeri, aku tak mau menanggung resiko kehilanganmu". Tolakku segera, aku tak bisa menuruti permintaannya kali ini.

"Aku tak akan meninggalkanmu oppa". Ucapnya terus saja membujukku, namun aku tetap tak mau menurutinya.

"Kau bohong, kau akan meninggalkanku kan? Aku tak akan biarkan itu, pokoknya kau harus menggugurkan kandunganmu". Putusku lalu mulai melangkah meninggalkannya.

"Bagaimana kita bisa hidup dengan bahagia setelah membunuh darah daging sendiri_". Ucapnya penuh penekanan yang sukses membuatku terdiam.

"Lebih baik aku mati daripada harus membunuh anakku sendiri". Lanjutnya yang mulai terisak.

Kubalikan tubuhku menatap wajah pucatnya, entah keberanian dari mana, yeri membuka laci dan mengambil sebuah gunting disana.

"Apa yang akan kau lakukan yer?".

Dia mengarahkan bagian tajam gunting itu ke jantungnya, ia menatap memohon padaku untuk menghentikannya.

Aku tak sanggup melihatnya seperti ini, tapi bolehkah aku egois dan tetap mempertahankannya disisiku, jika bisa aku akan memilih keduanya.

Sulit bagiku untuk memilih diantara keduanya, yeri atau janin dalam kandungannya.

Dan aku memilih yeri karena aku tak sanggup jika harus kehilangannya lagi.

Dengan berat hati aku terpaksa menuruti keinginannya untuk membiarkannya mengandung dan melahirkan janin itu.

Jungkook pov end

Author pov

9 bulan kemudian....

Mereka tinggal di korea, karena yeri ingin melahirkan di negara asalnya bukan dijepang.

Selama kehamilan, yeri sering bolak-balik ke rumah sakit akibat kondisinya yang semakin hari semakin memburuk.

Ia sering mengalami pendarahan bahkan pingsan, jungkook juga selalu menemani yeri untuk menjaganya.

Karena sulit berjalan, yeri kini memakai kursi roda dan hanya jungkook yang selalu mendorongnya, mereka menghabiskan waktu bersama.

Hari ini yeri akan melahirkan, sesuai dengan perkiraan dokter.

"Yeri-a, kau harus bertahan untukku dan untuk anak kita, ingatlah aku akan selalu mencintaimu". Ucap jungkook menggenggam tangan yeri sebelum istrinya itu memasuki ruang operasi.

Yeri menitikan airmata kala jungkook mengecup keningnya, ia tersenyum bahagia meski setelah masuk ruang operasi ia tak dapat melihat jungkook lagi.

"Jaga dirimu dan anak kita oppa". Pesan yeri dengan suara lirih lalu mulai melepas genggamannya pada tangan jungkook.

"Selamat tuan, istri anda melahirkan dua anak kembar perempuan". Ucap dokter perempuan yang membantu proses operasi sesar yeri.

Jungkook melangkah pelan menuju ruangan kedua anaknya.

Ia menangis bahagia, melihat kedua malaikat kecilnya lahir dengan selamat.

"Tuan apakah anda sudah memberikan nama untuk kedua bayi anda?". Tanya seorang perawat tersenyum ramah padanya.

"Namanya jeon hyemi dan jeon hyeri". Jawab jungkook tersenyum mengelus bergantian pipi kedua anaknya.

"Terima kasih istriku, kau telah memberi hadiah ulang tahun terbaik dalam hidupku, kedua malaikat kecil ini".

Yeri melahirkan keduanya tepat dihari kelahiran jungkook, yaitu tanggal 1 september.

3 tahun kemudian

Waktu berlalu sangat cepat, hari ini adalah pesta ulang tahun jungkook yang ke 36 tahun sekaligus kedua putrinya yang telah menginjak usia 3 tahun.

Seluruh keluarga datang, jaehyun datang bersama keluarga kecilnya begitu juga saeron bersama suami dan kedua anaknya.

"Jungkook oppa, kau semakin tua sekarang huh". Ejek saeron sambil mencubit pipi kakaknya itu.

"Hyemi-a, hyeri-a, ayo main bersama tante". Ajak saeron pada kedua anak jungkook, ia juga mengajak jeon jaerim anak jaehyun dan nayeon serta anaknya bersama minjae, kim minho.

"Hyung kau adalah lelaki paling beruntung sedunia, memiliki mereka". Ucap jaehyun merangkul jungkook yang mengangguk setuju sambil menatap kebahagiaan kedua putrinya.

"Oh ya minjae, bisakah kau minta saeron untuk menyibukan hyemi dan hyeri dulu? Aku akan menyiapkan sebuah kejutan untuk mereka". Pinta jungkook pada minjae yang langsung mengangguk dan pergi.

"Jaehyun, aku pergi sebentar". Pamit jungkook meninggalkan jaehyun lalu masuk ke dalam rumah.

Jungkook memasuki kamarnya, lalu tiba-tiba lampu yang menerangi kamar itu mati.

Tak lama tangan mungil seseorang melingkar di pinggangnya membuat jungkook sedikit terkejut.

"Selamat ulang tahun suamiku".
Lampu kembali menyala, jungkook segera menarik pergelangan tangan mungil yang melingkar di pinggangnya guna menatap wajah cantik istrinya itu.

"Terima kasih, istriku jeon yerim".

Jungkook menangkup wajah istrinya lalu mengecup singkat bibir tipis yang begitu menggodanya itu.

Jungkook tersenyum melihat wajah memerah yeri, ia lalu beralih mencium lehernya namun yeri segera menolaknya.

"Ada apa? Aku kan mau meminta hadiah ulang tahun darimu". Pinta jungkook sambil mempoutkan bibirnya kesal menerima penolakan dari yeri.

"Itu bukan hadiahmu oppa, tapi ini". Ucap yeri menarik tangan jungkook lalu memberikan sebuah alat tes kehamilan pada jungkook.

"Kau hamil?". Tanya jungkook tak percaya, mulutnya menganga lebar sekarang, anggota jeon akan bertambah lagi nanti.

"Kau tak akan memintaku menggugurkannya lagi kan?". Ucap yeri dengan nada bercanda.

Setelah kejadian 3 tahun yang lalu itu, jungkook merasa tuhan begitu menyayanginya.

Setelah yeri melahirkan dua anak kembar untuknya, tuhan juga dengan baik hati memberikan keajaiban dengan menyelamatkan nyawa yeri waktu itu.

jika tidak, mungkin saat ini yeri tak akan bersamanya.

"Sekarang kau bisa mengandung dan melahirkan anak kita berapapun kau mau chagy". Ucap jungkook tersenyum sambil mencubit pipi dan mencium kening yeri.

"Aku mencintaimu oppa". Ucap yeri lalu memeluk jungkook dengan erat.

"Aku juga sangat, sangat mencintaimu".

Jungkook mengelus rambut hingga punggung yeri, mereka melimpahkan kebahagiaan ke satu sama lain.

"Yakk, mana hyemi dan hyeri?". Tanya yeri setelah menyadari kedua anaknya tak bersama mereka.

"Mereka bersama saeron, oh ya aku mau menyiapkan kejutan untuk mereka". Ucap jungkook lalu mengambil sesuatu di lacinya.

"Ayo, kita berikan kejutan untuk mereka". Ajak jungkook menggenggam tangan yeri lalu membawanya ke hadapan hyemi dan hyeri juga pada tamu undangan yang hadir disana.

Hyemi dan hyeri menutup matanya lalu jungkook meminta seseorang membawakan kue ulang tahun yang tingginya mencapai 2 meter dengan hiasan ala frozen, kartun kesukaan keduanya.

Hyemi dan hyeri melompat-lompat gembira ketika mendapati kue ulang tahun raksasa dihadapannya.

"Ayo tiup lilin".

Jungkook dan yeri menggendong kedua putrinya untuk mencapai lilin yang akan mereka tiup.

Setelah memberikan suapan kepada keduanya, terjadi perang krim disana.

Wajah jungkook penuh dengan krim dari kue itu akibat ulah jail kedua anaknya.

"Yakk, appa belum memberikan kalian hadiah". Ucap jungkook tertawa senang lalu menangkap kedua putrinya ke dalam dekapannya.

"Peluk oemma dan tanyakan apa hadiah kalian".

Hyemi dan hyeri memeluk yeri lalu mencium pipi ibu mereka bersamaan.

"Kalian akan mendapatkan adik bayi". Ucap yeri tersenyum, keduanya lalu beralih pada perut yeri dan mengelusnya.

"Hole yemi puna dede bayi". Ucap hyemi berteriak girang.

"Oemma, dede bayina ada belapa, kalo ada satu nanti yeli lebutan ma yemi oenni". Celoteh lucu hyeri menunjukan poutan bibirnya pada yeri.

Semua yang mendengar ucapan kedua putri jungkook dan yeri tertawa akibat tingkah lucu keduanya terutama ayah dan ibunya yang sangat bahagia melihat pertumbuhan kedua anak kembarnya itu.

.

.

.

Jungkook dan yeri tidur di ranjang yang sama dengan kedua putrinya.

Yeri terbangun mendengar igauan kecil dari hyemi, ia mulai menatap keluarga kecilnya, kedua anaknya hyemi dan hyeri, lalu suaminya jungkook.

"Terima kasih tuhan, kau masih mengizinkanku untuk mencintai mereka dan mendapatkan cinta dari mereka, cinta dari anak-anakku dan suamiku".

Tak terasa yeri menangis, tapi ia tetap mengukir bibirnya dengan senyuman.

"Aku mencintai kalian".

Yeri mencium kening hyemi, hyeri dan jungkook bergantian lalu kembali berbaring menatap mereka, menunggu ketiganya bangun.

"Istriku, aku mencintaimu".

Jungkook mengingau, tapi yeri tau itu bukan igauan.

Perlahan jungkook membuka matanya lalu menatap yeri dengan senyuman lebar.

"Yeri-a, morning kissku". Bisik jungkook tak mau membangunkan buah hatinya itu.

Sambil beranjak dari posisi berbaringnya itu perlahan jungkook mendekatkan wajahnya pada yeri yang cukup jauh darinya.

Yeri tersenyum lalu bersiap mencium jungkook, melupakan kedua putrinya yang berada di antara mereka.

"Eomma....".

"Appa....".

-Selesai-

Hyemi & hyeri ganggu oemma sama appanya mau kisseu aja.😂

Gimana happy endingnya?😄
Mengesankan kah?

Maaf cuman segitu kemampuan author😥

Jangan lupa baca new fanfictionnya author yah

Thanks
😄

Ga verder met lezen

Dit interesseert je vast

16.5K 1.7K 18
"Aku percaya itu bukan dirimu." Penasaran?
2.3M 34.8K 48
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...
77.9K 8.3K 21
"𝓚𝓮𝓽𝓲𝓴𝓪 𝓱𝓪𝓽𝓲 𝔀𝓪𝓷𝓲𝓽𝓪 𝓽𝓮𝓻𝓼𝓪𝓴𝓲𝓽𝓲.. 𝓣𝓪𝓴 𝓫𝓪𝓷𝔂𝓪𝓴 𝔂𝓪𝓷𝓰 𝓭𝓪𝓹𝓪𝓽 𝓲𝓪 𝓵𝓪𝓴𝓾𝓴𝓪𝓷.. 𝓨𝓪𝓷𝓰 𝓲𝓪 𝓽𝓪𝓱𝓾 𝓱𝓪𝓷�...
319K 25.9K 56
#1 in Sinkook [14 Juli 2019] #2 in HEB [3 Oktober 2019] #3 in Hwangsinb [3 Oktober 2019] #1 in SinKook [7 November 2019] #1 in jjk [12 Desember 2019]...