Remember You

By ichaalica

62.1K 5.3K 292

Demi apapun, Irene tak pernah ingin berurusan dengan seorang bad boy lagi. Ia tak ingin terus-menerus hidup d... More

Prolog
Unusual Thursday
Hello, Irene!
Another Side
Smoke
Broken
Espresso
Tell Me
A Trip to Busan
Haeundae Beach
Tentang Song Mino
Jangan Merindu
Kencan Dadakan
Konser
Hujan Punya Cerita
Give It A try
Hello, Mino
Love Letter
Epilog
Èvader

Butterflies

2.1K 208 15
By ichaalica

Sehun menatap sebuah undangan yang baru saja ia terima. Itu undangan ulang tahun dari Heechul, salah satu seniornya di jurusan teknik arsitektur. Laki-laki itu mengundangnya ke acara ulang tahunnya.

"Heechul hyung kali ini merayakan ulang tahunnya di klub," kata Taeyong yang juga baru menerima undangan tersebut dari Taeyeon.

Taeyong, Sehun, Taemin, Chanyeol, dan Taeyeon memang sedang berkumpul bersama di café langganan mereka. Hanya sebatas nongkrong saja seperti biasa, tidak ada acara khusus.

"Whoaa apa akan ada banyak yeoja seksi di sana?" Tanya Taemin.

"Ck, aigo, Heechul oppa pasti membooking satu klub, jadi jangan harap menemui yeoja-yeoja murahan,"

"Ya! Aku bilang yeoja seksi, bukan yeoja murahan. Kau tahu kan, koneksi Heechul hyung itu banyak sekali. Siapa tahu aku bisa dapat pacar di sana," bantah Taemin.

"Apa aku boleh membawa pasangan?" Tanya Sehun tiba-tiba

"Nugu? Irene?" tebak Taeyeon. Sehun hanya tersenyum penuh arti.

"Memangnya dia mau pergi denganmu?" ledek Taeyong.

"Ya! Tentu saja dia mau! Aku sudah mengalami kemajuan, kau tahu? Ah, rasanya aku ingin tersenyum terus kalau mengingat Irene," ujar Sehun kemudian memamerkan senyum lebarnya.

Taeyeon bergidik ngeri melihat tingkah Sehun yang sangat tidak biasa itu.

"Kurasa tak masalah, toh Heechul hyung juga banyak uang dan dia suka bertemu orang baru," jawab Taemin.

"Ah akan kutanyakan padanya nanti," kata Sehun.

"Masalahnya, apa Irene mau pergi ke klub?" pertanyaan Chanyeol langsung menyentil pikiran Sehun. Ah benar juga ya. Apa gadis itu mau pergi ke klub? Bad boy saja ia labeli brengsek, apalagi klub?

"Akan aku urus masalah itu,"

●○●

Sehun menatap lurus ke depan, ke arah seorang gadis yang kini tengah membaca bukunya sambil sesekali tersenyum. Sehun kadang menaikkan sebelah alisnya atau mengernyit bingung melihat tingkah gadis itu. Apa ada hal lucu yang membuatnya tersenyum terus?

Pasalnya, gadis itu tengah membaca sebuah buku kumpulan puisi berbahasa inggris. Aigo, mendengar kata 'berbahasa inggris' saja sudah membuat kepala Sehun sakit, apalagi ditambah dengan puisi.

"Irene-a,"

Gadis itu masih saja asyik dengan dunianya sendiri, mengabaikan Sehun yang entah sudah kali ke berapa memanggil namanya.

Sehun menghela nafas panjang sebelum akhirnya mengetukkan jarinya di dahi Irene, membuat gadis itu merengut kesal karena Sehun mengganggu aktivitas membacanya.

"Kau tak lihat aku sedang membaca? Masa liburan seperti ini harus kumanfaatkan dengan baik untuk menghabiskan buku-buku yang sudah kubeli. Kalau sudah masuk kuliah lagi, aku hanya bisa menghabiskan waktu membaca materi kuliah," sungut Irene.

"Apa kau selalu melakukan hal ini? Ke café, membaca buku, memesan makanan dan minuman yang bahkan belum kau sentuh sejak satu jam yang lalu, dan mengabaikan orang yang duduk di hadapanmu?"

"Ne. Mino tidak pernah keberatan dengan aktivitasku ini," Irene meraih caramel macchiato-nya dan meminumnya perlahan.

"Mino?"

"Ah lupakan," sahut Irene yang mendadak menyesal karena menyebut nama Mino tiba-tiba.

"Ehm, apakah kau ada acara sabtu malam nanti?"

Irene berpikir sejenak, kemudian menggelengkan kepalanya.

"Seorang sunbae berulang tahun dan mengadakan pesta. Dia mengundangku. Apa kau mau menemaniku pergi?"

"Heol, harusnya kau mengajak yeoja chingumu, Sehun-ssi,"

"Aku sedang mengajaknya sekarang," Sehun menampilkan cengiran lebarnya sementara Irene mencebikkan bibirnya.

"Di mana?"

"Seavenue Club,"

"Tapi aku belum pernah ke club,"

"Tenang, aku bersamamu,"

Irene malah mendengus mendengar perkataan Sehun barusan. Jangan Tanya kenapa. Irene sendiri tidak tahu, itu hanyalah sebuah reaksi spontan.

"Jadi bagaimana? Ayolah temani aku,"

"Akan kupikirkan dulu," jawab Irene lalu beralih kembali membaca bukunya.

Kali ini giliran Sehun yang membuang nafas dengan kasar. Lagi-lagi, ia akan diacuhkan gadis ini, entah untuk berapa lama.

Sehun merogoh saku celananya dan mengeluarkan ponselnya.

Cekrek

"Ya! Kau memotretku?" Tanya Irene yang menyadari bahwa Sehun mengambil gambarnya barusan.

"Aigo, kau mendengar suara kamera tetapi tidak mendengar suaraku yang dari tadi memanggilmu? Benar-benar kau, Bae Irene," Sehun menggelengkan kepalanya seraya menyimpan kembali ponselnya.

"Kau tidak menghapusnya?"

"Untuk apa aku mengambil gambarmu kalau ujung-ujungnya untuk dihapus?" Sehun bertanya balik.

"Apa aku terlihat cantik?"

"Bae Irene selalu terlihat cantik di mataku," Sehun mengedipkan sebelah matanya, membuat Irene mendadak merasa mual. Gadis itu seketika menyesal bertanya demikian, padahal niatnya adalah untuk menggoda Sehun, sekedar bercanda, namun jawaban lelaki itu membuatnya merasa ingin muntah tiba-tiba.

"Apa sih yang kau baca sedari tadi? Kenapa senyum-senyum terus?"

Irene kembali tersenyum sebelum akhirnya menyerahkan buku yang sedang dibacanya.

"Entahlah, kadang aku tersenyum karena kata-katanya romantis, kadang aku tersenyum karena kata-katanya benar,"

Sehun membaca sebuah paragraf yang tertulis dalam Bahasa inggris tersebut, tentunya setelah dalam hati berdoa ia mampu memahaminya.

Lelaki itu menyunggingkan sebuah senyum tipis lalu kembali menatap Irene, kali ini tepat ke dalam kedua manik indah milik Irene.

"Then I guess you're one of the lucky few because I'll give you both, Bae Irene. I promise,"

●○●

Lagi-lagi malam ini hujan turun dengan derasnya. Sehun berdiri menghadap keluar jendela, hanya sebatas menatap hujan yang turun menghiasi kerlap-kerlip lampu jalanan. Dibibirnya tersungging senyum tipis.

Ah, sepertinya akhir-akhir ini lelaki itu banyak berubah. Ia lebih sering tersenyum, tidak lagi muncul dengan wajah lebam, bahkan merokok lebih jarang.

Kau tahu, jatuh cinta mengubah segalanya.

Rokok tidak lagi menjadi candu untuk Sehun, melainkan Irene. Ya, gadis itu kini bagai candu untuknya. Mendengar namanya saja sudah mampu membuat lelaki itu tersenyum.

Sehun meraih ponselnya yang tengah berbunyi, menandakan ada pesan masuk.

"Selamat tidur, Bae Irene,"

●○●

"Aigo bukankah sudah kukatakan untuk tidak berdandan yang cantik?" Sehun berdecak pelan begitu Irene keluar dari rumahnya.

"Mau diapakan, aku selalu cantik, Sehun-ssi. Ah sulitnya jadi gadis cantik," Irene mengedipkan sebelah matanya ke arah Sehun lalu tertawa pelan.

Sehun ikut tertawa meski rasanya jantungnya juga ikut-ikutan tertawa -- berdetak lebih cepat.

"Jadi kau sudah bisa menggodaku eoh?"

"Ne? Aku tidak menggodamu, Sehun-ssi. Aku mengatakan kenyataan bukan?"

"Aniyo. Wink tadi. Kau pasti sengaja mau menggodaku kan? Ck ck,"

Irene hanya tertawa pelan menanggapi ucapan Sehun. Mungkin karena terlalu sering bersama Sehun akhir-akhir ini, Irene sedikit tertular sifat Sehun yang suka menggoda.

Sehun membukakan pintu mobilnya untuk Irene lalu membungkuk mempersilahkan Irene masuk.

"Aigo, apa kamu selalu memperlakukan seorang gadis seperti ini?" Irene melangkah masuk ke dalam mobil.

"Aku percaya setiap wanita harus diperlakukan secara istimewa, tapi bagiku, kaulah yang teristimewa dan aku tidak selalu memperlakukan seorang gadis seistimewa tadi," ujar Sehun sebelum menutup pintu mobil penumpang dan kemudian beralih ke kursi kemudi.

Irene mengulum senyumnya, menyembunyikannya dari jangkauan pandangan Sehun.

Sehun menjalankan mobilnya bersamaan dengan sebuah lagu yang sudah cukup lama yang terputar mengisi ruang kosong di antara keduanya.

You look so beautiful today
When you're sitting there it's hard for me to look away
So i try to find the words that i could say
I know distance doesn't matter but you feel so far away
And I can't lie
Every time I leave my heart turns gray
And I wanna come back home to see your face tonight
Cause I just can't take it

Another day without you with me
Is like a blade that cuts right through me
But I can wait
I can wait forever
When you call my heart stops beating
When you're gone it won't stop bleeding
But I can wait
I can wait forever

"Hey, I'm not trying to be a little cheesy here, but I think I can wait forever. Just for you,"

"How can you say that? Why?"

"Just because you're you and I think there's something about you that I can't find in anyone else,"

"What is it?"

"A part of me. The missing piece,"

Irene merasa ada berjuta kupu-kupu yang beterbangan di dalam perutnya, mungkin hingga ke rongga dadanya. Rasanya seperti ada dentuman pengeras suara yang kini bersarang di rongga dada Irene. Ia dapat merasakan jantungnya berdetak lebih cepat dan pipinya terasa panas.

Irene tidak mengerti kenapa, kali ini perkataan Sehun mampu menyentuk sebuah titik di dalam dirinya yang tak pernah tersentuh sejak Mino pergi.

Irene tak lagi membalas perkataan Sehun, ia hanya diam sepanjang perjalanan. Begitu pula dengan Sehun.

Keduanya hening, namun bukan dalam diam yang awkward, tapi diam di mana keduanya merasanya begitu nyaman.

Tanpa sadar, keduanya saling mengulum senyum selama sisa perjalanan, berusaha menetralkan kembali degup jantung dan ekspresi wajah masing-masing.

"Ayo turun," ujar Sehun ketika mereka sudah tiba di klub. Irene menatap klub tersebut dengan sedikit ragu, namun detik berikutnya pintu di sebelah kanannya terbuka.

Sehun menawarkan tangannya kepada Irene dan tanpa ragu Irene meraihnya, menggenggamnya dengan erat. Tidak seperti sebelum-sebelumnya di mana ia selalu menepis genggaman tangan Sehun.

Irene membiarkan jemari mungilnya saling menaut dengan jemari Sehun yang hangat, membuatnya merasa aman hanya dengan menggenggam tangan lelaki itu.

Dan sekali lagi, Irene merasa gejolak aneh di dalam dirinya. Sepertinya ada banyak kupu-kupu hari ini dan kupu-kupu itu memilih Irene.

~//~

Continue Reading

You'll Also Like

8.8M 495K 82
Bagaimana jika kamu dijodohkan dengan seorang CEO yang tak lain adalah bos mu sendiri? Itulah yang dialami seorang gadis bernama Ayana yang mau tak m...
142K 10.8K 30
Bagaimana jika mantan pacarmu tiba-tiba mengetuk pintu rumahmu untuk meminta tolong mengasuh anaknya? Rasanya gila! Mau pindah planet aja.
264K 30.7K 94
Cover: pinterest SUDAH TAMAT DAN PART MASIH LENGKAP:) Kisah ini menceritakan tentang ambisi besar seorang wanita bernama Bae irene yang mengejar se...
339K 19.1K 88
[COMPLETE] R18+ Seorang CEO tampan - Oh Sehun - yang terkenal dengan kepribadian nya yang dingin dan tegas, semua orang melihatnya seperti manusia ya...