Judulnya azek-azek joss ya, bhaks.
Budidayakan Vote sebelum membaca ya.
***
Axel's POV.
Eh rencana mau buat dia nangis malah nangis beneran, ya aku emang jahat sih, gak jahat amat.
Itukan idenya si Reino, pada akhirnya dia yang dapat pelukan, njay.
Aku juga tau pasti Xeno mau buat cemburu padahal akunya gak cemburu.
Ngapain cemburu sama adik sendiri, dia juga masih kelas 2 SMA lagi.
Dan sekarang, Xenonya lagi tidur, si Reino dikamar sebelah, dianya mah tidur mulu.
Semua orang sudah pulang, berarti yang ada disini cuma, Aku, Xeno, dan Reino.
Aku sih senang saat tau Xeno hamil, siapa yang gak senang coba?
Yang aku takutkan, kalo Xeno akan ngidam yang aneh-aneh, bisa mati aku.
Tapi semoga dia gak ngidam, eh maksudnya gak ngidam aneh-aneh.
***
Author's POV.
"Kak, aku lapar, makanan mana? Pizza kemarin mana?" tanya Reino kepada Axel yang sedang duduk diruang tamu.
"Rei, kamu gak lihat jam?" tanya Axel kepada adiknya.
"Lihat, jam 12 malam, kenapa kak?" tanya Reino sambil mengucek-ucek matanya dan melihat kearah Axel yang mengantuk.
"Tuh, ada di meja," ujar Axel sambil menguap, membuat Reino curiga, kakaknya kenapa sih?
Bukannya ke meja makan, Reino malah mendekat kepada kakaknya.
"Why, kak?"
"Kamu mau bantuin aku gak, dek?" tanya Axel membuat Reino kaget, tumben banget kakaknya manggil dia pake 'dek'
"Maulah, bantuin apaan?"
"Tuh, bantuin aku masakin kue Brownies, bisa?"
"Gila, untuk apa kak? Masa bikin kue tengah malem, kakak mau ngasih makan hantu?" tanya Reino, membuat Axel kesal, dasar banyak tanya.
"Untuk, Xeno lah! Masa kamu ngatain Xeno, hantu? Kalo dia denger gimana?" tanya Axel, membuat Reino hanya nyegir.
"Bahannya ada gak? Kalo ada sini aku buatin, kakak bantuin juga, untung aja aku suka bantuin mama buat kue ini, jadi tau!"
"Bagus deh, kamu aja yang buatnya, Rei."
"Enak aja, nanti aku laporin Kak Xeno, kalo yang buat kuenya bukan Kak Axel," ucapan Reino membuat Axel melotot.
"Okelah, kakak tidur aja, gak tega aku sama kakak," sambung Reino membuat Axel tersenyum, "Good boy!"
Setelah itu Axel segera tidur diatas Sofa.
Reino dengan cekatan membuat adonan kue tersebut, demi sang kakak ipar yang sedang mengidam.
Sekarang tinggal masukin adonan tadi ke Oven.
30 menit kemudian.
Ting!
"Akhirnya jadi! Sekarang tinggal bangunin Kak Axel, abis itu kasih ke Kak Xeno!" ujar Reino sambil mengeluarkan hasil kue buatannya, dan segera berjalan kearah Axel yang sedang tertidur di sofa.
Reino hanya menyenggol tangan Axel, membuat Axel langsung terbangun, keren.
"Udah jadi kak, kalo gitu aku tidur lagi ya, kak, ngantuk, btw Pizzanya udah aku abisin, ok babay kak."
"Iya, makasih."
Reino hanya mengangguk sambil memakan potongan brownies buatannya sendiri.
Axel segera membawa kue brownies pesanan Xeno kekamar.
***
Axel's POV.
Pasti Xeno akan bertanya, ini buat atau beli, tapi kalo beli, beli dimana coba? Toko kue mana yang buka di jam setengah 1 malam.
Tapi aku akui, Xeno berubah menjadi oon sejak hamil.
Entah kenapa.
"Xen, Xenovia!" ujarku sambil mengerak-gerakan tubuh Xeno agar dia bangun.
Tadi dia sempat menangis karena aku gak menurutin ngidamnya yang aneh, ya buat kue brownies ini.
Tapi kalo gak diturutin, bisa-bisa anakku ileran, ih najis.
***
Author's POV.
Flashback!!
1 hours ago.
Xeno yang terbangun tiba-tiba karena ingin makan sesuatu, dan senang melihat Axel ada disebelahnya.
Seketika dia ingin Axel mewujudkan permintaannya yang cukup aneh, apakah ini namanya ngidam?
Maybe, sepertinya ini ngidam. Ngidam pertamanya.
Segera dia membangunkan Axel dari tidurnya.
"Kak Axel," ujar Xeno sambil mengoyangkan tubuhnya Axel.
"Kakak!!!" panggil Xeno membuat Axel terbangun, Xeno kasian sih, tapi gimana, lagi pengen.
"Ya?"
"Kakak, Xeno mau kue Brownies," ujar Xeno dengan Puppy eyes.
"Tapi, mau nyari dimana Xeno? Ini tengah malam," ujar Axel sambil menatap jam di meja tidurnya.
"Tapi Xeno mau kue Brownies, kak!"
"Tapi mau nyari dimana Xeno! Kamu kenapa sih?" tanya Axel.
"Gak peka," ujar Xeno sambil menangis, "Huaaaa."
"Aduh, jangan nangis Xeno, nanti Reino mikir yang aneh-aneh," ucap Axel membuat Xeno menangis tambah kencang.
"Gimana kalo, nanti siang aja?!" tawar Axel membuat Xeno mengeleng, "Maunya sekarang."
"Huh." Axel mulai kesal, Xeno gak mau nurut.
Namun Axel sadar, bahwa ini adalah Ngidam Pertama Xeno.
Terpaksa Axel menurutin permintaan Xeno, daripada dia tambah nangis dan anaknya akan ileran, no.
"Ok, aku turutin, sekarang kamu tidur ya," perintah Axel membuat Xeno akhirnya mengangguk.
"Tapi dalam waktu sejam, Kakak harus bisa dapatin kue brownies itu, kalo enggak, aku mau tidur dirumah mama aja!" ancam Xeno membuat Axel mau ketawa.
Tahan, tahan.
"Ok."
"Semua bahan ada di pantry, selamat membuat kue, kak. Good night."
Axel segera keluar dari kamar, dan terduduk di kursi ruang tamu.
Shit.
Namun tiba-tiba ada sebuah pintu terbuka.
Ternyata, Reino.
"Kak, aku lapar, makanan mana? Pizza kemarin mana?"
Mungkin Reino bisa membantunya.
Tbc.
Hmm part ini pendek ternyata, hmmm.
Hehehe, jadi gini.
Sincerely Yours,
Soufi.