My Boy

By oktober09

616K 36.6K 3K

[RE-POST] TANPA PERUBAHAN APAPUN More

chapter 1
chapter 3
chapter 4
chapter 5
chapter 6
chapter 7
chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
New Story

chapter 2

23.9K 1.7K 40
By oktober09

"Ma," Panggil seorang gadis menghampiri wanita paruh baya yang tengah asik menyiram bunga di halaman belakang rumah mereka.

"Ya, Sayang" sahut sang mama menoleh ke samping menatap anak nya yang sedang bersender manja di pundak nya.

"Bie mau pergi boleh nggak?" Seru gadis yang menyebut diri nya Bie sambil terus bergelayut manja.

"Kemana sayang?" Tanya sang Mama tersenyum.

"Jalan sama Arka" Jawab nya dengan cengiran khas seorang Prilly.

"Boleh, tapi jangan terlalu malem pulang nya" Ucap sang Mama memberi izin.

"Sip, makasih Ma" Prilly bersorak mengecup Pipi Mama nya sebelum berlalu menuju kamar nya untuk bersiap.

Prilly,terlihat menakut kan di luar tapi begitu manja saat sudah berhadapan dengan kedua orang tua nya, menjadi anak satu-satu nya membuat nya mendapat kasih sayang melimpah walaupun sang Papa yang sering keluar kota tapi Prilly tak pernah merasa di acuh kan. Sang Mama yang kadang sibuk di restoran tapi slalu menyempatkan diri pulang ke rumah saat Prilly pulang dari sekolah dan slalu berusaha slalu ada untuk Prilly.

Kadang anak manja akan tetap bersikap manja saat di luar tapi kata itu seperti nya salah jika anak itu adalah Prilly. Ia seperti tak pernah ambil pusing dengan lingkungan nya. Bersikap cuek menjadi temeng nya agar tak pernah mengenal cinta yang bisa membuat nya terluka.

Tepat jam 15.00 lewat beberapa menit Arka sampai di halaman rumah Prilly, tanpa mengetuk pintu Pria tampan itu masuk begitu saja "assalamualaikum" seru nya terus berjalan mencari penghuni rumah.

"Waalaikumsalam" muncul Prilly dari arah tangga menjawab salam Arka

"Om sama Tante mana?" Tanya Arka begitu Prilly sampai di hadapan nya.

"Mama pergi, Papa belom pulang" Jawab Prilly menggandeng tangan Arka keluar rumah.

Prilly di bantu Arka menaiki motor sport hitam milik nya, Arka mulai melajukan motor nya menuju Mall karna mereka ingin pergi nonton di bioskop.

Tak sampai setengah jam motor Arka sudah terparkir rapi. Dua sahabat itu melenggang bergandengan tangan. Begitu masuk ke pintu utama Mall hampir semua orang yang mereka lewati tak berkedip sama sekali menatap mereka, terutama gadis-gadis yang terpana melihat Pria tampan itu sedangkan yang di lihat seperti tak merasa risih sama sekali.

"Ke toko buku dulu ya,gue mau beli novel baru" Ajak Prilly menarik tangan Arka begitu saja, Arka menurut saja tanpa menolak sedikit pun.

Prilly sibuk mencari novel yang menurut nya bagus, sedangkan Arka terus menguntit di belakang Prilly sesekali membantu Prilly mengambil buku yang tak bisa di raih nya. Sang ketua karate yang mungil begitu lah Arka memanggil nya, karna memang tubuh Prilly seperti anak SMP.

"Udah" Seru Prilly ceria, ia memberikan buku nya kepada Arka dengan cengiran khas nya. Pertanda ia meminta Arka yang membayar semua nya.

"Oke" Jawab Arka mengacak rambut Prilly gemas dan meninggalkan nya begitu saja, Arka hanya terkekeh kecil mendengar Prilly mengerutu tak jelas.

Setelah membayar semua nya Arka membawa Prilly ke cafe tempat biasa mereka nongkrong. Disana sudah ada Devia dan kekasih nya.

"Hai" Sapa Prilly langsung mengambil duduk di samping Devia

"Laamaaaa" keluh Devia memasang wajah cemberut nya.

"Salahin tu si Prilly, malah asik berburu novel kagak jelas" gerutu Arka

"Ya maaf, lo juga Ka kenapa nggak bilang kalau Devia nyusul"

"Ya lu.."

"Udah deh, kita nonton nggak ni" lerai Devia merasa jengah melihat tingkah kedua sahabat nya itu yang seperti tak ada hari tanpa berdebat.

"Jadi" Seru kedua nya serempak

Pria tampan yang duduk di samping Devia sedari tadi hanya tersenyum melihat tingkah sahabat pacar nya itu, akhir nya bersuara "Nggak makan dulu?" Tanya nya pelan tapi seperti bom untuk Prilly dan Arka karna kedua nya langsung menoleh dengan wajah kaget.

"Loh kok ada sih, tadi nggak ada deh perasaan" gumam Prilly

"Gue denger ya Pril, lu kata pacar gue setan apa bisa tiba-tiba ada gitu, lo berdua aja yang buta" sungut Devia geram.

"Ya mau gimana lagi, nggak keliatan" ketus Arka, ia mengulurkan tangan nya mengajak Pria tampan itu berkenalan

"Arka"

"Nio" Pria tampan yang berstatus pacar Devia itu dengan senang hati menerima uluran tangan Arka di ikuti Prilly

"Prilly"

"Langsung aja kali ya, kalian mau makan?" Tanya Devia menoleh ke arah Prilly dan Arka bergantian

"Langsung aja" Jawab Prilly beranjak, ia bergelayut manja di tangan Arka, membawa sahabat nya itu pergi meninggal kan cafe di ikuti Devia dan Nio.

"Film apa?" Tanya Arka begitu mereka sampai di bioskop

"Horor" Jawab Devia cepat

"Nggak,cari yang lain" senggah Prilly cepat

"Oke horor" Seru Arka tertawa mengejek ke arah Prilly

"Kaaaaa" Rengek Prilly tapi sama sekali tak di hirau kan. Arka malah melenggang dengan senyum jahil di bibir nya.

"Gue nggak nonton" ketus Prilly begitu Arka datang membawa tiket.

"Udah deh Pril, ada gue kok" Bujuk Arka

"Nggak" Jawab Prilly tetap tak mau di bantah

"Cih ketua karate takut film hantu, hancur wibawa lo Pril" Remeh Devia membuat Prilly menoleh cepat ke arah nya.

"Oke" Jawab Prilly singkat langsung berjalan begitu saja masuk ke studio meninggal kan ketiga teman nya.

"Ampuh" Kekeh Devia tersenyum puas.

"Woi ni tiket nya, tunggu napa" Seru Arka tertawa kecil melihat Prilly mengerutu tak jelas.

Mareka masuk dan duduk di tempat masing-masing. Prilly duduk paling di samping Arka tak lama setelah mereka duduk seorang Pria duduk disamping Prilly. Film terlihat sudah mulai. Prilly tak henti nya menyusup di belakang punggung Arka

"Ya ampun Prilly belom ada hantu nya" Kekeh Arka melihat tingkah Prilly.

"Ssstttt diem" ketus Prilly.

Prilly mencoba melihat layar besar di depan nya.saat itu juga makhluk paling Prilly benci menampakan wujud nya.

"Aaaaaaaa" Jerit Prilly memeluk Arka kencang. Yang di peluk malah terdengr meringis.

"Kenapa?" Tanya Prilly heran.

"Gue mau keluar,kebelet" Arka bersiap berdiri tapi dengan cepat Prilly menahan nya.

"Ikuttt" Rengek Prilly begitu menggemaskan

"Masa iya lo mau ikut gue buang air sih Pril, di sini aja sih nggak papa gue bentar kok" Bujuk Arka selembut mungkin

"Takut" Rengek Prilly liris

"Ya Tuhan Prilly ini rame orang, gue udah di ujung ini" Arka sedikit bergoyang menahan air yang sudah siap di keluar kan nya.

"Arkaaaaa" kembali Prilly merengek membuat siapa saja yang mendengar nya akan merasa gemas melihat tingkah gadis mungil ini.

"Gu.."

"Sini sama gue, temen lo kasian" Pria yang duduk di samping Prilly mendengar berdebatan kedua sahabat itu merasa kasihan melihat Arka. Sedari tadi ia tersenyum mendengar dan melihat tingkah Prilly yang terlihat begitu menggemaskan.

"Makasih, lo sama dia bentar doang oke" Seru Arka berlalu begitu saja sedikit berlari meninggalkan Prilly yang terdiam kaku.

"Makasih,tapi nggak usah, gue tahan kok nunggu Arka" Ucap Prilly pelan

"Ya udah,kalau takut sembunyi aja di belakang gue" Jawab Pria itu lembut.

Prilly mencoba untuk tak menyentuh Pria yang tak di kenal nya itu, walaupun ia begitu takut sekarang, tapi mati-matian di tahan nya. Ingin mendekati Devia tak mungkin karna sahabat nya itu duduk di belakang dan di samping nya sudah ada orang lain. Kembali makhluk menyeramkan itu muncul tanpa pikir panjang Prilly menarik baju Pria di samping nya, menyembunyikan wajah nya di balik punggung Pria itu

Wangi Prilly malah merasa nyaman menghirup aroma yang begitu memabukan dari Pria yang ntah siapa.

"Udah nggak ada lagi" Suara Pria itu serta usapan Di kepala Prilly sukses membuat jantung sang ketua karate itu berdetak tak beraturan.

Cepat Prilly menarik kepala nya. "Maaf" liris nya pelan. Wajah nya terasa panas, bisa di pastikan wajah nya memerah sekarang.

"Nggak papa" samar-samar Prilly bisa melihat senyum indah Pria yang Pria samping nya dan sungguh senyum itu menyejukan hati.

"Lama ya" Suara Arka membuat Prilly langsung mngalihkan pandangan nya ke arah Arka yang sudah duduk manis di samping nya.

"Iyaaa" ketus Prilly

"Ya elah gitu aja ngambek" Ejek Arka

Baru saja Film selesai Prilly bergegas keluar meninggalkan Arka dan yang lain. Ia duduk menunggu Arka. Jantung nya masih berdetak tak beraturan sampai sekarang.

"Masa iya cuman liat senyum nya aja gue sampe gini" gerutu Prilly dalam hati. Bayangan senyum Pria yang sudah di pastikan tampan itu masih terasa nyata di depan mata Prilly dan sukses membuat senyum kecil muncul di wajah sang ketua karate.

"Hai" Sapa seseorang membuat Prilly menoleh.

"Eh hai" Jawab Prilly sedikit kikuk

"Yang tadi kan" Ucap Pria itu duduk di samping Prilly.

"Ha? Lo yang duduk di samping gue?" Tanya Prilly sedikit terkejut.

"Iya,kenapa?" Tanya nya heran.

"Nggak papa" Jawab Prilly mengalihkan pandangan nya ke arah lain

"Ganteng bangeeeet ya ALLAH" jerit hati Prilly

"Boleh gue tau nama lo?" Ucap Pria itu membuat Prilly kembali menoleh ke arah nya.

"Boleh, Prilly" jawab Prilly membalah uluran tangan Pria tampan yang sukses membuat pikiran Prilly di penuhi senyum nya.

"Gue..."

****

Akhir nya bisa lanjut
Maaf kalau kacau . Itu kagak gue baca ulang

Continue Reading

You'll Also Like

219K 18K 91
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
1.6M 140K 72
Ziel adalah candu. Tawanya Candanya Aroma tubuhnya Senyum manisnya Suara merajuknya dan Umpatannya. . . . "Ngeri bang." - Ziel "Wake up, Zainka."...
2.6K 312 12
Caution⚠ 1. Semua foto punya gue 2. Yang difoto punya gue 3. Siapkan kantong kresek item 4. Hati-hati yang baca bakal muntah 5. Makanya jangan dibuka...
65.6K 3.3K 8
meskipun kau mantan kekasih ibuku Lisa😸 (GirlxFuta)🔞+++