Prilly tersenyum bahagia melihat anak-anaknya yang sedang bermain, saat ini dirinya bersama anak-anak sedang berada ditaman belakang rumah mereka, ya Ali menghadiahkan rumah baru untuknya dan anak-anak disaat perayaan ulang tahun pernikahan mereka yang ke 5 tahun.
Rumah mewah berdesain elegan itu membuat setiap orang takjub, Ali memang mendesain khusus rumah itu untuk keluarga tercintanya, dan Prilly hanya bisa menangis haru saat Ali mengajaknya untuk pertama kali dirumah mewah ini,
"Ssst...jangan menangis sayang, ini tidak ada apa-apa nya dengan semua kebahagiaan yang kau berikan untukku." Bisik Ali sambil merengkuh erat pinggang istrinya dari belakang, Ali mengecup lembut bahu Prilly yang sedikit terbuka khusus malam ini atas permintaan Ali.
Prilly tersenyum sambil memeluk lengan suaminya yang merengkuh erat pinggang rampingnya, malam ini Prilly terlihat begitu cantik dan sexy, Dengan bangga Ali menggandeng istrinya tentu saja karena Ali membooking satu restoran mewah langsung untuk malam terindah mereka, Prilly sempat terheran-heran saat Ali memintanya mengenakan dress sexy lebih tepatnya dress untuk para gadis bukan ibu beranak 3 sepertinya dan Ali memiliki cara tersendiri untuk membuat Prilly percaya diri,
"Sayang, kamu si ibu beranak 3 jauh lebih sexy dan cantik dimataku dibanding gadis perawan diluar sana." Ali berucap santai sambil mengecup bahu terbuka istrinya lalu menarik Pirlly memasuki restoran yang sudah disediakannya.
"Kau bahagia sayang.." Prilly tersentak saat mendengar suara suaminya.
"Tentu sayang, terima Kasih untuk semua kebahagiaan yang telah kau berikan untukku dan anak-anak kita." Ali tersenyum kembali mengecup bahu Prilly. Mereka larut dalam kemesraan dan keindahan Cinta mereka, bagi Prilly Ali adalah sosok pria yang tak ada tandingannya, pria tampan itu sangat menyayangi keluarganya.
"Mooommmmmmmm...."
Prilly tersentak saat mendengar teriakan putrinya, Prilly segera beranjak menghampiri Putra dan putrinya didekat kolam renang sana,
"Ya Allah nak..." pekik Prilly saat melihat Raka Putra sedang meronta-ronta didalam air.
Dengan cepat Prilly menceburkan dirinya kedalam kolam, setelah memeluk Raka Prilly mengayunkan kakinya tak berapa lama tangannya berhasil memegang pinggiran kolam, Prilly segera menaikkan Raka merebahkan tubuh mungil yang tak sadarkan diri itu,
"Nak..abang.. bangun sayang.. ini mommy.." Prilly mulai terisak, tubuhnya yanh basah kuyup tak lagi dihiraukannya.
Riki terlihat sedang menenangkan adiknya yang semakin histeris melihat abang mereka, Prilly semakin menepuk-nepuk pipi Raka, airmatanya tumpah melihat Raka yang mulai memucat.
"Sayang...."
Prilly mendonggakan kepalanya, airmatanya semakin tak terbendung, Ali segera menghampiri anak dan istrinya, niatnya hari ini Ali pulang cepat dari kantor dan akan memberikan kejutan untuk keluarganya namun saat ini dirinya yang mendapat kejutan,
"Abang..hei..." Ali segera bersimpuh disamping Raka, Ali segera melakukan pertolongan pada Raka, tak lama Raka terbatuk mengeluarkan air yang sempat masuk kerongga tubuhnya.
Ali dan Prilly serempak melemaskan tubuhnya hingga terduduk dipinggiran kolam,
"Abang kenapa bisa begini nak?" Tanya Prilly sambil mengusap lembut punggung Raka.
Raka tersenyum manis, bocah berusia 15 tahun(anggap segitu aja ya) itu terlihat begitu tampan mewarisi ketampanan Ali tentunya,
"Abang tidak apa-apa mom." Ucap Raka sambil mengedipkan matanya hal yang biasa dilakukan olehnya untuk menggoda mommy tercinta.
"Abang...."
Raka terkikik geli saat mendengar suara bariton daddy nya itu, Ali akan selalu cemburu bila ada yang menggoda istrinya bahkan Raka anaknya sendiri,
"Abang janji, kalau abang sudah besar dan abang sudah sukses seperti daddy, abang akan melamar mommy." Raka semakin menjadi-jadi Prilly hanya tersenyum pura-pura tersipu saat mendengar gombalan Putra kesayangannya itu dan tentu saja membuat Ali semakin merengut.
"Berhentilah cemberut seperti itu sayang, aku tidak akan menerima lamaran lelaki manapun kau tahu kenapa?" Tanya Prilly sambil mengerling nakal.
Ali tersenyum lalu dengan wajah imut dan dibuat polos Ali menggelengkan kepalanya sambil menatap manja istrinya,
"Karena aku sudah tua jadi tak mungkin ada yang mau melamarku."Jawab Prilly sambil tertawa diikuti anak-anak bahkan Riki sampai terduduk melihat wajah sebal daddy nya.
"Baiklah, tertawalah selagi kau mampu sayang dan lihat nanti malam hanya terdengar desahanmu dibawahku." Bisik Ali dengan seringaian nakalnya ditelinga Prilly membuat Prilly mengehentikan tawanya seketika.
Prilly mengerling tajam pada Ali yang dibalas kecupan bibir oleh Ali, Prilly melongo bisa-bisanya Ali mencuri ciuman didepan anak-anak,
"Anak-anak sudah tidak ada sayang, mereka sangat pengertian dan aku rasa ini saatnya kita memberikan adik untuk mereka."bisik Ali sambil menggigit bibirnya.
Prilly terdiam semakin menatap tajam suaminya dan lagi-lagi Ali mengecup tidak kali ini Ali melumat bibirnya dengan kuat dan tangannya meremas kedua payudaranya membuat Prilly terbelalak, setelah beberapa saat Ali segera melepas lumatan dan remasan dipayudara istrinya lalu berlari menyusul anaknya sebelum istrinya mengamuk,
Prilly sendiri masih melongo detik berikutnya kesadarannya mulai kembali dan....
"DASAR SUAMI MESUMM....." berikutnya hanya tawa Ali yang menggema dirumah itu.
******************
Rika gadis kecil berusia 10 tahun itu masih berdiri di depan cermin bayangan Raka abangnya tenggelam karena mengambil kalung kesayangannya masih terbayang jelas di ingatannya.
Rika menyesal jika saja dia tidak merengek dan mau menunggu daddy nya pulang untuk mengambil kalung kesayangannya yang merupakan hadiah ulang tahunnya dari Raka.
"Dek.."
Rika tersentak saat mendengar suara Raka memanggilnya, dengan cepat Rika mengusap lelehan airmata yang entah sejak kapan sudah mengalir dipipinya,
"Abang udah baikan?" Tanya Rika sambil berusaha tersenyum.
Raka menatap menyelidik adiknya ini, Raka sangat mengenal Rika bahkan lebih dari siapapun termasuk orang tua mereka.
"Kau merasa bersalah?" Tanya Raka.
Rika menggeleng lemah, bahkan abangnya langsung mengetahui isi fikirannya, Rika kembali tersenyum meskipun matanya terlihat berkaca-kaca kakinya berlahan melangkah mendekati Raka perlahan tangannya merengkuh lembut leher Raka,
"Maaf bang.." akhirnya airmata itu kembali meleleh bahkan Rika tak dapat menahan isakannya lagi.
Raka terdiam tangannya terangkat mengusap lembut punggung adiknya,
"Abang tidak apa-apa dek, tadi kaki abang cuma sedikit keram makanya abang tenggelam." Bujuk Raka membuat Rika semakin terisak.
Keduanya larut dalam pelukan mereka, Prilly yang sedari tadi memperhatikan anak-anak nya tersenyum lembut, Prilly sangat bahagia anak-anak nya saling menyayangi satu sama lain,namun entah kenapa jauh dilubuh hatinya Prilly merasakan ada yang janggal pada kedekatan Raka dan Rika tapi Prilly berusaha menepis perasaannya itu. Raka dan Rika hanya menyayangi sebatas kakak beradik hanya itu... ya hanya itu...
7 tahun kemudian...
" yeeee... akhirnya aku lulus juga..." pekik Rika sambil berlonjak kegirangan dengan balutan baju toga nya.
Raka hanya mampu tersenyum melihat reaksi gadis cantik didepannya ini, ya Rika adiknya entah kenapa perasaannya selalu berdebar saat melihat Rika, mungkin dulu Raka hanya beranggapan wajar karena kedekatan mereka tapi saat ini diusia nya yang beranjak dewasa Raka mulai menyadari getaran itu namun entahlah...
"Bang.. hari ini Ika ulang tahun plus hari kelulusannya ika, Ika mau hadiah dong.." Raka tersenyum saat mendengar rengekan manja yang selalu mampu membuatnya bahagia.
"Boleh, kamu mau minta apa dek ka?" Raka tersenyum, dek ka adalah panggilan kesayangannya buat Rika.
"Abang.." jawab Rika spontan dengan binaran bahagia diwajahnya.
Raka mengerutkan dahinya,
"Abang?" Tanya Raka sambil menunjuk dirinya.
Rika tersenyum dan mengangguk antusias,
"Rika Cinta abang, Rika mau abang dan tepat dihari penting untuk Rika saat ini Rika ingin mengungkapkan semuanya dna berharap abang akan jadi kado ter--- CUKUP..." Rika tersentak saat mendengar suara lantang Raka.
Raka menatap tajam Rika meskipun terbesit penyesalan karena telah membentak Rika namun tetap saja Argghh....
"Abang anggap kamu tidak pernah mengatakan ini Rika, abang mencintai wanita lain dan akan segera menikahinya." Ucap Raka lantang sambil beranjak meninggalkan Rika yabg mematung.
Rika tersenyum samar lelehan airmatanya yang sekuat tenaga ditahan sedari tadi kini mengalir sudah, airmatanya semakin mengalir deras semakin deras bahkan tubuhnya meluruh ketanah seiring kepergian Raka yang benar-benar meninggalkannya...
"Ya Tuhan... bahkan aku tidak mendapatkan kesempatan untuk mencintainya.." lirih Rika pilu sambil memukul pelan dadanya yang terasa sesak..
"Maafkan abang dek..."
End....
**************
Ada yang masih nunggu cerita ini? Udah lama banget gk update ya...
Hah.. part ini ancur banget ya..?
Hahah maaf ya..
Tunggu kelanjutan nya di story khusus Raka dan Rika ' first love'...
Vote and komennya ya...