The Fate From Him

By Triana_RN

80.1K 4.3K 233

Apa yang bisa kulakukan jika aku tak mengharapkan belas kasihanmu tuhan? Apa yang bisa kuperbuat jika takdir... More

Prolog
BAB I : Kedatangan putra mahkota
BAB II haruskah aku?
BAB III: Pertemuan "putra mahkota"
BAB IV Hukuman Putra Mahkota
BAB V Sebuah Mimpi
BAB VI Kesengsaraan itu kembali
BAB VII Terima Kasih Min Young
BAB VIII Ada apa dengan Dia?
BAB IX Kedatangan Putri Mahkota Youngjuk
BAB X Jatuh Cinta
BAB XII Kematian Sang Raja.
BAB XIII Penobatan Putra Mahkota
BAB XIV
BAB XV Ratu Se Ra
BAB XVI penghinaan
BAB XVII Hinaan itu menyakitiku
BAB XVIII Penganggkatan Heyna
BAB XIX Balasan kecil untuk Pembuat masalah
BAB XX
BAB XXI Awal dendam
BAB XXII kediaman baru buat Heyna
BAB XXII Kim Sukwon
BAB XXIII Rencana Jahat Ratu
BAB XXIV Penyelamat
Bab XXV Pencarian
Bab XXVI Rencana (part I)
Bab XXVI Rencana (part II)
Bab XXVIII aku kembali (part I)

BAB XI Perkelahian

1.9K 115 1
By Triana_RN

Kemana pun kau pergi pasti ada musuh yang selalu mengikutimu. Dia membawa kebencian untukmu. Tidak berhenti untuk membuatmu dalam bahaya.
Tapi..
Jika kau punya musuh, tentu kau punya seseorang yang dapat kau andalkan untuk bisa melindungi mu.


°

°
••●●◈●●••


"Heynaaaaa..." teriak Min young dari belakang badannya Heyna sambil berlari kearahnya.

Merasa terpanggil, Heyna pun menoleh kebelakang.

Ia melihat pancaran aura kebahagiaan dari Min young. Gadis bermata bulat itu langsung memeluknya hingga dia sampai terjatuh.

"Astaga...Min Young, kau kenapa? Hingga sampai seperti ini? " tanya Heyna heran dengan sikap Min young yang terlihat aneh itu.

Tampak raut wajahnya Min young berubah sangat senang, bahkan dia sampai menunjukkan eyes smilenya.

"Kau tau kenapa aku bisa sesenang ini?" katanya sambil kegirangan.

"Hey, tentu saja aku tidak tahu. Maka itulah cepat ceritakan padaku ada apa. Jangan membuatku semakin penasaran, Min young " Heyna semakin mendesak Min young untuk bercerita kepadanya

"Iya, iya..aku akan cerita, ayo kita duduk dulu"

Mereka berdua pun duduk di Taman dekat distrik 1 .

"Jadi begini ceritanya, kau tau kan kalau semalam saat kita pergi ke pesta rakyat, kita terpisah.. "

Heyna mengangguk, " lalu?"

"Lalu, aku pun panik. Aku mencarimu kesana kemari, tapi aku juga tidak menemukanmu. Dan saat itu, ada seseorang yg berlari ke arahku. Aku sempat kesal padanya karena telah menabrakku hingga aku terjatuh. Dia meminta maaf kearahku. Dan saat aku melihat wajahnyaa—" Min young memotong perkataannya dan membuat Heyna semakin penasaran.

"Siapa? Siapa pemuda yg menabrakmu?" heyna benar-benar penasaran

"Tuan Yoon.." Min young kegirangan sambil menepuk-nepuk tangannya Heyna

"Tuan Yoon? Tuan yoon siapa?" tapi, Heyna tidak segera mengenalinya dan dia malah bingung soal nama pemuda itu.

"Aduhh... Heyna. Masak kau tidak tau sih!? Tuan yoon, saudaranya Putra mahkota" Min young menepuk jidatnya sendiri. Menyadari kebodohan Heyna, mungkin.

"Ooohh..astaga tuan yoon itu. Oh iya,iya aku tau, maaf Min young, di Negara ini yang namanya Yoon tidak hanya satu kan?!"

"Hem..iya iya.." Min young cuma mengangguk saja.

"Ayo, cepat sambung ceritamu. Setelah kau bertemu dengan tuan Yoon, lalu kenapa?"

Min young kembali semangat untuk menceritakannya.
"Dia pun berkenalan dengan ku..dia mengatakn kalau hanbook yang aku kenakan saat itu sangat cantik. Dan oh..hiasan rambut yg kau berikan padaku waktu itu, dia menyukainya. Katanya itu terlihat pas dipakai olehku. Waaahh, dia memujiku Heyna..dia memujiku.." Min young tampak kegirangan seperti anak kecil yang baru saja mendapatkan hadiah.

"Hey, tenanglah Min young, tenang. Tapi, apa aku pikir, kau tertarik dengan tuan yoon yah?!"

Dia mengangguk cepat..
"tentu saja. Aku langsung tertarik dengan tuan yoon. Apalagi pada saat dia bilang aku terlihat cantik. Wahh, ingin rasanya aku melayang ke langit. Selain itu dia memiliki wajah yang tak kalah tampan dari Putra mahkota " dia terus terkagum-kagum sambil memegang pipinya dengan kedua tangannya.

"Ehh..tapi, tunggu. Saat kita terpisah kau kemana? Kenapa kau pulang lebih awal?" Min young bertanya kepada Heyna.

Deg..tiba-tiba saja jantungnya Heyna berdetak kuat. Harusakah ia menceritakannya kepada Min young kalau semalam Heyna bertemu dengan Putra mahkota?

"Heyna, kenapa kau diam..? Ada apa?" Min young tampak khawatir.

"Ah tidak ada apa-apa kok Min young. Semalam aku bertemu dengan Putra mahkota" jawab Heyna dengan jujur

"Putra mahkota? Bagaimana bisa?" Dia sedikit terkejut

"Aku tidak sengaja menabrak nya. Itu gara-gara para pengawal terus mendorongku hingga aku pun menabrak Putra Mahkota"

"Lalu?"

"Lalu..ehhh..dia ya..berbicara padaku. Dan..ya, kami pun mengobrol sebentar" Heyna bertingkah kikuk di depan Min young.

Heyna kembali memutar memorinya, mengenai kejadian semalam antara dia dengan Putra Mahkota. Dia tidak habis pikir, kalau ia akan menabrak putra mahkota di tengah keramaian seperti itu.

Dia benar-benar sangat gugup waktu itu, maka itulah ia memutuskan untuk pergi dari hadapan putra Mahkota-nya .

Eh.. Tapi, putra mahkota malah menarik tangannya dan mencegahnya untuk pergi. Bahkan, putra Mahkota juga mengajaknya untuk ikut berlari bersamanya menghindari para pengawal yang sepertinya sedang mengejarnya.

Tapi, dari semua kejadian itu. Hal yang paling tidak bisa dilupakan oleh Heyna saat putra Mahkota mengatakan dia cantik.

Dia mendengarnya. Dan sangat jelas ia mendengarnya. Dia berbohong saat ia seakan-akan tidak mendengar kata-kata itu.

Tak hanya itu, Heyna juga sempat melihat Putra mahkota memandanginya sambil tersenyum melalui sudut matanya.

Dia tidak percaya hal itu terjadi.
Dia juga tidak percaya kalau dia bisa sedekat itu pada putra Mahkota.

~Dan saat insiden terjatuh itu...

Insiden itu Membuat tidurnya tidak bisa nyenyak karena terus memikirkan dirinya yang hampir berciuman dengan putra mahkota.

Oh.. Rasanya kepala Heyna ingin sekali meledak jika harus memikirkan hal itu sekali lagi.

Dia langsung menggeleng-gelengkan kepalanya untuk tidak mengingat kejadian itu lagi. Akhirnya, ia pun tersadar dari lamunannya.

~

"Heyna..lihatlah, kau melamun lagi kan?! Sebenarnya ada apa sih!" Min young tampak cemberut, karena dia tidak kunjung mendapatkan jawaban dari Heyna.

"Ah..maaf Min young. Aku tidak fokus tadi." Heyna pun tersenyum agar Min young tidak cemberut lagi.

"oh iya..bukankah hari ini jadwal kita mencuci?" sambung Heyna sambil berusaha mengalihkan pembicaraan

"Oh iya, aku lupa. Ayo kita mencuci. aku takut nanti besok keburu hujan. Hari ini mataharinya terik sekali."

"Iya kau benar. Sekarang masih sangat cerah. Ayo cepat kita mencuci."

Mereka berdua pun beranjak dari taman itu dan segera pergi menuju ke tempat pencucian baju.

••●●◈●●••

"Ahaahha...dia sangat tampan. Prajurit itu bilang aku cantik dengan hanbook pink ku.." tawa Sun Hee dengan ceria sambil bercerita pada teman-teman nya.

"Heyna... lihatlah, bukankah jadwal si nenek lampir dan teman-teman nya itu semalam ya? Kenapa sekarang dia malah mencuci disini? Aisshh... Mengganggu sekali. Ingin rasanya aku menjambak rambutnya itu" kata Min young kesal sambil menunjuk ke arah Yi Kyeong dan teman-temannya.

"Sudah lah Min young, kita tidak usah mengurusi mereka. Biarkan saja" Heyna tetap acuh sambil jalan melewati Yi Kyeong dan teman-teman nya.

Saat Heyna dan Min young lewat di depan Yi Kyeong, Dia dan teman-temannya langsung menatap Heyna dan Min Young dengan sinisnya. Tapi, Heyna dan Min young tetap tidak perduli dan langsung mengambil tempat untuk mencuci baju mereka.

selang beberapa menit. Yi Kyeong dan teman-temannya pun menghampiri Heyna dan Min young. Yi Kyeong menendang ember milik Heyna sehingga baju yang ada di dalamnya hampir jatuh.

"Dasar tidak tahu diri. Apa selama ini kau tidak jera-jera juga hah?" Yi Kyeong berteriak ke arah Heyna.

Heyna tidak mengerti maksud Yi Kyeong.

"Hah, kau sok berpura-pura tidak mengerti, apa kau pikir aku itu bodoh? Eehhh, aku geram sekali denganmu.." yi Kyeong pun menjambak rambutnya Heyna dengan tiba-tiba

"Aaaaa.. Sakit Yi Kyeong. Lepaskan aku" teriak Heyna sambil memegangi tangan Yi Kyeong agar dia segera melepaskan jambakannya

Min young yg melihat Heyna sedang di jambak oleh yi Kyeong merasa sangat marah.

"Kau benar-benar jalang. Lepaskan tangan kotormu itu dari Heyna! " kata Min young yang lansung marah dan merasa tidak terima kalau rambutnya Heyna dijambak oleh Yi Kyeong. Kemudian, Min young pun mendorong Yi Kyeong hingga terjatuh.

"Yi Kyeong...Yi Kyeong. Kau tidak apa-apa? " teriak Shin hye yang langsung khawatir. Dia pun kemudian membantu Yi Kyeong untuk berdiri.

"Dasar tidak tahu diri" umpat Yi Kyeong dengan kesal.

Yi Kyeong tidak terima, jika dia harus kalah dengan Min Young. Dia pun bangkit kembali membalas perbuatan Min young dengan mendorong balik Min young sampai dia terjatuh.

"Hey..Aku tidak punya masalah denganmu. Jadi kau tidak usah ikut campur urusanku" ucap Yi Kyeong yang terdengar sangat kesal kearah Min Young

"Masalah Heyna adalah masalahku juga.." ucap Min young sambil berdiri kembali

"Sudahlah. Kalian jangan bertengkar lagi. Baiklah.. Yi Kyeong, jelaskan padaku. Kenapa kau ingin mencari masalah lagi denganku? Bukankah kau bilang kau sudah menyesal dan meminta maaf padaku, lagipula aku juga sudah memafkanmu, Yi Kyeong" Heyna berusaha menghentikan perkelahian Min young dan Yi Kyeong. Dan Ia juga sedang mengklasrifikasikan masalah ini secara baik-baik.

"Kenapa? Kau tanya kenapa?
Hey... aku tahu kau semlam sedang berkencan kan dengan Putra mahkota di pesta rakyat. Kau bilang kau membencinya, lantas kenapa kau malah berduaan dengan yang mulia hah?"

Heyna terdiam. Bagaimana Yi Kyeong bisa tahu kalau Heyna bertemu dengan Putra mahkota di pesta Rakyat semalam?

"Apa kau cemburu? " tanya Heyna.

"Dia sangat bodoh. Tentu saja Yi Kyeong cemburu. Kan sudah kami katakan untuk jangan berusaha mendekati Putra mahkota, kalau kau tidak mau kami menghajarmu" sahut Hee Sun yang tak kalah galaknya dengan Yi Kyeong.

"Menghajar nya? Seenaknya saja kalian mengatakan i—" Min young sudah ingin memukul Sun Hee, tetapi Heyna langsung mencegahnya untuk berhenti.

"Dengarkan aku baik-baik, Yi Kyeong. Kau itu sudah salah paham. Aku tidak berkencan dengan Putra Mahkota. Hanya saja aku—"

"Kau PEMBOHONG. Mana mungkin ada seorang perempuan yang menolak pesona milik putra Mahkota? Kau munafik. Seharusnya kau sadar kau hanya dari kasta rendah, ibumu hanyalah seorang budak. Kau tidak pantas bersanding apalagi mendekati Putra mahkota " Yi Kyeong semakin marah pada Heyna. Bahkan, ia sempat untuk menghina Heyna dan ibu tirinya.
Heyna yang mendengarnya merasa tidak terima. Ia mengepalkan tangannya dengan begitu erat. Menatap Min young dengan air mata yang hampir jatuh di pelupuk matanya.

Min young yang melihat Heyna seperti itu, langsung kembali kembali membela Heyna.

"Hey..Yi Kyeong. Berani sekali kau bicara seperti itu kepada Heyna. Apa kau pikir kau juga pantas dengan Putra mahkota, hah? Kau bahkan lebih buruk dari Heyna. Kau itu Hanya seorang pelayan bermulut besar. Cuma pelayan yang suka—"

"Jaga bicaramu Min young, kau tidak seharusnya menghina Yi Kyeong seperti itu. Kau pikir siapa dirimu, sampai kau—" Sun Hee berusaha membela Yi Kyeong. Namun Min young langsung memotong pembicaraan nya.

"DIAM KAU! Aku tidak bicara denganmu " Min young mentap tajam ke arah Sun Hee, dan itu sukses membuat Sun Hee terbungkam.

"Heh..apa kau pikir posisi mu disini lebih tinggi dari kami? Kau dan kami itu sama. Sama-sama PELAYAN. Dan kau bukan atasan kami. Kau seharusnya tidak berhak membully Heyna. Mentang-mentang karena kastamu lebih tinggi dari dia, Jadi kau bisa berbuat sesuka hatimu begitu? Kau cuma manusia rendahan, yg berani mengancam dan melakukan nya dengan kekerasan" Min young tersenyum mengejek.

Yi Kyeong terdiam. Dia menahan kesalnya. Dia sangat marah pada Min young sudah berani untuk merendahkannya. Yi Kyeong pun langsung bertindak membalas perkataannya Min young.

"Apa kau bilang? Aku rendah? Dasar tidak tahu diri. Dirimulah yang rendah jalang. Kau yang rendah" Yi Kyeong pun mengacak-acak rambut Min young dan sesekali menjambaknya.

Min young dan Yi kyeong saling maki-makian dan saling menjambak. Mereka benar-benar sedang berkelahi.

"Sudah hentikan! hentikan Min young, hentikan. Aku mohon HENTIKAN" Heyna berusaha untuk melerai perkelahian mereka. Begitu juga dengan Sun Hee dan Shin Hye yang ikut membantu untuk melerainya.

"Kau ben-naar- benar tidak bisa diajar-kann sopan santun" Min young pun merasa sangat kesal. Sampai akhirnya ia mendorong Yi Kyeong hingga dia terjatuh dan menyebabkan sikunya berdarah.

"YI KYEONG...Yi Kyeong. Aduh.. kau tidak apa-apa?" Kata Shin hye yang langsung panik

"Oh astaga..Ya ampun. Sikumu berdarah. Ini semua salahmu Min young.." Sun hee langsung menyalahkan min young.

"Aduh...sikuku sakit sekali.
Aawww.." Yi Kyeong meringis kesakitan.

Tiba-tiba saja, nyonya choi lewat dan melihat pertengkaran mereka.

"Apa yg terjadi?" Teriak nyonya choi dengan suara lantangnya sambil berjalan ke arah mereka.

Buru-buru Heyna dan Min young beserta teman-temannya Yi Kyeong membungkuk hormat kearah Nyonya Choi. Terkecuali si Yi Kyeong yang tengah meringis kesakitan. Melihat keadaan Yi Kyeong, nyonya choi menjadi khawatir.

"Yi Kyeong kau knapa? Apa yg terjadi padamu?" tanya Nyonya Choi padanya.

"Sikuku berdarah nyonya. Ini semua akibat ulah min young. Dia mendorong ku hingga aku terjatuh. Dan sekarang sikuku menjadi seperti ini. Sakit sekali, Nyonya" Yi kyeong berlagak kesakitan di depan nyonya choi, sambil sesekali terisak menangis.
"Min young, apa ini salahmu?" Teriak nyonya choi ka arah Min young.

"Tidak, Nyonya. Sebenarnya itu—" Min young berusaha membela dirinya.

"Iya nyonya, ini semua ulah min young. Kami melihat sendiri kalau Min young-lah yang mendorong Yi Kyeong hingga terjatuh." Sun hee pun langsung menuduh min youn sambil tersenyum mengejek.

Min young hanya menatapnya dengan kesal.

"Tidak Nyonya, kami bisa menjelaskannya" Heyna berusaha membela Min young

"Tidak. Aku tidak mau mendengarnya lagi. Kau harus dihukum atas perbuatan mu, Min young. Dan kalian juga." nyonya choi pun langsung memberikan hukuman pada Min young dan juga pada Heyna beserta Yi Kyeong dan teman-temannya.

"Tapi Nyonya, saya tidak—"
Min young berusaha menjelaskannya pada nyonya choi.

"Pokoknya kalian semua, harus keruanganku setelah selesai mencuci dan jangan membantah.APA KALIAN MENGERTI? " Nyonya Choi berteriak ke arah mereka semua.

"Kami mengerti nyonya " jawab mereka serempak.

Setelah itu, Nyonya choi pun melangkahkan kakinya untuk pergi meninggalkan tempat pencucian.

Yi Kyeong kemudian menghapus sedikit air matanya yg tadi keluar. Senyuman kemenangan tersungging di bibirnya sambil menatap Heyna dan Min Young dengan pandangan mengejek. Begitu juga dengan teman-temannya yg terlihat senang.

"Rasakan itu! Ayo kita pergi Yi kyeong. Kita obati lukamu dulu" kata Sun Hee yg mencoba untuk membantu Yi kyeong berdiri. Dan mereka pun pergi dari tempat pencucian.

Min young hanya diam sambil menatap mereka dengan penuh kemarahan.

••●●◈●●••

Heyna dan Min young pun kemudian pergi ke ruangannya Nyonya Choi. Heyna sangat takut, kalau Min young akan dihukum sangat berat oleh Nyonya choi. Apapun itu, tapi menurut Heyna rasanya itu tidak adil. Bagaimana pun ceritanya, yang mencari masalah itu adalah Yi Kyeong bukannya mereka. Tapi, karena keadaanya yg seperti tadi, seolah-olah itu adalah salahnya Min young.
Heyna pun semakin gugup.

"Heyna sudalah, tenang saja. Kau tidak perlu khawatir padaku. Aku tidak apa-apa" Min young berusaha untuk menenangkan Heyna untuk tidak usah terlalu Khawatir.

"Bagaimana aku tidak khawatir. Apa kau tidak melihat tadi, bagaimana marahnya nyonya choi,Min young "

"Sudahlah.. Aku mohon jangan khawatir lagi. Ini memang salahku. Ayo Cepat! Kita harus cepat, jika tidak kita—"

"Iya, iya. Aku mengerti, ayo!" Heyna dan Min young pun segera berlari menuju ke ruangannya Nyonya Choi.

~

Setelah sampai, Heyna dan Min young melihat Yi Kyeong dan teman-teman nya ada di ruangan nyonya Choi yang sudah lebih duluan sampai daripada mereka

"Maaf nyonya. Jika kami terlambat" Heyna membungkuk hormat ke arah nyonya Choi.

Nyonya choi, hanya diam. Dan kami semua kemudian menunduk. Tidak ada yang memulai untuk berbicara.

"MIN YOUNG... insiden tadi benar-benar sangat memalukan. Apa kalian pikir, kalian itu anak kecil hah?" Teriak Nyonya sedang memarahi mereka.

Dan mereka semua hanya bisa terdiam.

"Kenapa kalian bisa bertengkar, Min young? " tanya nyonya Choi pada Min young.

"Ini karena Yi Kyeong yg duluan mencari masalah pada kami, Nyonya. Tiba-tiba dia marah-marah dan menjambak rambut Heyna. Aku sangat marah pada dia. Bagaimana bisa aku diam saja melihat Heyna diperlakukan seperti itu oleh Yi Kyeong? " Min young berusaha menjelaskan kejadian tadi

"Tapi, itu kulakukan karena dia berani untuk berkencan dengan Putra mahkota, Nyonya. Dan dia benar-benar tidak tahu diri.." Yi Kyeong tiba-tiba saja ikut bicara.

"Kau salah paham Yi Kyeong. Aku tidak berkencan dengan Putra mahkota" Heyna berusaha untuk menyangkal nya, karena apa yg dikatakan oleh Yi Kyeong tidaklah benar.

"Kalau bukan berkencan apa namanya hah? Kau itu—"

"Kau sendiri kan, yg berani mendekati Putra Mahkota. Dan kau selalu bilang kalau Heyna itu wanita jalang" Min young tidak tahan dengan sikap Yi Kyeong yg terus menyalahkan Heyna.

"Apa kau bilang? Kau.. iii..tu" Yi Kyeong pun berjalan mendekati Min young dengan tatapan kemarahannya dan dia hendak untuk menampar Min young, namun..nyonya Choi berteriak.

"CUKUUUUPP...CUKUP. Apa kalian tidak melihatku ada disini hah? Beraninya kalian berkelahi di depanku. Dimana sopan santun kalian? Aku sudah mengerti permasalahan ini. Ini semua karena hanya Putra mahkota. Aku tidak habis pikir, kalian benar-benar seperti jalang"

"Tapi, saya tidak berusaha untuk—" Yi Kyeong mencoba membela diri

"DIAM KAU YI KYEONG. Aku sedang bicara. Beraninya kau, memotong pembicaraanku hah?" Teriak nyonya Choi dengan kesal.

Mereka semua kembali tertunduk diam.

"Aku benar-benar malu menjadi atasan kalian. Kalian berada di distrik yang sama. Tapi sikap kalian seperti manusia yang tidak bermoral. Tidak ada toleransi ataupun saling peduli. Seperti inikah kalian di didik di kerajaan? Kalau yang mulia Raja sampai tahu sikap kalian, kalian akan di usir dari sini!"

"Ampun nyonya.. Ampun, saya menyesal.." kata Min young langsung bersujud.

"Saya juga menyesal. Jangan laporkan kami pada Yang Mulia Raja.." Heyna pun ikut bersujud di samping Min young.

"Kami juga. Kami mohon, ampuni kami.." yi Kyeong dan tema-temannya juga ikut bersujud seperti Heyna dan Min young .

"Aku benar-benar sangat kasian pada kalian. Tapi, kalian tidak pernah kasian padaku. Jika kalian keluar dari kerajaan, maka aku yang akan dihukum berat oleh Yang Mulia Raja. Seharusnya kalian berpikir dewasa. Mendapatkan Putra mahkota itu hanyalah sebuah mimpi belaka. Untuk apa kalian membuang-buang tenaga, melakukan hal konyol seperti tadi? Ingat! Posisi kalian adalah untuk melayani dan itu tidak lebih. Jangan pernah bermimpi untuk mendapatkan putra mahkota."

Mereka semua pun mengangguk mengerti. Dan menyadari kesalahan mereka.

"Sebagai hukuman. Min young kau harus pergi ke pasar membeli semua bahan-bahan yg sudah habis."

"Dan, kau Yi Kyeong. Rapikan seluruh peralatan dapur, dan juga tungku perapian dapur.."

"Apa? Membersihkan tungku? Tidak nyonya. Saya tidak bisa melakukan nya" Yi Kyeong merasa jijik untuk membersihkan tungku perapian yang sudah terlihat kotor dan hitam.

"Kau ingin hukuman mu ditambah?"

Yi Kyeong menggeleng.

"Bagus. Cepat keluar dari ruanganku dan kerjakan hukuman kalian. Dan ingat! Aku tidak mau hal ini terjadi lagi. Jika aku sempat melihat kalian berkelahi lagi. Aku tidak akan segan-segan untuk menyiksa kalian, MENGERTI?" ucap nyonya Choi mengancam mereka. Dan itu sukses membuat mereka merinding ketakutan.

Mereka pun memberi hormat pada Nyonya Choi. Kemudian, mereka keluar dari ruangannya.

Saat keluar dari ruangannya Nyonya Choi, Yi Kyeong sempat menatap Heyna dan Min Young dengan pandangan membunuh. Tetapi Heyna dan Min young hanya diam dan berlalu pergi meninggalkannya.

••●●◈●●••

"Huufft...syukurlah Min young. Aku pikir nyonya Choi akan mencambukmu. Untung saja hukamannya tidak berat.." Heyna tersenyum senang.

"Tapi, bagaimana pun ceritanya, ini semua kesalahan si jalang Yi Kyeong itu. Kalau dia tidak mencari masalah, maka kita semua tidak akan seperti ini," Min young mendengus kesal.

"Seharusnya, dia saja yang dikeluarkan dari kerajaan ini agar tidak ada lagi si pembuat masalah. Aku benar-benar sangat ingin membunuhnya. Dia sangat menyebalkan." Sambungnya lagi sambil memeras-meras hanbookNya sendiri dengan geram.

"Kau benar. Yi Kyeong sangat keterlaluan. Kalau aku punya posisi yg lebih tinggi akan aku balas dia" Heyna memasang mukanya yg terkesan mengerikan.

~

"Hey wajahmu, lucu sekali. Seperti iblis! Aku jadi takut, Heyna" Min young berusaha mencairkan suasana.

"Ahahha..benarkah? Wajahmu juga tadi- ehmm..macam apa ya?"

"Pasti wajahku cantik tadi.." dia memuji dirinya sendiri.

"Hemm..perasaan sekali. Cantik dari mananya?" Heyna mengejeknya

"Ahahhhah..." dia tertawa dan Heyna pun juga ikut tertawa bersamanya.

_______••●●◈●●••_______

°

°

Dibalik seorang musuh tentu ada seseorang yang akan selalu ada di pihakmu, membantu dan melindungimu.

••●●※●●••

Continue Reading

You'll Also Like

2.9M 102K 41
"Gus arti bismillah itu apa sih?"tanya Aisyah "Dengan menyebut nama Allah" "Kalo Alhamdulillah?" "Segala puji bagi Allah "jawab ammar "Kalo subhana...
351K 52.4K 79
"Became the Most Popular Hero is Hard" adalah judul novel yang saat ini digemari banyak pembaca karena memiliki visual karakter dan isi cerita yang m...
BITTER TRUTH [END] By Angel

Historical Fiction

8.4M 1.1M 91
"Buktikan bahwa bukan kau yang meracuninya dengan pedang ini" ucap Duke Hevadal dengan wajah yang sedingin dinginnya pada putri kandungnya sendiri El...
4.2M 573K 69
18+ HISTORICAL ROMANCE (VICTORIAN ERA/ENGLAND) Inggris pada masa Ratu Victoria Sebelum meninggal, ibu dari Kaytlin dan Lisette Stewart de Vere menyer...