STAYED

By Eunoiakaiya

24K 1K 69

Karna peristiwa itu, yang jauh menjadi dekat. Dan yang dekat justru pergi meninggalkannya. More

1» Awal Mula «
2»Tak Terlihat«
3»Why You?«
4»Senyuman«
5»Need Him«
6»Kebersamaan«
7»Kebersamaan(2)«
8»Ia Pergi«
9»Give Up«
10»Keajaiban«
11»The Sun«
12»Stay with Me«
13»Seandainya«
14»Kritis«
15»Sebuah Pertemuan«
16»Nothing«
Chapter 17
18»Its Over«
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Part 24
Chapter 25
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38
Time to relax II
Chapter 39
Thank You!

Chapter 26

424 23 0
By Eunoiakaiya

Maafin gue yang gak bisa fokus sama satu ceritaa. Yang ini belum ending, malah bikin yang baru! Alhasil fokus jd terbagi-bagi.
Sekian, and
Bye,

Dilla
______________________________


Di waktu istirahat Acha, Mia dan Vera lebih memilih didalam kelas saja. Bosan karna jajanan kantin yang itu-itu saja akhirnya mereka mulai membawa bekal dari rumah sejak dua hari yang lalu.

Sedangkan Cellin, Ia baru saja keluar dari kelas ketika diajak oleh Elang.

Sudah hampir seminggu ini mereka dekat. Di sekolah selalu terlihat bersama sampai membuat beberapa murid bingung dan bertanya-tanya tentang hubungan mereka. Karna, tidak ada satupun dari mereka yang mengakui atau mengelak tentang apa saja yang ditujukan pada mereka.

Semua mulai tebak menebak. Tapi, tidak untuk Acha, Ia tahu bahwa Cellin sudah memiliki hubungan dengan Elang. Walau Cellin tidak pernah memceritakan nya sekalipun.

"Mikirin apa sih?"

Suara dari sebelah kanan menyadarkan Acha dari lamunan. Perempuan itu menggeleng pelan, kembali memulai makannya yang sempat terhenti.

Mia mengedikkan alisnya bertanya pada Vera. Dan dijawab dengan angkatan kedua bahu tak tahu dari Vera.

Ketiga--nya kembali melanjutkan makannya dalam keadaan hening. ***

"Hei! Kok ngelamun?"

Teguran dari Elang menyadarkan Cellin, perempuan itu menatap Elang yang kembali dengan dua jus buah di genggaman nya.

"Thank," Cellin meraih gelas plastik yang dihadapkan Elang untuknya.

Elang menggangguk, dan memilih duduk di depan Cellin. Mereka memilih duduk di Taman sekolah, daripada di meja kantin.

"Lo kenapa?" Elang memulai pembicaraan, dan sesekali meminum jus nya dengan sedotan.

Cellin yang sedang memperhatikan sekitar, menjadi fokus pada cowok didepan nya. "Emang gue keliatan kenapa-kenapa, ya?" Tanyanya balik.

Elang mengernyitkan alisnya, dan terkekeh singkat. "Kenapa sih, cewek itu kalo ditanyain kenapa. Pasti jawaban nya selalu gapapa, atau pura-pura gak kenapa-napa?"

"Mungkin itu senjata dia untuk menyimpan masalahnya." Jawab Cellin enteng.

"Kenapa gak to the point aja? Cowok itu bukan dukun kali, yang bisa tau kalian itu kenapa. Mending cowok itu langsung tau kalian kenapa, coba kalo cowoknya lemot? Pasti jadi serba salah 'kan?"

"Lang,"

"Apa?"

Cellin terlihat memikirkan perkataan nya, sampai Ia memutuskan tidak jadi bertanya. "Nevermind." Ucapnya.

"Maafin gue,"

"Hah?"

"Nanti lo les?" Elang mengalihkan pembicaraan. Mengacuhkan raut wajah bingung Cellin.

Cellin menutup rapat mulutnya yang sempat terbuka setengah. Lalu Ia menggangguk. "Iya,"

"Pulang nanti tungguin gue." Pintah Elang, yang dijawab anggukan dari Cellin.

"Udah mau bel, abisin jus nya."

Lagi-lagi Cellin menggangguk dan terdiam hingga suara bel sekolah memecahkan keheningan antar keduanya. ***

Acha berjalan santai sembari menendang pelan kerikil-kerikil kecil yang ada didepan nya. Tali tas sekolah nya digenggam erat.

Acha bosan menunggu disekolah. Jadi, Ia memutuskan untuk berjalan santai sampai bertemu dengan Dimas ditengah jalan.

Sekolah nya juga sudah mulai sepi. Banyak yang sudah memulangkan diri kerumah masing-masing.

"Acha! Dahhh, gue duluan ya!" Seru Fani salah satu teman sekelas Acha dari kendaraan ojek yang Ia tumpangi.

Acha membalas tersenyum dan melambaikan tangan nya pada Fani, yang mulai menjauh.

Beberapa kali teman yang searah dengannya mengucapkan duluan dan ada juga yang menawarkan tumpangan.

Acha kembali menyusuri jalannya, sekolah Acha berada di dalam kawasan yang tidak langsung berhadapan dengan jalan raya.

"Cha?"

Acha menghentikan langkahnya, ketika kendaraan roda dua berhenti tepat disamping nya.

Perempuan itu menoleh kesamping, mendapati Cellin bersama Elang.

Dalam sedetik Acha dapat menetralisir rasa kaget nya menjadi baik-baik saja. "Hai!" Sapanya pada Cellin.

"Lo gak dijemput?" Tanya Cellin.

"Dijemput kok, ini gue lagi pengen jalan aja sambil nunggu." Jelasnya.

Cellin menggangguk sedangkan Elang terlihat tidak peduli, dengan sikapnya yang menatap fokus ke depan.

"Gue temenin ya?" Tawar Cellin yang langsung ditolak oleh Acha.

"Gak usah! Bentar lagi Dimas juga nyampe, kok. Lo duluan aja."

"Oooo, ya udah gue duluan ya, Cha?"

"Iya sana, hati-hati." Jawab Acha, lalu perlahan motor Elang melaju.

Elang menatap singkat perempuan itu dari kaca spion nya sebelum kendaraannya mulai menjauh. ***

Acha memilih tempat duduk yang berada dekat dengan pintu masuk. Ia mengeluarkan ponsel dari saku bajunya dan mengetikkan beberapa pesan pada Anisa. Sembari menunggu Dimas memesan Mie ayam untuk mereka berdua.

"Cha,"

Acha mendonggakkan kepalanya, mendapatkan Dimas yang sudah duduk didepan nya. "Iya?"Jawab Acha.

"Aku... mau pindah, Cha." Ujar Dimas ragu menatap lekat pada Acha.

"Oh ya? Kemana? Kasih tau aja aku alamatnya!" Seru Acha tampak antusias dengan pembicaraan ini.

Dimas memejamkan matanya, jelas sekali terlihat raut penyesalan diwajahnya. Sedangkan Acha masih menatap Dimas, menunggu cowok itu memberitahunya tempat dimana cowok itu pindah.

"Dim, kenapa sih? Mau pindah kemana?" Tanya Acha tak sabar.

"Aku ikut mama ke Jerman." Hanya dengan satu helaan nafas Dimas berhasil mengatakan nya. Memberitahu Acha adalah hal tersulit baginya, ya, walaupun Ia sudah tidak memiliki hubungan apapun, namun Dimas sangat tidak ingin meninggalkan perempuan itu ber--ribu kilometer jauhnya.

Mendengar kata terakhir keluar dari mulut Dimas, membuat bibir yang sebelum nya terangkat menjadi tertutup rapat.

"Jerman? You're kidding." Ucap Acha tak percaya.

"Aku serius, Cha."

"Tapi kenapa harus ke Jerman?!" Seru Acha dengan nada pelan, agar tidak menarik perhatian orang sekitar.

Dimas mengusap wajahnya kasar. Banyak yang belum Ia ceritakan pada Acha. "Mama sakit, Cha."

Acha terkejut mendengarnya, namun Ia tetap diam, menunggu Dimas menyelesaikan ceritanya.

"Mama terkena kanker rahim stadium 3, di Jerman mama mau melakukan pengobatan. Dan aku harus ikut, Cha. Aku gak bisa biarin mama berjuang sendiri disana." Dimas menarik tangan Acha ke genggaman nya, menatap perempuan itu lekat.

Acha sangat menyesal mendengarnya, "Kenapa gak pernah cerita sama aku?!" Omel Acha.

"Maaf,"

"Kapan?"

"Tiga hari lagi, kok." Jawab Dimas, merasa lega Ia masih mempunyai waktu tiga hari untuk bisa bersama Acha. Begitu juga dengan Acha.

Perempuan itu menggangguk. Bagaimana pun Ia harus membiarkan Dimas pergi.

"Permisi, mie ayam nya dua, es teh manis nya dua, ya. Silakan." Ibu penjual Mie ayam memberikan pesanan mereka.

Dimas melepas genggaman nya, "Ya, makasih bu." Ucapnya sopan.

Setelah Ibu itu pergi. Acha kembali membuka suara. "Abis ini ajak aku ke rumah kamu, ya? Aku kangen tante Dira." Ujar Acha.

"Iya, Mama juga kangen kamu. Dia nanyain kamu terus dari kemaren." Cerita Dimas.

Acha menggangguk senang akan bertemu dengan Tante Dira. Setelah itu tak ada yang kembali membuka suara. Hanya suara beberapa orang disekitar saja mengisi keheningan yang terjadi diantara Dimas dan Acha. ****

Tbc.

Continue Reading

You'll Also Like

722K 67.5K 50
{Rilis in :1 February 2021} [Fantasy Vampire series] Ivylina terjebak di sebuah Museum kuno di negara Rumania dan terkunci di kamar yang penuh dengan...
2.4M 446K 32
was #1 in paranormal [part 5-end privated] ❝school and nct all unit, how mark lee manages his time? gampang, kamu cuma belum tau rahasianya.❞▫not an...
2M 328K 66
Angel's Secret S2⚠️ "Masalahnya tidak selesai begitu saja, bahkan kembali dengan kasus yang jauh lebih berat" -Setelah Angel's Secret- •BACK TO GAME•...
31M 2M 103
1# Mavros Series | COMPLETED! MASIH LENGKAP DI WATTPAD. DON'T COPY MY STORY! NO PLAGIAT!! (Beberapa bagian yang 18+ dipisah dari cerita, ada di cerit...