The Handsome Devil Love

By mauracubby

1.4M 45.1K 571

WARNING !!! CERITA INI DI PRIVATE ( khusus untuk folowers saya ) Kenangan lalu masih jelas terekam di memori... More

chapter 1
chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
chapter 7
chapter 8
chapter 9
chapter 10
chapter 11
chapter 12
chapter 13
chapter 14
chapter 15
Chapter 17
bukan update
Numpang Promosi ya???
Chapter 29
jeritan hati ??!!!
Chapter 34
Chapter 41
Chapter 50
Chapter 51
Chapter 53
Chapter 56
Chapter 61
Extra Part
Extra Part II
Pengumuman
Promosi (lagi) :
Pemberitahuan
Bukan Update

Chapter 38

20.9K 1.3K 44
By mauracubby

Tidak terasa 2 Bulan sudah Ali dan Prilly mengarungi bahtera rumah tangga mereka, meskipun masih menempati rumah Prilly karena Ali sedang sibuk dengan proyek nya, Prilly sangat menikmati peran ibu dan istri untuk Ali dan raka, meskipun selama kurun waktu 2 bulan itu sempat terjadi perselisihan kecil diantara mereka namun dengan bijak Ali membimbing Prilly menyelesaikan masalah mereka, Ali sangat mengerti usia Prilly yang masih sangat muda juga mempengaruhi kestabilan emosinya.

Prilly tidak akan segan marah atau ngambek pada Ali hanya karena masalah keci, Ali mengerti Prilly kesepian ya karena Raka sudah beberapa hari ini dibawa Amanda pada acara sahabatnya diluar kota..Tentu saja itu menjadi salah satu yang membuat Prilly uring-uringan belakangan ini hingga Ali lah yang manjadi pelampiasan kesal Prilly.

Sayang....

Prilly mengirim pesan pada Ali saat ini dia sedang bersantai ditaman rumahnya, rumah terasa sepi tentu saja, hanya dia dan ali yang berada dirumah itu pun kalau Ali tidak lembur, beberapa Proyek besar sungguh menyita waktu Ali hingga Prilly kesepian tanpa Raka, Bunda dan juga tanpa Ali.

Tuan ceo....

Prilly kembali mengirim pesan untuk Ali, emosinya mulai bergejolak karena Ali tak kunjung membalas pesannya.

Urus saja kertas-kertas mu yang berharga itu, aku keluar.

Prilly akhirnya meledak, Prilly melempar asal iphonenya kembali sibuk menatap bunga-bunga ditamannya, rasa sesak karena kesalnya sedikit berkurang hingga.....

Drrtt...drttt...drrrt...

Iphone Prilly berdering dengan malas Prilly kembali memungut iphone yang dilemparnya tadi,

My Husband calling.....

Prilly kembali melempar iphone nya itu, moodnya benar-benar rusak bahkan rasa kesalnya bertambah berkali-kali lipat saat melihat foto Ali yang menjadi walpaper hape nya itu.

Tringg...

Prilly tidak memperdulikan hapenya yang berdering menandakan pesan masuk,

Tringgg....

Prilly masih acuh,

Tringgg......

Akhirnya Prilly mengambil iphonenya, membuka pesan yang tentu saja dari suami nya,

Sayang maafkan aku, tadi sedang meeting.

Sayang, angkat telfonnya aku tidak mengizinkan kamu kemana-mana.

Tunggu aku, sebentar lagi aku sampai.

Prilly sedikit menarik ujung bibirnya, Ali memang manis bahkan sekarang sikap posesifnya berkali-kali lipat namun Ali-nya tetap manis, tidak hanya kata bahkan sikap Ali tidak berubah pada nya.

Tin..tin....

Mobil sport Ali sudah terparkir di halaman rumah Prilly, sedangkan Prilly masih merengut tidak berniat menghampiri suaminya itu, Ali yang baru keluar dari mobil tersenyum geli melihat istri cantiknya mendekap tangan didada dengan bibir manyun dibangku taman depan rumahnya.

"Sayang kau tidak ingin memberikan pelukan pada suami tampan mu ini." Goda Ali sambil mendudukkan diri disamping Prilly.

Prilly masih acuh bahkan tidak mau menatap Ali, Ali manautkan alisnya, Prilly memang sering ngambek tapi akhir-akhir ini sifat ambekan nya sangat berbeda, Prilly bisa saja menangis hanya karena Ali membelakanginya saat tidur bahkan Prilly sempat marah karena Ali memakan masakan bunda Manda. Sungguh aneh..ck.ck..

"Sayang..." Ali memeluk tubuh Prilly yang membelakanginya.

"Aku minta maaf, sungguh tadi memang sedang meeting dan hp nya aku silent, maaf ya.." Ali menyusupkan wajahnya pada leher Prilly.

"Aku..hiks...hikss.." nah kan.. Prilly tiba-tiba saja menangis.

Ali segera membalikkan tubuh Prilly menatap nya dalam namun Prilly menundukkan kepalanya, Ali mengangkat dagu Prilly dengan jari nya, Ali tersenyum lembut sambil menyeka air mata Prilly,

"Kok nangis sih mom, daddy kan udah disini." Ali masih menggoda Prilly.

Prilly tersenyum lalu menyembunyikan wajahnya pada dada bidang Ali, Ali tersenyum sambil membelai lembut rambut Prilly yang semakin panjang, Prilly memang manja dan dari dulu Ali sudah mengetahuinya tapi manjanya kali ini sungguh berkali-kali lipat melonjak drastis, entah apa yang sedang terjadi..

"Sayang, minggu depan kita fiting baju ya, resepsi pernikahan kita sebentar lagi." Ucap Ali yang dibalas anggukan Prilly.

Resespi pernikahan Ali dan Prilly memang diundur dari yang sudah direncanakan selain karena Papa Ali masih berada diluar Negri kesibukan Ali dengan proyek barunya juga tidak bisa dihindari, Prilly juga mengerti keadaan suaminya, semenjak Ali menjabat Ceo perusahaan itu semakin maju bahkan Ali sudah membuka beberapa perusahaan lainnya di beberapa negara Asia. Tentu saja itu semua karena kecerdasan Ali, Ali memang Cerdas dan itu tidak diragukan Lagi.

"Aku ingin memakai baju pengantin yang bermodel hijab saat resepsi kita boleh?" tanya Prilly yang kini mulai menyusup kebawah ketiak Ali.

"Serius sayang." Tanya Ali tak percaya.

Prilly melepas pelukannya menatap Ali serius,
"Tentu, aku ingin belajar menjadi istri soleha, maafkan aku jika selama ini aku tidak menjaga auratku hingga menambah dosamu sayang." Prilly kembali menitikkan airmata.

Ali tersenyum perasaan bahagia membuncah didadanya, Ali memang tidak meminta Prilly menutup auratnya tapi Ali memang menginginkan Prilly menutup auratnya, selain kewajiban Ali juga tidak ingin para Pria diluar sana menikmati kecantikan Prilly dengan rambut panjang berwarna coklat kulit mulus dan juga lekuk tubuh yang menggiurkan.
Memikirkan pria-pria yang memuja Prilly membuat Ali ingin mencongkel mata mereka satu persatu.

"Tidak sayang, aku memang ingin kamu menutup aurat kamu tapi aku tidak ingin memaksa kamu sayang." Prilly kembali menitik airmatanya, Ali sungguh suami yang sangat pengertian.

"Aku yakin sayang, Insya Allah akan seterusnya bimbing aku ya sayang." Ucap Prilly tulus yang langsung dibalas anggukan mantap dari Ali.

Ali kembali memeluk istrinya, 2 bulan hidup bersama Prilly membuat Ali semakin dewasa, menjadi kepala rumah tangga dengan istri yang ngambekan tapi memiliki sifat penyayang yang luar biasa sungguh mendatangkan kebahagiaan yang tak terkira untuk Ali.

Ditempat lain, Kevin sedang berkutat dengan berbagai proposal proyek barunya, Kevin sekarang juga sudah menjabat Ceo diperusahaan papanya, Kevin mengikuti jejak Ali mereka sekarang bukan lagi mahasiswa abadi tapi eksekutif muda yang dikenal dikalangan pembisnis.

Hubungan Kevin dengan Nayla? Mereka sudah pacaran? Tidak mereka sudah bertunangan, bagaimana bisa? Setelah acara lamaran dan akad nikah Ali dan Prilly, Kevin dengan tekad dan cintanya, menyatakan semua perasaan nya pada Nayla dan juga Galang, Kevin siap untuk menerima pukulan dari Galang karena lancang mencintai Adik mereka. Tapi Kevin tidak salah tentu saja cinta tidak mengenal siapa dan mengapa cinta hadir begitu saja pada siapa saja.

Kevin sempat memucat saat Nayla bergeming Nayla tidak menjawab bahkan tidak menatap Kevin, namun secara tiba-tiba Nayla berhambur kedalam pelukan Kevin, Nayla menangis sambil memeluk erat Kevin. Nayla menangis haru menangis bahagia karena Cinta nya tidak bertepuk sebelah tangan. Ya Nayla juga mencintai Kevin entah sejak kapan tapi Nayla memang sangat mencintai salah satu sahabat Abangnya itu.

Galang menatap mereka, bahkan Kevin yang notabene sahabat Galang tidak pernah melihat Galang menatapnya seperti saat ini, Kevin melepas pelukan Nayla berjalan mendekati Galang,

"Gua tau ini salah, tapi gua enggak menyesal karena hati gua milih Nayla." Ucap Kevin mantap sambil menatap Galang.

Galang bergeming, tidak membalas atau pun menggelengkan kepalanya namun tangannya sudah terkepal Kevin menutup matanya siap dengan bogeman atau tendangan dari Galang. Ini resiko akan cintanya.

Tapi tiba-tiba Kevin merasakan kehangatan ya Galang memeluknya sangat erat bahkan Galang dengan sigap menepuk punggung sahabatnya itu,

"Lo emang enggak akan menyesal tapi gue akan buat lo menyesal kalau sampai princes kita menangis karena lo." Ucap Galang yang membuat Kevin dan Nayla tersenyum.

"Enggak akan, lo pegang janji gue princes kita tidak akan menangis terluka karena kelakuan gue tapi Nayla akan menangis bahagia karena kebahagiaan yang akan gue berikan untuknya." Ucap Kevin dengan semangat.

Galang melepas pelukannya menatap Kevin dan Nayla dibelakang Kevin yang kembali menitikkan airmata, Galang bahagia sangat bahagia, adiknya dicintai oleh orang yang tepat bahkan Galang selalu berharap Kevin yang akan menjaga Nayla dan harapannya terkabulkan.

"Gue enggak setuju lo berdua pacaran." Kevin membulatkan matanya saat mendengar ucapan Galang. Bukankah tadi Galang sudah memberi restu tapi kenapa?

" gue mau lo tunangan sama Nayla." Kevin kembali membulatkan matanya kali ini diiringi senyuman dari wajah tampannya.

"Tentu gua bahkan bersedia langsung nikahin nay." Ucap Kevin gembira.

"Itu mah lo aja yang mesum, lo enggak ingat nayla kita masih kuliah." Ucap Galang sok galak yang dibalas cengiran oleh Kevin sedangkan Nayla hanya geleng-geleng kepala melihat Mereka.

Seminggu kemudian Kevin dan Nayla meresmikan hubungan mereka langsung kejenjang tunangan tanpa proses pacaran atau lainnya setelah Nayla menyelesaikan study nya Kevin akan langsung meminang Nayla menyusul Ali dan juga Prilly.

-----------------

Prilly sedang mengupas buah apel kesukaan Ali, sesekali Prilly meraba perutnya yang terasa keram, mungkin kedatangan tamu bulanan ku sudah dekat.pikir Prilly.

Ali yang sudah selesai dengan ritual mandi dan shalat asar nya segera mengambil tempat dikursi ruang makan sambil memeluk pinggang Prilly dari samping, Prilly tersentak hampir saja pisau mengenai jarinya,

"Sayang kamu ngagetin tau enggak?" Ucap Prilly masih melanjutkan mengupas apel.

"Maaf sayang.."

Prilly meletakkan pisau dan membalikan badannya menghadap Ali, Ali langsung membenamkan wajahnya pada perut Prilly, Prilly sempat kaget dengan tingkah manja suaminya ini namun Prilly membiarkan saja suaminya mencari kenyamanan pada tubuhnya.

Tangan Prilly terangkat mengelus pelan rambut hitam Ali, Prilly semakin merasakan pelukan Ali mengerat, entah apa yang sedang terjadi pada suaminya ini, Ali memang terlihat lesu saat pulang kerja tadi siang, bahkan Ali meminta Prilly memasak khusus untuknya siang tadi sedangkan biasanya Ali jarang makan siang dirumah apalagi dengan kesibukannya sekarang.

Tapi siang ini Ali sedikit aneh menurut istrinya, bahkan setelah makan siang Ali tidak mau balik kekantor dengan alasan kurang sehat memang terlihat wajah Ali sedikit pucat dari biasanya.

"Kenapa ay?" Prilly masih membelai rambut Ali.

Ali menggelengkan kepalanya dengan wajah semakin menekan perut Prilly, Prilly tersenyum melihat aksi manja suaminya saat ini,

"Terus kenapa juga daddy ai bisa manja begini emm." Goda Prilly sambil mengacak rambut Ali.

"Mom..." panggil Ali pelan.

"Iya sayang.." prilly tersenyum Ali sekarang memang sering memanggilnya mom atau mommy seperti Raka.

"Aku....aku...." Prilly mengernyitkan dahinya,tidak biasanya Ali menjadi gagu begini.pikir Prilly.

"Kenapa ay, bilang saja." Prilly masih setia membelai kepala Ali.

"Aku...aku.. ingin...emmm.. aku pengen bakso." Akhirnya Ali mengatakan keinginannya.

Prilly mengerutkan keningnya, Ali bukan sosok pecinta makanan lezat berbentuk bulat itu tapi kali ini....

"Yaudah kita beli yok ay..." prilly masih membelai rambut Ali.

Ali mendongakkan kepalanya menatap Prilly dengan senyum sumringah, Prilly ikut tersenyum melihat tingkah suaminya saat ini, Ali menganggukkan kepalanya lalu menarik tangan Prilly ke garasi mobilnya. Prilly terkekeh geli melihat antusias suaminya ingin melahap bakso.

Ali mengemudikan mobilnya dengan tergesa-gesa entah sudah berapa kedai yang sudah mereka singgahi namun Ali hanya merasakan mual saat melihat bakso itu tapi masih bersikeras mencari benda bulat itu, Prilly hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah suaminya ini,

"Sayang kok kamu maksa sih? Nyium bau kuahnya kamu mual gitu apalagi kalau dimakan ay." Ucap Prilly sambil menyentuh bahu Ali.

"Aku mau bakso sayang, aku nggak apa-apa tadi cuma perut aku aja agak enggak enak makanya mual." Kilah Ali masih sibuk memperhatikan kiri kanan jalan berharap ada kedai bakso.

Prilly hanya menggelengkan kepalanya, suami keras kepalanya memang tidak mudah diatur,tentu saja, Bahkan Ali cuma jinak diranjang bersamanya. Eh?

Setelah beberapa lama berputar-putar dijalan raya akhirnya Ali menemui kedai bakso sesuai keinginannya, dan Prilly kembali menggelengkan kepalanya,  Ali tidak mual saat mencium bahkan memakan bakso yang dijual dipinggiran jalan bermodal tenda lusuh dan kursi-kursi sedikit reot bukan bakso restoran atau tempat mewah lainnya.

Prilly tersenyum saat melihat Ali melahap bakso dengan semangat bahkan Prilly sudah berkali-kali menyeka keringat diwajah suaminya itu.

"Yang, ini enak sungguh.." ucap Ali disela melahap baksonya.

"Iya ay, aku pecaya orang kamu lahap begitu makannya." Kekeh Prilly yang dibalas cengiran Ali.

Setelah membayar semua bakso yang dimakannya Ali segera menggandeng istrinya kemobil, Prilly masih menganga melihat porsi makan suaminya, Ali menghabiskan hampir 6 mangkuk bakso, Wah....

"Yang kamu gitu banget sih mandang aku nya, aku tahu aku tampan tapi jangan mandang lapar gitu juga dong." Goda Ali sambil mengecup kilat hidung mancung Prilly.

"Yang, tadi benaran kamu yang makan?" Tanya Prilly tak percaya.

Ali mengangguk tanpa beban bahkan melajukan mobilnya tanpa memperhatikan tatapan aneh dari istrinya,
"Serius yang, terus kamu tarok dimana bakso-bakso itu?" Ali mengerutkan dahinya saat mendengar pertanyaan Prilly.

"Aku tarok diperut dong sayang, kamu mah pertanyaan nya ada aja.." Ali terkekeh kembali fokus kedepan.

"Yang, kamu makan 6 mangkuk lho enam sayang..." pekik Prilly masih tak percaya.

"Iya sih, tapi ya mungkin lagi pengen aja kali." Acuh Ali mengedikkan bahunya.

Prilly ikut mengangguk meskipun masih belum begitu percaya entah apa seperti ada yang mengganjal dihatinya melihat keanehan sikap Ali akhir-akhir ini.

Drrttt.....drt.....drrrrt.....

Getaran handphone Ali didashboard menyentakkan Prilly sedangkan Ali hanya fokus pada jalannya tanpa menghiraukan panggilan handphonenya,

"Ay, handphone bunyi..." ucap Prilly.

"Angkat aja yang, males ngomong aku nya." Jawab Ali dengan menampilkan cengiran khas nya pada Prilly.

Prilly hanya menghembuskan nafasnya, entah apa yang salah dengan suaminya hingga bersikap aneh seperti ini, Prilly mengambil handphone Ali,
"Ay, papa nih.." ucap Prilly saat melihat nama Papa mertuanya dilayar handphone Ali.

"Angkat aja yang.."

Prilly menyentuh layar handphone Ali lalu mendekatkan ketelinga nya,
"Halo pa..." sapa Prilly ceria, ya meskipun papa Ali belum menemuinya sebagai menantu karena masih diluar negeri namun kedekatan antara Prilly dan mertuanya tidak bisa dipungkiri.

".............."

"Oohh iya pa, nanti bie kasih tahu mas Ali." Jawab Prilly sambil melirik suaminya, Ali yang mendengar namanya disebut ikut melirik Prilly.

".............."

"Baik pa, nanti kami akan jemput papa, hati-hati disana pa.."

"..............."

"Iya pa, miss u to pa..." ucap Prilly dengan senyuman manis diwajahnya lalu meletakkan kembali handphone Ali ditempat semula.

Prilly masih tersenyum bahkan dia tidak menyangka seorang pengusaha sukses Kaya Raya pemilik Winata Group akan menerimanya sebagai menantu yang bahkan bukan putri seorang pengusaha atau pewaris tunggal kekayaan keluarga seperti Ali, namun Winata sangat menerimanya bahkan memperlakukannya seperti putrinya bukan menantunya. Pilly sangat bersyukur bagaimana tidak, memiliki suami, anak bahkan mertua yang begitu menyayanginya..

"Senyum-senyum aja terus..." ketus Ali yang membuat Prilly menoleh pada Suaminya.

"Kenapa sayang.."

"Senang banget kayaknya dikangenin mertua.." sindir Ali yang membuat Prilly semakin bingung...

"Iya dong, aku juga kangen banget sama papa.." balas Prilly dengan tatapan berbinar.

"Bagus,, udah punya suami juga masih aja kangenin mertua." Ketus Ali sambil menatap lurus kejalanan.

"Tunggu, jangan bilang kamu cemburu ay? Nggak lucu ya kamu cemburu sama papa." Prilly menyipitkan matanya menatap Ali.

Ali bergeming,bibirnya mengerucut membuat Ali terlihat sangat menggemaskan, Prilly menatap geli pada Suaminya, Ali hampir terlihat seperti Raka sedang ngambek meminta susu.

"Cieee..cieee.. yang cembulu cama papa mertua..." Goda Prilly sambil menoel-noel dagu Ali.

"Iihh apa sih yang.." Ali memalingkan wajahnya menghindari tangan jahil Prilly.

"Aaah ... daddy ai cembulu sama mommy bie.." Prilly semakin menggoda suaminya.

"Aku enggak cemburu sayang, aku cuma enggak mau kamu dikangenin Pria lain selain aku." Kekeuh Ali.

"Itu namanya cemburu sayang, tapi kamu enggak etis banget sih cemburu sama papa kamu sendiri."

"Aku enggak cemburu sayang."

"Kamu cemburu sayang.."

"Enggak sayang.."

"Iya sayang.."

"Enggak.."

"Iya.."

Braaakkkkk!!!!!!

Prilly tersentak saat Ali mengerem mendadak mobilnya,
"Sayang kamu enggak apa-apa. " tanya Ali.

Prilly menggelengkan kepalanya, Ali segera membuka pintu mobilnya saat menabrak sesuatu, dan benar saja seorang perempuan sedang meringis sambil memegang kakinya didepan mobil Ali..

"Maaf mbak, mbak tidak apa-apa. " Ali segera berjongkok didepan perempuan yang hampir ditabraknya.

Prilly ikut turun dari mobil menghampiri Ali, Prilly berdiri tepat disamping Ali sambil menyentuh bahu suaminya,

"Dia tidak apa-apa sayang." Tanya Prilly yang dibalas kedikan bahu oleh Ali. Ali menatap Prilly lalu menggelengkan kepalanya.

"Mbak tidak apa-apa, kita kerumah sakit saja bagaimana mbak." Prilly ikut berlutut didepan Perempuan itu.

Saat mendengar suara Prilly, perempuan itu mendonggakkan kepalanya, seketika tubuh Ali menegang bahkan Ali sampai terduduk dijalanan, matanya melebar melihat wanita didepannya saat ini,

"Clara."

----------------

Hai semua...
Udah lama banget enggak update cerita ini ya...
Maaf ya.. agak sibuk dikit..
Happy reading semua...

Vote and commen yaa.. ditunggu....

Continue Reading

You'll Also Like

123K 4.2K 58
Cerita tentang kisah cinta ali,prilly,mila,kevin,dahlia,kirun,mijo,dika,tammara,jry
6.2K 430 8
Mila Gadis Cantik, Manja, Cengeng yang di jodohkan oleh Kevin, Pria Berusia 25 Tahun, dan usia mereka berbeda 7 tahun "Kerjain tugas yang saya berika...
91.6K 4.9K 47
Kehilangan adalah fase tertinggi mencintai kamu. U N A B L E (Without Love) a/n : _tezaloffical
310K 23.4K 67
Prilly Adryna tak pernah menyangka di dalam hidupnya akan dipaksa menikah dengan pengusaha bernama Ali Khalif Atmajaya, hanya karena uang dan paksaan...