Jiae P.O.V
"Berbuat baik, huh?"
Aku menoleh ke arah sura itu.
"Apa maksudmu?" tanyaku.
"Aku melihat semuanya. Ayo"
"Ayo? Ayo kemana?"
"Tentu saja ke kelas yeoja malang tadi"
"Kau menguntitku ya?!!"
"Ya! Ya! Bukankah sudah kubilang, kalau aku melihat semuanya"
"Eum.. yasudah, ayo cepat. Nanti kita telat"
Kami pun pergi menuju kelas 1-3. Tidak ada yang berbicara diantara kami.
*knock knock*
"Annyeonghaseyo seonsaengnim" kami pun membungkukkan badan.
"Annyeong. Ada apa Min Yoongi dan.."
"Yoo Jiae, sir"
"Ah, ada apa Min Yoongi, Yoo Jiae?"
"Mr.Park, kami ingin menyampaikan kalau murid anda.." sepertinya dia membutuhkan bantuan disini.
"Jung Yerin" sahutku.
"Ya, Jung Yerin. Dia tidak bisa mengikuti pelajaran karena dia mengalami sedikit kecelakaan.. eum.. maksudku, terjatuh dari tangga" ucap Suga mengarang.
"Apa kau yakin?" tanya Mr.Park.
"Tentu, seonsaengnim. Yerin berada di UKS sekarang" jawabku.
"Baiklah, terima kasih kalian sudah mau membantu hoobae kalian. Sekarang kalian bisa kembali ke kelas kalian" ujar Mr.Park.
"Tentu seonsaengnim. Kami pergi dahulu, annyeong" ucap Suga dan kami membungkukkan badan.
Aku dan Suga kembali ke kelas. Atau lebih tepatnya berlari. Karena kami sudah telat. Mr.Kang pasti akan memberikan kami hukuman.
"Annyeong, Mr.Kang. Maaf kami terlambat!"
"Aigoo, kalian darimana saja? Ini sudah 20 menit sejak pelajaran dimulai. Pulang sekolah kalian temui saya di kantor."
"Tapi Mr.Kang, kami--"
"Nanti saja penjelasannya, sekarang kalian kembali ke tempat duduk masing-masing"
"Ne, seonsaengnim"
Suga P.O.V
"Ya, hyung! Darimana saja kau? Dan mengapa kau bisa bersama Jiae-noona? Aigoo.. kalian tidak berbuat yang tidak-tidak bukan?" tanya Jimin membuatku kesal.
"Hei, Park Jimin. Kau mau mati muda, hah?"
"Aish, hyung.. aku kan hanya bertanya" Jimin mem-pout-kan bibirnya.
"Kau tidak cocok mempoutkan bibirmu, kau jelek seperti bebek. Lagipula pertanyaanmu itu tidak masuk akal kau tau?"
"Kalau aku jelek, mana mungkin Kei mau denganku. Arra arra, mianhae hyung"
"Kei memiliki selera yang tak bagus kalau begitu"
"Aish, hyung! Kau jahat"
"Sudahlah Jimin, jangan berisik. Nanti Mr.Kang akan menambah hukumanku"
Setelah itu Jimin tidak bersuara lagi dan fokus kembali ke pelajaran.
Jiae P.O.V
"Jiae-eonnie" aku menoleh.
"Ne, Yein-ah?"
"Apa yang terjadi tadi pagi?"
"Apa maksudmu Yein?" tanyaku bingung.
"Tadi pagi kau datang ke kelasku dengan Suga-oppa dan berbicara serius dengan Mr.Park"
"Eh? Bagaimana kau tau?" tanyaku bingung.
"Kan aku ada disana eonnie-.-"
"Apa iya? Tapi aku tidak melihatmu kok" ucapku linglung.
Yein menepuk keningnya, "Aigoo eonnie-.- aku kan murid 1-3 tentu aku melihatnya. Apa kau tidak menyadari kehadiranku, eoh?"
"Sejak kapan kau murid kelas 1-3, bukankah kau murid 1-5?"
"Heol. Sejak kapan eonnie? Kau pasti salah dengar"
"Hehe.. mungkin saja" aku hanya nyengir.
"Ohya eonnie, bagaimana kau dengan Suga-oppa sekarang?" Yein menaik turunkan alisnya.
"E-eoh? Yaa.. kami sekarang bisa dibilang dekat sih.." ucapku malu-malu.
"BWAHAHA" Yein tertawa keras membuat Lovelyz menoleh ke arahnya.
"Ya! Jung Yein! Kau sakit? Tertawamu menggelegar ke seluruh kantin kau tau?" ucap Mijoo.
"Oops! Mianhae eonnie-deul! Aku kelepasan, hehe" Yein nyengir.
"Aish, Yein-ah! Apa-apaan sih kau ini? Aku kan serius, kok kamu malah ketawa-.-" ujarku cepat.
"Hahaha.. habis wajah eonnie lucu tadi. Ya ampun, sampai perutku sakit!" ucap Yein seraya menyentuh perutnya.
"Aih, terserahlah"
"Aigoo, eonnie.. jangan marah dong. Aku kan hanya tertawa" ujar Yein mempoutkan bibirnya.
"Arra arra. Aku tidak marah. Sudah cepat habiskan makananmu!"
"Siap, eomma!"
-skip-
Waktunya pulaang~ Aku ingin mengajak Lovelyz main dirumahku dan menginap. Karena aku bosan sendirian dirumah.
"Lovelyz!!" pekikku ketika melihat 7 yeoja yang berjalan berdampingan.
"(Jiae/Eonnie)!" mereka semua menghampiriku.
"Ada apa?" tanya Babysoul-eonnie.
"Karena besok libur, ayo menginap dirumahku!!" jawabku girang.
"Jinjja?! Aku mau eonnie!!" ujar Yein dan Sujeong.
"Aku juga, aku juga!" Jin mengangkat tangannya.
"Emm.. kami juga ikut" ucap Jisoo dan Mijoo.
"Memangnya, eomma-mu mengizinkan Jiae-ah?" tanya Babysoul eonnie.
Aku mengangguk, "Boleh eonnie!"
"Baiklah aku ikut" Baby soul eonnie tersenyum lebar.
"Kei-eonnie? Kau tidak mau ikut?" tanya Sujeong.
"Euh.. aku mau, tapi aku ada janji dengan Jimin hari ini" jawab Kei murung.
"Kalau gitu undang saja dia. Kalau mau ajak Bangtan juga boleh saja. Aku tidak keberatan" jelasku.
"Jinjja?! Gomawoyo eonnie! Aku akan menguhubungi Bangtan sekarang"
"Kei-eonnie! Jangan hubungi Jungkook, oke?" ucap Yein tiba-tiba.
"Kkk~ arra arra Yein-ah"
"Kalau gitu, kita kerumah Jiae-eonnie jam 2 siang, oke?" tegas Jisoo.
"Siaap!!"
Aku pun berjalan pulang dengan santai. Aku ingin mengulur waktu, agar nanti ketika aku sampai dirumah sudah mendekati jam 2, hehe.
Cuaca memang tidak panas, bahkan sejuk. Tetapi tiba-tiba aku ingin makan ice cream. Kebetulan ada stand ice cream di taman dekat toko buku.
"Selamat datang! Ingin rasa apa?"
"Creamy Oreo, juseyo!"
"Ini dia pesanan anda"
"Ah, kamsahamnida! Ini uangnya"
"Silahkan datang kembali"
Aku menghabiskan ice cream ku dan duduk di bangku taman dekat air mancur.
"Huhuhu.."
"Hei, ada apa bocah?"
"Ice creamku.. Ice creamku jatuh.. huee"
Suga P.O.V
"Ice creamku.. Ice creamku jatuh.. huee"
"Ah, kau ingin lagi? Tunggu sebentar aku belikan"
Ketika aku hendak membalikan badan, ada sebuah tangan muncul dengan ice cream.
"Ini untukmu" aku menoleh ke arah suara yeoja itu.
"Yoo Jiae?"
"Annyeong, Suga-ssi" dia tersenyum.
"Ah iya, siapa namamu?" tanya Jiae pada anak kecil ini.
"Lee Seojun, imnida" jawabnya.
Jiae mengangguk, "Nah, Seojun-ah, jangan menangis lagi!"
Aku tersenyum melihat Jiae dan Seojun bercengkerama. Jiae sangat keibuan. Anak-anak ku nanti pasti bahagia jika Jiae adalah ibu mere--
Min Yoongi! Apa yang kau pikirkan?!!
"Seojun-ah, kau adalah seorang lelaki dan lelaki tidak boleh menangis, arraseo?" ujarku.
"Ne!" jawab Seojun yang masih sibuk dengan ice creamnya.
"Oh iya, dimana orangtua mu Seojun-ah?" tanyaku.
"Eumm.. aku tidak tau"
Aku dan Jiae bertatap-tatapan sejenak.
"Eoh? Apa maksudmu tidak tau Seojun-ah?" tanya Jiae dengan senyum terpaksa.
"Tadi aku datang bersama eomma, tapi setelah eomma membelikan aku ice cream. Aku tidak tau lagi eomma dimana"
"Suga-ah.. sepertinya dia tersesat" bisik Jiae padaku.
Ya ampun Jiae-.- aku juga sudah tau.
"Yasudah kalau begitu ayo kita ke pos keamanan taman ini saja" usulku dan disetujui Jiae.
-skip-
Aku dan Jiae berjalan pulang dengan menggandeng Seojun. Petugas keamanan tadi bilang sementara Seojun diserahkan ke aku dan Jiae sampai ibu Seojun ditemukan. Aish, sungguh merepotkan-.-
"Min Suga" aku menoleh.
"Ada apa?"
"Seojun akan tinggal dimana? Dirumahku sih bisa saja, tapi masa iya aku merawat Seojun sendirian" ujar Jiae sembari menekan kedua bibirnya.
"Yasudah dia tinggal dirumahmu saja. Sendirian? Eomma mu?"
"Urusan bisnis"
"Ooh.." aku hanya mengangguk.
"Jadi kamu ingin aku menemanimu merawat Seojun? Dirumahmu? Disaat tidak ada orang selain aku, kamu dan Seojun?" tanyaku seraya smirked.
"Ya! Byuntae!!" Jiae memukul lenganku.
"Eomma! Jangan memukul Appa, eoh!" seru Seojun tiba-tiba.
Aku melongo dan Jiae membelalakkan matanya setelah mendengar ucapan Seojun. Aku pun smirked.
"Tuh dengarkan ucapan Seojun, eomma" ucapku seraya mencubit pipi Jiae pelan.
"A-apa apaan sih, Suga" ucap Jiae seraya menunduk.
"Wajah eomma memerah!" ujar Seojun membuatku tertawa.
"Aigoo, Seojun-ah!" ujar Jiae.
Kami pun kembali berjalan dengan tenang.
"Ohya, nanti Lovelyz dan Bangtan akan ke rumahku. Apa kau mau datang?" tanya Jiae tiba-tiba.
"Jam berapa?"
"Jam 2"
"Kalau begitu berjalan lebih cepat. Kita akan terlambat kalau terlalu santai" sahutku.
================================
Annyeong readers! Sorry for late update ㅠㅅㅠ Don't forget to vote and comment okay! Love you guys~♡